Tuesday, May 31, 2016

Siapakah Azar Itu?

Tulisan ini hanya ingin meluruskan  pemahaman orang-orang awam mengenai:
  • Siapakah Azar itu? 
  • Apakah benar jika Azar adalah  ayah kandung  Nabi Ibrahim AS? 
Untuk mendapatkan jawabannya mari kita cari tahu mengenai siapa sebenarnya azar itu. Azar telah dijelaskan dalam suatu riwayat bahwa Nabi Muhamad SAW bersabda:
“Pada hari Kiamat kelak, Nabi Ibrahim AS bertemu dengan ayahnya, Azar, sementara wajah Azar hitam kelam dan berdebu. Lantas Nabi Ibrahim‘alaihissalam berkata kepadanya, ‘Bukankah saya pernah melarangmu agar tidak durhaka kepadaku?’ Ayahnya menjawab, ‘Hari ini aku tidak akan durhaka kepadamu.’ Lalu Nabi Ibrahim ‘alaihissalam berkata, ‘Ya Rabbi! Sungguh, Engkau telah berjanji kepadaku agar Engkau tidak menghinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. Lalu kehinaan apalagi yang lebih hina daripada keadaan ayahku yang dijauhkan dari rahmat-Mu?’ Lantas Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Sesungguhnya Aku mengharamkan surga bagi orang-orang kafir.’ Selanjutnya ditanyakan kepada kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, ‘Wahai Ibrahim! Apa yang ada di bawah kedua kakimu?’ Beliau pun melihat di bawahnya, ternyata di situ terdapat sesosok anjing hutan yang berlumur kotoran terlihat sedang tertunduk, lalu kaki-kakinya diikat dan dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Al-Bukhari).

KisahTauladan Nabi Ibrahim AS Dan Azar.

Suatu waktu nabi Ibrahim AS membuat sebuah berhala, nabi Ibrahim AS hanya ingin membuktikan kepada Azar bahwa berhala itu tidak lebih mulia dari pada manusia. Pada saat yang sama, Azar melihat nabi Ibrahim AS sedang membuat berhala dengan giatnya. Karena Azar sangat dikenal sebagai ahli pembuat patung, maka ia heran dan takjub tatkala melihat berhala yang dibuat oleh nabi Ibrahim AS itu ternyata lebih indah dan lebih bagus dari hasil ciptaannya Azar.

Tak berlebihan jika Azar sangat  bangga dan senang dengan buah karya dari nabi Ibrahim AS itu. Dalam hatinya Azar mengira jika nabi Ibrahim telah membuat patung itu untuk dijadikan sebagai sesembahan sehingga nanti berhala itu akan ditaruh nabi Ibrahim AS di dalam kuil pemujaan.

Biodata Nabi Ibrahim AS.

Biodata Nabi Ibrahim AS.

  • Nama lengkap beliau adalah Ibrahim bin Tarakh. 
  • Dalam bahasa Arab: إبراهيم (Ibrahim), dalam bahasa Ibrani: אַבְרָהָם (Abraham).
  • Nasab beliau: Adam AS ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris AS ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh AS ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim AS. 
  • Didalam Al-Quran telah disebutkan sebanyak: 69 kali.
  • Usia: 175 tahun. 
  • Periode sejarah: 1997-1822 SM. 
  • Tempat diutus: Ur, daerah selatan Babylon (Irak). 
  • Jumlah keturunannya: 13 anak (termasuk Nabi Ismail As. dan Nabi Ishaq As.). 
  • Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron, Palestina/Israel). 
  • Sebutan kaumnya: Bangsa Kaldan. 

Biodata Nabi Shaleh AS.

Biodata Nabi Shaleh AS.

  • Nama lengkap beliau adalah Shaleh bin Ubaid. 
  • Dalam bahasa Arab : صالح (sholih), dalam bahasa Ibrani סֶלָה (Shelah) .
  • Nasab beliau: Adam AS ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris AS ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh AS ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ Amir ⇒ Tsamud ⇒ Hadzir ⇒ Ubaid ⇒ Masah ⇒ Asif ⇒ Ubaid ⇒ Shalih AS. 
  • Didalam Al-Quran telah disebutkan sebanyak: 10 kali.
  • Usia: 70 tahun. 
  • Periode sejarah: 2150-2080 SM. 
  • Tempat diutus: Daerah al-Hijr (Mada’in Shalih, antara Madinah dan Syria). 
  • Tempat wafat: Mekkah. 
  • Sebutan kaumnya: Kaum Tsamud.


Ilmu Falak.

Secara umum Ilmu Falak dapat disamakan dengan Astronomi, yaitu ilmu yang mempelajari perbintangan, Ilmu Falak adalah ilmu yang mempelajari lintasan benda-benda langit-khususnya bumi, bulan, dan matahari-pada orbitnya masing-masing dengan tujuan untuk diketahui posisi benda langit antara satu dengan lainnya, agar dapat diketahui waktu-waktu di permukaan bumi. Peredaran benda-benda langit tersebut digunakan untuk menentukan waktu sholat, arah kiblat, gerhana bulan dan matahari serta penentuan awal bulan bulan hijriyah. Dan sebagai patokan-patokan penetuan waktu ibadah diambil dari Al-Qur’an yang diperjelas dengan hadist dan mencapai puncaknya pada kaum ‘Ad dizaman nabi Hud AS .

Biodata Nabi Hud AS.

Biodata Nabi Hud AS.
  • Nama lengkap beliau adalah Hud bin Abdullah.
  • Dalam bahasa Arab: هود (Huud), dalam bahasa Ibrani: עֵבֶר (Eber).
  • Nasab beliau: Adam AS ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris AS ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh AS ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ ‘Aush (‘Uks) ⇒ ‘Ad ⇒ al-Khulud ⇒ Rabah ⇒ Abdullah ⇒ Hud AS.
  • Didalam Al-Quran telah disebutkan sebanyak: 7 kali.
  • Usia: 130 tahun.
  • Periode sejarah: 2450-2320 SM.
  • Tempat diutus: Al-Ahqaf (antara Yaman dan Oman). 
  • Tempat wafat: Bagian Timur Hadhramaut Yaman. 
  • Sebutan kaumnya: Kaum ‘Ad. 

Monday, May 30, 2016

Surat Muawiyah bin Abi Sufyan kepada Al Husain bin Ali.

Madinah, Tahun 49 Hijriah
Inna lillah wa inna ilaihi rajiun.
Hari  itu sebuah berita duka telah  menciptakan tangisan, kepiluan dan ratapan yang mendalam dari masyarakat kota kufah yang menyayat kalbu yang mengiringi kepergian Al Hasan bin Ali bin Abbi Thalib.
           

Angin kencang dan berita duka merayap hingga menerpa gerbang Kufah. Masyarakat kota kufah menyongsong kabar kematian putra sulung Fathimah binti Muhammad itu dengan dengus dendam dan gemertak geraham beradu. Kutukan dan sumpah serapah mereka merebak ke setiap rumah dan menampar daun telinga penghuni istana Muawiyah.

Para tokoh pendukung Ahlulbait mengendap-endap menuju rumah Sulaiman bin Shard al Khuza’I diam-diam mereka mengadakan rapat darurat di ruang bawah tanah (sirdab) rumah Sulaiman. Suara Sulaiman bercampur kesedihan dan kemarahan, yang nyaris melengking menghentikan suasana bising dalam ruangan itu.

Nasab 25 Nabi dan Rasul

Nasab 25 Nabi dan  Rasul yang wajib diketahui dalam agama Islam.
Kata nasab yang terambil dari kata nasaba (Bahasa Arab) diartikan hubungan pertalian keluarga. Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia, kata nasab yang diadopsi dari bahasa arab tidak mengalami pergeseran arti yang signifikan. Nasab diartikan dengan Keturunan (terutama pihak Bapak) atau Pertalian keluarga. Sedangkan menurut Wahbah al-Zuhaili nasab didefinisikan sebagai suatu sandaran yang kokoh untuk meletakkan suatu hubungan kekeluargaan berdasarkan kesatuan darah atau pertimbangan bahwa yang satu adalah bagian dari yang lain. Misalnya seorang anak adalah bagian dari ayahnya, dan seorang ayah adalah bagian dari kakeknya. 

Dengan demikian orang-orang yang serumpun nasab adalah orang-orang yang satu pertalian darah. Dari pengertian bahasa tersebut, dapat dipahami bahwa nasab itu berarti hubungan darah yang terjadi antara satu orang dengan yang lain baik jauh maupun dekat. Namun, jika membaca literatur hukum Islam, maka kata nasab itu akan menunjuk pada hubungan keluarga yang sangat dekat, yaitu hubungan anak dengan orang tua terutama orang tua laki-laki.

Sunday, May 29, 2016

Iman Kepada Nabi Dan Rasul

Pengertian Iman Kepada Nabi Dan Rasul.
Iman kepada Nabi dan Rasul berarti meyakini bahwa Nabi Dan Rasul itu memanglah benar benar utusan Allah SWT yang di tugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang lurus agar selamat di dunia dan akhirat. Sebagaimana Firman allah SWT:


"Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil." (Q.S. Al-Mukmin : 78)

Saturday, May 28, 2016

Insya Allah

“Insya Allah” sebuah kata yang halus dan sangat familiar ditelinga kita, jika diartikan dapat memiliki makna “Jika  Allah mengkehendaki”. Tapi banyak dari kita sebagai seorang muslim telah meremehkan atau bersikap acuh yak acuh tengtang hal ini. Tanpa kita sadari Kita telah menjadi pribadi terlalu amat angkuh karena berkeyakinan bahwa tanpa mengucapkan "Insya Allah" semua rencana kita pasti terlaksana. Padahal 
  • Kita hanyalah sebagai seorang hamba yang memilki keterbatasan dan  pasti bergantung dan membutuhkan Allah.
  • Kita sebagai  seorang hamba memang hanya memiliki rencana-rencana, tapi ingatlah bahwa Allah yang maha berkehendak.  
  • Dengan mengucapkan "Insya Allah" ini menunjukkan kerendahan hati kita sebagai seorang hamba sekaligus kesadaran akan kekuasaan dan kebesaran ilahi.

Tuesday, May 24, 2016

Keutamaan Dzikrullah

Sebagai seorang muslim, banyak dari kita yang masih menganggap remeh  dzikrullah atau mengingat Allah. Karena sebagian besar  perhatian kita hanya disibukan dan tercurah pada kehidupan dunia. Sedikit sekali orang yang paham dan mengerti mengenai keutamaan-keutamaan dzikrullah. Sebagian dari kita bahkan mengangapnya sebagai hal yang tidak penting. Padahal dengan dzikrullah kita akan dapat ambil banyak keutamaan didalamnya. salah satunya adalah  hati kita akan menjadi tenteram sebagaimana  firman Allah:

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram".(QS. Ar-Ra‘d : 28).

Mahabbah Cinta

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kita ingin berhenti untuk menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kita Coba menutup mata kita dari orang yang kita cintai, maka cinta itu akan berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihati kita dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih memiliki keyakinan, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Wednesday, May 18, 2016

Biodata Nabi Nuh AS.

Biodata Nabi Nuh AS.

  • Nama  lengkap beliau adalah Nuh/Yasykur/Abdul Ghaffar bin Lamak.
  • Didalam Al-Quran telah disebutkan sebanyak 43 kali.
  • Nabi Nuh dalam bahasa Arab: نُوح (Nuuh), dalam bahasa Ibrani: נוֹחַ (Noah).
  • Garis Keturunan: Adam AS. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris AS. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh AS.
  • Usia: 950 tahun. 
  • Periode sejarah: 3993-3043 SM. 
  • Tempat diutus (lokasi): Selatan Irak.
  • Jumlah keturunannya: 4 putra (Sam, Ham, Yafits dan Kan’an).
  • Tempat wafat: Mekkah. 
  • Sebutan untuk kaumnya: Banu Rasib (Kaum Nuh). 

Biodata Nabi Idris AS.

Biodata Nabi Idris AS

  • Nama  lengkap beliau adalah Idris/Akhnukh bin Yarid.
  • Didalam Al-Quran telah disebutkan sebanyak 2 kali.
  • Nabi Idris AS, dalam bahasa Arab: إدريس (Idriis), dalam bahasa Ibrani: חֲנוֹךְ (Hanokh)
  • Nama Ibunya adalah Asyut.
  • Garis Keturunan: Adam AS. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris AS.
  • Usia: 345 tahun.
  • Periode sejarah: 4533-4188 SM.
  • Tempat diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis).

Biodata Nabi Adam AS

 Biodata nabi Adam AS .
  • Nama lengkap beliau adalah Adam AS.
  • Nabi Adam AS, dalam bahasa Arab: آدم (Aadam), dalam bahasa Ibrani: אָדָם (Adam)
  • Didalam Al-Quran telah disebutkan sebanyak 25 kali.
  • Usia: 930 tahun.
  • Periode sejarah: 5872-4942 SM. 
  • Tempat turunnya di bumi: India, dan ada juga yang berpendapat di Jazirah Arab.
  • Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan.
  • Tempat wafat: India, ada juga yang berpendapat di Mekkah.

Friday, May 13, 2016

Tidurnya Orang Yang Dilaknat Allah

Dari Thakhfah Al-Ghifari RA salah seorang di antara ash-habush shuffah (para sahabat yang tinggdi Masjid Nabawi) berkata: 
“Aku tidur di masjid pada akhir malam, kemudian ada orang yang mendatangiku sedangkan aku tidur dengan posisi tengkurap". 

Lalu Ia berkata: 
“Bangunlah dari tengkurapmu, karena tidur yang demikian adalah tidurnya orang-orang yang dimurkai Allah.” 

Kemudian aku angkat kepalaku, maka ketika kulihat ia adalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka akupun kemudian bangkit.”( HR. Al-Bukhari, dalam Al-Adab Al-Mufrad no. 1187, Ibnu Majah, no. 3723, Ahmad, no. 7981, At-Tirmidzi, no. 2768 dari hadits Abu Hurairah RA)

Keutamaan Dzikir Bismillah.

Disadur dari kitab “Hasyiyah Ala Mukhtashar Ibnu Jamrah” karya Syaikh Muhammad As-Sanwani, Grand Syaikh Al-Azhar Mesir yang ke-13. kitab “Hasyiyah Ala Mukhtashar Ibnu Jamrah” merupakan sebuah kitab yang berisikan mengenai penjelasan kitab Mukhtashar Shahih Bukhari, karya Syaikh Muhammad As-Sanwani telah menuliskan beberapa kisah nyata tentang keajaiban basmalah. Di antaranya, beliau juga menuturkan:

Suatu ketika Abu Hurairah RA salah seorang sahabat nabi yang sangat terkenal, bertemu dengan 2 setan penggoda. Setan pertama adalah setan yang bertugas sebagai penggoda orang mukmin dan setan penggoda orang kafir. Dan Setan yang pertama adalah setan yang bertugas sebagai Setan penggoda orang kafir, yang memilki bentuk fisik yang  gemuk, segar, rapi, dan memakai baju bagus. Sedangkan setan yang kedua adalah setan yang bertugas sebagai setan penggoda orang mukmin. yang memilki bentuk fisik yang kurus, kering, kusut, dan telanjang.

Marah Sebab dan Akibatnya.

Marah adalah suatu bentuk emosi yang secara fisik mengakibatkan antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan noradrenalin. Rasa marah menjadi suatu perasaan yang dominan secara perilaku, kognitif, maupun fisiologi sewaktu seseorang membuat pilihan sadar untuk mengambil tindakan untuk menghentikan secara langsung ancaman dari pihak luar.

Wednesday, May 11, 2016

Kisah Hasan Al-Bashri dan Seorang Gadis Kecil

Sore itu Hasan al-Bashri sedang duduk-duduk    bersantai di teras rumahnya. Tak lama kemudian, lewatlah jenazah dengan diikuti  iring-iringan pelayat di belakangnya. Di bawah keranda jenazah yang sedang diusung tampak berjalan seorang gadis kecil yang menangis terisak-isak. Rambutnya tampak kusust dan terurai, tak beraturan. Hasan al-Bashri tertarik tingkah laku gadis kecil tadi. Hasan al-Bashri lalu turun dari rumahnya dan turut dalam iring-iringan jenazah tersebut. Dan Hasan al-Bashri  berjalan di belakang gadis kecil itu. Di antara tangisan gadis itu Hasan al-Bashri mendengar ratapan-ratapan yang menggambarkan kesedihan hatinya. Gadiskecil  itu berkata:
"Ayah, baru kali ini aku mengalami peristiwa seperti ini."

Tuesday, May 10, 2016

Indahnya Islam.


Islam itu adalah agama Rahmatan Lil Alamin, akan tetapi Islam  itu bukan hanya sekedar kepandaian ataupun keterampilan  dalam  menghafal hadist dan mengoleksi ayat-ayat al qur'an.  Islam itu adalah bagaimana dapat merasakan indahnya islam. Jika Islam itu hanya berdasarkan KTP karena  faktor keturunan atau menghafal hadist dan mengoleksi ayat-ayat al qur'an adalah hal yang sudah lumrah dan mudah ditemui. Tetapi untuk dapat merasakan indahnya Islam adalah perihal yang berbeda dan sangatlah sulit. Seperti kisah berikut   dari penuturan dari Habib Quraisy bin Qosim Baharun Cirebon yang mengadakan perjalanan pada tahun 1996 silam sebagai berikut:

Ketika Habib Quraisy bin Qosim Baharun tengah mengadakan perjalan dengan menggunakan sebuah pesawat komersil. Dan diantara penumpang pesawat itu ada seorang Wanita Tua warga Negara Jerman ( Usia sekitar 65 atau 70 tahun) dengan mengenakan  hijab yang duduk disebelah Habib Quraisy bin Qosim Baharun.

Monday, May 9, 2016

Nasehat Untuk Wanita

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda :
“Sesungguhnya wanita adalah aurat. Sehingga ketika ia keluar rumah, ia akan disambut oleh syaithan. Dan kondisi yang akan lebih mendekatkan dirinya dengan Rabbnya adalah ketika ia berada di rumahnya.” (HR. Ibnu Khuzaimah).


Duhai para wanita ketahuilah  bahwa:
Semakin banyak pandangan lelaki yang memandang dan tergiur dengan kemolekan dirimu maka akan semakin bertumpuk pula dosa-dosamu .

Al-Muhasibi

Al-Muhasibi mememiliki arti orang yang mawas diri terhadap aktivitas batin sendiri. Al-Imam Al-Qusyairi berkata: 
"Al-Muhasibi merupakan seorang  sufi yang tiada tandingannya dalam hal otoritas keilmuan, kesalehan. Pergaulan dan kekayaan intelektualnya".

Siapa sebenarnya Al-Muhasibi, sehingga Al-Qusyairi begitu mengaguminya? Warisan apa yang ia tinggalkan buat generasi kaum muslimin masa kini?

Nama lengkap beliau adalah  Abu Abdillah Al-Haris ibnu Asad Al-Basri Al-Muhasibi. Lahir pada abad ke-2 Hijriyah (165 H/781 di Basrah, Irak. Al-Muhasibi dibesarkan dalam keluarga yang berada baik secara materi maupun intelektual.

Bahkan dengan penuh semangat Al-Muhasibi pun memutuskan pergi ke Baghdad hanya untuk menuntut ilmu, dan di sana pula Al-Muhasibi berkembang menjadi seorang murid yang cerdas. Al-Muhasibi telah menulis banyak kitab, meliputi berbagai ilmu pengetahuan seperti tafsir, hadist, fikh sampai tasawuf. Sementara pergaulannya yang luas dengan berbagai kalangan menghasilkan karya-karya dengan sudut pandang yang luas dan mendalam. Al-Muhasibi telah berguru kepada banyak ulama yang beberapa diantaranya sangat terkenal, seperti Imam Syafii, Yazid bin Harun, dan lain sebagainya.

Perdebatan Hati Dengan Mata.

Disadur dari kitab Raudhatul Muhibbin, bahwa sesungguhnya hati telah berfatwa kepada mata:

"Engkaulah yang telah menyeretku pada kebinasaan dan mengakibatkan penyesalan karena aku mengikutimu beberapa saat saja. Kau lemparkan kerlingan matamu ke taman dan kebun yang tak sehat. Kau salahi firman Allah, "Hendaklah mereka menahan pandangannya".

Kau telah menyalahi hadist  Rasulullah SAW, yang bersabda:

"Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut pada Allah, maka Allah akan memberi balasan iman padanya, yang akan didapati kelezatan dalam hatinya." (HR.Ahmad).

Sunday, May 8, 2016

Mansur Al-Hallaj

Nama lengkap beliau adalah al-Husain bin Mansur, populer dipanggil dengan Abul Mughits, berasal dari penduduk Baidha’ Persia, lalu berkembang dewasa di Wasith dan Irak. Menurut catatan As-Sulamy, Al-Hallaj pernah berguru pada Al-Junaid al-Baghdady, Abul Husain an-Nury, Amr al-Makky, Abu Bakr al-Fuwathy dan guru-guru lainnya. Walau pun ia ditolak oleh sejumlah Sufi, namun ia diterima oleh para Sufi besar lainnya seperti Abul Abbad bin Atha’, Abu Abdullah Muhammad Khafif, Abul Qasim Al-Junaid, Ibrahim Nashru Abadzy. Mereka memuji dan membenarkan Al-Hallaj, bahkan mereka banyak mengisahkan dan memasukkannya sebagai golongan ahli hakikat. Bahkan Muhammad bin Khafif berkomentar:
“Al-Husain bin Manshur adalah seorang a’lim Rabbany.”

Menurut pandangan Al-Hallaj, Allah SWT menciptakan menusia menurut bentuk-Nya, dalam pengertian bahwa, kendati manusia adalah makhluk dan bukan Tuhan, manusia mempunyai tabiat kemanusiaan yang menyerupai tabiat ketuhanan Allah SWT. Dengan kata lain, tabiat kemanusiaan adalah tabiat ke-Tuhan-an yang tidak sempurna, sedangkan tabiat ketuhanan Allah SWT Maha Sempurna, suci dari kekurangan. Banyak sufi se zamannya yang berbicara seperti itu, misalnya Syekh As-Syibli, yang bahkan dianggap gila. Lain halnya dengan AL-Hallaj, ia tidak dianggap gila, tapi orang waras yang bijak.

Saturday, May 7, 2016

Kisah Nabi Daud, Malaikat Izrail dan Pemuda Buruk Rupa.

Kisah ini pernah terjadi pada zaman Nabi Daud yang sangat menyayangi kaum muda, karena ia beranggapan bahwa pemudalah yang mampu merubah keadaan menjadi lebih baik.

Nabi Daud mempunyai sebuah majelis, dan disanalah Ia mengajarkan risalah dan tuntunan wahyu yang diturunkan Allah kepadanya. Di majelis tersebut, sering datang seorang pemuda yang berwajah tak sedap dipandang mata. Pokoknya dilihat darimana saja, wajahnya tetap saja tak menyejukkan mata. Pemuda ini seringkali duduk berjam-jam. Tak jarang ketika semua orang telah bubarpun ia masih merenung seorang diri. Tapi ada yang aneh dengan pemuda tersebut. Meski sering datang dan duduk lama, ia tak pernah mengucapkan sepatah kata pun, baik untuk bertanya maupun untuk mengemukakan pendapatnya.

Friday, May 6, 2016

KIsah Nyata Taubatnya Pembenci Maulid


★ﺻَﻞّ ﷲٌ ﻋَﻞِ ﺳَﻴﺪِﻧَﺎ ﻣٌﺤﻤّﺪ ★

Kisah ini disadur dari Kitab Al-Hady At-Tam fi Mawarid al-Maulid an-Nabawi, hal 50-51, karya Syech Muhammad Alwi Al-Maliki yang menceritakan:

Suatu hari Syech Abbas Al-Maliki berada di Baitul Muqaddas Palestina untuk menghadiri peringatan Maulud Nabi Muhamad SAW. Saat itulah beliau melihat seorang pria tua beruban yg berdiri dengan khidmat mengikuti peringatan maulid mulai dari awal sampai acara selesai. Kemudian beliau bertanya kepadanya. Lelaki tua itupun bercerita bahwa dulu ia tidak pernah mau mengakui dan menolak acara Maulid Nabi karena ia memiliki keyakinan bahwa Maulid itu adalah Bid'ah dan sesat. 

Shalawat Nenek Tua

Alkisah di sebuah kota di Madura, tinggallah seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid.

Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya. Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya.

Hijab Merupakan Puncak pemikiran dan Tingkatan Tertinggi Yang Dicapai Manusia.

Menurut kamus Wikipedia bahasa Indonesia Hijab (bahasa Arab: حجاب, ħijāb) adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti "penghalang". Pada beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata "hijab" lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim . Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama.

Nasehat Nabi Muhamad SAW Kepada Fatimah Az-Zahra

Suatu hari Rasulullah SAW menemui Fatimah dan didapatinya Fatimah sedang menggiling syair (sejenis biji-bijian) dengan menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis.
Rasulullah lalu bertanya:
"Apa yang menyebabkan engkau menangis duhai Fatimah? semoga Allah tidak menyebabkan matamu menangis".

Fatimah berkata:
"Duhai ayahanda, pengilingan dan urusan-urusan rumah tanggalah yang menyebabkan aku menangis".

Syafa'at Nabi Muhamad SAW


Didalam sebuah hadist qudsi disebutkan: Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abu ‘Awanah dari Qotadah dari Anas radliyallahu’anhu mengatakan, Rasulullah SAW telah  bersabda: “Pada hari kiamat Allah mengumpulkan seluruh manusia, lalu mereka berujar:

"Duhai sekiranya kita meminta syafaat kepada Tuhan kita sehingga Dia bisa meringankan penderitaan kita di tempat kita ini".

Lalu merekapun menemui Adam dan mengutarakan hajat mereka:
"Engkaulah manusia yang Allah cipta dengan tangan-Nya dan Dia tiupkan ruh-Nya kepadamu, dan Dia perintahkan para malaikat untuk sujud kepadamu, maka tolonglah engkau meminta syafaat kepada Tuhan kami! ".

Wednesday, May 4, 2016

Pesan Nabi Muhamad SAW Kepada Mu’adz bin Jabal

Dalam sebuah hadist qudsi Nabi Muhamad SAW berkata kepada Mu’adz.:

“Hai, Mu’adz! Ikutilah Nabimu (dalam perkara agama) dengan (penuh) keyakinan!”


Aku (Mu’adz) berkata:
“Engkau adalah Rasulullah, sedangkan aku hanyalah Mu’adz bin Jabal. Bagaimana aku bisa selamat dan ikhlas?”

Beliau SAW lalu bersabda:
“Ya (Kamu benar), duhai Mu’adz".

•"Apabila dalam amal perbuatanmu terdapat kekurangan, maka tahanlah lidahmu jangan sampai menjelek-jelekkan orang (misalnya: ghibah dan memfitnah), terutama saudara-saudaramu sesama penganut ajaran Al-Qur’an. Dan untuk mencegah berbuat menjelek-jelekkan (misalnya: ghibah dan memfitnah) orang lain, ingatlah aib-aib (yang ada dalam) dirimu".

• "Janganlah kamu mensucikan jiwamu (sok suci) dengan cara menjelek-jelekkan orang".

• "Jangan angkat derajat jiwamu dengan cara menekan orang lain".

• "Janganlah kamu perlihatkan amal perbuatanmu (riya’) dengan tujuan agar diketahui oleh banyak orang".

• "Janganlah kamu terlalu jauh memasuki urusan dunia sehingga membuat dirimu lupa akan perkara akhirat".

• "Dan janganlah kamu berbisik-bisik dengan seseorang, padahal di sebelahmu terdapat orang lain (yang tidak diikutsertakan)".

• "Janganlah dirimu merasa  agung dan terhormat di hadapan manusia, karena hal itu akan membuat nilai kebaikan-kebaikanmu habis terputus di dunia dan akhirat".

• "Janganlah berbuat keji di dalam majelis pertemuanmu sehingga akibatnya mereka akan menjauhimu karena buruknya akhlakmu".

• "Janganlah kamu ungkit-ungkit kebaikanmu di hadapan orang lain".

• "Janganlah engkau robek orang-orang dengan lidahmu yang akibatnya engkau pun akan dirobek-robek oleh anjing-anjing Jahannam, sebagaimana firman-Nya Ta’ala, “Demi yang merobek-robek dengan merobek yang sebenar-benarnya…” (QS An-Naaziyat [79]: 2) Di neraka itu, daging akan dirobek hingga mencapai tulang……."

• "Janganlah kamu merobek-robek (perihal pribadi) orang lain dengan lidahmu, niscaya dirimu kelak akan dirobek-robek pula oleh anjing-anjing Jahannam. Sebagaimana firman Allah Subhaanahu wa Ta’ala., … dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut.’ (QS. An-Nazi’at: 2). Yakni, ia akan mengupas daging dari tulangmu.”

Aku (Mu’adz bin Jabal RA.) bertanya;

 “Ya, Rasulullah! Lalu, siapakah orang yang sanggup menanggung penderitaan ini?” 

Beliau SAW menjawab:
Hai, Mu’adz! Sesungguhnya apa yang aku sebutkan kepadamu (tadi) sangatlah mudah bagi orang yang diberi kemudahan oleh Allah Ta’ala. Karena itu, cukuplah kamu dengan mencintai orang lain apa-apa yang kamu cintai untuk dirimu sendiri, dan membenci kepada mereka apa yang kamu benci untuk dirimu sendiri. Dengan demikian, maka sungguh kamu bisa selamat dan beruntung”.

Khalid bin Ma’dan berkata bahwa Mu’adz bin Jabal senantiasa membaca hadits ini sebagaimana seringnya beliau membaca Alquran dan mempelajarinya di dalam majelis pertemuannya. 

Wallahu alam bishowab.

Monday, May 2, 2016

Bukti Cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan kepada hamba-hamba-Nya agar dapat mencintai Nabi Muhammad SAW. Karena dengan kita mencintai Nabi Muhammad SAW berarti kita juga mencintai Allah dan menaatinya berarti kita telah menaati Allah SWT. Banyak sekali dalil baik dari Alquran maupun sunnah, yang menjelaskan tentang wajibnya mencintai Nabi Muhammad SAW. Dan mencintai Nabi Muhammad SAW akan berdampak pada kehidupan yang berkah baik di dunia maupun di akhirat.

Bukti Cintanya Rabiah al-Adawiyah


Perkataan sufi dari seorang Rabiah al-Adawiyah menggambarkan akan kesalehan dirinya dan banyak di antaranya yang menjadi kiasan atau kata-kata hikmah yang tersebar luas di seluruh wilayah Islam. Rabi'ah al-Adawiyah juga  terkenal zahid (tak tertarik pada harta dan kesenangan duniawi) dan tak pernah mau meminta pertolongan pada ornag lain. Dan sebagai puncak tasawuf dari seorang Rabiah al-Adawiyah adalah dengan membuktikan Cinta murninya kepada Allah SWT yang disebutkan dalam beberapa syair:

"Pada hakekatnya cinta Sang Penerang hati menjadikan para pecinta terjaga sepanjang malam tanpa tidur dan makan". 

"Oh kekasih, jika engkau seorang pecinta, jadilah seperti lilin di sepanjang malam, membara dalam kesenangan hingga pagi menjelang.

Wahai diriku.
Berapa lama engkau tidur?.
Sampai kapankah engkau terlena?.
Waktu yang dijanjikan, sudah sangat dekat.
Waktu yang terpaksa engkau ditidurkan
Hingga dibangkitkan pada hari kiamat".