“Hai, Mu’adz! Ikutilah Nabimu (dalam perkara agama) dengan (penuh) keyakinan!”
Aku (Mu’adz) berkata:
“Engkau adalah Rasulullah, sedangkan aku hanyalah Mu’adz bin Jabal. Bagaimana aku bisa selamat dan ikhlas?”
Beliau SAW lalu bersabda:
“Ya (Kamu benar), duhai Mu’adz".
•"Apabila dalam amal perbuatanmu terdapat kekurangan, maka tahanlah lidahmu jangan sampai menjelek-jelekkan orang (misalnya: ghibah dan memfitnah), terutama saudara-saudaramu sesama penganut ajaran Al-Qur’an. Dan untuk mencegah berbuat menjelek-jelekkan (misalnya: ghibah dan memfitnah) orang lain, ingatlah aib-aib (yang ada dalam) dirimu".
• "Janganlah kamu mensucikan jiwamu (sok suci) dengan cara menjelek-jelekkan orang".
• "Jangan angkat derajat jiwamu dengan cara menekan orang lain".
• "Janganlah kamu perlihatkan amal perbuatanmu (riya’) dengan tujuan agar diketahui oleh banyak orang".
• "Janganlah kamu terlalu jauh memasuki urusan dunia sehingga membuat dirimu lupa akan perkara akhirat".
• "Dan janganlah kamu berbisik-bisik dengan seseorang, padahal di sebelahmu terdapat orang lain (yang tidak diikutsertakan)".
• "Janganlah dirimu merasa agung dan terhormat di hadapan manusia, karena hal itu akan membuat nilai kebaikan-kebaikanmu habis terputus di dunia dan akhirat".
• "Janganlah berbuat keji di dalam majelis pertemuanmu sehingga akibatnya mereka akan menjauhimu karena buruknya akhlakmu".
• "Janganlah kamu ungkit-ungkit kebaikanmu di hadapan orang lain".
• "Janganlah engkau robek orang-orang dengan lidahmu yang akibatnya engkau pun akan dirobek-robek oleh anjing-anjing Jahannam, sebagaimana firman-Nya Ta’ala, “Demi yang merobek-robek dengan merobek yang sebenar-benarnya…” (QS An-Naaziyat [79]: 2) Di neraka itu, daging akan dirobek hingga mencapai tulang……."
• "Janganlah kamu merobek-robek (perihal pribadi) orang lain dengan lidahmu, niscaya dirimu kelak akan dirobek-robek pula oleh anjing-anjing Jahannam. Sebagaimana firman Allah Subhaanahu wa Ta’ala., … dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut.’ (QS. An-Nazi’at: 2). Yakni, ia akan mengupas daging dari tulangmu.”
Aku (Mu’adz bin Jabal RA.) bertanya;
“Ya, Rasulullah! Lalu, siapakah orang yang sanggup menanggung penderitaan ini?”
Beliau SAW menjawab:
“Hai, Mu’adz! Sesungguhnya apa yang aku sebutkan kepadamu (tadi) sangatlah mudah bagi orang yang diberi kemudahan oleh Allah Ta’ala. Karena itu, cukuplah kamu dengan mencintai orang lain apa-apa yang kamu cintai untuk dirimu sendiri, dan membenci kepada mereka apa yang kamu benci untuk dirimu sendiri. Dengan demikian, maka sungguh kamu bisa selamat dan beruntung”.
Khalid bin Ma’dan berkata bahwa Mu’adz bin Jabal senantiasa membaca hadits ini sebagaimana seringnya beliau membaca Alquran dan mempelajarinya di dalam majelis pertemuannya.
Wallahu alam bishowab.
No comments:
Post a Comment