Sunday, August 27, 2017

5 Tingkatan Pahala Untuk Sedekah.

Secara harfiyah,  "sedekah" berasal dari bahasa Arab, ash shadaqah. Dan secara bahasa dapat diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan kebajikan. Kata sedekah diambil dari asal kata al-shadiq yang berarti "benar". Sedekah dapat diartikan sebagai suatu pemberian atau perbuatan kebajikan dari seorang muslim kepada orang lain secara sukarela tanpa dibatasi oleh adanya waktu dan jumlahnya.  

Allah سبحانه و تعالى berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَنفِقُواْ مِن طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُم مِّنَ الأَرْضِ وَلاَ تَيَمَّمُواْ الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنفِقُونَ وَلَسْتُم بِآخِذِيهِ إِلاَّ أَن تُغْمِضُواْ فِيهِ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ / الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَاء وَاللّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلاً وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.(QS. al-Baqarah:267-268.)

Dalam sebuah hadits Rasulullah   bersabda :
على كل مسلم صدقة
“ Setiap muslim itu wajib bersedekah” (H.R. Imam Bukhari dan Muslim).

Apakah Balasan Untuk sedekah?.
Disadur dari Kitab Bughyatul Musytarsyidin buah karya Al-Imam as-Suyuti yang menyebutkan bahwa pahala shadaqah itu ada 5 macam:

أَنَّ ثَوَابَ الصَّدَقَةِ خَمْسَةُ أَنْوَاعٍ : وَاحِدَةٌ بِعَشْرَةٍ وَهِيَ عَلَى صَحِيْحِ الْجِسْمِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِيْنَ وَهِيَ عَلَى الْأَعْمَى وَالْمُبْتَلَى ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةٍ وَهِيَ عَلَى ذِي قَرَابَةٍ مُحْتَاجٍ ، وَوَاحِدَةٌ بِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى الْأَبَوَيْنِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى عَالِمٍ أَوْ فَقِيْهٍ 
(كتاب بغية المسترشدين)

"Sesungguhnya pahala bersedekah itu dibagi menjadi lima tingkatan :

1) Satu dibalas sepuluh (1:10) yaitu bersedekah kepada orang yang sehat jasmani.

2) Satu dibalas sembilan puluh (1:90) yaitu bersedekah terhadap orang buta, orang cacat atau tertimpa musibah, termasuk anak yatim dan piatu.

3) Satu dibalas sembilan ratus (1:900) yaitu bersedekah kepada kerabat yang sangat membutuhkan.

4) Satu dibalas seratus ribu (1: 100.000) yaitu sedekah kepada kedua orangtua.

5) Satu dibalas sembilan ratus ribu (1 : 900.000) yaitu bersedekah kepada orang yg alim atau ahli fiqih.


Wallahu Alam Bishowab.

Sumber picture: https://media.ihram.asia/wp-content/uploads/2016/03/ramadhan-berbagi-kammi-upi-.jpg

Tuesday, August 15, 2017

4 Ujian Untuk Orang Alim.

Disadur dari kitab Risalatul Qusyairiyyah buah karya  Syaikh Ibrahim Bin Adham.
Telah berkata Imam Abul Hasan Asy-Syadzily Radhiyallahu'anhu:

ﻻَ ﻳَﻜْﻤُﻞُ ﻋَﺎﻟِﻢٌ ﻓِﻲ ﻣَﻘَﺎﻡِ ﺍْﻟﻌِﻠْﻢِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺒْﺘَﻠٰﻰ ﺑِﺄﺭْﺑَﻊٍ : ﺷﻤﺎﺗﺔ ﺍﻷﻋﺪﺍﺀ، ﻭﻣﻼﻣﺔ ﺍﻷﺻﺪﻗﺎﺀ، ﻭﻃﻌﻦ ﺍﻟﺠﻬﺎﻝ، ﻭﺣﺴﺪ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ . ﻓﺈﻥ ﺻﺒﺮ ﺟﻌﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻣﺎﻣﺎً ﻳﻘﺘﺪﻯ ﺑﻪ

"Seorang alim itu belum akan mencapai tingkat kesempurnaan ilmunya hingga dia itu di uji dengan 4 ujian:

1. Kegembiraan musuh (disebabkan cobaan yang menimpanya).

2. Celaan para sahabat.

3. Hinaan dari orang-orang yang bodoh.

4. Iri hati dari kalangan ulama.

Jika saja dia mampu bersabar terhadap itu semua, Insya Allah, Allah akan menjadikan dia sebagai pemimpin yang akan diikuti."


Wallahu a'lam bishowab.

Tuesday, August 8, 2017

Asal Api Didunia.

Disadur dari kisah yang diceritakan oleh Al-Habib Ubaidillah bin Idrus Al-Habsyi Surabaya (alumnus ribath darul musthafa yaman).

Ketika Nabi Adam عليه السلام diturunkan ke bumi,  Nabi Adam عليه السلام tidak lagi memperoleh makanan secara mudah seperti halnya di syurga.  Nabi Adam عليه السلام harus bekerja keras untuk memperoleh buah-buahan atau daging untuk dimakan.

Ketika  Nabi Adam عليه السلام memperoleh binatang buruan dan menyembelihnya, ternyata tidak bisa langsung dimakan begitu saja karena masih mentah dan tentunya tidak enak. Oleh karenanya  Nabi Adam عليه السلام  berdoa kepada Allah سبحانه و تعالى  agar diturunkan api untuk memasak. maka Allah سبحانه و تعالى  mengutus Malaikat Jibril عليه السلام meminta sedikit api kepada malaikat malik di neraka untuk keperluan Nabi Adam عليه السلام tersebut.

Malaikat Malik عليه السلام berkata: 
“Duhai jibril, berapa banyak engkau menginginkan api?”.

Malaikat Jibril عليه السلام pun menjawabnya lalu berkata: 
“Aku menginginkan api neraka itu seukuran buah kurma”.

Malaikat Malik عليه السلام berkata: 
“Jika saja aku memberikan api neraka itu seukuran buah kurma, maka tujuh langit dan seluruh bumi akan hancur meleleh karena panasnya!”.

Malaikat Jibril عليه السلام pun menjawabnya lalu berkata: 
“Kalau begitu berikan saja kepadaku separuh buah kurma saja”.

Malaikat Malik عليه السلام berkata kembali: 
“Jika aku memberikan seperti apa yang engkau inginkan, maka langit tidak akan menurunkan air hujan setitis pun, dan semua air di bumi akan mengering sehingga tidak ada satupun tumbuhan yang hidup!”.

Malaikat Jibril عليه السلام pun jadi kebingungan, sebanyak apa api neraka yang aman untuk kehidupan di bumi? karena itu Malaikat Jibril عليه السلام berdoa: 
“Ya Allah, sebanyak apa api neraka yang harus aku ambil untuk keperluan adam di bumi?”.

Dan Allah سبحانه و تعالى berfirman: 
“Ambilkan api dari neraka sebesar zarah (satuan terkecil, atom)”.

Maka Malaikat Jibril عليه السلام meminta api neraka kepada malaikat malik sebesar zarah dan membawanya ke bumi. tetapi setibanya di bumi, jibril merasakan api yang sebesar zarah itu masih terlalu panas, maka beliau mencelupkan (membasuhnya) sebanyak tujuh puluh kali ke dalam tujuh puluh sungai yang berbeda. baru setelah itu Malaikat Jibril عليه السلام membawanya kepada Nabi Adam عليه السلام dan meletakkannya di atas gunung yang tinggi.

Tetapi begitu api tersebut diletakkan, gunung tersebut hancur berantakan. tanah, batuan, besi dan semua saja yang ada di sekitar api itu menjadi bara yang sangat panas, dan mengeluarkan asap. bahkan api yang sebesar zarah itu terus masuk menembusi bumi, dan hal itu membuat malaikat jibril khawatir. karena itu ia segera mengambil api tersebut dan membawanya kembali ke neraka.

Bara terbakar yang ditinggalkan itulah yang sampai sekarang ini menjadi sumber api dunia, termasuk yang menjadi magma-magma di semua gunung berapi di bumi ini. tidak bisa dibayangkan bagaimana panasnya api neraka tersebut. kalau bara api dunia itu umumnya berwarna merah, maka bara api neraka itu berwarna hitam kelam, seperti hitamnya gelap malam.

Rasulullah pernah menanyakan tentang keadaan api neraka itu, maka Malaikat Jibril عليه السلام berkata: 
“Sesungguhnya Allah سبحانه و تعالى menciptakan neraka, lalu menyalakan api neraka itu selama seribu tahun sehingga (baranya) berwarna merah. kemudian (allah) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna putih, dan (dia) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna hitam. maka neraka itu hitam kelam seperti hitamnya malam yang sangat gelap pekat, tidak pernah tenang kobaran apinya dan tidak pernah padam (berkurang) bara apinya.”

wallahu a'lam bishowab.

Doa Harian Rasulullah Disaat Malam


Allah SWT dalam surah Al-Muzammil memerintahkan kepada kita untuk beribadah dan berdoa pada malam hari sebagaimana firman-Nya:

«قُمِ اللَّیْلَ إِلاَّ قَلیلاً. نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلیلاً. أَوْ زِدْ عَلَیْهِ وَ رَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتیلاً. إِنَّا سَنُلْقی‏ عَلَیْکَ قَوْلاً ثَقیلاً. إِنَّ ناشِئَةَ اللَّیْلِ هِیَ أَشَدُّ وَطْئاً وَ أَقْوَمُ قیلاً»

“Bangunlah (untuk salat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya). (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. Atau lebihkan dari seperdua itu, ban bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu firman yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam itu adalah lebih kokoh dan lebih istikamah.” (Qs. al-Muzammil [73]:2-5)

Lalu Rasulullahmengajarkan doa harian pada waktu malam sebagai berikut:

أشهد أن لا اله الا الله استغفرالله أ سألك الجنة ونعوذ بك من النار

اللهم إنك عفوّ تحب العفو فاعفو عنا

"Asyhaduallaa ilaaha illallah astagfirullah, as- aluka ridhoka wal jannah wa au'dzubika min syakhotika wannaar, allahumma innaka Afuwwun tuhibbul afwa fa'fu anna".

Artinya :
"Hamba bersaksi bahwa tiada tuhan yg berhak diibadati kcuali Allah, hamba mohon ampunan-Mu, ridho dan syurga-Mu, lindungi hamba dari murka dan neraka-Mu, a Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan menyukai maaf, maka maafkanlah aku".

Dalam suatu riwayat Aisyah RA  pernah bertanya kepada Rasulullah ﷺ:
“Ya Rasulullah, apabila aku mengetahui letaknya malam Lailatul Qadr, maka doa apakah yang hendak aku baca?.” 

Rasulullah ﷺ lalu menjawabnya dan bersabda:
 “Duhai ‘Aisyah, Bacalah:

أللّهمّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفوَ فاعْفُ عَنّي

"Allahumma innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa, fa’fu ‘annaa"

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan menyukai maaf, maka maafkanlah aku”.

Wallahu A'lam Bishowab.

Sungguh , Hancurnya Hati Anak Cucu Keturunanku Itu Telah Sampai Kepadaku.

Dikisahkan oleh Al Habib Alwi bin Abdurrahman Assegaf. Dahulu kala ada seorang Waliyullah yang setiap malam bermimpi Rasulullah ﷺ, dan pada suatu hari dia berjumpa dengan seorang yang dia kenal sebagai anak cucunya Rasulullah ﷺ. 

Dia melihat orang itu dalam keadaan mabuk (anak cucu keturunan  Rasulullah ﷺ ini sama seperti umumnya manusia, ia bergaul seperti yang lain). 

Dan kemungkinan dalam kisah ini yang dimaksud jauh dari Agama dan bergaul dengan bebas, atau memang mungkin ia sangat tidak mengerti bahwa dirinya adalah anak cucunya keturunan Rasulullah ﷺ. 

Akhirnya si Wali tersebut menegurnya, dan sambil mencaci maki :
"Engkau ini tidak tahu diri, engkau adalah anak cucunya 
keturunan dari Rasulullah ﷺ, akan tetapi kenapa engkau malah senang mabuk-mabukan dan bukan menjadi contoh yang benar!".

Anak cucu Keturunan dari Rasulullah ﷺ tersebut menjawab:
"Memangnya anda itu siapa dan apa urusan anda dengan saya?".

Belum selesai orang tersebut bicara si Wali dengan kesal lalu menamparnya dan berkata :
"Dasar orang tak tahu  tahu di untung! Pergi kamu! Biar sadar diri, kamu itu keturunan dari Rasulullah ﷺ dan seharusnya tidak seharusnya begitu!".

Akhirnya pergilah Anak cucu  Keturunan dari Rasulullah ﷺ tersebut dengan menahan kesal pada si Wali yang telah memaki dan menamparnya

Singkat cerita setelah kejadian itu, dimalam hari si Wali tidak lagi bermimpi Rasulullah ﷺ. Hari berganti hari dan terus sampai seminggu lamanya. Yang pada akhirnya si Wali tersebut memohon kepada Allah Swt agar ia bisa mimpi lagi berjumpa dengan Rasulullah ﷺ. 

Dimalam harinya dengan izin Allah si Wali dapat bermimpi Rasulullah ﷺ lagi dan didalam mimpi itu si Wali berlari dan berusaha ingin mencium Tangan Rasulullah ﷺ. Akan tetapi Rasulullah ﷺ tidak mengizinkannya. 

Pada akhirnya si Wali pun bertanya pada Rasulullah ﷺ:
"Apa yang telah membuat ummatmu ini tidak bisa lagi bertemu denganmu ya Rasulullah ﷺ dalam mimpiku?". 

Rasulullah ﷺ menjawabnya dan bersabda :
"Ketahuilah olehmu...Sesungguhnya aku ini enggan untuk berjumpa denganmu dan ini adalah karunia kasih sayang Allah kepadamu agar kita bisa di pertemukan, Aku enggan bertemu denganmu karena kamu telah menyakiti hati anak cucuku, karena engkau telah memakinya bahkan engkau telah berani menamparnya".

Rasulullah ﷺ lalu melanjutkan sabdanya:
"Bila ada salah dari anak keturunanku, apa tidak ada jalan yang baik untuk membawanya menjadi baik...Sesungguhnya hancurnya hati anak cucuku itu telah sampai padaku".

Mendengar jawaban dari Rasulullah ﷺ si Wali terbangun dari tidurnya dan menangis sejadi-jadinya, menyesali apa yang di perbuatnya dan keesokan harinya ia mencari orang yang masih termasuk anak cucu keturunan  Rasulullah ﷺyang kemarin dimaki dan ditamparnya untuk meminta maaf padanya. 

Akhirnya mereka bertemu dan berjumpa, lalu si Wali meminta maaf pada si anak cucu keturunan Rasulullah ﷺ itu atas perbuatannya...Terkaget kagetlah anak cucu keturunan Rasulullah ﷺ tersebut dan terdiam, tidak lama menangis sejadi jadinya seraya berkata :
"Kirimkan Salam pada Datukku, aku sudah memafkan kamu dan aku mau merubah diriku mengikuti perjalanan sebagai mana yang digariskan oleh Datukku Rasulullah ﷺ".

Di kesempatan malam berikutnya si Wali kembali bermimpi Rasulullah ﷺ yang pada kesempatan tersebut Rasulullah ﷺ lalu tersenyum padanya dan memanggil dirinya, dengan rasa senang yang tidak terhingga si Wali itu berlari dan mendekati Rasulullah ﷺ lalu mencium tangannya yang mulia sepenuh hatinya, lalu Rasulullah ﷺ bersabda pada si Wali tersebut :

"Ketahuilah olehmu...Andai saja anak keturunanku itu tidak memaafkan dirimu, sampai kapanpun aku tidak mau bertemu denganmu, bersyukurlah pada Allah yang telah menyelamatkan kamu dari hal tersebut".

Wallahu Alam Bishowab.

Hakekat Sebuah Pedang.

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Pedang adalah sejenis senjata tajam yang memiliki bilah panjang. Pedang dapat memiliki dua sisi tajam atau hanya satu sisi tajam saja. Di beberapa kebudayaan, jika dibandingkan senjata lainnya, pedang biasanya memiliki prestise lebih atau paling tinggi.

Bilah pedang biasanya dibuat dari logam keras seperti besi atau baja. Meskipun terdapat pedang dari emas, itu hanya digunakan sebagai hiasan saja. Untuk latihan, biasanya pedang kayu yang digunakan, meski pedang dari kayu yang keras masih berbahaya. Senjata serupa pedang dan tombak yang menggunakan bilah obsidian digunakan oleh suku-suku asli Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang pada saat kolonisasi Eropa belum mengenal logam.

Ada sebuah pedang yang berada di dinding rumah Abuya Sayyid Muhammad Bin Alwi Al Maliki

Suatu waktu Abuya pernah ditanya oleh salah satu santrinya yang kebetulan santri tersebut sedang bersilaturrahmi kepada Beliau yang sedang berada di rumahnya di mekkah untuk meminta ijazah dan pulang kembali ketempat asalnya.

Santri itu bertanya kepada beliau 
"Ya Abuya kenapa engkau menyimpan pedang di dalam rumahmu , sedangkan engkau sudah mulai berumur ( tua )...?".

Maka dengan penuh senyuman Beliau menjawab : 

"Ketahuilah wahai anakku..siapa saja orang yang menyimpan pedang didalam rumah nya serta "DINIATKAN UNTUK MEMBANTU IMAM MAHDI KETIKA SUDAH WAKTUNYA DIUTUS NANTI"

Maka Allâh سبحانه و تعالى akan membalas dengan niatan yang tulus itu dengan PAHALA JIHAD FI SABILILLAH disetiap detiknya selama masih terdapat niat di dirinya dan pedang tersebut dirumahnya

Wallahu a'lam bishowab.

Sumber Gambar: http://i.imgur.com/Al1lvXS.jpg