Saturday, March 25, 2017

Edukasi dari Jerinx Superman Is Dead Untuk Musisi Penista Agama.

Siapa sih yang tidak kenal dengan Superman Is Death atau yang biasa disingkat menjadi SID, yang merupakan salah satu Group Band Punk Rock yang berasal dari Kuta, Provinsi Bali. Group Band Punk Rock yang digawangi Bobby Cool (vokal), Eka Rock (gitar) dan Jerinx (drum).

Dalam sebuah wawancara melalui aplikasi pesan kepada Rolling Stone. I Gede Ari Astina, alias Jerinx (JRX) SID selaku drumer dari band Superman Is Death menceritakan bahwa tanggal 22 Maret, Superman is Dead telah mendapatkan suatu kehormatan karena menerima SMS pemberitahuan dari tim media sosial Presiden Joko Widodo. Isi dari SMS tersebut adalah permohonan izin untuk menggunakan lagu "Jadilah Legenda" beserta beberapa bagian video musik lagu tersebut sebagai soundtrack untuk program #JokowiMenjawab.

Dengan berat hati Jerinx pun menolaknya dan mengatakan:

"Saya sebagai penulis lagu 'Jadilah Legenda' merasa kurang sreg saja jika saja lagu saya itu digunakan sebagai alat 'kampanye' Jokowi (atau politisi manapun) terlebih setelah melihat sikap dari Jokowi terhadap kasus Kendeng".

Jerinx lalu menambahkan:

"Saya 100% mendukung perjuangan warga Kendeng. Saya khawatirkan adalah solidaritas saya terhadap Kendeng terdistorsi jika lagu yang saya tulis tersebut dipakai sebagai alat kampanye beliau. Saya juga menolak tawaran tersebut sebagai peringatan kepada beliau jika saya ataupun SID tidak akan selalu terus-menerus untuk setuju atas kebijakan beliau selama ini. Contohnya adalah, sikap 'diam' beliau terhadap penolakan reklamasi Teluk Benoa yang telah diperjuangkan selama 4 tahun lamanya oleh puluhan desa-desa Adat di Bali. Saya merasa sudah saatnya bagi beliau untuk diingatkan".

Jerinx  juga kembali menegaskan bahwa:

"Saya bukan musisi istana."



Dalam statusnya di fan base media sosial Facebook JRX juga menuliskan:
"Manusia melacurkan diri di istana, namun tak demikian dengan Bulan & Ksatria".

Jawaban dari Jerinx inipun menyentil "Musisi Penista Agama".

Wallahu a'lam bishowab.

Sumber:http://rollingstone.co.id/article/read/2017/03/24/140512504/1093/superman-is-dead-tolak-permintaan-presiden-jokowi-untuk-memakai-lagu-mereka?src=ep

PKI Dari Masa Ke Masa

PKI adalah partai komunis non-penguasa terbesar di dunia setelah Rusia dan Tiongkok sebelum akhirnya PKI dihancurkan pada tahun 1965 dan dinyatakan sebagai partai terlarang pada tahun berikutnya. Berikut ini PKI Dari Masa Ke Masa.

1. Tanggal 8 Oktober 1945 : Gerakan Bawah Tanah PKI membentuk API (Angkatan Pemuda Indonesia) dan AMRI (Angkatan Muda Republik Indonesia).
2. Medio Oktober 1945 : AMRI Slawi pimpinan Sakirman dan AMRI Talang pimpinan Kutil menteror, menangkap dan membunuh sejumlah pejabat pemerintah di Tegal.

3. Tanggal 17 Oktober 1945 : Tokoh Komunis Banten Ce’ Mamat yang terpilih sebagai Ketua KNI (Komite Nasional Indonesia) membentuk DPRS (Dewan Pemerintahan Rakyat Serang) dan merebut pemerintahan Keresidenan Banten melalui teror dengan kekuatan massanya.

4. Tanggal 18 Oktober 1945 : Badan Direktorium Dewan Pusat yang dipimpin Tokoh Komunis Tangerang, Ahmad Khoirun, membentuk laskar yang diberi nama Ubel-Ubel dan mengambil alih kekuasaan pemerintahan Tangerang dari Bupati Agus Padmanegara.

5. Tanggal 21 Oktober 1945 : PKI dibangun kembali secara terbuka.

6. Tanggal 4 November 1945 : API dan AMRI menyerbu Kantor Pemda Tegal dan Markas TKR, tapi gagal. Lalu membentuk Gabungan Badan Perjuangan Tiga Daerah untuk merebut kekuasaan di Keresidenan Pekalongan yang meliputi Brebes, Tegal dan Pemalang.

7. Tanggal 9 Desember 1945 : PKI Banten pimpinan Ce’ Mamat menculik dan membunuh Bupati Lebak, R. Hardiwinangun, di Jembatan Sungai Cimancak.

8. Tanggal 12 Desember 1945 : Ubel-Ubel Mauk yang dinamakan Laskar Hitam di bawah pimpinan Usman membunuh Tokoh Nasional Oto Iskandar Dinata.

9. Tanggal 12 Februari 1946 : PKI Cirebon di bawah pimpinan Mr.Yoesoef dan Mr.Soeprapto membentuk Laskar Merah merebut kekuasaan Kota Cirebon dan melucuti TRI.

10. Tanggal 14 Februari 1946 : TRI merebut kembali Kota Cirebon dari PKI.

11. Tanggal 3 - 9 Maret 1946 : PKI Langkat – Sumatera di bawah pimpinan Usman Parinduri dan Marwan dengan gerakan massa atas nama revolusi sosial menyerbu Istana Sultan Langkat Darul Aman di Tanjung Pura dan membunuh Sultan bersama keluarganya serta menjarah harta kekayaannya.

12. Tahun 1947 : Kader PKI Amir Syarifuddin Harahap berhasil jadi PM Republik Indonesia dan membentuk kabinet. 

13. Tanggal 17 Januari 1948 : PM Amir Syarifuddin Harahap menggelar Perjanjian Renville dengan Belanda.

14. Tanggal 23 Januari 1948 : Presiden Soekarno membubarkan Kabinet PM Amir Syarifuddin Harahap dan menunjuk Wapres M Hatta untuk membentuk Kabinet baru.

15. Bulan Januari 1948 : PKI membentuk FDR (Front Demokrasi Rakyat) yang dipimpin oleh Amir Syarifuddin untuk beroposisi terhadap Kabinet Hatta.

16. Tanggal 29 Mei 1948 : M. Hatta melakukan ReRa (Reorganisasi dan Rasionalisasi) terhadap TNI dan PNS untuk membersihkannya dari unsur-unsur PKI.

17. Bulan Mei 1948 : Muso pulang kembali dari Moskow – Rusia setelah 12 (dua belas) tahun tinggal disana.

18. Tanggal 23 Juni – 18 Juli 1948 : PKI Klaten melalui SARBUPRI (Serikat Buruh Perkebunan Republik Indonesia) melakukan pemogokan massal untuk merongrong pemerintah RI. 

19. Tanggal 11 Agustus 1948 : Muso memimpin FDR / PKI dan merekonstruksi Politbiro PKI, termasuk DN. Aidit, MH Lukman dan Nyoto.

20. Tanggal 13 Agustus 1948 : Muso bertemu dengan Presiden Soekarno dan diminta untuk memperkuat Perjuangan Revolusi, namun dijawab bahwa dia pulang untuk menertibkan keadaan, yaitu untuk membangun dan memajukan FDR / PKI.

21. Tanggal 19 Agustus 1948 : PKI Surakarta membuat KERUSUHAN membakar pameran HUT RI ke-3 di Sriwedari – Surakarta, Jawa Tengah.

22. Tanggal 26 – 27 Agustus 1948 : Konferensi PKI.

23. Tanggal 31 Agustus 1948 : FDR dibubarkan, lalu Partai Buruh dan Partai Sosialis berfusi ke PKI.

24. Tanggal 5 September 1948 : Muso dan PKI nya menyerukan RI agar berkiblat ke UNI SOVIET.

25. Tanggal 10 September 1948 : Gubernur Jawa Timur RM Ario Soerjo dan dua perwira polisi dicegat massa PKI di Kedunggalar – Ngawi dan dibunuh, serta jenazahnya dibuang di dalam hutan.

26. Medio September 1948 : Dr. Moewardi yang bertugas di Rumah Sakit Solo dan sering menentang PKI diculik dan dibunuh oleh PKI, begitu juga Kol. Marhadi diculik dan dibunuh oleh PKI di Madiun, kini namanya jadi nama Monumen di alun-alun Kota Madiun.

27. Tanggal 13 September 1948 : Bentrok antara TNI pro pemerintah dengan unsur TNI pro PKI di Solo.

28. Tanggal 17 September 1948 : PKI menculik para Kyai Pesantren Takeran di Magetan. KH Sulaiman Zuhdi Affandi digelandang secara keji oleh PKI dan dikubur hidup-hidup di sumur pembantaian Desa Koco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Di sumur tersebut ditemukan 108 (seratus delapan) kerangka jenazah korban kebiadaban PKI. Selain itu, ratusan orang ditangkap dan dibantai PKI di Pabrik Gula Gorang Gareng.

29. Tanggal 18 September 1948 : Kolonel Djokosujono dan Sumarsono mendeklarasikan NEGARA REPUBLIK SOVIET INDONESIA dengan Muso sebagai Presiden dan Amir Syarifoeddin Harahap sebagai Perdana Menteri.

30. Tanggal 19 September 1948 : Soekarno menyerukan rakyat Indonesia untuk memilih Muso atau Soekarno – Hatta. Akhirnya, Pecah perang di Madiun : Divisi I Siliwiangi pimpinan Kol. Soengkono menyerang PKI dari Timur dan Divisi II pimpinan Kol. Gatot Soebroto menyerang PKI dari Barat.

31. Tanggal 19 September 1948 : PKI merebut Madiun, lalu menguasai Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Purwantoro, Sukoharjo, Wonogiri, Purwodadi, Kudus, Pati, Blora, Rembang dan Cepu serta kota-kota lainnya.

32. Tanggal 20 September 1948 : PKI Madiun menangkap 20 orang polisi dan menyiksa serta membantainya.

33. Tanggal 21 September 1948 : PKI Blitar menculik dan menyembelih Bupati Blora Mr. Iskandar dan Camat Margorojo – Pati Oetoro, bersama tiga orang lainnya yaitu Dr.Susanto, Abu Umar dan Gunandar, lalu jenazahnya dibuang ke sumur di Dukuh Pohrendeng Desa Kedungringin Kecamatan Tujungan Kabupaten Blora.

34. Tanggal 18 – 21 September 1948 : PKI menciptakan 2 (Dua) Ladang Pembantaian / Killing Fields dan 7 (Tujuh) Sumur Neraka di MAGETAN untuk membuang semua jenazah korban yang mereka siksa dan bantai :
1) Ladang Pembantaian Pabrik Gula Gorang Gareng di Desa Geni Langit.
2) Ladang Pembantaian Alas Tuwa di Desa Geni Langit.
3) Sumur Neraka Desa Dijenan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Magetan.
4) Sumur Neraka Desa Soco I Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.
5) Sumur Neraka Desa Soco II Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.
6) Sumur Neraka Desa Cigrok Kecamatan Kenongomulyo Kabupaten Magetan.
7) Sumur Neraka Desa Pojok Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan.
8) Sumur Neraka Desa Bogem Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan
9) Sumur Neraka Desa Batokan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Magetan.

35. Tanggal 30 September 1948 : Panglima Besar Sudirman mengumumkan bahwa tentara Pemerintah RI berhasil merebut dan menguasai kembali Madiun. Namun Tentara PKI yang lari dari Madiun memasuki Desa Kresek Kecamatan Wungu Kabupaten Dungus dan membantai semua tawanan yang terdiri dari TNI, Polisi, pejabat pemerintah, Tokoh Masyarakat dan Ulama serta Santri.

36. Tanggal 4 Oktober 1948 : PKI membantai sedikitnya 212 tawanan di ruangan bekas Laboratorium dan gudang dinamit di Tirtomulyo Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

37. Tanggal 30 Oktober 1948 : Para Pimpinan Pemberontakan PKI di Madiun ditangkap dan dihukum mati, seperti Muso, Amir Syarifuddin, Suripno, Djokosujono, Maruto Darusman, Sajogo, dan lainnya.

38. Tanggal 31 Oktober 1948 : Muso dieksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten Ponorogo. Sedang MH Lukman dan Nyoto pergi ke pengasingan di Republik Rakyat China (RRC).

39. Akhir November 1948 : seluruh pimpinan PKI Muso berhasil dibunuh atau ditangkap, dan seluruh daerah yang semula dikuasai PKI berhasil direbut, antara lain : Ponorogo, Magetan, Pacitan, Purwodadi, Cepu, Blora, Pati, Kudus, dan lainnya.

40. Tanggal 19 Desember 1948 : Agresi Militer Belanda kedua ke Yogyakarta.

41. Tahun 1949 : PKI tetap tidak dilarang, sehingga tahun 1949 dilakukan rekontruksi PKI dan tetap tumbuh berkembang hingga tahun 1965.

42. Awal Januari 1950 : Pemerintah RI dengan disaksikan puluhan ribu masyarakat yang datang dari berbagai daerah seperti Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Trenggalek, melakukan pembongkaran 7 (Tujuh) Sumur Neraka PKI dan mengidentifikasi para korban. Di Sumur Neraka Soco I ditemukan 108 kerangka mayat yang 68 dikenali dan 40 tidak dikenali, sedang di Sumur Neraka Soco II ditemukan 21 kerangka mayat yang semuanya berhasil diidentifikasi. Para korban berasal dari berbagai kalangan Ulama dan Umara serta Tokoh Masyarakat. 

43. Tahun 1950 : PKI memulai kembali kegiatan penerbitan Harian Rakyat dan Bintang Merah.

44. Tanggal 6 Agustus 1951 : Gerombolan Eteh dari PKI menyerbu Asrama Brimob di Tanjung Priok dan merampas semua senjata api yang ada.
45. Tahun 1951 : Dipa Nusantara Aidit memimpin
 PKI sebagai Partai Nasionalis yang sepenuhnya mendukung Presiden Soekarno sehingga disukai Soekarno, lalu Lukman dan Nyoto pun kembali dari pengasingan untuk membantu DN Aidit membangun kembali PKI.

46. Tahun 1955 : PKI ikut Pemilu pertama di Indonesia dan berhasil masuk empat Besar setelah MASYUMI, PNI dan NU.

47. Tanggal 8 – 11 September 1957 : Kongres Alim Ulama Seluruh Indonesia di Palembang – Sumatera Selatan mengharamkan ideologi Komunis dan mendesak Presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Pelarangan PKI dan semua mantel organisasinya, tapi ditolak oleh Soekarno.

48. Tahun 1958 : Kedekatan Soekarno dengan PKI mendorong Kelompok Anti PKI di Sumatera dan Sulawesi melakukan koreksi hingga melakukan pemberontakan terhadap Soekarno. Saat itu MASYUMI dituduh terlibat, karena Masyumi merupakan MUSUH BESAR PKI

49. Tanggal 15 Februari 1958 : Para pemberontak di Sumatera dan Sulawesi mendeklarasikan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), namun pemberontakkan ini berhasil dikalahkan dan dipadamkan.

50. Tanggal 11 Juli 1958 : DN Aidit dan Rewang mewakili PKI ikut Kongres Partai Persatuan Sosialis Jerman di Berlin.

51. Bulan Agustus 1959 : TNI berusaha menggagalkan Kongres PKI, namun kongres tersebut tetap berjalan karena ditangani sendiri oleh Presiden Soekarno.

52. Tahun 1960 : Soekarno meluncurkan slogan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yang didukung penuh oleh PNI, NU dan PKI. Dengan demikian PKI kembali terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan RI.

53. Tanggal 17 Agustus 1960 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.200 Th. 1960 tertanggal 17 Agustuts 1960 tentang PEMBUBARAN MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia) dengan dalih tuduhan keterlibatan Masyumi dalam pemberotakan PRRI, padahal hanya karena ANTI NASAKOM.

54. Pertengahan Tahun 1960 : Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa PKI semakin kuat dengan keanggotaan mencapai 2 (dua) juta orang.

55. Bulan Maret 1962 : PKI resmi masuk dalam pemerintahan Soekarno, DN Aidit dan Nyoto diangkat oleh Soekarno sebagai Menteri Penasehat.

56. Bulan April 1962 : Kongres PKI.

57. Tahun 1963 : PKI memprovokasi Presiden Soekarno untuk Konfrontasi dengan Malaysia, dan mengusulkan dibentuknya Angkatan Kelima yang terdiri dari BURUH dan TANI untuk dipersenjatai dengan dalih ”mempersenjatai rakyat untuk bela negara” melawan Malaysia.

58. Tanggal 10 Juli 1963 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.139 th.1963 tertanggal 10 Juli 1963 tentang PEMBUBARAN GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia), lagi-lagi hanya karena ANTI NASAKOM.

59. Tahun 1963 : Atas desakan dan tekanan PKI terjadi Penangkapan Tokoh-Tokoh Masyumi dan GPII serta Ulama Anti PKI, antara lain : KH. Buya Hamka, KH.Yunan Helmi Nasution, KH. Isa Anshari, KH. Mukhtar Ghazali, KH. EZ. Muttaqin, KH. Soleh Iskandar, KH. Ghazali Sahlan dan KH. Dalari Umar.

60. Bulan Desember 1964 : Chaerul Saleh Pimpinan Partai MURBA (Musyawarah Rakyat Banyak) yang didirikan oleh mantan Pimpinan PKI, Tan Malaka, menyatakan bahwa PKI sedang menyiapkan KUDETA.

61. Tanggal 6 Januari 1965 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Surat Keputusan Presiden RI No.1 / KOTI / 1965 tertanggal 6 Januari 1965 tentang PEMBEKUAN PARTAI MURBA, dengan dalih telah memfitnah PKI.

62. Tanggal 13 Januari 1965 : Dua sayap PKI yaitu PR (Pemuda Rakyat) dan BTI (Barisan Tani Indonesia) menyerang dan menyiksa peserta Training PII (Pelajar Islam Indonesia) di Desa Kanigoro Kecamatan Kras Kabupaten Kediri, sekaligus melecehkan pelajar wanitanya, dan juga merampas sejumlah Mush-haf Al-Qur’an dan merobek serta menginjak-injaknya.

63. Awal Tahun 1965 : PKI dengan 3 juta anggota menjadi Partai Komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. PKI memiliki banyak Ormas, antara lain : SOBSI (Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakjat, Gerwani, BTI (Barisan Tani Indonesia), LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakjat) dan HSI (Himpunan Sardjana Indonesia).

64. Tanggal 14 Mei 1965 : Tiga sayap organisasi PKI yaitu PR, BTI dan GERWANI merebut perkebunan negara di Bandar Betsi, Pematang Siantar, Sumatera Utara, dengan menangkap dan menyiksa serta membunuh Pelda Sodjono penjaga PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) Karet IX Bandar Betsi.

65. Bulan Juli 1965 : PKI menggelar pelatihan militer untuk 2000 anggotanya di Pangkalan Udara Halim dengan dalih ”mempersenjatai rakyat untuk bela negara”, dan dibantu oleh unsur TNI Angkatan Udara.

66. Tanggal 21 September 1965 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.291 th.1965 tertanggal 21 September 1965 tentang PEMBUBARAN PARTAI MURBA, karena sangat memusuhi PKI.

67. Tanggal 30 September 1965 Pagi : Ormas PKI Pemuda Rakjat dan Gerwani menggelar Demo Besar di Jakarta.

68. Tanggal 30 September 1965 Malam : Terjadi Gerakan G30S / PKI atau disebut juga GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh) :

a. PKI menculik dan membunuh 6 (enam) Jenderal Senior TNI AD di Jakarta dan membuang mayatnya ke dalam sumur di LUBANG BUAYA – Halim, mereka adalah : Jenderal Ahmad Yani, Letjen R.Suprapto, Letjen MT Haryono, Letjen S. Parman, Mayjen Panjaitan dan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo.

b. PKI juga menculik dan membunuh Kapten Pierre Tendean karena dikira Jenderal Abdul Haris Nasution.

c. PKI pun membunuh AIP KS Tubun seorang Ajun Inspektur Polisi yang sedang bertugas menjaga rumah kediaman Wakil PM Dr. J. Leimena yang bersebelahan dengan rumah Jenderal AH Nasution.
d. PKI juga menembak putri bungsu Jenderal AH Nasution yang baru berusia 5 (lima) tahun, Ade Irma Suryani Nasution, yang berusaha menjadi perisai ayahandanya dari tembakan PKI, kemudian ia terluka tembak dan akhirnya wafat pada tanggal 6 Oktober 1965. 
  
e. G30S / PKI dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yang membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu : Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono, serta Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi.

f. Selain Letkol Untung dan kawan-kawan, PKI didukung oleh sejumlah perwira ABRI / TNI dari berbagai angkatan, antara lain :

i. Angkatan Darat : Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro, Brigjen TNI Soepardjo dan Kolonel Infantri A. Latief
ii. Angkatan Laut : Mayor KKO Pramuko Sudarno, Letkol Laut Ranu Sunardi dan Komodor Laut Soenardi
iii. Angakatan Udara : Men / Pangau Laksyda Udara Omar Dhani, Letkol Udara Heru Atmodjo dan Mayor Udara Sujono
iv. Kepolisian : Brigjen Pol. Soetarto, Kombes Pol. Imam Supoyo dan AKBP Anwas Tanuamidjaja.

69. Tanggal 1 Oktober 1965 : PKI di Yogyakarta juga membunuh Brigjen Katamso Darmokusumo dan Kolonel Sugiono. Lalu di Jakarta PKI mengumumkan terbentuknya DEWAN REVOLUSI baru yang telah mengambil alih kekuasaan.

70. Tanggal 2 Oktober 1965 : Soeharto mnegambil alih kepemimpinan TNI dan menyatakan Kudeta PKI gagal dan mengirim TNI AD menyerbu dan merebut pangkalan udara Halim dari PKI.

71. Tanggal 6 Oktober 1965 : Soekarno menggelar Pertemuan Kabinet dan Menteri PKI ikut hadir serta berusaha melegalkan G30S, tapi ditolak, bahkan terbit Resolusi Kecaman terhadap G30S, lalu usai rapat Nyoto pun langsung ditangkap.

72. Tanggal 13 Oktober 1965 : Ormas Anshor NU gelar Aksi unjuk rasa Anti PKI di seluruh Jawa.

73. Tanggal 18 Oktober 1965 : PKI menyamar sebagai Anshor Desa Karangasem (kini Desa Yosomulyo) Kecamatan Gambiran, lalu mengundang Anshor Kecamatan Muncar untuk pengajian. Saat Pemuda Anshor Muncar datang, mereka disambut oleh Gerwani yang menyamar sebagai Fatayat NU, lalu mereka diracuni, setelah keracunan mereka dibantai oleh PKI dan jenazahnya dibuang ke Lubang Buaya di Dusun Cemetuk Desa / Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Sebanyak 62 (enam puluh dua) orang Pemuda Anshor yang dibantai, dan ada beberapa pemuda yang selamat dan melarikan diri, sehingga menjadi saksi mata peristiwa. Persitiwa tragis itu disebut Tragedi Cemetuk, dan kini oleh masyarakat secara swadaya dibangun Monumen Pancasila Jaya.

74. Tanggal 19 Oktober 1965 : Anshor NU dan PKI mulai bentrok di berbagai daerah di Jawa.

75. Tanggal 11 November 1965 : PNI dan PKI bentrok di Bali.

76. Tanggal 22 November 1965 : DN Aidit ditangkap dan diadili serta dihukum mati.

77. Bulan Desember 1965 : Aceh dinyatakan telah bersih dari PKI.

78. Tanggal 11 Maret 1965 : Terbit Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberi wewenang penuh kepada Soeharto untuk mengambil langkah pengamanan Negara RI.

79. Tanggal 12 Maret 1965 : Soeharto melarang secara resmi PKI.

80. Bulan April 1965 : Soeharto melarang Serikat Buruh Pro PKI yaitu SOBSI.

81. Tanggal 13 Februari 1966 : Bung Karno masih tetap membela PKI, bahkan secara terbuka di dalam pidatonya di muka Front Nasional di Senayan mengatakan : ”Di Indonesia ini tidak ada partai yang pengorbanannya terhadap Nusa dan Bangsa sebesar PKI…”

82. Tanggal 5 Juli 1966 : Terbit TAP MPRS No.XXV Tahun 1966 yang ditanda-tangani Ketua MPRS – RI Jenderal TNI AH Nasution tentang Pembubaran PKI dan Pelarangan penyebaran paham Komunisme, Marxisme dan Leninisme.

83. Bulan Desember 1966 : Sudisman mencoba menggantikan Aidit dan Nyoto untuk membangun kembali PKI, tapi ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1967.

84. Tahun 1967 : Sejumlah kader PKI seperti Rewang, Oloan Hutapea dan Ruslan Widjajasastra, bersembunyi di di wilayah terpencil di Selatan Blitar bersama kaum Tani PKI.
85. Bulan Maret 1968 : Kaum Tani PKI di Selatan Blitar menyerang para pemimpin dan kader NU, sehingga 60 (enam puluh) orang NU tewas dibunuh.

86. Pertengahan 1968 : TNI menyerang Blitar dan menghancurkan persembunyian terakhir PKI.

87. Dari tahun 1968 s/d 1998 : Sepanjang Orde Baru secara resmi PKI dan seluruh mantel organisasinya dilarang di seluruh Indonesia dengan dasar TAP MPRS No.XXV Tahun 1966.

88. Dari tahun 1998 s/d 2015 : Pasca Reformasi 1998 Pimpinan dan Angota PKI yang dibebaskan dari penjara, beserta keluarga dan simpatisannya yang masih mengusung IDEOLOGI KOMUNIS, justru menjadi pihak paling diuntungkan, sehingga kini mereka meraja-lela melakukan aneka gerakan pemutar balikkan fakta sejarah dan memposisikan PKI sebagai PAHLAWAN pejuang kemerdekaan RI.

89.Tahun 2017 Mayjen TNI Purn Kivlan Zein mengatakan Partai Komunis Indonesia (PKI) akan mendeklarasikan diri pada 2017. Hal itu akan dilakukan, bila seandainya pemerintah memutuskan untuk meminta maaf kepada keluarga eks PKI. "Rancangan mereka paling maksimal tahun 2017 akan bangkit akan deklarasikan ketika negara meminta maaf pada mereka karena mereka tidak bersalah".

Wallahu A'lam Bishoawab

Tiga Pusaka Rasulullah ﷺ .

Diceritakan oleh Al-Habib Ali bin Muhamad Al-Habsi. Bahwa sekitar abad ke-11 Hijriyah, berangkatlah tiga orang Ulama dan Wali dari kota Tarim menuju ke Madinah Al-Munawwarah untuk berziarah kemakam Rasulullah 

Ketiga orang Ulama dan Wali tersebut adalah Habib Abdurrahman bin Mustafa Alaydrus (Shohib Mesir), Habib Syekh bin Muhammad Al-Jufri dan Al-Qutb – Al Habib Abubakar bin Husein Bilfaqih ( Teungku Di Anjong ). Beliau bertiga sepakat untuk mengamalkan seluruh isi kitab Bidayatul Hidayah (kitab yang dikarang oleh Imam Ghazali) di depan makam Rasulullah  sampai Rasulullah  keluar untuk menemui mereka. Selang beberapa waktu kemudian, keluarlah Rasulullah ﷺ dari pusaranya, dan pada saat itu beliau bertiga dalam keadaan terjaga (bukan mimpi). 

Kepada Habib Abdurrahman Alaydrus, Rasulullah ﷺ memberikan sebuah pusaka berupa kitab kecil yang berwarna putih dan memerintahkan Habib Abdurrahman Alaydrus untuk pergi berdakwah ke negeri Mesir. Rasulullah  berpesan kepada Habib Abdurrahman Alaydrus, jika suatu waktu  Habib Abdurrahman Alaydrus menemukan suatu permasalahan agama yang tidak ditemukan jawabannya, maka Habib Abdurrahman Alaydrus harus membuka kitab tersebut, karena semua jawaban rahasia ilmu agama ada disana. Suatu waktu ketika seorang Qadhi (hakim) di Mesir mengadakan jamuan makan atas pernikahan anaknya, ia membagi tempat menjadi dua; Satu untuk kalangan khusus (Ulama dan Umaro) dan satu untuk kalangan umum.  Habib Abdurrahman Alaydrus yang berpenampilan sederhana kemudian diarahkan ke tempat orang-orang awam. 

Ketika masuk waktu shalat, sang hakim berkata:
"Tidak ada yang berhak menjadi imam kecuali ia yang menyebutkan 400 Sunnah dalam shalat". 

Pada saat itu banyak Ulama yang hadir, namun tidak ada satu pun diantara mereka yang mampu menyebutkan 100 saja Sunnah-sunnah dalam shalat . Hingga akhirnya Habib Abdurrahman Alaydrus maju kedepan dan Habib Abdurrahman Alaydrus telah  mampu menyebutkan 400 lebih Sunnah-sunnah yang ada didalam shalat, semua itu Habib Abdurrahman Alaydrus temukan dalam kitab putih yang diberikan Rasulullah ﷺ tersebut. Hingga akhirnya Habib Abdurrahman Alaydrus pun diangkat sebagai imam dan sejak saat itu keilmuannya dikenal luas di Mesir. 

Adapun pemberian Rasulullah  untuk Habib Syeikh bin Muhammad Al-Jufri adalah pusaka berupa sebuah piring yang mana dari piring tersebut akan keluar makanan sebanyak yang dibutuhkan orang yang membutuhkan tanpa pernah habis. 

Sedangkan kepada Al-Qutb – Al Habib Abubakar bin Husein Bilfaqih (Teungku Di Anjong) Rasulullah telah memberinya sebuah tongkat yang jika dipukulkan ke tanah, keluarlah harta yang dibutuhkan. 

Silsilah Al-Qutb – Al Habib Abubakar bin Husein Bilfaqih ( Teungku Di Anjong ) adalah : Habib Abubakar bin Husein bin Umar bin Abubakar bin Ahmad bin Abdurrahman Bifaqih bin Muhammad bin Abdurrahman Al Asqa’ bin Abdullah bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al Faqih Al Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khala’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa Ar Rumi Muhammad An Naqib bin Ali Al ‘Uraidhi bin Ja’far As-Shadiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Husein bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه – Fathimah Zahra رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه binti Rasulullah .

Wallahu A'lam Bishowab.

Tuesday, March 7, 2017

Bersyukur Kepada Haters.

Haters, siapa sih yang tidak kenal dengannya. Karena kita sebagai manusia itu pasti memilikinya. Haters adalah sebutan untuk orang-orang yang acapkali membenci dan mengkritik kita. Tanpa disadari pula jika haters itu juga adalah fans kita. Soal menghadapi haters gak perlu bingung dan pusing tujuh keliling. Sangat simple dan cukup dengan hanya bersyukur dan kita meyadari jika punya haters. lalu setelah menyadarinya maka kita akan berterimakasih kepada mereka. Pastinya banyak dari kita akan bertanya:

"Punya haters kok malah bersyukur, dan mengucapkan terima kasih kepada haters, bagaimana bisa? Yang ada malahan hanya membuat emosi saja".
Tenang dulu gak usah panik mari kita simak dulu cara dan pembahasannya. Syaikh Mutawalli Sya'rawi berkata :

"Jika engkau tidak mendapatkan orang yang dengki kepadamu, maka ketahuilah sesungguhnya engkau adalah manusia yang gagal ".

Dan dikisahkan pula seorang guru yang terkenal bijaksana pernah mendoakan murid kesayangannya dengan lafadz doa yang sangat tidak terduga-duga ataupun disangka-sangka muridnya.
Doanya sebagai berikut:

اللهم اكثر حسادك

"Semoga Allah menjadikan banyak orang mendengki kepadamu".

Setelah mendengar doa dari gurunya, muridnyapun terperangah. Namun dia tidak berani berkata apapun dihadapan gurunya. Sang Guru yang menyaksikan muridnya yang terperangah lalu mengatakan :
" Ketika banyak orang yang hasad (dengki) kepadamu, maka berarti hidupmu telah penuh dengan kenikmatan. Tahukah engkau, hanya pohon kurma yang berbuahlah yang mendapatkan lemparan."

Seketika itu muridnya langsung bisa memahami hakekat dari doa Sang Guru. Karena itu telah menjadi sebuah pembuktian didalam kehidupan. Sang Guru lalu melanjutkan kebijakannya dan berkata:

كل ذي نعمة محسود

"Setiap orang yang mendapatkan nikmat pasti ada pendengkinya".

Semakin kita berhasil dan mencapai puncak, semakin kencang pula hembusan angin namun sedikit yang bisa bertahan dan banyak yang tumbang diterpa angin.

Allah سبحانه و تعالى sendiri dalam surat Al-Falaq mengajak kita untuk berdoa memohon perlindungan dari kejahatan orang yang hasad.

Salah satu dari bentuk jahatnya hasad adalah orang yang memiliki hasad itu tidak ingin naik keatas menyamai level kita, akan tetapi ia menginginkan dan berambisi untuk menjatuhkan kita, agar kita turun kebawah dan menjadi sama rendahnya seperti dirinya. Jika kita telah jatuh dan turun lalu berada sama rendahnya dengan dirinya, barulah ia akan menjadi puas dan bangga.

Seperti halnya dengan Iblis, ia tidak mau berusaha untuk mengangkat derajatnya agar dapat menyamai Adam عليه السلام, akan tetapi ia lebih memilih jalan singkat agar Adam عليه السلام itu menjadi rendahdan terhina seperti dirinya di dalam neraka jahannam.

Karena begitu jahatnya hasad, iblis masih belum puas juga dengan keadaan Adam, bahkan ia bercita-cita agar seuruh anak keturunan Adam عليه السلام (termasuk kita) juga bersama-sama menjadi penduduk di neraka.

Allah سبحانه و تعالى berfirman:
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur”. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan isi neraka Jahannam dengan kalian semuanya”.(QS Al-A’raaf: 16-18).

Semoga Allah سبحانه و تعالى memberikan kita kesabaran dan kelapangan hati kita dan menjauhkan kita dari dzalimnya para haters.

Wallahu A'lam Bishowab.

Sujud Hati

Syaikh Abdullah Al-Jahaf pernah berkata:

Suatu waktu saat menghadapi caci-maki orang terhadap gurunya, Guru Mulia Habib Umar bin Hafidz pernah menasihatinya untuk tidak sibuk dengan hal /perkara yang dibuat oleh para haters. 

Habib Umar bin Hafidz berkata:
"Jaga hatimu untuk senantiasa bersujud kepada Allah سبحانه و تعالى. Apa yang akan mereka tulis, mereka katakan, mereka fitnahkan, tidak akan berkurang diri kita sesuatu pun karenanya, umur kita tidak akan berkurang karena mereka, mereka tidak kurangkan satu pun anugerah Allah سبحانه و تعالى kepada kita, biarkanlah, maafkan mereka, semoga Allah mengampuni mereka. Sibukkan hati kita dengan bersujud kepada Allah سبحانه و تعالى. Saat kita sujud, tak nampak apa-apa yang orang lain lakukan, entah itu baik, atau buruk, karena hanya Allah سبحانه و تعالى saja dihadapan kita".

Inilah sujud hati, ia tidak lah nampak secara lahiriah bersujud, melainkan tampaklah hanya hal-hal yang baik, sebab apa-apa saja yang baik itu berasal dari Allah سبحانه و تعالى, dan keburukan yang terjadi kepada kita, itu semua karena Allah سبحانه و تعالى. Bila hati kita sudah senantiasa bersujud kepada Allah سبحانه و تعالى , maka tidak ada lagi yang perlu dirisaukan, tidak akan bangun dari sujud itu hingga kita mati, Insyaa Allah. Semoga dengan sujudnya hati kita, Allah jaga hati kita untuk senantiasa bersujud hati itu kepada Allah سبحانه و تعالى dan Allah سبحانه و تعالى limpahkan diri kita dengan kebaikan-kebaikan.
Amiin Yaa Robbal Alaamiin.


Wallahu a'lam bishowab.

Hakekat Diam Ketika Sedang Dicaci-maki.

Dalam suatu riwayat telah diceritakan Suatu waktu tiba-tiba datang seorang laki-laki yang menemui Abu Bakar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه. Tanpa basa-basi lelaki tersebut langsung menghardik Abu Bakar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه yang merupakan salah seorang sahabat yang sangat Rasulullah ﷺ cintai ini. Rasulullah ﷺ yang saat itu tengah duduk di sampingnya, tampak terheran-heran sambil tersenyum-senyum ketika melihat Abu Bakar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه diam saja menanggapai hardikan lelaki tersebut.



Namun ketika kata makian semakin banyak Abu Bakar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه pun meladeninya. Rasulullah ﷺ lalu segera bangkit dengan wajah tidak suka dengan sikap Abu Bakar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه itu. 

Rasulullah ﷺ lalu berdiri dan Abu Bakar mengikutinya. Lalu Abu Bakar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه berkata:
“Ya Rasulullah, ketika lelaki itu mencaci-maki diriku dan engkau tetap saja duduk. Akan tetapi ketika aku membalas sebagian kata-katanya, engkau telah marah lalu berdiri". 

Lalu Abu Bakar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه bertanya:
"Mengapa demikian ya Rasulullah?”.

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
“Sesungguhnya bersamamu ada malaikat, kemudian dia berpaling dari padamu. Ketika engkau meladeni perkataannya, datanglah syaitan dan aku tak sudi duduk bersama syaitan itu”.

Kemudian Rasulullah ﷺ meneruskan sabdanya:
“Tidak teraniaya seseorang karena penganiayaan yang ia sabar memikulnya kecuali Allah akan menambahkan kepadanya kemuliaan dan kebesaran.” (HR. Imam Ahmad).

Dalam riwayat lain, Rasulullah  ﷺ telah bersabda:
"Sesungguhnya ada seorang hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat". (HR. Bukhari -Muslim).

Diriwayatkan dari  Ibnu Umar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه, bahwa sesungguhnya Rasulullah  ﷺ telah bersabda:

"Siapa saja yang dapat menahan emosinya maka Allah akan tutupi kekurangannya. Siapa yang menahan marah, padahal jika dia mau, dia mampu melampiaskannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan pada hari kiamat". (HR. Ibnu Abu Dunya).

Wallahu A'lam Bishowab.

Monday, March 6, 2017

Hakekat Cinta Majnun Kepada Laila.


Laila dan Majnun, juga dikenali sebagai Majnun atau disebut dengan seorang pemuda Gila karena mencintai seorang gadis bernama Laila (Bahasa Arab: مجنون ليلى‎, Majnun-Layla atau قيس وليلى, Qays dan Layla) ialah cerita cinta klasik dari Timur Tengah. Kisah  Majnun-Layla diangkat berdasarkan kisah nyata seorang pemuda bernama Qays ibn al-Mulawwah (Bahasa Arab: قيس بن الملوح‎) dari utara semenanjung Arab semasa era dinasti Umayyah pada abad ketujuh.


Terdapat dua versi dari kisah  ini. Menurut versi pertama, semenjak kecil Majnun telah menghabiskan waktunya menggembala kambing bersama sepupunya Laila  sehingga tumbuhlah benih cinta diantara mereka. 

Dalam versi kedua, Laila adalah cinta pada pandangan pertama Majnun. Dalam versi kedua-duanya, pemuda ini menjadi gila ketika mendapati ayah Laila melarangnya menikahi Laila. Oleh karenanya, pemuda ini dipanggil dengan sebutan Majnun Laila yang memiliki arti menjadi gila karena Laila. Dari pemuda Majnun inilah  lahirnya pelbagai syair-syair Arab yang menggambarkan gelora cinta diantara 2 orang pasangan kekasih.



Suatu waktu dikisahkan seorang bangsawan berjalan dengan pakaian kebesarannya sambil membawa makanan dan minuman. 


Bangsawan tersebut manatap kearah majnun yang duduk di bawah sebuah pohon dengan pakaian kusut dan serpihan roti keringnya.  Warna hitam cekung menghias bawah kedua matanya. 

Bangsawan tersebut lalu berkata:
"Duhai Majnun, mengapa engkau siksa dirimu hanya demi cintamu kepada Laila. Apa arti hidup ini jika engkau hanya menghabiskan waktu untuk hal itu saja?".

Tanpa memandang wajah bangsawan itu Majnun lalu menjawab:
"Duhai tuan yang memiliki pakaian kebesaran, ketahuilah bahwa sebagian orang itu yang terlihat itu hanyalah kesedihan diraut wajahnya namun pada hakekatnya hatinya itu gembira dan bahagia. Begitu juga sebaliknya, sebagiannya lagi itu yang terlihat itu hanyalah kebahagian diraut wajahnya yang membuatnya tertawa  namun pada hakekatnya ia sedang merana dan tersiksa". 

Bangsawan tersebut hanya terdiam setelah mendengarkan perkataan dari Majnun.

Majnun lalu kembali meneruskan perkataannya dan berkata:
"Bagiku siksa yang terpedih adalah, jika aku terhalang dari cinta Laila, walaupun semua kenikmatan yang lain telah terhimpun di diriku". 

Majnun lalu kembali melanjutkan perkataannya dan berkata:
"Demi Allah, jika para raja mengetahui kenikmatan yang kurasakan dalam siksa ini, mereka akan saling membunuh untuk memperebutkannya".

Bangsawan tersebut masih hanya terdiam membisu saja setelah mendengarkan semua jawaban dari Majnun.

Karena pada hakekatnya kisah diatas itu menggambarkan rasa cinta dan rindunya seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya serta guru ruhani mereka dengan kisah Majnun dan Laila.

Wallahu A'lam Bishowab.

Sunday, March 5, 2017

Para Pelaku Bid'ah.

Dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah  bersabda:
“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR.Bukhari -Muslim).

Lalu bagaimana dengan para pelakunya, padahal Imam Bukhari telah mengerjakan shalat sunnah sebanyak 15126 rakaat. Dalam sebuah Riwayat menyebutkan jika Al-Farbari telah berkata:
Bahwa al-Bukhari berkata:
" Aku tidak meletakkan 1 hadist pun dalam kitab Sahih saya, kecuali aku telah mandi terlebih dahulu dan aku juga shalat 2 rakaat”.

Diriwayatkan oleh banyak ahli hadist, diantaranya adalah:
  • Thabaqat al-Huffadz,
  • Al-Hafidz as-Suyuthi,1/48,
  • Siyar A’lam an-Nubala’,
  • Al-Hafidz adz-Dzahabi 12/402,
  • Thabaqat al-Hanabilah, 1/274,
  • Tarikh Baghdad 2/9,
  • Tahdzib al-Asma,
  • Imam an-Nawawi, 1/74,
  • Wafayat al-A’yan 4/190,
  • Tahdzib al-Kamal,
  • Al-Hafidz al-Mizzi 1169,
  • Thabaqat as-Subki 2/220,
  • Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Muqaddimah al-Fath 490 .
  • At-Tahdzib 9/42) Hadist yang tertera dalam Sahih al-Bukhari berjumlah 7563 hadist.
Maka shalat yang beliau lakukan juga sesuai jumlah hadist tersebut atau 15126 (lima belas ribu seratus dua puluh enam) raka'at.
Disadur dari kitab Tahdzib Al-Asma':

“Kami meriwayatkan dari Abdul Quddus bin Hammam, bahwa ia mendengar dari para guru yang berkata seputar al-Bukhari ketika menulis bab-bab salam kitab Sahihnya diantara makam Nabi dan mimbarnya, dan al-Bukhari salat 2 rakaat dalam tiap-tiap bab”  (Tahdzib al-Asma’, an-Nawawi, 1/101).



Imam Ahmad Bin Hanbal pernah berkata:
“Sungguh saya berdoa kepada Allah untuk Syafii dalam salat saya sejak 40 tahun. Doanya: Ya Allah ampuni saya, kedua orang tua saya dan Muhammad bin Idris asy-Sfafii”.
~ Thabaqat al-Syafiiyah al-Kubra, as-Subki, 3/194
~ Manaqib asy-Syafii, al-Baihaqi, 2/254.

Disadur dari kitab Mukhtashar Tharikh Dimasyqa bahawa Abdullah bin Ahmad berkata:
" Bapak saya (Ahmad bin Hanbal) melakukan salat dalam sehari semalam sebanyak 300 rakaat. Ketika beliau sakit liver, maka kondisinya melemah, beliau salat dalam sehari semalam sebanyak 150 rakaat, Dan usianya mendekati 80 tahun” (Mukhtashar Tarikh Dimasyqa, Ibnu Rajab al-Hanbali, 1/399)

Disadur dari kitab Tabhaqat Al Hanabilah  bahwa Ja'far bin Muhammad bin Ma’bad berkata:
 "Aku melihat Ahmad bin Hanbal salat 6 rakaat setelah Jumat, masing-masing 2 rakaat”.(Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Abi Ya’la, 1/123).


Imam Malik bin Anas ( Shalat 800 rakaat). 
Abu Mush’ab dan Ahmad bin Ismail berkata:
" Malik bin Anas berpuasa sehari dan berbuka sehari selama 60 tahun dan ia salat setiap hari 800 rakaat”. (Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Abi Ya’la, 1/61).


Imam Basyar bin Mufadlal (Shalat 400 rakaat).
Imam Ahmad berkata tentang Basyar bin Mufadzal al-Raqqasyi:
"Kepadanyalah puncak kesahihan di Bashrah. Ia shalat setiap hari sebanyak 400 rakaat, Ia puasa sehari dan berbuka sehari. Ia terpercaya dan memiliki banyak hadist, wafat pada tahun 180 H". (Thabaqat al-Huffadz, al-Hafidz as-Suyuthi,1/24).

Sayidina Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib (Shalat 1000 rakaat).
“Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, hiasan ahli ibadah, Disebut demikian karena Belia shalat dalam sehari sebanyak 1000 rakaat, Sehingga di lututnya terdapat benjolan seperti punuk unta”.  (Tahdzib al-Asma’, al-Hafidz al-Mizzi, 35/41).

Disadur dari kitab Tadzkirah Al-Huffadz:
Bahwa Malik telah berkata:
" Telah sampai kepada saya bahwa Ali bin Husain shalat dalam sehari semalam 1000 rakaat sampai wafat”. (Tadzkirah al-Huffadz, al-Hafidz adz-Dahabi, 1/60).


Maimun bin Mahran ( Shalat 17000 rakaat).
“Diriwayatkan bahwa Maimun bin Mahran shalat dalam 17 hari sebanyak 17000 rakaat”.(Tadzkirah al-Huffadz, al-Hafidz adz-Dahabi, 1/99).

Basyar bin Manshur ( Shalat 500 rakaat).
Ibnu Mahdi telah berkata:
"Saya tidak melihat seseorang yang paling takut kepada Allah selain Basyar bin Manshur.
Ia salat dalam sehari 500 rakaat, wiridannya adalah 1/3 al-Quran”. (Tahdzib at-Tahdzib, al-Hafidz Ibnu Hajar, 1/403).

Al-Harits bin Yazid ( Shalat 600 rakaat).
Ahmad berkata:
" Terpercaya diantara orang-orang terpercaya".
Laits berkata:
"Al-Harits salat dalam sehari 600 rakaat” (Tahdzib at-Tahdzib, al-Hafidz Ibnu Hajar, 2/142).

Ibnu Qudamah ( Shalat100 rakaat) .
“Ibnu Qudamah tidak mendengar tentang salat kecuali ia lakukan. Ia tidak mendengar 1 hadist kecuali ia amalkan. Ia salat bersama dengan orang lain di malam Nishfu Sya’ban 100 rakaat, padahal ia sudah tua”. (Dzail Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali, 1/203).

 Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata:
“Ibnu Qudamah shalat antara Maghrib dan Isya’ sebanyak 4 rakaat, dengan membaca surat Sajdah, Yasin Tabaraka dan ad-Dukhan. Beliau shalat Tasbih setiap malam Jumat antara Maghrib dan Isya’ dan memanjangkannya. Di hari Jumat ia shalat 2 rakaat dengan membaca al-Ikhlas 100 kali. Ia shalat sunah sehari semalam sebanyak 72 rakaat. Ia memiliki banyak wiridan. Ia melakukan ziarah kubur setiap Jumat setelah Ashar” (Dzail Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali, 1/204).

Umair bin Hani’ (Shalat1000 sujud).
“Umair bin Hani’ shalat dalam sehari sebanyak 1000 sujud (500 raka'at) dan membaca tasbih sebanyak 100.000” (Tahdzib at-Tahdzib, al-Hafidz Ibnu Hajar, 8/134).

Murrah bin Syarahil (Shalat 600 rakaat).
“Ibnu Hibban menambahkan bahwa Marrah bin Syarahil shalat dalam sehari 600 rakaat. al-Ajali berkata, ia tabii yang tsiqah, ia salat dalam sehari 500 rakaat”.
(Tahdzib at-Tahdzib, al-Hafidz Ibnu Hajar, 10/80).

Abdul Ghani ( Shalat 300 rakaat).
“Abdul Ghani, ia terpercaya, kokoh, agamis yang dipercaya, banyak karangannya, selalu puasa, selalu mendahulukan ibadah. Ia shalat dalam sehari semalam 300 rakaat” . (Dzail Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali, 1/185).

Abu Ishaq asy-Syairazi (Tiap bab dalam kitab).
Abu Bakar bin Khadhibah berkata:
"Saya mendengar dari sebagian santri Abu Ishaq di Baghdad bahwa Syaikh (Abu Ishaq) shalat 2 rakaat setiap selesai menulis setiap Fasal dalam Muhadzab”. (Thabaqat asy-Syafiiyat al-Kubra, as-Subki, 4/217).

Qadli Abu Yusuf (Shalat 200 rakaat).
Ibnu Sama’ah berkata:
"Setelah Abu Yusuf menjadi Qadli, ia shalat dalam sehari sebanyak 200 rakaat” (Tadzkirah al-Huffadz, al-Hafidz adz-Dzahabi, 1/214).

 Ali bin Abdillah (Shalat 1000 rakaat).
Abu Sanan berkata:
"Ali bin Abdillah shalat dalam sehari 1000 rakaat”. (Tahdzib al-Asma’, an-Nawawi, 1/492)

Al-Hafidz ar-Raqqasyi (Shalat 400 rakaat).
“Ar-Raqqasyi, terpercaya, ia shalat dalam sehari semalam 400 rakaat” (Tadzkirah al-Huffadz, al-Hafidz adz-Dzahabi, 2/73).


Abu Qilabah (Shalat 400 rakaat).

Qadli Ahmad bin Kamil berkata:
Diceritakan bahwa Abu Qilabah shalat dalam sehari semalam sebanyak 400 rakaat” (Tadzkirah al-Huffadz, al-Hafidz adz-Dzahabi, 2/120).


Cucu Abdullah bin Zubair (Shalat 1000 rakaat).
“Mush’ab bin Tsabit bin Abdillah bin Zubair, ia shalat dalam sehari semalam 1000 rakaat”
(Shifat ash-Shafwah, Ibnu Jauzi, 2/197 dan al-Ishabah, al-Hafidz Ibnu Hajar, 2/326)

Malik Bin Dinar (Shalat1000 rakaat).
Ibnu Abi Dunya meriwayatkan dari beberapa jalur bahwa Malik bin Dinar mewajibkan pada dirinya sendiri untuk shalat 1000 rakaat dalam setiap hari”
(Al-Ishabah, al-Hafidz Ibnu Hajar, 5/77).

Bilal Bin Sa’d (Shalat 1000 rakaat).
Auzai berkata:
"Dalam masalah ibadah tidak didengar 1 orang yang lebih kuat daripada Bilal bin Sa’d, Ia shalat 1000 rakaat setiap hari” (Tahdzib al-Asma’, an-Nawawi, 1/441).



Jika demikian, apakah bisa dibenarkan kita mengatakan bahwa mereka itu yang melakukan hal tersebut diatas sebagai orang yang berbuat bid’ah dan sesat?

Ibn Rajar al- Asqalani dalam Fathul Bari ketika menjelaskan pernyataan dari  Umar bin Khattab رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه “Sebaik-baik bid’ah adalah ini” mengatakan:
“Pada mulanya, bid’ah dipahami sebagai perbuatan yang tidak memiliki contoh sebelumnya. Dalam pengertian syar’i, bid’ah adalah lawan kata dari sunnah. Oleh karena itu, bid’ah itu tercela. Padahal sebenarnya, jika bid’ah itu sesuai dengan syariat maka ia menjadi bid’ah yang terpuji. Sebaliknya, jika bidطah itu bertentangan dengan syariat, maka ia tercela. Sedangkan jika tidak termasuk ke dalam itu semua, maka hukumnya adalah mubah: boleh-boleh saja dikerjakan. Singkat kata, hukum bid’ah terbagi sesuai dengan lima hukum yang terdapat dalam Islam”.


Wallahu A'lam Bishowab.

Thursday, March 2, 2017

Umar Bin Khatab dan Burung Pipit.

Disadur dari Kitab Al Mawaidh Al Ushfuriyyah karya Syaikh Muhammad bin Abu Bakar Al Ushfury dikisahkan bahwa pada suatu waktu, saat Umar Bin Khatab  رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه  sedang berjalan-jalan di kota Madinah. Umar Bin Khatab رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه melihat seorang anak kecil yang sedang mempermainkan seekor burung Pipit. Umar Bin Khatab رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه tiba-tiba merasa iba melihat si burung Pipit tersebut, lalu membelinya dan segera melepaskannya ke angkasa. 


Ketika Umar Bin Khatab  رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه wafat, salah seorang ulama terkenal bertemu beliau dalam mimpinya. 


Ulama tersebut lalu bertanya:

"Bagaimana kabar anda, duhai Amirul Mukminin?". 

Ulama tersebut lalu melanjutkan pertanyaannya:

"Apa yang telah dilakukan Allah atas dirimu?"

Umar Bin Khatab  رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه lalu menjawabnya dan berkata:
"Allah telah mengampuniku dan melewatkan segala dosaku".

Ulama tersebut lalu bertanya lagi dan berkata:
"Apa sebabnya? Apa semua itu karena kedermawananmu? Keadilanmu? Atau karena zuhudmu yang membuatmu acuh tak acuh terhadap dunia?".

Umar Bin Khatab رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه  hanya menggelengkan kepalanya saja. Lalu berkata:
"Ketika kalian menguburkanku dan menutupiku dengan tanah serta meninggalkanku sendiri, datang dua malaikat yang menakutkanku. Akalku hilang, gemetar sendi-sendi tulangku. Dua malaikat itu mengambilku dan mendudukkanku, hendak menanyaiku. Tapi tiba-tiba muncul suara tanpa sosok yang menghardik keduanya".


Lalu suara itu berkata:
"Tinggalkan hamba-Ku ini, jangan kalian takut-takuti. Aku menyayanginya dan segala dosanya telah Kuampuni, karena dia telah menyayangi seekor burung Pipit di dunia. Pahalanya, Kusayangi dia di akhiratnya" .

Subhanallah. Begitu indahnya ajaran agama Islam. Hanya dengan menyayangi hewan saja mendapatkan pahala yang begitu besar, bagaimana jika kita telah menyayangi sesama manusia?.

Wallahu A'lam Bishowab.