Thursday, October 31, 2019

Sebe Allah Y'e



لا اله الا الله محمد رسول الله محمد رسول الله
Tiada Tuhan selain Allah, Muhamad adalah Utusan Allah,  Muhamad adalah Utusan Allah.
There is no God but Allah , Mohammed is his prophet , Mohammed is his prophet.

لا اله الا الله محمد رسول الله محمد رسول الله
Tiada Tuhan selain Allah, Muhamad adalah Utusan Allah,  Muhamad adalah Utusan Allah.
There is no God but Allah , Mohammed is his prophet , Mohammed is his prophet.
Sebe Allah ye, sele Allah ye... se.
Allah yang Maha Kuasa.
 God is all powerful. 

Sebe Alla ye, sele Allah ye se
Allah yang Maha Kuasa 
 God is all powerful 

Sebe Allah ye, sele Allah ye, ye se
Allah yang Maha Kuasa. 
 God is all powerful , very powerful.

Sebe Allah ye, n'ko sébé Allah yé sé.
Allah yang Maha Kuasa saya katakan : kuasa atas segalanya.
God is all powerful , I say: very powerful.

Se mibi neye.
Kekuatan yang  daku  miliki.
What is in my power. 

Se mibi neye
Kekuatan  yang engkau miliki.
What is within your power. 

Allah kodi ileda.
Allah yang telah menganugerahkannya.
It is the Lord that we divided.

Ni mi-bi ilela.
Jiwa yang didalam dirimu.
The soul m'anime that.

Ni mi-be nela.
Jiwa yang didalam diriku.
Soul who t'anime. 

Allah kohodo anougou la.
Allah juga yang menciptakan.
It is God who gives us. 

Se mibi ileye.
Jiwa yang didalam dirimu..
The soul m'anime that.
N'ko se mibe n'neye.
Saya katakan ,jiwa yang didalam diriku.
I say: The soul m'anime that.

Massa ko oni annougoula.
Dia juga yang  telah menganugerahkannya.
It is God who gives us. 

Tere beye.
Adanya matahari.
The Sun exists.

Kalo beye.
Adanya bulan.
The moon exists.

Fôgnon ni dji beyan.
Adanya angin dan air di sini.
Wind and water exist.

Mogohou beye.
Adanya manusia. 
Men exist.

Sogohou beye.
Adanya binatang.
The animals exist.

Djinanhou fanan behantcheman.
Dan semua ada yang mengaturnya.
Engineers are also among us.

Tere beye.
Adanya matahari. 
The Sun exists.

Kalo beye.
Adanya bulan.
The moon exists.

Fôgnon ni dji beyan.
Adanya angin dan air di sini.
Wind and water exist.

Mogohou beye.
Adanya manusia., 
Men exist.

Sogohou beye.
Adanya binatang, 
The animals exist.

Djinanhou fanan behantcheman.
Dan semua ada yang mengaturnya.
Engineers are also among us.

N'ko sebe Allah ye,  sebe Allah ye se.
Saya katakan Allah yang Maha Kuasa.
I say: God is all powerful. 

Sebe Allah ye, sebe Allah ye se.
Allah yang Maha Kuasa, Maha Kuasa, Maha Kuasa.
 God is all powerful.
Sebe Allah ye se, Sebe Allah ye se, se, se.
Allah yang Maha Kuasa. 
 God is all powerful ,powerful ,powerful.

Sebe Allah ye se, Sebe Allah ye se.
Allah yang Maha Kuasa, Maha Kuasa, Maha Kuasa..
 God is all powerful. 

Seri seri, n'gouye seri n'teri.
Mintalah, mintalah memohon kepada Allah.
Requests, requests invokes God. 

Seri seri Allah dari n'teri.
Mintalah, mintalah memohon kepada Allah.
Requests, requests invokes the Lord

Dougoukoro be anse koro.
Berdoalah, Berdoalah kawan-kawan semuanya.
Please, pray, pray dear friend. 

Sangoro beankounan.
Berdoalah minta ampunan kepada Tuhan
Pray & requests invokes  the God. 

Dougoukoro beanse koro.
Ada bumi  di bawah kita.
The earth is beneath our feet.

Lolohou beankounan.
Ada langit di atas kita.
The sky is the heart of our heads. 

Seri seri, n'gouye seri n'teri.
Mintalah, mintalah memohon kepada Allah.
Requests, requests invokes God. 

Seri seri Allah dari n'teri.
Mintalah, mintalah memohon kepada Allah.
Requests, requests invokes the Lord


Wallahu alam Bishowab.

Sahabat-sahabat Rasulullah ﷺ

  • Siapakah Sahabat-sahabat Rasulullah ﷺ itu?

Ibnu Hajar al-Asqalani RA dalam kitab Al-Ishabah Fi Tamyizis Shahabah menyebutkan bahwa:

"Sahabat-sahabat Rasulullah ﷺ  adalah “orang-orang yang berjumpa dengan Rasulullah ﷺ dalam keadaan beragama Islam, dan meninggal juga dalam keadaan Islam”.

Dalam kitab Al Ba’its Al Hatsits Fikhtishari ‘Ulumil Hadits, buah karya Ibnu Katsir mengatakan:

من رأى رسول الله صلى الله عليه وسلم في حال إسلام الراوي، وإن لم تطل صحبته له، وإن لم يرو عنه شيئاً

“Orang yang melihat Rasulullah ﷺ  dalam keadaan Islam, yang meriwayatkan sabda Nabi. Meskipun ia bertemu Rasulullah tidak dalam tempo yang lama, atau Rasulullah ﷺ  belum pernah melihat ia sama sekali”.

Tuesday, October 29, 2019

Istri-istri Rasulullah ﷺ

Pada edisi sebelumnya kita pernah membahas tentang putra-putri Rasulullah ﷺ. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang istri-istri Rasulullah ﷺ.

Rasulullah ﷺ wafat meninggalkan 11 istri. Mereka adalah wanita wanita mulia yang mendapat penghargaan dari beliau dan sangat setia kepada beliau dalam segala hal. Kesetiaan mereka telah terbukti dengan menjadi pendamping Rasulullah ﷺ dalam suka dan duka. Mereka adalah wanita wanita yang mencintai dan dicintai Rasulullah ﷺ dan lebih memilih menjadi istri Rasulullah ﷺ ketimbang dengan harta dan kemewahan dunia. Kisah kisah mereka telah diabadikan dalam Al-Qur’an dengan firman-Nya

يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ ِلأَزْوَاجِكَ إِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلاً وَإِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ اْلآخِرَةَ فَإِنَّ اللهَ أَعَدَّ لِلْمُحْسِنَاتِ مِنْكُنَّ أَجْرًا عَظِيمًا.

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: “Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut`ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar.” (al-Ahzab, 28-29).

Puasa Akal.

Kata ‘Akal’ dalam Al-Qur’an telah disebutkan setidaknya ada 49 kali, Kata akal merupakan kata serapan dari bahasa Arab yaitu kata al-‘aql (العقل) yang merupakan mashdar dari kata (عَقَلَ يَعْقِلُ عَقْلاً ومَعْقولاً) berarti tali pengikat, pikiran, ingatan, paham dan rasio.

Puasa akal merupakan salah satu dari puasa tiga unsur manusia dengan melawan keinginan. Syekh Zakaria al-Anshari menjelaskan, dengan akal kita dapat mengetahui antara yang baik dan yang buruk, dan itu dapat dihasilkan dengan melawan keinginan atau hawa nafsu. (Syekh Mustafa al-‘Arusy, Natâij al-Afkâr al-Qudsiyyah fî Bâyani Ma’âni Syarh Risalah al-Qusyairiyyah, Lebanon, Dar el Kutub ‘Ilmiyyah, 2007, halaman 307).

Melawan keinginan disini bukan hanya sekedar melawan hawa nafsu saja. Tapi juga berlaku dalam ibadah, terutama dalam puasa sunnah dan bukan puasa wajib. Karena dalam puasa sunah, kita memiliki kebebasan untuk melanjutkan puasa atau membatalkannya, sekalipun tidak uzur..

Monday, October 28, 2019

Putra-Putri Rasulullah ﷺ

Sebagai seorang  muslim kita wajib mengetahui nama-nama keluarga Rasulullah ﷺ entah itu istri-istri Rasulullah ﷺ ataupun putra-puteri Rasulullah ﷺ.  Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang putra-puteri Rasulullah ﷺ yang terdiri dari 3 laki laki dan 4 perempuan, yaitu:  Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kaltsum, Abdullah dan Ibrahim. Semua putera puteri Rasulullah ﷺ dari istri beliau Siti Khadijah binti Khuailid RA kecuali Ibrahim dari istri beliau Mariya al-Qibthiyyah. Mereka adalah keluarga Rasulullah ﷺ dan orang orang yang dicintai Rasulullah ﷺ.  

1-Qasim bin Muhammad bin Abdullah.
  • Nama Qasim: adalah putera pertama Rasulullah ﷺ. Dengan lahirnya Qasim, beliau diberi julukan nama Abu Al-Qasim. Abu artinya bapak dan Qasim adalah putera pertama Rasulullah ﷺ. Pemberian nama ini merupakan tradisi orang Arab, setiap lahir putera pertama dan diberi nama (Fulan misalnya), ayahnya selalu diberi julukan nama Abu Fulan.
  • Nama Ayah Muhammad ﷺ.
  • Nama Ibu Khadijah binti Khuailid RA.
  • Tempat dan Tanggal Lahir Makkah.
  • Jenis Kelamin Laki Laki.
  • Tempat dan Tanggal Wafat Makkah, wafat dalam usia kurang dari setahun.

Puasa Tiga Unsur Manusia

Pada tulisan sebelumnya penulis pernah membahas tentang puasa empat unsur manusia , maka pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang puasa tiga unsur manusia.

Disadur dari kitab kitab Ar-Risâlah Al-Qusairiyyah buah karya  Mudzoffar Al-Qarmisiny,  yang mengatakan bahwa puasa dibagi menjadi tiga macam:

 الصَوْمُ عَلَى ثَلَاثَةِ أَوْجُهٍ: صَوْمُ الرُّوْحِ بِقَصْرِ الْأَمَلِ، وَصَوْمُ الْعَقْلِ بِخِلَافِ الْهَوَى، وَصَوْمُ النَّفْسِ بِالإِمْسَاكِ عَنِ الطَّعَامِ وَالْمَحَارِمِ. 

“Puasa itu ada tiga macam: 
  • Puasa ruh dengan memendekkan angan-angan.
  • Puasa akal dengan melawan keinginan.
  • Puasa jiwa dengan menahan dari makanan dan perkara-perkara yang haram.

Mencintai Ahlul Bait Rasulullah adalah Ciri Ahlus Sunnah


Kalam Habib Muhammad bin Ahmad bin Hasan Vad’aq.

Tuduhan orang bahwa mencintai Ahlul Bait adalah Syiah itu jelas cara Yahudi menjauhkan umat ini dari tali Allah dan Rasulullah ﷺ


AHLUL BAIT Rasulullah ﷺ memiliki keutamaan dan kemuliaan bagi semua kaum Muslimin, karena Allah SWT memuliakan dan membersihkan mereka dari dosa, mewajibkan kaum Muslimin untuk mencintai mereka di atas semua ras manusia.

Allah SWT berfirman:


“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzâb [33]: 33).

Memantapkan Hati Ala Rasulullah ﷺ

Dari An Nu’man bin Basyir RA, Rasulullah ﷺ bersabda:

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari - Muslim).

Hati adalah inti dari diri seorang manusia. Allah SWT sangat memperhatikan kondisi hati setiap hamba-Nya. Hati yang dijaga, akan senantiasa memancarkan kekuatan iman, semakin tenang dengan melakukan kebaikan-kebaikan, terutama kala mendengarkan ayat-ayat Allah dikumandangkan. 

Sebagaimana firman Allah SWT:

 إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ 

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”(QS. Al-Anfal [8]: 2).

Hati memiliki sifat berbolak-balik. Allah-lah yang Maha Membolak-balikan hati. Tidak ada yang dapat memberi petunjuk kecuali Dia. Dia yang Maha Memberi Petunjuk, Maha Memberi Hidayah kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Dan hidayah atau petunjuk haruslah dicari. Salah satu caranya alah dengan berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar Allah senatiasa menjaga hati kita agar manatap dan tidak condong pada kesesatan setelah diberikan petunjuk. Sebagai mana yang Rasulullah ﷺ contohkan sebagai berikut:

Setiap Hari Rasulullah ﷺ selalu berdo'a :

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

"Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu".

Suatu waktu Ummu Salamah pernah menanyakan kepada Rasulullah  ﷺ, kenapa do’a tersebut yang sering Rasulullah  ﷺ baca. Rasulullah  ﷺ lalu menjawab:

يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ

“Duhai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.” (HR. Tirmidzi ).

Hati adalah raja pada diri setiap manusia. Sebab, pikiran, ucapan dan perilaku manusia sangat ditentukan oleh kondisi hatinya. oleh karenanya jika hatinya baik maka Insya Allah pikiran, ucapan dan prilaku kita sebagai manusia juga akan baik.

Wallahu alam Bishowab.

Kisah: Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Dan Wali Wanita

Hikayat ini telah dikisahkan oleh  Syaikh Zakariya bin ‘Umar Bagharib Singapore, seorang putra dari Syaikh ‘Umar bin Abdullah Bagharib, seorang mursyid Tariqah Qadiriyah di Singapore.

Syaikh Zakariya Bagharib pernah bercerita bahwa suatu saat di masa hidup Ghawtsul A’zham Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jailaniy (sang Sulthanul Awliya’) tengah berada di lingkungan Masjidil Haram. ketika  Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jailaniy sedang berada di sana,  Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jailaniy di hinggapi rasa takjub yang sangat mendalam  ketika mendapati seorang wanita yang tengah melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah dengan hanya menggunakan satu kakinya saja. Akhirnya Saikh ‘Abdul Qadir al-Jailaniy memiliki firasat dan faham sekali jika wanita tersebut bukanlah wanita biasa, melainkan seorang Wali. Syaikh ‘Abdul Qadir Al-Jailaniy lalu mencoba mencari tahu  maqam atau kedudukan wali sang Wanita tersebut. 

Puasa Empat Unsur Manusia.

Hakekat dan tujuan dari puasa adalah sebagai bentuk usaha kita untuk menjaga jalan kehidupan supaya selalu selaras dengan ajaran budi pekerti dan kesusilaan, tidak terlena dalam kenikmatan keduniawian, dan untuk menjaga agar kehidupan manusia selalu 'keberkahan', selamat dan sejahtera dalam lindungan Allah SWT, agar dihindarkan dari kesulitan-kesulitan dan terkabul keinginan-keinginannya. 

Dalam prosesnya akan mendorong dan mengarahkan kita menuju sikap dan perilaku kita agar selalu positif, menjauhi hal-hal yang bersifat negatif dan tidak bijaksana, untuk menjaga keharmonisan hidup dan untuk tercapainya tujuan hidup. 

 Manusia itu terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu :
  • Jasad dalah wujud badan kasar manusia  paling luar. Nama lain dari jasad adalah Raga/Badan kasar.
  • Qolbu yang berada di dada manusia dan mengandung unsur hidup. Nama lain qolbu adalah Hati/Cipta/Rhasa.
  • Ruh, adalah unsur non-materi yang ada dalam jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya kehidupan.  Nama lain Ruh adalah Sukma/Jiwa/Badan Halus.
  • Nafsu berada di organ seks manusia.yaitu kesadaran tentang diri sendiri.  Nama lain qolbu adalah karsa.

Sunday, October 27, 2019

Puasa Hati.


Puasa hati adalah bagian dari puasa 4 unsur manusia. Puasa hati bertujuan untuk  membersihkan hati dari bentuk-bentuk  yang merusak hati, keyakinan bathil, mengikuti bisikan-bisikan jahat, niat-niat busuk, pikiran-pikiran keji, rasa permusuhan, kedengkian, hasut kepada teman, ‘ujub, dan sombong.

Dari An Nu’man bin Basyir RA, Rasulullah ﷺ bersabda:

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari - Muslim).

Dari banyak macam bentuk amal yang kita jalani dan terlihat secara kasat mata, diperlukan adanya sikap hati yang sifatnya mendasari semua amal kita sehari-hari, yaitu sikap sadar diri untuk menahan diri atas perbuatan-perbuatan dan hasrat yang tidak baik dan tidak pantas. Salah satunya adalah niat yang bersumber dihati.

Dalam hadist lain dikatakan Dari Umar RA, bahwa ﷺ bersabda,:

الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

“Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim).

Dengan puasa hati senantiasa akan menjaga sikap hati kita, jangan sampai perilaku kita menunjukkan bahwa kita tidak memiliki etika atau adab dan berpekerti rendah. Tanpa adanya sikap hati tersebut bisa dikatakan bahwa apapun yang akan kita  lakukan ataupun amalkan, kita tidak sedang berlaku amal tersebut. Sesudah sikap-sikap hati itu menjadi bagian dari kepribadian seseorang barulah kemudian terwujud dengan sendirinya dalam amal kita yang kelihatan mata.

Dalam hadist lain Rasulullah  juga bersabda:

 ثَلاثٌ مُنَجِّيَاتٌ ، وثَلاثٌ مُهْلِكَاتٌ ، فَأَمَّا الْمُنَجِّيَاتُ : فَتَقْوَى اللهِ فِي السِّرِّ وَالْعَلانِيَةِ ، وَالْقول بالحق فِي الرِّضَا والسخط ، وَالْقَصْدُ فِي 
الْغِنَى وَالْفَقْرِ . وأَمَّا الْمُهْلِكَاتُ : فَشُحٌّ مُطَاعٌ ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ 

"Ada tiga hal yang bisa menyelamatkan dan tiga hal yang bisa merusak. Yang menyelamatkan antara lain (1) takwa kepada Allah dalam sepi maupun ramai, (2) berkata benar (adil) dalam kondisi ridla maupun marah, dan (3) bersikap sederhana dalam keadaan kaya maupun miskin. Sedangkan yang merusak antara lain (1) bakhil yang kelewatan, (2) nafsu yang diikuti, dan (3) ujub terhadap diri sendiri." (HR. Baihaqi).

Puasa hati itu adalah :
1. Membersihkan hati dan batin dan menjaga hati yang lurus, tulus dan iklas.
2. Hidup sederhana, tidak tamak, tidak iri, tidak dengki, selalu bersyukur atas apa yang dimiliki.
3. Mengurangi makan dan tidur.
4. Tidak melulu mengejar kesenangan hidup.
5. Menjaga sikap eling lan waspada.

Hati kita ketika sedang berpuasa dipenuhi dengan ketaqwaan kepada Allah SWT dan kecintaan kepada sesama makhluk, sifat kelembutan, dan jauh dari perasangka buruk terhadap sesama. Insya Allah kita akan  mampu mengenal Tuhan kita dengan segala kemaha agungan-Nya.

Dalam hati kita terdapat cahaya yang menyirnakan kegelapan, cahaya risalah yang abadi, pancaran cahaya sifat-sifat Ilahiyah, sehingga hatinya bersih dari kesombongan. 

Hati kita berpuasa dari rasa ‘ujub, rasa bangga terhadap dirinya sendiri, yakni membayangkan diri kita sempurna, lebih sempurna dari orang lain. Mengenai bahaya yang diakibatkan dari perasaan ‘ujub.

Hati kita juga harus berpuasa dari rasa dengki, sebab perasaan dengki bisa menghancurkan semua perbuatan amal saleh, memadamkan cahaya kalbu. 

Dalam sebuah hadist lain, dari Aus bin Khauli RA bahwa Rasulullah pernah bersabda:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنْ تَوَاضَعَ لِلهِ رَفَعَهُ اللهُ وَمَنْ تَكَّبَرَ وَضَعَهُ اللهُ.

“Barang siapa yang tawadhu’ karena Allah, maka Allah akan mengangkat (derajat) nya (di dunia dan akhirat), dan Barang siapa yang sombong maka Allah akan merendahkannya”.(HR:Ibnu Mandah -Abu Nu’aim).


Wallahu Alam Bishowab