Thursday, June 30, 2016

Jawaban Dari Pertanyaan Kita.

Terkadang banyak orang  sering bertanya tanya kenapa, kenapa dan kenapa???. 

Kenapa begini ya! Kenapa begitu ya!. 
Ataupun sering bilang kok begini ya! Kok begitu ya! 


Jangan bingung ataupun bimbang. Don't worry be happy kalo kata orang inggris disana. Sebagai tanda kasih sayang-Nya, اللّهِ  سبحانه و تعالى  telah memberikan jawaban dan petunjuk jauh sebelum kita dilahirkan kedunia ini. Segala pertanyaan itu sudah dijawab oleh firman اللّهِ  سبحانه و تعالى.  Jika ada orang yang bertanya "mengapa kita selalu diuji?".  Mari kita perhatikan bersama-sama jawabannya telah dijawab oleh اللّهِ  سبحانه و تعالى dalam firman-Nya yang berbunyi sebagai  berikut: 

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖفَلَيَعْلَمَنَّ الَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
Yang artinya: "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?.  Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta". (Al-Ankabut [29]: 2-3).

Bagi anda yang dipenuhi dengan rasa kekecewaan karena tidak bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, pastinya akan  bertanya "Mengapa kita tidak dapat apa yg kita inginkan?". Ada baiknya jika kita lihat firman-Nya yang berbunyi sebagai  berikut: 

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖوَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖوَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗوَالَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Yang artinya: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".(QS. Al-Baqarah [2] : 216).


Sewaktu kita sedang menerima ataupun dalam cobaan yang berat, banyak dari kita  yang mengeluhkan  "Mengapa ujian yang kita hadapi seberat ini?". Agar kita bisa move on dan coba simak Firman اللّهِ  سبحانه و تعالى berikut ini
لَا يُكَلِّفُ الَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚلَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗرَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚرَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚرَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖوَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚأَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ


Yang artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):" Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".(QS. Al-Baqarah [2] : 286).


"Lalu, jika kita sedang bersedih. kita harus Bagaimana?".  
Mari kita perhatikan bersama-sama firman اللّهِ  سبحانه و تعالى  yang berbunyi sebagai  berikut: 
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Yang artinya: "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman".(QS.Ali Imran [3]: 139).


Ketika kita putus asa dalam menghadapi cobaan sering kita mengeluh "Tapi kadang kita tidak sanggup  lagi menerima semua ini!". Mari kita perhatikan bersama-sama jawabannya telah dijawab oleh اللّهِ  سبحانه و تعالى dalam firman-Nya yang berbunyi sebagai  berikut: 
  أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ.  وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ. الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ. وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ. فَإِنَّمَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا فَإِذَا فَرَغْتَ  فَانْصَبْ. وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَ

Yang artinya: "Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,Yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu.Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap".(QS.AL-Insyiraah[94]:1-8).


Bagi anda yang bingung dengan hidup dan bertanya "bagaimana cara kita menjalani hidup?". Mari kita simak firman Allah SWT  yang berbunyi sebagai  berikut: 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung". (QS. Ali Imran [3] : 200).

Dalam firman اللّهِ  سبحانه و تعالى  yang lainnya juga dijelaskan:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚوَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Yang artinya: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu". (QS. Al-Baqarah [2] : 45). 

Jangan pernahkan mengharapkan sesuatu kepada mahluk, lalu ada yang bertanya "Jadi pada siapa kita harus berharap?". Mari kita perhatikan bersama-sama jawabannya telah dijawab oleh اللّهِ  سبحانه و تعالى dalam firman-Nya yang berbunyi sebagai  berikut: 
   فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖوَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Yang artinya: "Maka katakanlah:" Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki arasy yang agung".( At-Taubah [9] : 129).


Dalam firman اللّهِ  سبحانه و تعالى yang lainnya juga dijelaskan:

   وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَ

Yang artinya: "Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap". (QS. Al-Insyiraah [94]: 8).


"Lantas balasan  apa yang kita dapat dari semua ini?".  Mari kita perhatikan bersama-sama jawabannya telah dijawab oleh اللّهِ  سبحانه و تعالى dalam firman-Nya yang berbunyi sebagai  berikut:  

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚلِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَأَرْضُ الَّهِ وَاسِعَةٌ ۗإِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Yang artinya: Katakanlah:"Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas". (QS. Az Zumar [39]: 10).

Dalam firman اللّهِ  سبحانه و تعالى yang lainnya juga dijelaskan:
۞ إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚيُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖوَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚوَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ ۚفَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ ۚوَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Yang artinya: Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar". (QS. At-Taubah [9]: 111). 


Semogaاللّهِ  سبحانه و تعالى selalu memberikan kita petunjuk, ketetapan hati, dijauhkan dari segala keraguan.  

Wallahu A'lam bishowab.

Monday, June 27, 2016

Budak Itu Ternyata Seorang Wali Mastur.

Disadur dari kitab Mukasayafat Al-Qulub karya Imam Al Ghazali. Alkisah, ada seorang bangsawan yang sedang berjalan jalan di pasar budak. Lalu pandangannya tertarik dengan seorang budak yang memiliki tubuh kekar dan kuat. Lalu ia mendekati  budak itu dan berkata:
“Maukah kau bekerja untukku? Aku lihat kau mempunyai keterampilan yang aku butuhkan”. 

Dengan tenang budak itu menjawab:
“ Aku akan bekerja untuk siapapun dengan dua syarat”.

Karena penasaran iapun bertanya:
 “Apa itu syaratmu anak muda?”. 

Dengan santun budak itu menjawab:
“Syaratku yang pertama adalah, aku hanya mau bekerja siang hari, jangan suruh aku bekerja malam hari dan kedua, aku tidak mau tinggal satu rumah denganmu, beri aku tempat tinggal yang lain”.

Mendengar hal ini, timbul rasa penasaran di hatinya, ia pun berniat untuk mempekerjakan budak itu, apalagi si budak memenuhi kriterianya.

Singkat cerita ditebuslah mahar untuk menebus budak itu dan dibawalah budak itu ke rumah bangsawan tersebut. Budak tersebut diizinkan untuk tinggal di sebuah gubuk di sebelah rumah mewahnya. Lalu dimulailah hari-hari sang budak bekerja untuknya sebgai majikan barunya. Segala sesuatu berjalan lancar seperti yang diharapkannya. Si budak bekerja di siang hari menjalankan semua tugas-tugasnya dan  iapun sangat puas dengan hasil keja budak tersebut. Ingin rasanya ia sebagai majikannya itu memintanya agar dapat bekerja di malam hari, walaupun hanya untuk melakukan pekerjaan ringan saja, tetapi ia teringat akan syarat pertama si budak. Dan ia merasa berkecukupan dengan hasil kerja budak itu pada siang hari.

Hingga pada suatu saat ketika istrinya merasa ingin memberi hadiah atas kerja keras budak itu. Tapi tanpa sepengetahuannya, pada waktu malam hari istrinya itu membawakan sesuatu buat si budak sebgai hadiah nutuknya. Ia menyelinap masuk ke dalam gubuk. Ia terkejut manakala menemukan budak itu telungkup sujud. Di atasnya bergayut lingkaran putih bercahaya.

Melihat ini, istrinya segera berlari menemuinya dan berkata;
“Wahai suamiku, sesungguhnya budak itu adalah seorang wali Allah !”. 

Dengan segera mereka bergegas untuk menemui budak tersebut.Tapi apa jawab budak itu ketika bertemu mereka ? Dengan  singkat Ia hanya menjawab: 
“Bukankah sudah aku minta agar kalian tidak menggangguku di malam hari ?”.
 
Lalu ia menengadahkan tangannya ke langit seraya lalu dia berdoa: 
“Wahai pemilik rahasia, sesungguhnya rahasia ini sudah terungkap, maka tak kuinginkan lagi hidup ini setelah rahasia ini tersingkap”. 

Tak lama setelah membacakan syair ini, si budak pun sujud dan menghembuskan nafasnya yang terakhir, meninggalkan suami istri itu dalam keheranan.

Wallahu A'lam Bishowab.

Tuesday, June 21, 2016

Kisah Nyata: Balasan Untuk Penzina.

Kisah ini telah diceritakan oleh pelaku zina yang tidak mau mempertanggungjawabkan perbuatan bejadnya itu. Dia menuliskan ceritanya di salah satu media Arab tanpa menuliskan namanya. Agar setiap orang mengambil pelajaran dari kisah yang ia alami. Berikut ini penuturannya:

Saya adalah seorang mahasiswa di salah satu universitas ternama di Timur Tengah. Seperti kebanyakan pemuda pada umumnya saya juga dekat dan menjalin hubungan dengan salah satu teman perempuan saya. Hubungan itu terjalin baik karena kami saling mencintai. Didalam kehidupan di kampus saya yang bebas berbaur dengan laki-laki ataupun perempuan, pemuda manasih yang tidak mau dekat dengan perempuan di kampus, kecuali dia seorang pemuda shaleh yang dirahmati Allah سبحانه و تعالى  dan dijauhkan dari pergaulan bebas.

Cinta yang seharusnya tetap suci dan bersih itu suatu hari saya nodai. Saya telah melakukan perbuatan zina dengan pacar saya. Tidak lama kemudian pacar saya hamil,setiap hari dia kerjanya hanya Menangis dan murung, pacar saya sangat menyesalkan telah melakukan zina dengan saya, dan kini membuatnya hamil dan tidak mampu menanggung aib besar.

Ketika keluarga pacar saya mengetahui bahwa anak gadisnya telah hamil diluar nikah. Dapat anda bayangkan bagaimana berguncangnya perasaan seorang ibu dan bapak yang mengetahui anaknya telah melakukan zina hingga hamil. Tentulah sangat memalukan. Setelah ditanya dengan siapa dia melakukan hubungan badan itu. pacar sayapun menceritakannya, kepada salah satu temannya di kampus. Setelah mengetahui saya yang telah menghamilinya. Kemudian kakak pacar saya datang ke kampus saya. Setelah bertemu dengan saya, dia langsung bertanya pada kepada saya. Meminta saya untuk bertanggung jawab, Tapi saya langsung mengatakan:

“ Demi Allah saya tidak mengenal saudari kamu, pergilah cari orang yang telah membuat adikmu hamil!”.

Tidak bisa anda bayangkan bagaimana perasaan kakak dari pacar saya itu, keluarganya sendirian menanggung malu sedang saya tidak mau bertanggung jawab, Keluarga pacar saya hanya bisa terdiam membisu, mungkin dalam diamnya mereka berdoa agar Allah membalas perbuatan saya itu.

Tetapi memang benarbahwa Allah سبحانه و تعالى  tidak akan pernah tidur dan yang maha mendengar, Dia mendengar jeritan hambaNya yang didzalimi. Berhati – hatilah terhadap orang yang terdzalimi, karena doa orang yang didzalimi akan dikabulkan, sebagai mana diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه  berkata: Rasulullah  bersabda:
"Ada tiga doa mustajab (dikabulkan) yang tidak ada keraguan di dalamnya, yaitu: doa orang yang teraniaya, doa musafir, dan doa buruk orang tua kepada anaknya". (HR Abu Daud dan al-Tirmizi. al-Tirmizi berkata: Hadis hasan).

Setelah sekian lama saya telah lupa dengan kejadian itu. Lupa dan lalai bahwa saya pernah mendzalimi pacar saya. Suatu hari saat saya pulang ke rumah, saya mendapati ibu saya jatuh pingsan. Saya menjadi gusar. Lalu saya berusaha membangunkan ibu saya, setelah ibu saya telah sadar saya lalu bertanya, apa yang terjadi. Ibu saya malah berteriak histeris dengan keras. Setelah itu ibu saya pingsan lagi. Saya menjadi bingung, berusaha membangunkan ibu saya kembali,tidak lama kemudian ibu saya pun bangun, saya lalu bertanya:
“Ibu apa yang telah terjadi? Kenapa ibu jatuh pingsan?”.

Dengan lemas, Ibu saya menjawab:
“ Adikmu”.

saya lalu bertanya:
“ Adikku kenapa?”.

Ibu saya menjawab:
“ Adikmu hamil, katanya dengan anak tetangga”. 

Saya sangat terkejut mendengar jawaban dari ibu saya, hati saya sedih terguncang mendengar adik saya yang hamil di luar nikah. Setelah itu saya mendatangi tetangga saya, dalam keadaan emosi dan marah, benarkah tetangga saya yang telah melakukan itu, sayapun meminta pertanggung jawaban darinya, tapi apa jawaban tetangga saya itu?

Tanpa ada perasaan bersalah tetangga sayapun menjawab:
“ Demi Allah saya tidak melakukan zina dengan saudarimu, pergilah cari orang yang telah menyebabkan saudarimu hamil!”. 

Jawaban dari tetangga saya itu persis seperti jawaban yang dulu pernah saya katakan pada kakak pacar saya yang pernah saya hamili. Mendengar jawaban itu hati saya seperti teriris silet yang tajam, sakit. Jiwa saya tergoncang keras.

Begitulah Allah سبحانه و تعالى telah membalas perbuatan saya terhadap Pacar saya , Seorang wanita yang dulu saya nodai, lalu kakak pacar saya pernah meminta pertanggungjawaban dari saya, tapi saya ingkari. Bagaimana sakitnya perasaan pacar saya dan kakaknya yang saya dzalimi saat itu, seperti itu juga perasaan yang saya dan adik saya dapatkan saat ini. Azab diduni yang teramat pedih itu tidak terduga.

Apakah kisah ini selesai sampai di sini? 

Setelah beberapa tahun berlalu, saya dapat menjalani kehidupan normal layaknya manusia normal, saya sudah lupa dengan kejadian yang saya alami. Sebagai manusia yang normal saya ingin sekali untuk menikah, tidak lama kemudian sayapun dapat menikah dengan pujaan hati saya. Tetapi di malam pertama, ketika saya sudah bersiap – siap menjalani kehidupan baru sebagai suami dan hendak melakukan hubungan itu, tiba – tiba saya dikejutkan oleh sesuatu yang tidak saya harapkan sebelumnya, seakan-akan saya tidak bisa menerima keadaan, hati saya sedih tergoncang ketika mengetahui istri saya sudah tidak perawan lagi, dahulu Istri saya pernah melakukan zina dengan laki – laki lain sebelum menikah! 
Tapi Istri saya telah berkata dengan jujur lalu mengatakan:
“ aku mohon tutupilah aibku ini.”

Saya hanya dapat menyesalinya, lalu saya berkata dalam hati saya:
“ cukup, Ya Allah cukup, ampuni hamba atas perbuatan hamba di masa lalu“ .

Pada awalnya saya belum bisa menerima keadaan istri saya tersebut, tapi kemudian saya mau menerimanya apa adanya dan berdamai dengan keadaan dan nasib buruk yang saya dapatkan. Mungkin inilah salah satu di antara bentuk keadilan-Nya. Allah  سبحانه و تعالى  berfirman yang artinya: 
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)." (QS an-Nur [24]:26).

Setelah beberapa tahun menjalani kehidupan rumah tangga, hati saya pun mulai tenang dan kesedihan itu hilang seirng berjalanya waktu. Tak lama kemudian Istri saya hamil dan melahirkan seorang anak yang cantik seperti rembulan.

Putri saya yang cantik itu tumbuh besar dengan baik, hingga mendekati usia balig. Suatu saat saya bingung dan kaget karena mendapati putri saya menangis bersedih.

Saya lalu bertanya:
“ apa yang terjadi anakku?”.

Putri sayapun memberitahukan bahwa dia telah diperkosa oleh salah satu penjaga gedung. Mendengar jawaban itu, maka kata – kata sudah tidak cukup untuk bisa menggambarkan keadaan hati saya, terguncang sebagai seorang ayah. Sedih, bingung, marah, emosi yang meluap – luap, menangis, berontak tidak bisa menerima keadaan yang dialami putri saya.

Begitulah Allah telah membalas perbuatan dzalim yang saya lakukan di masa lalu. Saya lalu teringat dengan pacar saya yang dulu pernah saya nodai di kampus, yang juga memiliki seorang ayah, ayah pacar saya itu pasti sedih dan marah melihat keadaan putrinya telah hamil, tapi parahnya lagi saya tidak mau mempertanggungjawabkan perbuatan saya. Sekarang Allah سبحانه و تعالى membalasnya memberikan saya azab yang pedih di dunia. Sebagaimana Firman Allah سبحانه و تعالى :

“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah سبحانه و تعالى  dan juga tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah سبحانه و تعالى  (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.” (QS. Al-Furqan[25]: 68-69).

Wallahu A’lam Bishowab.

Wednesday, June 8, 2016

Tahapan Malaikat Jibril Turun Kedunia




Sulthonul Ilmi Al-Habib Salim bin Umar as-Syatiri pernah berkata:
Sewaktu Rasulullah ﷺ akan meninggal dunia, Rasulullah ﷺ bertanya kepada Malaikat Jibril AS. Duhai  Jibril apakah setelah sepeninggalku, engkau masih akan turun ke dunia? 

Malaikat Jibril AS menjawab:
"Ya Rasulullah. Aku masih akan turun ke dunia dalam beberapa tahapan". 

Tahapan yang pertama aku akan turun kedunia untuk mencabut keadilan, sehingga meratalah kedholiman dimana mana.

Tahapan yang kedua aku akan turun untuk mencabut berkah, sehingga bumi tidak akan menjadi berkah lagi dalam semua keadaan.

Tahapan yang ketiga aku akan mencabut amanah, sehingga banyak orang-orang yg diberi amanah tetapi mereka menghianati amanah tersebut. 

Tahapan yang keempat aku akan turun untuk mencabut malu dari para wanita, sehingga banyak wanita yg tidak ada rasa malu lagi memakai pakaian yg ketat dan terbuka.

Tahapan yang kelima saya akan turun untuk mencabut Al Qur'anul Karim, sehingga tidak satupun ayat Al Qur'an yg dapat dicari atau dibaca lagi.

Dan tidak lama setelah Al Qur'an diangkat maka orang2 yg mempunyai iman sekecil apapun didalam dadanya akan dimatikan seluruhnya sehingga tinggallah mereka kaum-kaum musrik dan kafir.

Diibaratkan pada zaman itu tidak akan pernah didengar nama Allah lagi disebut. Pada waktu itulah kiamat akan terjadi."

Mudah-mudahan kita smua ditetapkan iman dalam dienul Islam dan meninggal dlm keadaan Khusnul Khotimah.

Wallahu a'lam Bishowab.

Seruan Allah Kepada Hamba-hambanya.

Disadur dari kitab Al-Mauqif wal Mukhatabah, karangan Imam Muhammad Ibnu Abdul Jabbar bin Al-Husain An-Nifari, Sesungguhnya Allah سبحانه و تعالى berseru kepada hamba-hamba-Nya:

Duhai hamba-hamba-Ku! Dirimu tidak memiliki sesuatu apapun, kecuali apa-apa yang telah Aku kehendaki untuk menjadi milikmu. Tidak juga engkau memiliki dirimu sendiri, karena Akulah Penciptanya! Tidak pula kamu hanya sekedar memiliki jasadmu, karena Aku Sang Pembentuknya! Hanya dengan Pertolongan-Ku engkau dapat berdiri, dan dengan Kalimat-Ku dirimu hadir di dunia ini.

Duhai hamba-hamba-Ku, katakanlah “Tiada Tuhan melainkan Allah!”, kemudian tegaklah berdiri di jalan yang benar, maka tiada Tuhan melainkan Aku! Dan tiada pula wujud yang sebenarnya wujud, kecuali untuk-Ku! Segala sesuatu yang selain Aku adalah dari buatan Tangan-Ku dan dari tiupan Ruh-Ku.

Duhai hamba-hamba-Ku! Segala sesuatu adalah kepunyaan-Ku, bagi-Ku, dan untuk-Ku! Jangan sekali-kali dirimu merebut apa yang menjadi kepunyaan-Ku!

Kembalikan segala sesuatu kepada-Ku, niscaya akan Kubuahkan pengembalianmu dengan Tangan-Ku, dan Kutambahkan padanya dengan Kepemurahan-Ku. Serahkan segala sesuatu kepada-Ku, niscaya Kuselamatkan engkau dari segala sesuatu!

Ketahuilah, bahwa hamba-hamba-Ku yang terpercaya adalah yang mengembalikan segala sesuatu selain-Ku kepada-Ku! Tengoklah dengan pandangan tajam kepada-Ku, bagaimana cara-Ku melakukan pembagian, niscaya engkau akan melihat pemberian dan penolakan merupakan dua bentuk yang dinamakan, agar dengan demikian engkau dapat mengenal-Ku!

Duhai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya dirimu telah melihat Aku sebelum dunia ini terhampar, dan mengenal siapa Aku. Dan hanya kepada-Ku lah engkau akan kembali!

Kemudian Aku ciptakan segala sesuatu untukmu, dan Aku labuhkan tirai hijab atasmu, lalu kamupun terhijab dengan tirai wujudmu sendiri, kemudian Aku menghijab dirimu dengan diri-diri yang lain, yang mana diri-diri yang lain itu menyeru kepadamu dan kepada dirinya sendiri, dan kesemuanya itu menjadi hijab terhadap Aku!

Setelah semua hal itu, Aku pun akan kembali Dzahir, dari balik semua itu Aku akan memperkenalkan Diri-Ku. Aku katakan kepadamu, bahwa Aku-lah Sang Khaaliq, Aku-lah yang menciptakan segala sesuatu, dan bahwasanya Aku telah menjadikan engkau sebagai khalifah atas kesemuanya itu. Dan ketahuilah, bahwa semua hal itu hanyalah amanah atasmu, dan diwajibkan atas setiap pengemban amanah untuk mengembalikannya!

Maka telitilah dirimu, setelah dirimu mempercayai-Ku, sudahkah dirimu mengembalikan segala sesuatu itu kepada-Ku? Sudahkah dirimu memenuhi perjanjian yang telah dirimu buat dengan-Ku?

Duhai hamba-hamba-Ku! Aku ciptakan segala sesuatu itu untukmu, maka bagaimana Aku akan rela jika kamu peruntukkan dirimu bagi sesuatu itu! Sesungguhnya Aku melarang dirimu untuk menggantungkan dirimu kepada sesuatu itu, karena Aku Maha Pencemburu padamu!

Duhai hamba-hamba-Ku! Aku tidak rela engkau peruntukkan dirimu bagi sesuatu, walau harapanmu akan syurga sekalipun, karena Aku ciptakan engkau hanya untuk-Ku, di sisi yang tiada sisi, dan di mana yang tiada mana!

Aku ciptakan dirimu atas pola Citra-Ku, seorang diri, tunggal, mendengar, melihat, berkemauan serta berbicara. Dan Aku jadikan dirimu berkemampuan untuk mentajalikan Nama-nama-Ku, dan tempat untuk Pemeliharaan-Ku.

Dirimu adalah sasaran Pandangan-Ku! Tiada dinding penghalang yang memisahkan antara Aku dan dirimu! Dirimu adalah kawan duduk semajelis dengan-Ku, maka tiada pembatas antara Aku dan dirimu.

Duhai hamba-hamba-Ku! Tiada diantara Aku dan dirimu, antara. Aku lebih dekat kepadamu dari dirimu sendiri, Aku lebih dekat kepadamu dari ucapan lisanmu, maka pandanglah kepada-Ku, karena Aku senang memandang kepadamu.

Wallahu A'lam Bishowab.

An-Nifari

Nama lengkap beliau ialah Muhammad ibnu Abdul Jabbar bin Al-Husain An-Nifari yang lahir di Basrah, Irak, tapi tanggal dan tahunnyatidak diketahui.  Semua ini dikarenakan An-Nifari suka menyendiri. dan berkelana. Orang-orang menyebutnya dengan sebutan An-Nifari, Sang Pengelana yang enggan bicara.  Ketinggian tokoh sufi dari Irak yang satu ini konon melebihi Rumi dan Hallaj. An-Nifari adalah teoritikus sufi sekaligus sastrawan terbesar ini pernah mengatakan:
"Ketika kita sudah melakukan sesuatu dengan baik dan bersungguh-sungguh, mengapa harus meributkan penilaian orang lain? Bukankah Ridha-Nya yang kita harapkan?".

An-Nifari nama seorang mistikus yang agak asing di telinga orang-orang awam. Tidak seperti al-Hallaj, An-Nifari seakan kurang begitu terdengar. Padahal dimata para ahli tasawuf, pandangan-pandangan sufistiknya sangatlah berpengaruh. Terbukti dari banyaknya para sufi sesudahnya yang banyak mengikutinya. An-Nifari, yang telah meninggalkan jejak kesufian yang luar biasa. Dalam memaknai tasawuf, misalnya, ia lebih berhati-hati. Itu sebabnya ia menjadi panutan bagi para sufi yang lain. Di dunia sastra klasik Irak, namanya menjulang karena karya-karyanya yang masyhur. Tapi sejarah hidupnya sulit dilacak. 

Itu pula sebabnya seorang pengamat sufisme Dr. Margareth Smith mernjulukinya sebagai Guru besar di jalan Mistik. Kalaupun sekarang ditemukan karya-karyanya, hal itu semata-mata lantaran jasa orientalis Ingris, Arthur Jhon Arbery, pengamat Islam ini berhasil menerjemahkan beberapa karya an-Nifari pada 1934  meski tidak semuanya berhasil dilacak.  Karya-karya An-Nifari penuh dengan catatan perjalanan spritual  yang tahap demi tahap dilakukannya sampai kepuncak ruhaniyah paling tinggi. Sosok an-Nifari memang unik. Pengalaman spritualnya terbingkai dengan indah dalam bahasa sastra nan elok. Karena itu tak dapat dipungkiri bahwa nama an-Nifari disejajarkan dengan para sufi dan sastrawan Irak lainnya. Bait-bait puisinya selalu menampilkan pemaknaan tentang Allah. Dengarlah, misalnya, puisinya tentang penyerahan diri kepada Allah.
  • Ilmu adalah huruf yang tak terungkap kecuali oleh perbuatan.
  • Dan perbuatan adalah huruf yang tak terungkap kecuali oleh keikhlasan.
  • Dan keikhlasan adalah huruf yang tak terungkap kecuali oleh kesabaran.
  • Dan kesabaran adalah huruf yang tak terungkap kecuali oleh penyerahan.
 Menurut An-Nifari, sabar ialah upaya untuk menahan diri dalam menanggung penderitaan, baik dalam menemukan sesuatu yang tidak di inginkan, maupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang disenangi. Sabar adalah kondisi mental dalam mengendalikan nafsu yang tumbuh atas dasar ajaran agama. Karena merupakan kondisi mental dalam mengandalikan diri, sabar merupakan salah satu tingkatan yang harus dijalani oleh seorang sufi dalam mendekatkan diri kepada Allah  سبحانه و تعالى.

Dalam tingkatan-tingkatan yang harus dilalui oleh seorang sufi, biasanya sabar diletakkan sesudah zuhud, karena orang yang dapat mengendalikan diri dalam menghadapi duniawi berarti telah berusaha menahan diri dari dunia. Keberhasilan dalam tingkatan zuhud akan membawanya ke tingkatan sabar. Dalam tingkatan sabar ia tidak lagi terguncang oleh penderitaan, dan hatinya sudah betul-betul teguh menghadap Allah  سبحانه و تعالى.

Menurut An-Nifari, unsur sabar adalah ilmu. Sedang yang dimaksud dengan ilmu ialah pengetahuan atau kesadaran bahwa sabar mengandung kemaslahatan dalam agama, dan memberi manfaat bagi seseorang dalam menghadapi segala problem kehidupan  yang seterusnya bersemayam di hati.

Dalam kesanggupan dalam mengendalikan kesabaran, manusia dibagi menjadi tiga tingkatan. 
  • Pertama, orang yang sanggup mengalahkan hawa nafsu karena mempunyai daya juang dan kesabaran yang tinggi. 
  • Kedua, orang yang kalah oleh hawa nafsu. Ia telah mencoba bertahan atas dorongan nafsu, tapi karena kesabarannya lemah, ia kalah. 
  • Ketiga, orang yang mempunyai daya tahan  terhadap dorongan nafsu, tapi suatu kali ia kalah, karena besarnya dorongan nafsu. 

Dalam hal ini para sufi berpijak pada hadist Rasulullah ﷺ yang di riwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Sabar terhadap segala sesuatu yang engkau benci merupakan kebajikan yang sangat besar.

Sikap kepasrahan itu ia ungkapkan dalam  bahasa yang begitu indah. Puisi ini menggambarkan bagaimana memaknai kepasrahan kepada Allah secara mendasar, kepasrahan dengan totalitas yang penuh, yang menghasilkan pemaknaan yang benar tentang islam. Dan itulah pula makna sujud dalam shalat. Bukan hanya kening yang melekat dihamparan Sajadah, tapi lebih jauh lagi adalah menyerahkan segenap jiwa dan raga kepada Allah. Pemahamannya yang tinggi terhadap nilai-nilai tasawuf menempatkannya dalam deretan teoritikus mistik yang piawai.

Ada yang berpendapat, An-Nifari mempunyai kemiripan dengan al-Hallaj, keduanya telah mencapai Wahdatus Syuhud (penyatuan penyaksian). Bedanya hanya dalam hal kehati-hatian. An-Nifari cendrung lebih hati-hati, sementara al-Hallaj dan al-Bustami lebih suka berterus terang, al-Hallaj dalam menanggapi perjalanan spritualnya sering kali emosional. Kata-katanya tidak jarang menimbulkan kontroversi. Bahkan gara-gara pencapaiannya yang diluar jangkauan kaum awam, ia dihukum mati. Berbeda dengan al-Bustami dan an-Nifari yang lebih hati-hati dalam mengungkapkan pencapaian-pencapaian spritualnya.

Terlepas dari semuanya, pemikiran tasawufnya memang sangat memukau. Tasawuf, dikaji secara mendalam dengan argumentasi yang cerdas. Sufisme merupakan bahasa spritual sekaligus ilmu pengetahuan. Melalui simbol-simbol tampaklah perjalanan dan konsep-konsep tentang tasawuf. Meski dengan dengan hati-hati, seorang sufi mampu menerjamahkannya dalam sebuah pola pikir yang pas. An-Nifari menulis sebuah kitab berjudul Al-Mawafiq Wal Mukhthabat (posisi-posisi dan percakapan-percakapan). Para pengamat sufi mengakui, karya ini sarat dengan simbol. Di dalamnya terkandung berbagai kiasan yang sering menimbulkan kontroversi dalam penafsiran. Jika menafsirkannya kurang hati-hati pastilah bisa menimbulkan pemaknaan yang salah.

Kitab tersebut dibagi dalam dua bagian penting, tapi dua-duanya tidak bisa dipisahkan satu dari yang lain. Menurut Afifuddin at-tilmisani, pensyarah karya-karya an-Nifari, sayang ia tidak menulis sendiri karya-karyanya. Melainkan hanya mendiktekan ide dan pengalaman spritualnya kepada anaknya. Atau hanya menulis pada sobekan-sobekan kertas yang kemudian di susun kembali oleh anaknya. Andai ia menulis sendiri, pastilah jauh lebih sempurna dan indah. Bagian pertama kitab itu menjelaskan tentanag maqam, posisi, atau tempat berdiri seorang sufi, sementara Muafiq (Jamak dari Mauqif) menunjukkan posisi seorang sufi dalam tingkatan spritualitas. Posisi itu sendiri disebut Waqfah, yang juga merupakan sumber ilmu. Tentang hal ini, Dr. Fudholi Zaini, pengamat sufi dari Indonesia, menulis Waqfah adalah Ruh dari Marifat, dan pada Marifat adalah Ruh dari kehidupan. Pada waqfah telah tercakup didalamnya Marifah, dan pada Marifah telah tercakup di dalamnya ilmu. Waqfah berada di balik kejauhan (al-Abud) dan kedekatan (al-Qurb) dan Marifah berada dalam kedekatan, dan ilmu ada dalam kejauhan. Waqfah adalah kehadiran Allah dan Marifah adalah ucapan Allah, sementara ilmu adalah tabir Allah. Dengan demikian urutan dari besar ke kecil sebagai berikut: Waqfah, Maifah dan Ilmu.

Proses penyaksian seperti itu pada seorang sufi menjadi hal yang sangat pribadi. Bila seorang sufi mencapai maqam tinggi, ucapan-ucapannya bisa menjadi sesuatu yang tidak jelas dan sulit dimengerti, bahkan dalam beberapa hal sulit dikomunikasikan. Oleh karena itu an-Nifari memilih diam ketika melewati tahapan spritualitasnya. Baginya kata-kata tidak bisa menampung pengalaman dan penglihatannya. Dalam kitab tersebut juga diterangkan tentang ilmu dan amal perbuatan atau Marifah dan Ibadah. Ia berpendapat bahwa hakikat ilmu adalah perbuatan, hakikat perbuatan adalah keikhlasan, hakikat keikhlasan adalah kesabaran, dan hakikat kesabaran adalah penyerahan. Dan baginya hakikat tidak akan terbentuk kecuali dengan Syariat. Demikian pula ide tidak akan terlaksana jika tidak ada penerapan dan perbuatan. Oleh karena itu keterkaitan antara Syariat dan hakikat menjadi sangat penting.

Wallahu A'lam Bishowab.

Trik Menulis Tulisan Arab Di MS word ataupun MS Office.

Bagi anda yang sering mengetik Tulisan Arab dan pastinya anda akan mendapatkan berbagai kesulitan didalamnya. Insya Allah disini kita akan dapat  menemukan sebuah solusi yang tepat ataupun cara yang Mudah untuk Mengetik Huruf Arab Berharakat tanpa ribet dan tanpa instalasi ini atau itu. 

Pada dasarnya dalam sebuah komputer itu berisikan setiap karakter yang telah diberikan kode unik yang disebut 'Unicode'. Menurut kamus wikipedia Unicode adalah suatu standar industri yang dirancang untuk mengizinkan teks dan simbol dari semua sistem tulisan di dunia untuk ditampilkan dan dimanipulasi secara konsisten oleh komputer. Dikembangkan secara tandem dengan standar Universal Character Set dan dipublikasikan dalam bentuk buku The Unicode Standard. 

Unicode mengandung suatu kumpulan karakter, suatu metodologi pengkodean dan kumpulan standar penyandian karakter, suatu kumpulan bagan kode untuk referensi visual, deskripsi sifat karakter seperti huruf besar dan huruf kecil, suatu kumpulan data referensi berkas komputer, serta aturan normalisasi, dekomposisi, pembandingan (collation), serta penggambaran (rendering).Secara formal, 'Unicode' adalah standar industri komputasi untuk encoding konsisten, representasi dan penanganan teks dinyatakan dalam sebagian besar sistem penulisan di dunia. Apakah itu adalah bahasa Inggris atau Perancis atau Arab, setiap karakter yang dapat diketik, diberikan sebuah Unicode. 

Dalam rangka untuk menghemat atau mengurangi panjang kode, sistem heksadesimal digunakan sebagai pengganti sistem desimal. Tanpa harus ribet karena terlalu banyak rincian teknis didalmnya, inilah solusi yang tepat untuk mengetik tilisan arab dalam MS word ataupun MS Office. Berikut penjelasannya:



Misalnya saja, jika kita ingin mengetik ﷴ maka:
  • Ketik "FDF4".
  • Lalu tekan 'Alt + x' (Secara bersamaan). MS Word atau dokumen Office maka akan mengkonversi FDF4 menjadi ﷴ.
  • Dalam hal ini Unicode untuk "ﷴ" adalah 'FDF4'.

Misalnya saja, jika kita ingin mengetik ﷺ maka :

  • Ketik 'FDFA'.
  • Lalu tekan 'Alt + x' (Secara bersamaan). MS word ataupun MS Office akan mengkonversi FDFA menjadi ﷺ .
  • Dalam hal ini Unicode untuk "ﷺ" adalah "FDFA".
Berikut ini adalah beberapa contoh dari tabel Unicode yang dapat dikonversi kedalam tulisan Arab:

Arabic Phrase/Word
IndonesiaTransliteration
Unicode
Allah
FDF2
Sallallāhuʿalaihi wasallam
FDFA
Mohamad
FDF4
Akbar
FDF3
Rasul
FDF6
Jallajalaalahu
FDFB
Salla
FDF9
Wassalam
FDF8
Alaihi
FDF7
Salam
FDF5
Qala
FDF1
Shalla
FDF0


Catatan: Teknik ini dapat bekerja untuk semua produk MS Office. Jika tekhnik ini tidak bekerja seperti yang kita harapkan, maka kita dapat dipersilahkan untuk menambahkan 'U +' ke Unicode dan ulangi langkah-langkah yang disebutkan di atas. Misalnya, untuk mengetik , ketik 'U + FDFA' dan jenis Alt + x.

Wallahu A'lam Bishowab