Friday, November 29, 2019

Keutamaan Kaum Quraisy

Menurut https://id.wikipedia.org/ Suku Quraisy (bahasa Arab: قريش‎ الأمة​) adalah suku bangsa Arab keturunan Ibrahim, yang menetap di kota Mekkah dan daerah sekitarnya. Klan-klan yang menetap di tengah kota disebut 'Quraisy Lembah' (Quraisy al-Batha), sementara yang menetap di daerah sekeliling kota disebut 'Quraisy Pinggiran' (Quraisy az-Zawahir).

Penamaan Quraisy berasal dari nama lain Fihr yang merupakan leluhur Nabi Muhammad, nabi dan rasul utama agama Islam. Di mana Fihr kemudian menurunkan sampai Qushay bin Kilab. Silsilah lengkapnya adalah sebagai berikut, Muhammad bin Abdullah bin 'Abd al-Muththalib bin Hâsyim bin 'Abd al-Manâf bin Qushay bin Kilab bin Murra bin Kaa'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy (Fihr) bin Malik bin Nazar bin Kinanah bin Khuzaymah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mazar bin Nazar bin Ma'ad bin Adnan bin Ismail bin Ibrahim.

Thursday, November 28, 2019

Keutamaan Bangsa Arab



Di dalam kitab Nawadir al-Usul  dari Ja'far al-Shodiq bin Muhammad al-Baqir dari ayahnya ( Ali Zainal Abidin ), berkata :

Rasulullah ﷺ bersabda :

" Malaikat Jibril mendatangiku seraya berkata : 

يا محمد ان الله عز و جل بعثني فطفت شرق الأرض و غربها و سهلها و جبلها فلم أجد حيا خيرا من العرب

"Ya Muhammad, sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla mengutusku lalu aku menjelajahi bumi bagian timur dan baratnya, dataran rendah dan pegunungannya, maka aku tidak mendapati satu bangsa yang lebih baik daripada #bangsa_Arab".

ثم أمرني فطفت في العرب فلم أجد حيا خيرا من مضر

"Kemudian Allah memerintahkan aku, lalu aku menjelajahi didalam #bangsa_Arab, maka aku tidak mendapati qabilah yang lebih baik daripada qabilah Mudhor".

ثم أمرني فطفت في مضر فلم أجد حيا خيرا من كنانة 

"Kemudian Allah memerintahkan aku, lalu aku menjelajahi didalam qabilah Mudhor, maka aku tidak mendapati suku yang lebih baik daripada suku Kinanah".

ثم أمرني فطفت في كنانة فلم أجد حيا خيرا من بني قريش

"Kemudian Allah memerintahkan aku, lalu aku menjelajahi didalam suku Kinanah, maka aku tidak mendapati ( sub ) suku yang lebih baik daripada ( sub ) suku Quraisy".

ثم أمرني فطفت في قريش فلم أجد حيا خيرا من بني هاشم 

"Kemudian Allah memerintahkan aku, lalu aku mencari di Quraisy, maka aku tidak mendapati bani yang lebih baik daripada bani Hasyim".

ثم أمرني ان اختار من أنفسهم فلم أجد فيهم نفسا خيرا من نفسك

"Kemudian Allah memerintahkan aku menyeleksi diantara kalangan bani Hasyim, maka aku tidak mendapati pribadi seseorang diantara mereka yang lebih baik pribadinya daripada kamu ( yakni Rasulullah ﷺ )".

Dikutip dari kitab :

Al-Qoul al-Fashl Fima Li Bani Hasyim Wa Quraisy Wa al-Arab Min al-Fadhli Karya al-Habib Alwi bin Tahir al-Haddad Mufti Johor Hal. 69.

Wallahu Alam bishowab.

Jin Yang Bersemayam Pada Manusia

Hakikatnya jin dapat berdiam diri di sebuah tempat,  sebagaimana dalam sebuah riwayat Rasulullah  bersabda: 

"Jin itu terdiri atas tiga kelompok: satu kelompok memiliki sayap mereka terbang di udara dengannya, satu kelompok berbentuk ular dan anjing, dan satu kelompok lagi berdiam diri di tempatnya dan melakukan petualangan". (HR.Thabroni /al-Hakim/ al-Baihaqi ).

Tuesday, November 26, 2019

Pedang Naga Puspa

Siapa sih yang tidak kenal dengan Pedang Naga Puspa. Sebilah pusaka yang amat sangat tersohor yang selalu menemani Arya Kamandanu dalam setiap petualangannya.

Pada awalnya pedang Pedang Naga Puspa dibuat untuk dipersembahkan kepada Kaisar Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di negeri Mongolia sebagai tebusan atas diri Mpu Ranubhaya sebagai tawanan kerajaan. Namun ternyata Pedang Naga Puspa ini malah menjadi mala petaka, karena telah menjadi rebutan para pejabat kerajaan. Demi menyelamatkan Pedang Naga Puspa dari orang-orang yang berwatak jahat, Pedang Naga Puspa tersebut akhirnya diserahkan kepada pasangan pendekar suami-istri bernama Lo Shi Shan dan Mei Shin. Pasangan pendekar ini akhirnya menjadi buronan dan menjadi pelarian hingga terdampar ke Tanah Jawa. 

Monday, November 25, 2019

Kisah: Seorang Raja Yang Tangan Dan Mulutnya Tidak Bisa Dibakar


Disadur dari Kitab Tajul A`ras Karya Habib Ali Bin Husain Al-Attas

Dahulu kala, ada Seorang Ahlul Bayt yang datang dari Hadramaut  untuk berkhidmad  dan tinggal  di India. Nama beliau adalah Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas dan tinggal di hutan yang jauh dari perkotaan.

Dalam kehidupan sehari-harinya Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas ini dikenal sering tidak menggunakan pakaian dan tidurnyapun cuma didahan-dahan pohon saja. Masyarakat hindu disekitar hutan itu seringkali mengunjungi Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas dan akhirnya banyak orang masuk islam. Apabila ada masyarakat yang sakit, mereka segera pergi ke kediaman Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas dengan membawa air untuk diobati. Dengan karomahnya Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas masyarakat yang sakit bisa segera  sembuh.

Pemakaman Auliya' Kambang Koci.



Mungkin tak banyak yang tahu kalau di Palembang ternyata ada sebuah pemakaman auliya' dari keturunan Rasulullah Saw dan penghulu para habaib yang masyarakat setempat akrab mengenalnya dengan PEMAKAMAN KAMBANG KOCI. 

Lokasi pemakaman ini bersebelahan dengan Pemakaman Kawah Tengkurep atau jaraknya sekitar 200 meter. Konon, pada tahun 1151 H/ 1735 M, Sultan Mahmud Badaruddin 1 mewakafkan sebidang tanah yang cukup luas untuk pemakaman anak cucu serta menantunya. Tanah pemakaman tersebut dinamakan Kambang Koci, yang berasal dari kata kambang (kolam) dan sekoci (perahu), karena jauh sebelumnya tempat itu merupakan tempat pencucian perahu.

Dalam sejarahnya, areal pemakaman ini telah beberapa kali berusaha direbut oleh pihak-pihak yang merasa berkepentingan. Bermula pada masa pendudukan Belanda sekitar tahun 1913 M, melihat posisinya yang begitu strategis terletak di tepi Sungai Musi, di kawasan ini dibangun Pelabuhan Boom Baru, dan berselang 11 tahun kemudian, Pihak Belanda berusaha mengambil areal pemakaman ini, namun pihak ahli waris mempertahankannya sehingga sampailah pada suatu pengadilan di Batavia (sekarang Jakarta) dengan dimenangkan oleh pihak ahli waris. Demikian pula pada masa penjajahan Jepang, upaya-upaya perebutan areal pemakaman tersebut masih terjadi namun tetap tidak berhasil.

Pada 16 Nopember 1974, Pemakaman Kambang Koci ini diresmikan menjadi pemakaman anak, menantu, serta cucu-cucu Sultan Mahmud Badaruddin. Berselang setahun kemudian, terjadi persengketaan dengan pihak pelabuhan Boom Baru sehingga terjadi pembagian luas areal pemakaman ini dari 5000 meter persegi dibagi 2/3 untuk pihak pelabuhan dan 1/3 untuk ahli waris, sehingga saat ini keseluruhan luas area Kambang Koci ini tinggal 1400 meter persegi. Pada tahun 1999, upaya-upaya pihak pelabuhan terus dilakukan untuk mendapatkan sisa areal pemakaman yang ada, namun tetap tidak berhasil.

Hampir keseluruhan keturunan Alawiyyin yang tinggal di Palembang memiliki silsilah bersambung dengan para habaib yang dimakamkan di pemakaman ini, paling tidak silsilah dari sebelah ibu. 

Beberapa penghulu habaib yang dimakamkan di sini antara lain Al-‘Arif Billah Al-Habib Syech bin Ahmad bin Syahab, seorang ulama besar yang dianugerahi tanah yang luas oleh Sultan Mahmud Badaruddin I. Tanah tersebut antara lain ia wakafkan sebagai tanah pemakaman kaum alawiyyin Palembang serta tanah wakaf masjid Daarul Muttaqien. 

Juga dimakamkan di sana sosok ‘Arif Billah Al-Habib Ibrahim bin Zein bin Yahya (w.1790 M), seorang ulama besar yang menguasai Ilmu Fiqh, beliau adalah menantu Sultan Mahmud Badaruddin I yang beristerikan Raden Ayu Aisyah binti Sultan Mahmud Badaruddin I. 

Kemudian juga Al ‘Arif Billah Al-Habib Alwi bin Ahmad Al-Kaaf, seorang wali Quthb, diceritakan bahwa pernah suatu kali saat ayahnya melakukan pelayaran ke Singapura dengan sebuah kapal. Di dalam perjalanan, kapal tersebut mengalami kebocoran, ketika akan diperbaiki ternyata kapal tersebut telah ditambal dari luar dengan sebuah sandal yang menutup rapat kebocoran tersebut. Setelah sandal tersebut diambil dan dihadapkan kepada Habib Ahmad, beliau mengenali bahwa sandal tersebut adalah milik anaknya, Habib Alwi. Setibanya di Palembang, didapati Habib Alwi tengah menunggu ayahnya dengan mengenakan sebelah sandal seraya meminta sandal yang satunya lagi dari ayahnya. Tatkala Habib Alwi wafat, datanglah surat dari Kampung Al-Hajrain, Hadramaut (setelah 6 bulan perjalanan laut dari Hadramaut ke Palembang) yang isinya menanyakan siapakah waliyullah di Palembang yang wafat sehingga di Kota Tarim, Hadramaut terjadi gempa.

Di Kambang Koci juga dimakamkan Al Habib Abdullah bin Salim Al-Kaf, seorang ulama besar sekaligus pengusaha yang sukses, beliau membangun Masjid Sungai Lumpur pada tahun 1287 H yang berlokasi di 11 Ulu Palembang, dan Habib Abdullah bin Ali Al-Kaf, seorang wali mastur (tersembunyi), zurriyatnya banyak yang menjadi ulama besar yang tersebar di Tegal, Jakarta, Jeddah, dan Hadramaut, antara lain Habib Abdurrahman bin Ahmad Al-Kaf (Jeddah) dan Habib Abdullah bin Ahmad Al-Kaf (Jakarta) dengan anak-anaknya yang menjadi muballigh.

Banyaknya para wali yang dimakamkan di Kambang Koci membuat para peziarah selalu menyempatkan diri untuk singgah di sini. Beberapa ulama besar yang pernah berziarah di sini adalah, Habib Muhammad bin Ahmad Al-Muhdor (Bondowoso), Habib Muhammad bin Husin Al-Idrus (Surabaya), Habib Salim bin Ahmad bin Jindan (Jakarta), Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (Kwitang), Habib Ali bin Husin Al-Atthos (Bungur), Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid (Tanggul), Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf (Jeddah), Habib Umar bin Hafizh BSA, Habib Umar bin Abdurrahman Al Jufri (Madinah) dan Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri.

Suatu ketika dalam ziarahnya, Habib Sholeh Tanggul diberitahu bahwasanya pemakaman ini akan dibongkar, mendengar hal itu beliau terdiam sesaat dan berkata bahwa pembongkaran tidak akan terjadi, dikarenakan Allah SWT yang akan selalu menjaganya. 

Terbukti, tatkala ada usaha untuk memindahkan jenazah dari pemakaman ini dalam usaha mengambil alih areal pemakaman pada tanggal 19 Desember 1997, setelah peti-peti jenazah yang berjumlah 104 buah (dihitung berdasarkan jumlah nisan yang nampak) disiapkan di Kambang Koci, tersiarlah kabar mengenai jatuhnya pesawat Boeing 737-300 Silk Air dari Singapura di Muara Makati, Perairan Sungsang, Sumatera Selatan yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat. Yang mengherankan jumlah korban tewas yang dipastikan sebanyak peti yang disiapkan, yaitu 104 penumpang termasuk 7 awak. Mengingat keperluan yang lebih mendesak akhirnya peti-peti yang telah disiapkan tersebut tidak jadi digunakan, dan lahan pekuburan yang telah disediakan bagi jenazah Kambang Koci diisi dengan jenazah korban tewas kecelakaan pesawat tersebut.

Mengingat banyaknya waliyullah yang dimakamkan di Kambang Koci serta di beberapa pemakaman lainnya di Palembang, maka banyak pemuka habaib dari Hadramaut menyebut Kambang Koci sebagai Zanbal (pemakaman para wali di Kota Tarim, Hadramaut)-nya Palembang dan Kota Palembang sendiri sebagai Hadramaut Tsani alias Hadramaut Kedua.

Kepada para pecinta habaib, ulama dan auliya dipersilahkan ziarah ke Kambang Koci. Semoga Allah melimpahkan keberkahan kepada kita sebab keberkahan mereka dan mengumpulkan kita bersama mereka. Aamiin...


Sumber : Panduan Ziarah Kubro 'Auliya dan Ulama' Palembang Darussalam.

WallahuAlamBishowab

Amalan : Agar Uang Berkah

Bagaimana caranya agar menjadikan uang menjadi lebih berkah dan mampu memanggil teman-temannya sehingga rezeki kita tidak ada habisnya? Mungkin bagi kebanyakan orang itu adalah hal yang mustahal.

Tapi kita juga jangan berputus asa dari rahmat-Nya. Tidak ada salahnya kita mencoba sebuah amalan yang telah diijazahkan dari Al-Habib Novel Alaydrus (solo) yang mendapat amalan ini dari Gurunya dari gurunya mendapatkannya dari seorang Wali yang berada di alam barzakh. 

Saturday, November 23, 2019

Penemuan Makam Ki Ageng Demang Joyo Martoyo.

Peristiwa langka penemuan jenazah berumur ratusan tahun namun masih utuh dan bersih kain kafannya, di desa Mantub, Jaken, Pati.

Berikut laporannya :

KI AGENG DEMANG JOYOMURTOYO

LAHIR   : YOGJAKARTA
                TAHUN 1691 M

WAFAT  : SENEN KLIWON
                 22 januari 1781 M
                ________________
                 26 MUHARAM 1195 H

Friday, November 22, 2019

Shalawat Asmaul Husna: Yaa Dzaahir Yaa Baathin



# صلوات أسماء الحسنى الـظَّاهِرِ الْبَاطِنِ#
أللّٰهُمَّ يَاظَاهِرُ فَلَا يَخْفَى وَيَابَاطِنُ فَلَا يُدْرَكُ صَلِّ وَسّلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ الـظَّاهِرِ الْبَاطِنِ وَعَلٰى أٰلِهِ الَّذِىْ أَظْهَرْتَ مُحَمَّدِيَّـــتَهُ فَفِى الظَّاهِرِ هُوَ إمَامُ الْـمُرْسَلِـــيْنَ وَسَيِّدُ اْلأَوَّلِـــيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ وَفِى الْبَاطِنِ هُوَ رُوْحُ اْلأرْوَاحِ وَسِرُّ بَقَائِـهَا فَأَظْهَرْتَهُ بِأُلُوْهِــيَّــتِكَ, فَهُوَ الْهَادِىْ إلَى صِرَاطِكَ الْـمُسْتَقِيْمِ وَاَبْطَنْتَهُ بِرُبُوبِــيَّــتِكَ فَهُوَ رَحْمَةٌ لِلْعَالَـمِيْنَ صَلَاةً تُصْلِحُ بِـهَا ظَاهِرِىْ بِالتَّخَلُّقِ بِالْعُبُوْدِيَّةِ وَتُنَوِّرُبِـهَا بَاطِنِىْ بِالتَّعَلُّقِ بِالرًّبُوْبِيَّةِ فَلَا أَرَى فىِ الْـمَظَاهِرِ إلَّا الظَّاهِرَ, وَلَا أَعْتَمِدُ فِى سِرِّى إلَّا عَلَى الْبَاطِنِ (اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ وَرَبَّ اْلأَرْضِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ رَبَّنَا وَرَبَّ كُلَّ شَيْئٍ, فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَى وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ, أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْئٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَــتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْئٌ وَأنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْئٌ وَأنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْئٌ إقْضِ عَنَّا الدَّيْنِ وَأغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ )


Artinya; "Yaa Allah, Dzat yang Maha Nyata yang tidak tersamarkan. Duhai Dzat Yang Maha Batin yang tidak dapat dijangkau oleh indera-indera. Limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan serta keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad ﷺ Abdul Dzohiri Abdul Baathini beserta keluarganya, Nabi yang Engkau Engkau nyatakan dengan menyebutnya Muhammad, dan dalam kenyataanya beliau ﷺ adalah pemimpin bagi para utusan, tuan pengulunya para pendahulu dan yang akan datang. Dan dalam batinya, beliau ﷺ adalah Ruh-nya seluruh ruh dan rahasia akan ketetapannya. Engkau telah memperlihatkan beliau dengan sifat ke-Ilahiyah-an-Mu, maka jadilah Beliau nabi yang memberi petunjuk pada jalan yang lurus. Engkau merahasiakan beliau dengan sifat Rububiyah-Mu (ke-pemeliharaan-an) sehingga beliau ﷺ tidak mampu dilihat / dijankau oleh indera nyata, seperti halnya bergantungnya sirr (rahasia) itu harus berpegang pada yang tidak terlihat".

Wednesday, November 20, 2019

Shalawat Asmaul Husna: Yaa Jabbar


# صلوات أسماء الحسنى الْـجَبَّارِ#

اَللّٰهُمَّ يَاجَبَّارُ صَلِّ وَسّلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ الْـجَبَّارِ وَعَلٰى أٰلهِ الَّذِى جَبَرْتَ بِهِ اْلأَكْوَانَ فَخَرَجْتَ مِنَ الْعَدَمِ إِلَى الْوُجُوْدِ عَلَى وِفْقِ الْـمَشِيْئَةِ صَلَاةً تَجَبَّرَ بِهَا كَسْرِى وَتُمِدُّنِى بِقُوَّةِ أَجْبْرُ بِهَا شَهْوَتِى فَلَا أَعْصِيْكَ وَنَفْسِى فَلَا تَهْوَى إلَّا إِيَّاكَ وَقَلْبِى فَلا يَرْكَنَ إلَّا إِلَيْكَ وَرُوْحِى فَلَا تَشْهَدُ سِوَاكَ وَسِرِّى فَلَا يُحِبَّ غَيْرَكَ يَارَبَّ الْعَالَـمِيْنَ.

Artinya: "Yaa Allah, Dzat yang Maha Agung, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan serta keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad ﷺ Abdul Jabbar beserta keluarganya. Engkaulah Dzat yang meng-Agung-kan seluruh alam dari ketiadaan menjadi ada dan menjalankan perannya masing-masing. Dengan bacaan sholawat ini menjadi agunglah kerapuhanku yang menolongku dengan kekuatan yang agung yang mmeberi semangat terhadap diriku, sehingga kami tidak akan bermaskiat pada-Mu, nafsuku tidak akan reda kecuali kepadamu dan hatiku tak akan pernah tenang kecuali kepada-Mu, ruh-ku tidak akan bisa melihat kecuali menyaksikan Diri-Mu, rahssiaku tak akan pernah menyukai seklain Engkau duhai Tuhan sekalian alam". 

Shalawat Asmaul Husna: Yaa 'Aziiz


# صلوات أسماء الحسنى  الْـعَزِيْزِ#

اَللّٰهُمَّ يَاعَزِيْزُ صَلِّ وَسّلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ الْـعَزِيْزِ وَعَلٰى أٰلهِ الَّذِى جَعَلْتَ اَللّٰهُمَّ يَاعَزِيْزُ صَلِّ وَسّلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ الْـعَزِيْزِ وَعَلٰى أٰلهِ الَّذِى جَعَلْتَ عِزَّهُ مِنْ عِزِّكَ وَعِزَّ الْـمُؤْمِنِيْنَ مِنِ انْتِمَائِهِمْ إِلَيهِ بِقَوْلِكَ ﴿وَللهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ ﴾ صَلَاةً تَرْفَعُ بِهَا هِمَّتِى عَنِ الْخَلْقِ إعْتِمَادًا عَلٰى مَنْ عِزُّهُ لَا يَفْنٰى مُتَحَقِّقًا بِقَوْلِكَ ﴿مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْعِزَّةَ فَلِلّٰهِ الْعِزَّةُ جَمِيْعًا﴾ وَصَدَقَ اللهُ الْقَائِلُ ﴿سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْـمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَـمِيْنَ 



Artinya: "Yaa Allah, yang maha Sejahtera, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan serta keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Abdul Aziz ﷺ beserta keluarganya nabi yang telah Engkau muliakan dari sifat Mulia-Mu dan memuliakan kamum muslimin dari kesempurnaan mereka seperti Firman-Mu. Padahal kemuliaan itu hanyalah milik Allah, bagi Rasul-rasul-Nya dan bagi kaum muslimin” dengan bacaan sholawat yang dapat mengangkat derajat dan cita-cita kami dengan cara berpegang teguh pada Nabi yang memiliki kemuliaan yang hakiki yang tiada habisnya seperti Firman-Mu “barang siapa yang mengehndaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya” dan benarlah Firfman Allah “Maha Suci Allah Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para Utusan. Dan segala Puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.”

Shalawat Asmaul Husna: Yaa Muhaimin


# صلوات أسماء الحسنى الـمُهَيْمِنِ #

 اَللّٰهُمَّ يَامُهَيْمِنُ صَلِّ وَسّلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ الـمُهَيْمِنِ وَعَلٰى أٰلهِ الَّذِى جَعَلْتَهُ مُهَيْمِنًا عَلٰى خَلْقِكَ بِقَوْلِكَ ﴿فَكَيْفَ إذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيْدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلٰى هٰـــٓؤُلٰاءِ شَهِيْدًا ﴾ صَلَاةً أَهَيْمِنُ بِهَا عَلٰى نَفْسِى رَقَابَةً وَتَزْكِيَةً وَمُحَاسَبَةً حَتَّى لَا 
أَغْفُلَ عَنْكَ يَقَظَةً وَمَنَامًا يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ.


Artinya: "Yaa Allah, yang maha Sejahtera, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan serta keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Abdul Muhaimin ﷺ beserta keluarganya nabi yang telah Engkau jadikan nabi yang mengatur terhadap makhluk atas dasar Firman-Mu. maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti) apabila kami dapatkan seseorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muhammad ﷺ) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)” dengan bcaan sholawat yang dapat mengatur kami agar kami dapat ber-muraqabah (mendekatkan diri kepada Engkau) dan melakukan pembersihan (dari limbah-limbah bunga iblis di halaman qalbu-ku) dan menjalnkan intropeksi diri sehingga kami tidak lupa akan Engkau dalam keadaan melek dan tidur, duhai Dzat yang Maha Hidup lagi Maha berdiri tegak".

Shalawat Asmaul Husna: Yaa Mu'min


# صلوات أسماء الحسنى الْـمُـؤْمِنِ  #

اَللّٰهُمَّ يَامُؤِمِنُ صَلِّ وَسّلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ الْـمُـؤْمِنِ وَعَلٰى أٰلهِ الَّذِى أَمِنْتَهُ عَلٰى خَزَائِنِ الْـمُلْكِ وَالْـمَلَـــكُوْتِ صَلَاةً يَأْمَنُنِى النَّاسُ بِـهَا عَلٰى دِمَائـِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ وَأَعْرَاضِهِمْ وَحَتَّى أَحَبَ لِلْـمُسْلِمِيْنَ مَا أُحَبُّ لِنَفْسِى وَيَصِيْرَ النَّبِيُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَأٰلِهِ وَسَلَّمَ أَحَبَّ إليَّ مِنْ كُلِّ شَيْئٍ وَنَفْسِى حَتَّى يَشْرَقَ نُوْرَ الْيَقِيْنِ عَلَى قَلْبِى فَأَبْلُغَ بِهِ مَقَامَ الصِّدِّيْقِيْنَ يَارَبَّ الْعَالَـمِيْنَ.

Artinya: "Yaa Allah, yang maha Sejahtera, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan serta keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Abdul Mukmin ﷺ beserta keluargany, seorang Nabi yang Engkau limpahi keamanan atas penjagaan alam malakut, dengan bacaan sholawat yang memberikan rasa aman kepada manusia yang berbaur dengan darah mereka, harta mereka, harga diri mereka, hingga antara sesama muslim memiliki rasa cinta dan dan mencintaiku pula bahkan Kanjeng Nabi pun mencintaiku atas segala sesuatu yang ada pada diriku sehingga cinta ini (bacaan sholawat ini) dapat memancarkan nur keyakinan dari dalam hatiku sehingga kami dapat mencapai maqom siddiqin duhai Tuhan sekalian alam".

Shalawat Asmaul Husna: Yaa Salaam


# صلوات أسماء الحسنى السَّلَامِ #

اَللّٰهُمَّ يَاسَلَامُ صَلِّ وَسّلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ السَّلَامِ وَعَلٰى أٰلهِ الَّذِى سَلَمْــتَهُ مِنْ كُلِّ نَقْصٍ وَعَيْبٍ وَحَلَّيْــتَهُ بِكُلِّ كَمَالٍ وَجَمَالٍ صَلَاةً أَسْلَمُ بِـهَا مِنْ كُلِّ نَقْصٍ وَعَيْبٍ وَيُسَلِّمُ بِـهَا الْـمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِى وَيَدِىْ.


Artinya: "Yaa Allah, yang maha Sejahtera, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan serta keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Abdus Salam ﷺ beserta keluarga dan para sahabatnya, nabi yang telah Engkau selamatkan dari segala kekurangan dan cacat, dan nabi yang telah Engkau karuniai kesempurnaan dan keindahan, dengan bacaan sholawat yang dapat menyelamatkan kami dari kekurangan dan aib dan juga menyelamatkan segenap kaum muslimin dari lisan dan kedua tanganku".

Shalawat Asmaul Husna: Yaa Quddus



# صلوات أسماء الحسنى الْـقُدُّوْسِ #


اَللّٰهُمَّ يَاقُدُّوْسُ صَلِّ وَسّلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ الْـقُدُّوْسِ وَعَلٰى أٰلهِ الَّذِى قَدَّسْتَهُ عَنِ الْهَوَى بِالْوَحْيِ وَعَنِ الْـمَعْصِيَةِ بِالْعِصْمَةِ وَهَدَيْتَهُ وَهَدَيْتَ بِهِ فَكَانَ نَجْمُ هِدَايَتِكَ ﴿وَعَلٰمٰتٍۚ وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَـهْتَدُوْنَ ﴾ ﴿وَالنَّجْمُ إذَا هَوٰى. مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوٰى. وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى. إنْ هُوَ إلَّا وَحْيٌ يُوْحٰى﴾ صَلَاةً تُقَدِّسُنَا بِـهَا عَنْ كُلِّ وَصْفٍ وَفِعْلٍ وَقَوْلٍ يُحْجِبُنَا عَنْكَ حَتّٰى نَـــكُوْنُ بِكَ وَلَكَ يَارَبَّ الْعَالَـمِيْنَ.


Artinya: "Ya Allah, Dzat Yang maha Suci, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami nabi Muhammad ﷺ sebagai hamba-Nya Dzat yang Maha Suci beserta keluarganya yang telah Engkau sucikan dari segala hawa (suasana) dan suci dari kemaksiatan melalui Penjagaan (dari sifat dosa) dengan wahyu, yang telah Engkau anugerahi hidayah serta memberikan hidayah kepadanya dengan Wahyu sehingga beliau menjadi Bintangnya petujuk-Mu “Dan (Dia menciptakan) tanda-tanda (petunjuk jalan), dan dengan bintang-bintang itulah, mereka mendapatkan petunjuk”. “Demi bintang ketika terbenam. Kawanmu (Muhammad), tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadamnya)” bersihkanlah (sucikanlah) kami dari sifat, perilaku, dan perkataan yang dapat menghalangi kami dari-Mu, sehingga kami menjadi orang yang selalu berada disisi-Mu, Duhai Dzat yang memelihara seluruh alam".

Tuesday, November 19, 2019

Shalawat Asmaul Husna: Yaa Maalik



# صلوات أسماء الحسنى الْـمَلِكِ #

اَللّٰهُمَّ يَامَلِكُ صَلِّ وَسّلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ الْـمَلِكِ وَعَلٰى أٰلهِ الَّذِى مَلَكْــتَهُ الْكَوْثَرَ وَالشَّفَاعَةَ وَالْـمَقَامَ الْـمَحْمُوْدَ وَالْحَوْضَ الْـمَوْرُوْدَ صَلَاةً تُمَلِّــكَنَا بِـهَا أَعْمَارًا فِى طَاعَتِكَ وَأَلْسِنَةً فِى ذِكْرِكَ وَقُلُوْبًا فِى مُرَاقَبَتِكَ وَأَرْوَاحًا فِى شُهُوْدِكَ وَأَسْرَارًا فِى حُبِّكَ وَإيْـــثَارَكَ عَلٰى كُلِّ مَطْلُوْبٍ يَا مَنْ يُؤْتِى مُلْـــكَهُ مَنْ يَشَآءُ.


Artinya: Ya Allah Dzat yang Merajai, limpahkanlah rahmat dan keselamatam kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ sebagai hambanya Dzat Yang Maha Merajai beserta keluarganya yang telah Engkau karuniai telaga Kautsar, Syafaat, kedudukan yang terpuji, telaga yang mengalir. Melalui bacaan sholawat ini jadikanlah kami sebagai orang yang menempati telaga tersebut sehingga kami dapat menjalankan ketaan kepada-Mu serta menjadikan lisan dan hati kami selalu berdzikir yang senantiasa untuk mendekatkan diri kepada-Mu, ruh yang dapat menyaksikan-Mu, rahasia dalam mencintai-Mu serta yang dapat membekas dalam diri kami dalam menggapai tujuan, Duhai Dzat Yang selalu Memberikan apa kepemilikan-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.

Shalawat Asmaul Husna: Yaa Rahmaan, Yaa Rahiim



# صلوات أسماء الحسنى الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ  #

    اَللّٰهُمَّ يَارَحْمٰنُ بِجَلَآءِ النِّعَمِ وَيَارَحِيْمُ بِلَطَائِفِ الْـمِنَنِ فَأَنْتَ رَحْمٰنُ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَرَحِيْمَهُمَا صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِ الرَّحْمٰنِ وَعَبْدِ الرَّحِيْمِ وَعَلٰى أٰلِهِ جَعَلْتَهُ مُظْهِرًا لِلرَّحْمَانِيَّةِ وَسِرًّا سَارِيًا بِالرَّحْمَةِ لِلْعَالَـمِيْنَ بِتَجَلِّى الرَّحِيْميَّةِ صَلَاةً أَحْمَدُ بِهَا رَحْمَانِيَّــتِكَ وَأَشْكُرُ بِهَا رَحِيْمِيَّــتِكَ فَتَرْحَمْنِى بِهَا رَحْمَةً تُغْنِنِى بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِوَاكَ فَلَا تَكِـلَنِى لِنَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ وَلَا لِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ يَارَحْمٰنُ يَارَحِيْمُ.
Artinya: Ya Allah, duhai dzat yang Maha Pengasih (di dunia dan akhirat), dengan keagungan nikmat-Mu, duhai Dzat Yang maha Asih (di akhirat saja), melalui kelembutan pemberian-Mu, maka Engkaulah Dzat Pemberi kasih sayang di dunia dan di akhirat, dan Dzat yang mengasihi keduanya, limpahkanlah rahmat dan keselamatan serat keberkahan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw, seorang Abdu Rahman (hamba Tuhan yang maha Pengasih dan Penyayang), kepada keluarganya, jadikanlah ia orang yang menjelaskan sifat Maha Welas Asih, dan menjelaskan rahasia yang berlaku dengan kasih sayang bagi seluruh alam dengan sifat keagungan rahman-Mu, sholawat yang dengannya kami memuji dan bersyujur atas rahmat-Mu melalui sholawat atasnya, maka kasihanilah kami dengan sholawat itu sehingga kami menjadi orang yang kaya akan rahmat, hanya dari-Mu dan bukan selain-Mu. Maka janganlah Engkau mengabaikan kami duhai Dzat yang Maha Welas Asih di dunia dan Akhirat.

Shalawat Pembuka Asmaul Husna


-﴿صلوات أسماء الحسنى﴾-
شَرْحُ الصًّلَوَاتِ الْيُسْرِيَّةِ عَلَى خَيْرِ الْبَرِيَّةِ: لِلْفَقِــيْرِ إِلَى اللهِ / يُسْرِى رُشْدِى السَّيِّدِ جَبْرُ


أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. ﴿وَللهِ اْلأَسْمَآءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِـهَا (الأعرف : 182)﴾
﴿إنَّ اللهَ وَمَلَائِكَــتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰاأَيُّــهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمً
(الأحزاب :56)﴾
Aku berlindung diri dari godaan syetan yang terkutuk. Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dan bagi Allah mempunyai Nama-Nama yang baik, maka berdoalah kepada-Nya melalui Asma'-Nya. Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi Muhammad saw, wahai orang-orang yang beriman, bacalah shalawat dan salam kepadanya.


اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ وَبِأَسْمَآئِكَ الْحُسْنٰى كُـلِّهَا مَاعَلِمْنَا مِنْـهَا وَمَا لَمْ نَعْلَمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِالْـمُتَعَلِّقِ وَالْـمُتَخَلِّقِ وَالْـمُتَحَقِّقِ بِـهَا وَعَلَى أٰلِهِ وَارْزُقْنَا مَحَبَّةً فِيْهِ وَتَعَلُّقًا بِهِ يُوْرِثُنَا مِنْهُ وَعَلٰى يَدَيْهِ تَعَلُّقًا وَتَحَقُّقًا بِأَسْمَآئِكَ يَارَبَّ الْعَالَـمِيْنَ.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan melalui nama-nama indah-Mu apa yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui kepada junjungan kita Nabi Muhammad, yang selalu terhubung, yang diciptakan dan yang direalisasikan, dan kepada keluarganya. Serta limpahkanlah kepada kami rasa cinta kepadanya yang selalu melekat padanya, yang dapat mewarisi kita dari padanya. Dengan Amsa’-Mu duhai Tuhan semesta alam.


اَللّٰهُمَّ يَا مَنْ هُوَ اللهُ الَّذِى لَا إلٰهَ إلَّا هُوَ, صَلِّ صَلَاةً هُوِيَّةً عَلٰى مَنْ جَعَلْتَهُ هُوِيَّةَ اْلأَكْوَانِ وَسِرَّ رُوْحَانِــيَّـــتِــهَا سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ وَعَلٰى أٰلِهِ وَسَلِّمْ, وَاجْعَلْهُ هُوِيَّةً لِذَاتِى وَرُوْحًا لِرُوْحِى أَسْلَمُ بِهَا مِنْ مَوَارِدِ اْلأَشْقِيَاءِ وَأَنَالُ بِـهَا عَطَاءَ السُّعَدَآءِ.
Ya Allah, Duhai Dzat, Dia-lah Allah (sesembahan) yang tiada Tuhan selain Dia. Limpahkanlah
rahmat kepada kepada orang yang telah Engkau ciptakan yang menjadi identitas wujudnya dan rahasianya alam ruhani, junjungan kitanabi Muhammad saw, hamba-Mu, nabi-Mu, utusan-Mu dan limpahkanlah keselamatan kepada keluarhanya. Dan jadikanlah ia identitas pribadiku dan ruhnya 
.pada ruhku, hamba berserah diridari kecelakaan dan kebahagiaan melalui dirinya.


اَللّٰهُمَّ يَااللهُ صَلِّ صَلَاةً أُلُوْهِيَّةً وَسَلِّمْ سَلَامًا رُبُوْبِــيَّةً وَبَارِكْ بَرَكَةً خُصُوْصِيَّةً عَلٰى عَبْدِكَ الْهَادِىْ لِسُبُلِ الرَّشَادِكَ وَالْقَائِمُ بِشُكْرِ نَعْمَائِكَ سَيِّـدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ وَعَلٰى أٰلِهِ مِثْلَ ذٰلِكَ, وَارْزُقْنَا اَللّٰهُمَّ هِدَايَةً مِنْ هِدَايَتِهِ وَسَلَامًا مِنْ رُبُوْبِـيَّــتِهِ وَبَارَكَةً مِنْ عُبُوْدِيَــتِهِ نَسْلَمُ بِـهَا مِنْ كُلِّ مَكْرُوْهٍ وَسُوْءٍ يَا رَبَّ الْعَالَـمِيْنَ.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat, dengan rahmat yang luhur, serta limpahkanlah keselamatan dengan keselamatan ketuhanan, limpahkanlah keberkahan dengan berkah yang khusus kepada hamba-Mu yang telah memberi petunjuk yang benar, seorang nabi yang berdiri tegak yang selalu bersyukur atas nikmat-nikmat-Mu, kepada junjungan kita nabi Muhammad bin Abdullah beserta keluarganya limpahan yang seperti itu pula. Dan limpahkanlah kepada kami rizki berupa hidayah dari hidayahnya dan keselamatan dari sifat ketuhanannya, serta keberkahan dari sifat penghambaannya. Kita pasrah melalui bacaan sholawat ini dari segala sesuatu yang kami benci dan yang bersifat jelek. Duhai Tuhan semesta alam. 


Wallahu Alam Bishowab.

Biodata Nabi Luth AS.

Biodata Nabi Luth AS.

Nama lengkap beliau adalah Luth bin Haran.
Dalam dalam bahasa Arab: لوط (Luth), dalam bahasa Ibrani: לוֹט (Lot).
Nasab Nabi Luth AS:  Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris AS ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh AS ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Haran ⇒ Luth AS.
Didalam Al-Quran telah disebutkan sebanyak:27 kali.
Usia: 80 tahun.
Periode sejarah: sekitar 1950-1870 SM.
Tempat diutus: Negeri Sadum, Syam, Palestina..
Jumlah keturunannya: 2 anak.
Tempat wafat: Desa Shafrah di Syam, Palestina..
Sebutan kaumnya: Bangsa Sodom.

Kisah: Budak Yang Berkuit Hitam Itu Adalah Seorang Wali.

Abdullah bin Al-Mubarak atau Ibnul Mubarak, yang diberi bergelar (bahasa Arab: كنية) Abu Abdirrahman, lahir di Marwa pada tahun 118 H. dan wafat di bulan Ramadhan, saat kembali dari medan perang pada 181 H. dalam umur 63 tahun, atau yang bertepatan dengan tahun 736 – 797 M. Ibnul Mubarak adalah seorang ahli fikih, ahli hadits, punya sikap wara’ atau hati-hati, tepercaya (bahasa Arab: ثبت) dalam bidang hadits, zuhud, suka berjihad (bahasa Arab: مجاهد), sangat alim (bahasa Arab: العلامة), pemberani, dermawan, ahli sejarah, dan lain-lain., salah seorang ulama di masa tabi’in, setelah melaksanakan ibadah haji atau umrah, Ibnul Mubarak tinggal beberapa waktu lamanya di Makkah. Ketika itu terjadi masa paceklik karena telah beberapa bulan lamanya tidak terjadi hujan. Maka orang-orang datang ke suatu lapangan luas untuk melaksanakan shalat istisqo’ (shalat meminta hujan), Ibnul Mubarak ikut serta dalam jamaah shalat tersebut.

Shalawat Asma'ul Husna

Shalawat Asma'ul Husna atau bisa disebut dengan Shalawat Yusriyah Asma'ul Husna atau Shalawat Yusriyah  Ala Khoiril Bariyah merupakan bagian atau lanjutan dari Shalawat Yusriyah yang ditulis oleh Syekh Yusri Rasyid Sayyid Jabar Al Hasani Al Asyhary sosok Imam dan juga Khatib di masjid Al Asyrof di Muqattham.

Monday, November 18, 2019

Shalawat Yusriyah



Shalawat  Yusriyah ditulis oleh Syukh Yusri Rasyid Sayyid Jabar Al Hasani Al Asyhary sosok Imam dan juga Khatib di masjid Al Asyrof di Muqattham. 

Pembacaan Shalawat Yusriyah dapat dijadikan salah satu kegiatan  sebagai wirid harian atau sebagai amalan harian Karena Shalawat Yusriyah tersebut memiliki banyak sekali hikmah atau  keutamaan yang membawa dampak positif yang dapat diambil bagi para pengamalnya.

Sunday, November 17, 2019

Istighfar Imam Ahmad bin Idris

Imam Ahmad bin Idris, pendiri thariqah Al-Idrisiyah yang merupakan cabang dari thariqah as-Syadziliyah. Nasab beliau ialah Ahmad ibn Idris ibn Muhammad ibn Ali ibn Ahmad ibn Muhammad ibn Abdullah ibn Ibrahim ibn Umar ibn Ahmad ibn Abdul Jabbar ibn Muhammad ibn Yamluh ibn Masyish ibn Abu Bakar ibn Ali ibn Hurmah ibn Isa ibn Salam ibn Marwan ibn Haidarah ibn Muhammad ibn Idris al Asghar ibn Idris al Akbar ibn Abdullah al Kamil ibn al Hasan al Muthanna ibn Sayyidina Hasan ibn Sayyidina Ali dan Fatimah al Zahra binti Muhammad Rasulullah .

Dalam kitab Abwabul Faraj, Sayid Muhammad bin Alwi al-Maliki menyebutkan bahwa Imam Ahmad bin Idris  lafadz acapkali membaca istighfar agung, salah satu di antaranya adalah:

أَسْتَغْفِرُ الله العَظِيْم الّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ غَفَّارُ الذُّنُوبِ ذُو الْجَــلاَلِ وَ الإِكْرَامِ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِمِنْ جَمِيْعِ المَعَاصِى كُلِّهَا وَ الذُّنُوبِ وَ الآثاَمِ وَمِنْ كُلِّ ذَنْبٍ أَذْنَبْتُهُ عَمْدًا وَخَطَأً, ظاهرا وباطنا قَوْلاً وَفِعْلاً فِى جَمِيْعِ حَرَكاَتِى وَسَكَنَاتِى وَخَطَرَاتِى وَأَنْفَاسِيى كُلِّهَا دَاِئمًا أَبَدًا سَرْمَدًا مِنَ الذَّنْبِ الَّذِىأَعْلَمُ مِنَ الذَّنْبِ الَّذِى لاَ أَعْلَم عَدَدَ مَا أَحَاطَ بِهِ الْعِلْمُ وَأَحْصَاهُ الكِتَابُ وَخَطَّهُ الْقَلَمُ وَعَدَدَ مَا أَوْجَدَتْهُ الُقْدرًةُ وَخَصَّصَتْهُ الإرَادَةُ وَمِدَادَ كَلِمَاتِ اللهِ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِ رَبِّنَا وَجَمَالِهِ وَكَمَالِهِ وَ كَمَا يُحِبُّ رَبّـُنَا وَيَرْضَى.

Wednesday, November 13, 2019

Sholawat 'Adzimiyah

Sholawat 'Adzimiyah adalah salah satu shalawat peninggalan dari Imam Ahmad bin Idris. Sholawat 'Adzimiyah sangat masyhur dikalangan para Habaib dan Muhibbin

Beberapa riwayat tentang Sholawat 'Adzimiyah
Sayyid Habib Al-Haddar Muhammad Al-Haddar mengatakan : 
" Barang siapa membaca shalawat Azhimiyyah 3 kali, maka dia akan mimpi bertemu Rasulullah ﷺ ".

Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki berkata : "
"Barang siapa membacanya sebanyak 7 kali sebelum waktu shubuh, maka ia dapat berguna untuk mimpi bertemu Rasulullah ﷺ". 

Kisah: Syekh Ahmad Ar Rifai & Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Disadur dari Kitab Al-Fawaid al-Mukhtarah (Yaman: Dar al-Ilmi wa ad-Da`wah, 2018) karya Habib Ali Hasan Baharun. Dalam kitab tersebut berisi tentang wejangan-wejangan dari para ulama, wali, habaib, dan termasuk kisah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam perjalanannya memperoleh gelar sulthanul auliya (raja dari seluruh para wali).

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mendapatkan maqam tertinggi dari Allah SWT berkat sikap rendah dirinya kepada seorang wali dan beliau diangkat menjadi raja dari seluruh para wali di muka bumi. Pada saat mengajar murid-muridnya, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani pun berkata seperti apa yang dikatakan wali Al-Ghouts:
“Kakiku ini berada di atas lehernya seluruh para wali Allah”.

 Dan perkataannya didengar oleh seluruh wali di penjuru dunia, lalu mereka berikrar:
 “Sami`na wa atha`na”.

Shalawat Imam Ahmad bin Idris


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِنُورِ وَجْهِ الله الْعَظِيمِ الَّذِي مَلأَ أَرْكَانَ عَرْشِ الله الْعَظِيمِ وَقَامَتْ بِهِ عَوَالِمُ الله الْعَظِيمِ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَدْرِ الْعَظِيمِ وَعَلَى آلِ نَبِيِّ الله الْعَظِيمِ بِقَدْرِ ذَاتِ الله الْعَظِيمِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَد مَا فِي عِلْمِ الله الْعَظِيمِ صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ الله الْعَظِيمِ تَعْظِيماً لِحَقِّكَ يَا مَوْلاَنَا يَا مُحَمَّدُ يَا ذَا الْخُلُقِ الْعَظِيمِ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَاجْمَعْ بَيْنِي وَبَيْنَهُ كَمَا جَمَعْتَ بَيْنَ الرُّوحِ وَالنَّفْسِ ظَاهِراً وَبَاطِناً يَقَظَةً وَمَنَاماً وَاجْعَلْهُ يَا رَبِّ رُوحاً لِذَاتِي مِنْ جَمِيعِ الْوُجُوهِ فِي الدُّنْيَا قَبْلَ الآخِرَةِ يَا عَظِيمُ


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى طَامَّةِ الْحَقَائِقِ الْكُبْرَى. سِرِّ الْخَلْوَةِ الإِلَهِيَّةِ لَيْلَةَ الإِسْرَاء. تَاجِ الْمَمْلَكَةِ الإِلَهِيَّةِ. يَنْبُوعِ الْحَقَائقِ الْوُجُودِيَّةِ. بَصَرِ الْوُجُودِ. وَسِرِّ بَصِيرَةِ الشُّهُودِ. حَقِّ الْحَقِيقَةِ الْعَيْنِيَّةِ. وَهُوِيَّةِ الْمَشَاهِدِ الْغَيْبِيَّةِ. تَفْصِيلِ الإِجْمَالِ الْكُلِّيِّ. الآيَةِ الْكُبْرَى فِي التَّجَلِّي وَالتَّدَلِّي. نَفَسِ الأَنْفَاسِ الرُّوحِيَّةِ. كُلِّيَّةِ الأَجْسَامِ الصُّورِيَّةِ. عَرْشِ الْعُرُوشِ الذَّاتِيَّةِ. صُورَةِ الْكَمَالاَتِ الرَّحْمَانِيَّةِ. لَوْحِ مَحْفُوظِ عِلْمِكَ الْمَخْزُونِ. وَسِرِّ كِتَابِكَ الْمَكْنُونِ. الَّذِي لاَ يَمَسُّهُ إِلاَّ الْمُطَهَّرُونَ. يَا فَاتِحَةَ الْمَوْجُودَاتِ. يَا جَامِعَ بَحْرَيِ الْحَقَائِقِ الأَزَلِيَّاتِ وَالأَبَدِيَّاتِ. يَا عَيْنَ جَمَالِ الاِخْتِرَاعَاتِ وَالاِنْفِعَالاَتِ. يَا نُقْطَةَ مَرْكَزِ جَمِيعِ التَّجَلِّيَاتِ. يَا عَيْنَ حَيَاةِ الْحُسْنِ الَّذِي طَارَتْ مِنْهُ رَشَاشَاتٌ. فَاقْتَسَمَتْهَا بِحُكْمِ الْمَشِيئَةِ الإِلَهِيَّةِ جَمِيعُ الْمُبْدِعَاتِ. يَا مَعْنَى كِتَابِ الْحُسْنِ الْمُطْلَقِ الَّذِي اعْتَكَفَتْ فِي حَضْرَتِهِ جَمِيعُ الْمَحَاسِنِ لِتَقْرَأَ حُرُوفَ حُسْنِهِ الْمُقَيَّدَاتِ. يَا مَنْ أَرْخَتْ حَقَائِقُ الْكَمَالِ كُلُّهَا بُرْقُعَ الْحِجَابِ دُونَ الْخَلْقِ وَأَجْمَعَتْ أَنْ لاَ تَنْظُرَ لِغَيْرِهِ إِلاَّ بِهِ مِنْ جَمِيعِ الْمُكَوَّنَاتِ. يَا مَصَبَّ يَنَابِيعِ ثَجَّاجِ الأَنْوَارِ السُّبْحَانِيَّاتِ الشَّعْشَعَانِيَّاتِ. يَا مَنْ تَعَشَّقَتْ بِكَمَالِهِ جَمِيعُ الْمَحَاسِنِ الإِلَهِيَّاتِ. يَا يَاقُوتَةَ الأَزَلِ يَا مَغْنَاطِيسَ الْكَمَالاَتِ. قَدْ أَيِسَتِ الْعُقُولُ وَالْفُهُومُ وَالأَلْسُنُ وَجَمِيعُ الإِدْرَاكَاتِ. أَنْ تَقْرَأَ رُقُومَ مَسْطُورِ كُنْهِيَّاتِكَ الْمُحَمَّدِيَّةِ أَوْ تَصِلَ إِلَى حَقِيقَةِ مَكْنُونَاتِ عُلُومِكَ اللَّدُنِّيَّاتِ. وَكَيْفَ لاَ يَا رَسُولَ الله وَمِنَ لَوْحِ مَحْفُوظِ كُنْهِكَ قَرَأَ الْمُقَرَّبُونَ كُلُّهُمْ حَقِيقَةَ التَّجَلِّيَاتِ. صَلَّى الله وَسَلَّمَ عَلَيْكَ يَا زَيْنَ الْبَرَايَا يَا مَنْ لَوْلاَ هُوَ لَمْ تَظْهَرْ لِلْعَالَمِ عَيْنٌ مِنَ الْخَفِيَّاتِ


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ نُورِكَ اللاَّمِعِ. وَمَظْهَرِ سِرِّكَ الْهَامِعِ. الَّذِي طَرَّزْتَ بِجَمَالِهِ الأَكْوَانَ. وَزَيَّنْتَ بِبَهْجَةِ جَلاَلِهِ الأَوَانَ. الَّذِي فَتَحْتَ ظُهُورَ عَالَمِ مِنْ نُورِ حَقِيقَتِهِ. وَخَتَمْتَ كَمَالَهُ بِأَسْرَارِ نُبُوَّتِهِ. فَظَهَرَتْ صُوَرُ الْحُسْنِِ مِنْ فَيْضِهِ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ. وَلَوْلاَ هُوَ مَا ظَهَرَتْ لِصُورَةٍ عَيْنٌ مِنَ الْعَدَمِ الرَّمِيمِ. الَّذِي مَا اسْتَغَاثَكَ بِهِ جَائِعٌ إِلاَّ شَبِعَ وَلاَ ظَمْآنٌ إِلاَّ رَوِيَ وَلاَ خَائِفٌ إِلاَّ أَمِنَ وَلاَ لَهْفَانٌ إِلاَّ أُغِيثَ وَإِنِّي لَهْفَانٌ مُسْتَغِيثُكَ أَسْتَمْطِرُ رَحْمَتَكَ الْوَاسِعَةَ مِنْ خَزَائِنِ جُودِكَ فَأَغِثْنِي يَا رَحْمَنُ يَا مَنْ إِذَا نَظَرَ بِعَيْنِ حِلْمِهِ وَعَفْوِهِ لَمْ يَظْهَرْ فِي جَنْبِ كِبْرِيَاءِ حِلْمِهِ وَعَظَمَةِ عَفْوِهِ ذَنْبٌ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ وَتَجَاوَزْ عَنِّي يَا كَرِيمُ


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عَيْنِ بَحْرِ الْحَقَائِقِ الْوُجُودِيَّةِ الْمُطْلَقَةِ اللاَّهُوتِيَّةِ. وَمَنْبَعِ الرَّقَائِقِ اللَّطِيفَةِ الْمُقَيَّدَةِ النَّاسُوتِيَّةِ. صُورَةِ الْجَمَالِ. وَمَطْلَعِ الْجَلاَلِ. مَجْلَى الأُلُوهِيَّةِ. وَسِرِّ إِطْلاَقِ الأَحَدِيَّةِ. عَرْشِ اسْتِوَاءِ الذَّاتِ. وَجْهِ مَحَاسِنِ الصِّفَاتِ. مُزِيلِ بُرْقُعِ حِجَابِ ظُلُمَاتِ اللَّبْسِ بِطَلْعَةِ شَمْسِ حَقَائِقِ كُنْهِ ذَاتِهِ الأَنْفَسِ. عَنْ وَجْهِ تَجَلِّيَاتِ الْكَمَالِ الإِلَهِيِّ الأَقْدَسِ. كِتَابِ مَسطُورِ جَمْعِ أَحَدِيَّةِ الذَّاتِ الْحَقّ. فِي رَقِّ مَنْشُورِ تَجَلِّيَاتِ الشُّؤُونِ الإِلَهِيَّةِ الْمُسَمَّى كَثْرَةُ صُوَرِهَا بِالْخَلْقِ. جَانِبِ طُورِ الْحَقَائِقِ الرُّوحِيَّةِ الأَيْمَنِ الْمُكَلَّمِ مِنْهُ مُوسَى النَّفْسِ. بِأَنَا الله لاَ إِلَهِ إِلاَّ أَنَا فِي حَضْرَةِ الْقُدْس. يَا كَامِلَ الذَّاتِ يَا جَمِيلَ الصِّفَاتِ يَا مُنْتَهَى الْغَايَاتِ يَا نُورَ الْحَقِّ يَا سِرَاجَ الْعَوَالِمِ يَا مُحَمَّدُ يَا أَحْمَدُ يَا أَبَا الْقَاسِمِ جَلَّ كَمَالُكَ أَنْ يُعَبِّرَ عَنْهُ لِسَانٌ وَعَزَّ جَمَالُكَ أَنْ يَكُونَ مُدْرَكاً لإِنْسَانٍ. وَتَعَاظَمَ جَلاَلُكَ أَنْ يَخْطُرَ فِي جَنَانٍ. صَلَّى الله سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَيْكَ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ الله يَا مَجْلَى الْكَمَالاَتِ الإِلَهِيَّةِ الأَعْظَمِ


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سُلْطَانِ حَضَرَاتِ الذَّاتِ. مَالِكِ أَزِمَّةِ تَجَلِّيَاتِ الصِّفَاتِ. قُطْبِ رَحَى عَوَالِمِ الأُلُوِهِيَّةِ. كَثِيبِ الرُّؤْيَةِ يَوْمَ الزَّوْرِ الأَعْظَمِ فِي مَشَاهِدِكَ الْجِنَانِيَّةِ. جِبَالِ مَوْجِ بِحَارِ أَحَدِيَّةِ الذَّاتِ. طِلَّسْمِ كُنُوزِ الْمَعَارِفِ الإِلَهِيَّاتِ. سِدْرَةِ مُنْتَهَى الإِحَاطِيَّاتِ الْخَلْقِيَّاتِ الصِّفَاتِيَّاتِ. بَيْتِ مَعْمُورِ التجليات الْكُنْهِيَّاتِ الْذَّاتِيَّاتِ. سَقْفِ مَرْفُوعِ الْكَمَالاَتِ الأَسْمَائِيَّةِ بَحْرِ مَسْجُورِ الْعُلُومِ اللَّدُنِّيَّاتِ. حَوْضِ الأُلُوهِيَّةِ الأَعْظَمِ الْمُمِدِّ لِبِحَارِ أَمْوَاجِ صُوَرِ الْكَوْنِ الظَّاهِرَةِ مِنْ فُيُوضِ حَقَائِقِ أَنْفَاسِهِ قَلَمِ الْقُدْرَةِ الإِلَهِيَّةِ الْعُظْمَوِيَّةِ الْكَاتِبِ فِي لَوْحِ نَفْسِهِ مَا كَانَ وَمَا يَكُونُ مِنْ مَحَاسِنِ مُبْدَعَاتِ الْعَالَمِ وَتَقَلُّبَاتِهِ وَجَمَالِ كُلِّ صُورَةٍ إِلَهِيَّةِ وَسِرِّ حَقِيقَتِهَا غَيْباً وَشَهَادَةً. وَجَلاَلِ كُلِّ مَعْنًى كَمَالِيِّ بَدْأً وَإِعَادَةً. لِسَانِ الْعِلْمِ الإِلَهِيِّ الْمُطْلَقِ التَّالِي لِقُرْآنِ حَقَائِقِ حُسْنِ ذَاتِهِ. مِنْ كِتَابِ مَكْنُونِ غَيْبِ كُنْهِ صِفَاتِهِ. جَمْعِ الْجَمْعِ وَفَرْقِ الْفَرْقِ مِنْ حَيْثُ لاَ جَمْعَ وَلاَ فَرْقَ لاَ لِسَانَ لِمَخْلُوقٍ يَبْلُغُ الثَّنَاءَ عَلَيْكَ صَلَّى الله وَسَلَّمَ يَا سَيِّدَنَا يَا مَوْلاَنَا يَا مُحَمَّدٍ عَلَيْكَ


اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ عَدَدَ الأَعْدَاءِ كُلِّهَا مِنْ حَيْثُ انْتِهَاؤُهَا فِي عِلْمِكَ وَمِنْ حَيْثُ لاَ أَعْدَادَ مِنْا حَيْثُ إِحَاطَتُكَ بِمَا تَعْلَمُ لِنَفْسِكَ مِنْ غَيْرِ انْتِهَاءٍ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Tuesday, November 12, 2019

Terapi: Buang-buang Air Diwaktu Pagi.

Jika kita acap kali  mengalami buang-buang Air (diare)  di pagi hari. Tentunya hal ini sangat mengganggu kita. Entah itu walaupun hanya sesaat setelah bangun tidur perut terasa bergejolak atau bahkan kita terbangun dari tidur karena perasaan mules yang tak tertahankan. Kemudian Masalah yang akan timbul setelahnya adalah kita akan membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya di kamar mandi, sehingga bisa membuat kita telat untuk beraktifitas dipagi hari.

Beberapa penyebab  Buang-buang Air  di  pagi hari biasanya bersifat kronis, karena masalah kesehatan jangka panjang. Beberapa penyebab lainnya adalah bersifat sementara, salah satu di antara penyebab paling umum dari diare pagi adalah Sindrom Iritasi Usus (Irritable Bowel Syndrome disingkat menjadi IBS). Kondisi ini terjadi karena ada masalah dengan usus besar. Usus yang mendeteksi adanya ancaman, misalnya masuk angin, gas dari makanan yang dicerna usus dan makanan pedas / basi / busuk akan mengeluarkan cairan untuk menolaknya supaya tidak diserap usus, yang kemudian menyebabkan manusia merasa mulas perutnya, buang-buang angin dan buang-buang air. Cairan perut berlebih juga dapat menyebabkan berkembang biaknya bakteri dan amuba di saluran pencernaan yang dapat berkembang menjadi penyakit diare dan disentri.

Monday, November 11, 2019

Kisah Nabi Syit's AS

Allah SWT Berfirman:

ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎ ﺭُﺳُﻠًﺎ ﻣِّﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻚَ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَّﻦْ ﻗَﺼَﺼْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَّﻦْ ﻟَّﻢْ ﻧَﻘْﺼُﺺْ ﻋَﻠَﻴْﻚَ

"Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rosul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu".(QS:Al-Mu’min : 78).

Setelah kejadian terbunuhnya Habil oleh Qabil saudaranya sendiri, Siti Hawa diberi karunia seorang anak lelaki, Anak lelakinya ini adalah keturunan dari Nabi Adam AS yang lahir tunggal dari seluruh putra  kembarnya dan diberi nama Syits. Nabi Syit's AS atau nama lainnya adalah Set (bahasa Ibrani: שֵׁת, bahasa Ibrani Standar Šet, Tiberias Šēṯ; bahasa Arab: شيث Syīts; "ditempatkan; ditunjuk") adalah anak laki-laki dari Adam dan Hawa. Ia dilahirkan pada saat Adam berumur 130 tahun (Kejadian 5:3). Set merupakan saudara muda dari Qobil dan Habil.

Ketika Nabi Syit's AS dilahirkan, Nabi Adam AS sudah berusia 930 tahun. Nabi Adam AS sempat menderita sakit selama beberapa hari sebelum beliau wafat. Saat sedang menderita sakit itulah, Nabi Adam AS memberikan wasiatnya kepada  Nabi Syit's AS untuk menggantikan posisi kepemimpinannya dan mengingatkan  Nabi Syit's AS  agar tidak memberitahukan pemberian mandat ini kepada kakaknya, Qabil, sang pendengki. Nabi Adam AS sengaja memilih   Nabi Syit's AS  sebab   Nabi Syit's AS  memiliki kelebihan dari segi keilmuan, kecerdasan, ketakwaan dan kepatuhan dibandingkan dengan semua anaknya yang lain.

Nabi Adam AS kemudian memberikan nasehat kepada Nabi Syit's AS dan berpesan sebagai berikut:

“Setiap perbuatan yang ananda lakukan, renungkan terlebih dahulu akibat yang akan ditimbulkan. Seandainya ayahanda merenungkan akibat suatu perkara, tentu ayahanda tidak tertimpa musibah seperti ini.”

Nabi Syit's AS menjawab:
“Baik ayahanda”.

Kemudian Adam AS meneruskan wasiatnya

“Ketika hati ananda merasakan kegamangan akan sesuatu, maka tinggalkanlah ia. Karena ketika ayahanda hendak makan syajarah (buah pohon khuldi), hati ayahandamerasa gamang, tetapi ayhanda tidak menghiraukannya, sehingga ayahanada benar-benar menemui penyesalan”.

“Dan anandaku bermusyawarahlah mengenai suatu perkara, karena seandainyaayahanda bermusyawarah dengan para malaikat, tentu aku tidak akan tertimpa musibah”.

Penyebutan 25 Nabi Dalam Al Quran.

Seperti yang kita ketahui salah satu rukun iman diantaranya adalah beriman kepada nabi dan rasul. Dan mengenai jumlah nabi sendiri sangat banyak mencapai ratusan ribu. Sebagaimana Hadist dari Abi Zar bahwa Rasulullah ﷺ bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi,:
 "(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi." "Lalu berapa jumlah rasul di antara mereka?" Dia menjawab, "Tiga ratus tigabelas (313)" (Hadits riwayat At-Turmudzi).

Namun kita hanya diwajibkan untuk mengetahui 25 Nama nabi atau rasul saja. Nama nabi atau rasul yang paling banyak disebut Al-Quran adalah 4 orang para nabi dan rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi adalah para nabi dan rasul yang memiliki keteguhan luar biasa selama menyebarkan berbagai risalah Allah. Tatkala paranabi dan rasul ini harus menghadapi berbagai penentangan dari kaum-kaum yang didakwahi; para rasul ini berdoa agar Allah memberi hidayah untuk kaum-kaum tersebut. . Mereka adalah Nabi Musa disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak AS 136 kali disebut, Nabi Ibrahim AS disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak  69 kali, Nabi Nuh AS disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 43 kali dan Nabi Isa AS 36 kali. Sedangkan Rasulullah ﷺ  yang juga mendapat gelar Ulul Azmi disebutkan dalam Al-Qur'an  hanya sebanyak: 4 kali.

Friday, November 8, 2019

Biodata Rasulullah ﷺ

Biodata Rasulullah ﷺ.
  • Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Abdullah.
  • Dalam bahasa Arab: : محمد (Muhammad) , dalam bahasa Ibrani: מוחמד (Muhamad).
  • Nasab beliau dari Ayahanda: Adam AS ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris AS ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh AS ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim AS⇒ Ismail AS ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Hasyim ⇒ Abdul Muthalib ⇒ Abdullah ⇒ Muhammad SAW.

Pencuri ilmu

Pencuri ilmu lebih buruk dari pada pencuri harta.
Ibnu Abbas RA berkata,’’
السرقة في العلم اشد من السرقة في المال  
          
Sariqah adalah mengambil secara diam-diam. Jika seorang menukil pendapat orang maka wajib baginya menyebut referensi apa yang dinukilnya. Itu adalah bentuk amanat ilmu.

Sering kita temukan perkataan ulama dan bahkan hadits Rasulullah ., ditulis tanpa menjelaskan bahwa itu hadits lalu mereka tulis dibawah tulisan atau meme itu nama atau fotonya. Sehingga yang membaca akan mengira bahwa itu adalah ucapan orang yang nama dan fotonya terpampang disitu.

Hal semacam ini adalah kebohongan yang seharusnya kita bisa hentikan, keinginan untuk berdakwah seharusnya tetap menjaga kejujuran. Adapun resikonya adalah jika kita tidak jelaskan bahwa apa yang kita tulis itu adalah hadits atau kalam salaf, lalu si pembaca meremehkan, menghina, membantah dan menolak maka kitalah yang berdosa.

Meditasi.

Meditasi, terkadang disebut juga semadi, adalah praktik relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari. Makna harfiah meditasi adalah kegiatan mengunyah-unyah atau membolak-balik dalam pikiran, memikirkan, merenungkan. Arti definisinya, meditasi adalah kegiatan mental terstruktur, dilakukan selama jangka waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik kesimpulan, dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup, dan perilaku.

Dengan kata lain, meditasi melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk yang sangat subjektif yang secara proporsional berhubungan langsung dengan kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian tertentu. Kita mulai paham bahwa hidup merupakan serangkaian pemikiran, penilaian, dan pelepasan subjektif yang tiada habisnya yang secara intuitif mulai kita lepaskan. Dalam keadaan pikiran yang bebas dari aktivitas berpikir, ternyata manusia tidak mati, tidak juga pingsan, dan tetap sadar.

Perang Bubat.

Perang Bubat adalah perang yang terjadi pada tahun 1279 Saka atau 1357 M pada abad ke-14, yaitu pada masa pemerintahan raja Majapahit Hayam Wuruk. Perang terjadi akibat perselisihan antara Mahapatih Gajah Mada dari Majapahit dengan Prabu Maharaja Linggabuana dari Kerajaan Sunda di Pesanggrahan Bubat, yang mengakibatkan tewasnya seluruh rombongan Sunda. Sumber-sumber rujukan tertua mengenai adanya perang ini terutama adalah Serat Pararaton serta Kidung Sunda dan Kidung Sundayana yang berasal dari Bali.

Tanda-tanda surutnya kejayaan kerajaan Majapahit mulai muncul di masa pemerintahan raja Hayam Wuruk, raja yang tidak memiliki wahyu raja di dalam dirinya, karena para dewa tidak berkenan kepadanya. Raja muda dan congkak yang tidak merasakan pahit getirnya jatuh bangun membangun kerajaan tetapi berbangga diri menikmati kebesaran dan kejayaan hasil kerja para raja pendahulunya seolah-olah itu adalah prestasi dan kehebatan dirinya sendiri. Raja, yang karena ingin juga dipandang besar dan hebat, ingin juga dipandang sebagai raja besar, bahkan ingin dipandang lebih besar daripada dewa-dewa manapun "mengabulkan" penyerangan-penyerangan, bila perlu, terhadap kerajaan-kerajaan di Jawa Barat, perbuatan-perbuatan yang selalu dihindari oleh para raja pendahulunya, karena raja-raja di Jawa Barat adalah juga raja-raja di bawah naungan para dewa, yang juga memuja dewa di dalam peribadatannya. Cukuplah seharusnya bila kerajaan-kerajaan itu mau mengakui kebesaran kerajaan Majapahit dan mau bersekutu, tidak perlu dihancurkan. Terjadinya Perang Bubat menjadi awal memudarnya "pamor" keraton Majapahit.

Thursday, November 7, 2019

Melirik Adalah khianat

Firman Allah SWT:


يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ 

“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS. Al Mu’min: 19).

Pandangan kita tidak akan ada yang luput dari penglihatan Allah SWT, setiap lirikan mata, setiap khianat mata akan menebalkan hijab di hati, menghilangkan nikmatnya ibadah.Saat diam-diam mata kita mencuri-curi kesempatan untuk melihat sesuatu yang bukan haknya, maka kita mungkin berhasil sembunyi dari pengetahuan manusia, namun tidak bisa sembunyi dari pengetahuan Alloh SWT.

Jasad Syuhada Perang Uhud.

Inilah bukti kemuliaan yang diberikan langsung oleh Allah SWT untuk para sahabat Rasulullah ﷺ  yang telah mati syahid di peperangan uhud

Ketika pada Oktober 2013 lalu ketika Madinah dilanda banjir hingga masuk ke makam 70 keluarga Perang Uhud. Setelah banjir surut, para keluarga yang masih hidup memindahkan makam tersebut ke tempat yang paling aman. 

Dari semua jasad syuhada dan juga Sahabat Rasulullah ﷺ tersebut hanya  jasad Sayyidina Hamzah bin Abdul-Muththalib RA dan sahabat Abdullah Bin Jahsy RA saja yang dapat dikenali dan diberi nama. Jasad Sayyidina Hamzah bin Abdul-Muththalib RA dapat dikenali karena adanya bekas luka di dadanya ketika perang uhud dengan perawakan badannya yang tinggi besar. Walaupun sudah dimakamkan beberapa ribu tahun yang lalu Jenazah Sayyidina Hamzah bin Abdul-Muththalib RA   mengeluarkan aroma  misk yang sangat harum. Bahkan tangannya masih memegang lukanya yang masih mengeluarkan  darah akibat terkena tombak dari Wahsyi bin Harb yang juga telah membunuh Musailamah al-Kazzab saat pertempuran Yamamah pada zaman Khalifah Abu Bakar.