Inilah bukti kemuliaan yang diberikan langsung oleh Allah SWT untuk para sahabat Rasulullah ﷺ yang telah mati syahid di peperangan uhud
Ketika pada Oktober 2013 lalu ketika Madinah dilanda banjir hingga masuk ke makam 70 keluarga Perang Uhud. Setelah banjir surut, para keluarga yang masih hidup memindahkan makam tersebut ke tempat yang paling aman.
Dari semua jasad syuhada dan juga Sahabat Rasulullah ﷺ tersebut hanya jasad Sayyidina Hamzah bin Abdul-Muththalib RA dan sahabat Abdullah Bin Jahsy RA saja yang dapat dikenali dan diberi nama. Jasad Sayyidina Hamzah bin Abdul-Muththalib RA dapat dikenali karena adanya bekas luka di dadanya ketika perang uhud dengan perawakan badannya yang tinggi besar. Walaupun sudah dimakamkan beberapa ribu tahun yang lalu Jenazah Sayyidina Hamzah bin Abdul-Muththalib RA mengeluarkan aroma misk yang sangat harum. Bahkan tangannya masih memegang lukanya yang masih mengeluarkan darah akibat terkena tombak dari Wahsyi bin Harb yang juga telah membunuh Musailamah al-Kazzab saat pertempuran Yamamah pada zaman Khalifah Abu Bakar.
Jenazah Abdullah Bin Jahsy RA dapat dikenali karena adanya telinga dan hidungnya yang terpotong. Dalam suatu riwayat disebutkan jika sebelum perang Uhud dimulai, Abdullah bin Jahsy mengajak sahabatnya, Sa'ad bin Abi Waqqash, berdoa secara bergantian. Sementara yang satu berdoa, yang lain mengaminkan.
Jenazah Abdullah Bin Jahsy RA dapat dikenali karena adanya telinga dan hidungnya yang terpotong. Dalam suatu riwayat disebutkan jika sebelum perang Uhud dimulai, Abdullah bin Jahsy mengajak sahabatnya, Sa'ad bin Abi Waqqash, berdoa secara bergantian. Sementara yang satu berdoa, yang lain mengaminkan.
Sa'ad mendapatkan giliran pertama. Doanya sebagai berikut.
"Ya Allah, ketika aku di tengah pertempuran esok, dengan kasih dan sayang-Mu, ya Allah, hadapkanlah aku dengan musuh yang kuat dan keras. Biarkanlah dia menyerangku terlebih dahulu sekuat tenaganya, sehingga aku akan mengadangnya sekuat tenaga, Setelah itu, ya Allah, izinkanlah aku memeroleh kemenangan dan membunuhnya karena Engkau. Biarkanlah aku memperoleh ghanimah atas karunia-Mu".
Abdullah bin Jahsy mengucapkan amin dan Sa'ad menutup doanya.
Abdullah bin Jahsy mengucapkan amin dan Sa'ad menutup doanya.
Kini, giliran Abdullah bin Jahsy mengucapkan doanya.
"Ya Allah. Dalam pertempuran esok, hadapkanlah kepadaku musuh yang paling kuat. Biarkanlah dia menyerangku terlebih dahulu dengan kemarahannya. Dan berilah aku keberanian untuk mengadangnya dengan segala kekuatan yang ada padaku. Kemudian, ya Allah, biarkanlah musuhku itu membunuhku, dan biarkan musuhku itu memotong hidung dan telingaku. Sehingga pada hari kiamat kelak, saat aku berdiri di hadapan-Mu untuk diadili, maka Engkau bertanya, 'Wahai Abdullah, mengapa hidung dan telingamu terpotong?' Aku akan menjawab Engkau, 'Hidung dan telinga hamba telah terpotong karena berjuang di jalan-Mu dan jalan Rasul-Mu.' Maka Engkau akan berkata, 'Benar, semuanya terpotong karena berjuang di jalan-Ku.' Ya Allah, kabulkanlah doaku ini".
Amin, ucap Sa'ad bin Abi Waqqash kemudian. Doa Abdullah bin Jahsy ternyata lebih cepat terwujud dibandingkan doa Sa'ad. Inilah yang terbukti seusai Perang Uhud.
Abdullah bin Jahsy mati syahid dalam kondisi wajah yang hancur. Hidung dan daun telinganya dipotong musuh. Badannya juga tercincang, begitu mengenaskan. Kondisi yang sama juga dialami paman Rasulullah ﷺ, Hamzah bin Abdul Muththalib.
Melihat jasad Abdullah bin Jahsy, Sa'ad bergumam, Doa Ibnu Jahsy ternyata lebih mulia daripada doaku.
Penelitian juga mengatakan, bahwa jasad normal manusia dalam 24-36 jam pertama akan terlihat perubahanny. Bola mata mulai menonjol n kornea mata yang menghitam. Cabang urat nadi mulai terliht diperut dan dada. 2-5 hari berikutnya wajah n seluruh tubuh akan menggelembung n akan keluar bau busuk dari mayat pertanda pembusukn dimulai. 5-10 hari, kulit mulai merapuh n larva menutupi tubuh.Organ tubuh meleleh ke tanah menyisakan tulang saja.
Dr Thariq As-Suwaidan yang diundang oleh Syaikh Mahmud Ash Shawaf, dari kalangan ulama besar untuk memakamkan kembali jasad para sahabat yang gugur syahid di perang Uhud di kompleks makam syuhada Uhud memberi kesaksian,
”Di antara orang yang aku makamkan adalah Sayyidina Hamzah bin Abdul-Muththalib RA ,badannya besar, kedua telinga n hidungnya terpotong, perutnya terbelah, dia meletakkan tangannya di atas perutnya. Ketika kami menggerakkannya dan mengangkat tangannya,darahnya masih mengalir. Aku memakamkannya kembali bersama sahabat-sahabat lainnya yang telah syahid di perang Uhud”.
”Ini adalah perkara yang terbukti secara mutawatir dan dengan mata kepala.Semoga Allah SWT menyampaikan kita semua ke derajat para syuhada.Syaikh Mahmud telah menyampaikn kepada kami tentang aroma harum misk yg berasal darinya ketika darah mengalir dari jasad Sayyidina Hamzah bin Abdul-Muththalib RA”.
Wallahu Alam Bishowab.
No comments:
Post a Comment