Tuesday, October 29, 2019

Puasa Akal.

Kata ‘Akal’ dalam Al-Qur’an telah disebutkan setidaknya ada 49 kali, Kata akal merupakan kata serapan dari bahasa Arab yaitu kata al-‘aql (العقل) yang merupakan mashdar dari kata (عَقَلَ يَعْقِلُ عَقْلاً ومَعْقولاً) berarti tali pengikat, pikiran, ingatan, paham dan rasio.

Puasa akal merupakan salah satu dari puasa tiga unsur manusia dengan melawan keinginan. Syekh Zakaria al-Anshari menjelaskan, dengan akal kita dapat mengetahui antara yang baik dan yang buruk, dan itu dapat dihasilkan dengan melawan keinginan atau hawa nafsu. (Syekh Mustafa al-‘Arusy, Natâij al-Afkâr al-Qudsiyyah fî Bâyani Ma’âni Syarh Risalah al-Qusyairiyyah, Lebanon, Dar el Kutub ‘Ilmiyyah, 2007, halaman 307).

Melawan keinginan disini bukan hanya sekedar melawan hawa nafsu saja. Tapi juga berlaku dalam ibadah, terutama dalam puasa sunnah dan bukan puasa wajib. Karena dalam puasa sunah, kita memiliki kebebasan untuk melanjutkan puasa atau membatalkannya, sekalipun tidak uzur..

Monday, October 28, 2019

Putra-Putri Rasulullah ﷺ

Sebagai seorang  muslim kita wajib mengetahui nama-nama keluarga Rasulullah ﷺ entah itu istri-istri Rasulullah ﷺ ataupun putra-puteri Rasulullah ﷺ.  Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang putra-puteri Rasulullah ﷺ yang terdiri dari 3 laki laki dan 4 perempuan, yaitu:  Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kaltsum, Abdullah dan Ibrahim. Semua putera puteri Rasulullah ﷺ dari istri beliau Siti Khadijah binti Khuailid RA kecuali Ibrahim dari istri beliau Mariya al-Qibthiyyah. Mereka adalah keluarga Rasulullah ﷺ dan orang orang yang dicintai Rasulullah ﷺ.  

1-Qasim bin Muhammad bin Abdullah.
  • Nama Qasim: adalah putera pertama Rasulullah ﷺ. Dengan lahirnya Qasim, beliau diberi julukan nama Abu Al-Qasim. Abu artinya bapak dan Qasim adalah putera pertama Rasulullah ﷺ. Pemberian nama ini merupakan tradisi orang Arab, setiap lahir putera pertama dan diberi nama (Fulan misalnya), ayahnya selalu diberi julukan nama Abu Fulan.
  • Nama Ayah Muhammad ﷺ.
  • Nama Ibu Khadijah binti Khuailid RA.
  • Tempat dan Tanggal Lahir Makkah.
  • Jenis Kelamin Laki Laki.
  • Tempat dan Tanggal Wafat Makkah, wafat dalam usia kurang dari setahun.

Puasa Tiga Unsur Manusia

Pada tulisan sebelumnya penulis pernah membahas tentang puasa empat unsur manusia , maka pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang puasa tiga unsur manusia.

Disadur dari kitab kitab Ar-Risâlah Al-Qusairiyyah buah karya  Mudzoffar Al-Qarmisiny,  yang mengatakan bahwa puasa dibagi menjadi tiga macam:

 الصَوْمُ عَلَى ثَلَاثَةِ أَوْجُهٍ: صَوْمُ الرُّوْحِ بِقَصْرِ الْأَمَلِ، وَصَوْمُ الْعَقْلِ بِخِلَافِ الْهَوَى، وَصَوْمُ النَّفْسِ بِالإِمْسَاكِ عَنِ الطَّعَامِ وَالْمَحَارِمِ. 

“Puasa itu ada tiga macam: 
  • Puasa ruh dengan memendekkan angan-angan.
  • Puasa akal dengan melawan keinginan.
  • Puasa jiwa dengan menahan dari makanan dan perkara-perkara yang haram.

Mencintai Ahlul Bait Rasulullah adalah Ciri Ahlus Sunnah


Kalam Habib Muhammad bin Ahmad bin Hasan Vad’aq.

Tuduhan orang bahwa mencintai Ahlul Bait adalah Syiah itu jelas cara Yahudi menjauhkan umat ini dari tali Allah dan Rasulullah ﷺ


AHLUL BAIT Rasulullah ﷺ memiliki keutamaan dan kemuliaan bagi semua kaum Muslimin, karena Allah SWT memuliakan dan membersihkan mereka dari dosa, mewajibkan kaum Muslimin untuk mencintai mereka di atas semua ras manusia.

Allah SWT berfirman:


“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzâb [33]: 33).

Memantapkan Hati Ala Rasulullah ﷺ

Dari An Nu’man bin Basyir RA, Rasulullah ﷺ bersabda:

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari - Muslim).

Hati adalah inti dari diri seorang manusia. Allah SWT sangat memperhatikan kondisi hati setiap hamba-Nya. Hati yang dijaga, akan senantiasa memancarkan kekuatan iman, semakin tenang dengan melakukan kebaikan-kebaikan, terutama kala mendengarkan ayat-ayat Allah dikumandangkan. 

Sebagaimana firman Allah SWT:

 إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ 

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”(QS. Al-Anfal [8]: 2).

Hati memiliki sifat berbolak-balik. Allah-lah yang Maha Membolak-balikan hati. Tidak ada yang dapat memberi petunjuk kecuali Dia. Dia yang Maha Memberi Petunjuk, Maha Memberi Hidayah kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Dan hidayah atau petunjuk haruslah dicari. Salah satu caranya alah dengan berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar Allah senatiasa menjaga hati kita agar manatap dan tidak condong pada kesesatan setelah diberikan petunjuk. Sebagai mana yang Rasulullah ﷺ contohkan sebagai berikut:

Setiap Hari Rasulullah ﷺ selalu berdo'a :

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

"Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu".

Suatu waktu Ummu Salamah pernah menanyakan kepada Rasulullah  ﷺ, kenapa do’a tersebut yang sering Rasulullah  ﷺ baca. Rasulullah  ﷺ lalu menjawab:

يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ

“Duhai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.” (HR. Tirmidzi ).

Hati adalah raja pada diri setiap manusia. Sebab, pikiran, ucapan dan perilaku manusia sangat ditentukan oleh kondisi hatinya. oleh karenanya jika hatinya baik maka Insya Allah pikiran, ucapan dan prilaku kita sebagai manusia juga akan baik.

Wallahu alam Bishowab.

Kisah: Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Dan Wali Wanita

Hikayat ini telah dikisahkan oleh  Syaikh Zakariya bin ‘Umar Bagharib Singapore, seorang putra dari Syaikh ‘Umar bin Abdullah Bagharib, seorang mursyid Tariqah Qadiriyah di Singapore.

Syaikh Zakariya Bagharib pernah bercerita bahwa suatu saat di masa hidup Ghawtsul A’zham Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jailaniy (sang Sulthanul Awliya’) tengah berada di lingkungan Masjidil Haram. ketika  Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jailaniy sedang berada di sana,  Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jailaniy di hinggapi rasa takjub yang sangat mendalam  ketika mendapati seorang wanita yang tengah melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah dengan hanya menggunakan satu kakinya saja. Akhirnya Saikh ‘Abdul Qadir al-Jailaniy memiliki firasat dan faham sekali jika wanita tersebut bukanlah wanita biasa, melainkan seorang Wali. Syaikh ‘Abdul Qadir Al-Jailaniy lalu mencoba mencari tahu  maqam atau kedudukan wali sang Wanita tersebut. 

Puasa Empat Unsur Manusia.

Hakekat dan tujuan dari puasa adalah sebagai bentuk usaha kita untuk menjaga jalan kehidupan supaya selalu selaras dengan ajaran budi pekerti dan kesusilaan, tidak terlena dalam kenikmatan keduniawian, dan untuk menjaga agar kehidupan manusia selalu 'keberkahan', selamat dan sejahtera dalam lindungan Allah SWT, agar dihindarkan dari kesulitan-kesulitan dan terkabul keinginan-keinginannya. 

Dalam prosesnya akan mendorong dan mengarahkan kita menuju sikap dan perilaku kita agar selalu positif, menjauhi hal-hal yang bersifat negatif dan tidak bijaksana, untuk menjaga keharmonisan hidup dan untuk tercapainya tujuan hidup. 

 Manusia itu terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu :
  • Jasad dalah wujud badan kasar manusia  paling luar. Nama lain dari jasad adalah Raga/Badan kasar.
  • Qolbu yang berada di dada manusia dan mengandung unsur hidup. Nama lain qolbu adalah Hati/Cipta/Rhasa.
  • Ruh, adalah unsur non-materi yang ada dalam jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya kehidupan.  Nama lain Ruh adalah Sukma/Jiwa/Badan Halus.
  • Nafsu berada di organ seks manusia.yaitu kesadaran tentang diri sendiri.  Nama lain qolbu adalah karsa.

Sunday, October 27, 2019

Puasa Hati.


Puasa hati adalah bagian dari puasa 4 unsur manusia. Puasa hati bertujuan untuk  membersihkan hati dari bentuk-bentuk  yang merusak hati, keyakinan bathil, mengikuti bisikan-bisikan jahat, niat-niat busuk, pikiran-pikiran keji, rasa permusuhan, kedengkian, hasut kepada teman, ‘ujub, dan sombong.

Dari An Nu’man bin Basyir RA, Rasulullah ﷺ bersabda:

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari - Muslim).

Dari banyak macam bentuk amal yang kita jalani dan terlihat secara kasat mata, diperlukan adanya sikap hati yang sifatnya mendasari semua amal kita sehari-hari, yaitu sikap sadar diri untuk menahan diri atas perbuatan-perbuatan dan hasrat yang tidak baik dan tidak pantas. Salah satunya adalah niat yang bersumber dihati.

Dalam hadist lain dikatakan Dari Umar RA, bahwa ﷺ bersabda,:

الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

“Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim).

Dengan puasa hati senantiasa akan menjaga sikap hati kita, jangan sampai perilaku kita menunjukkan bahwa kita tidak memiliki etika atau adab dan berpekerti rendah. Tanpa adanya sikap hati tersebut bisa dikatakan bahwa apapun yang akan kita  lakukan ataupun amalkan, kita tidak sedang berlaku amal tersebut. Sesudah sikap-sikap hati itu menjadi bagian dari kepribadian seseorang barulah kemudian terwujud dengan sendirinya dalam amal kita yang kelihatan mata.

Dalam hadist lain Rasulullah  juga bersabda:

 ثَلاثٌ مُنَجِّيَاتٌ ، وثَلاثٌ مُهْلِكَاتٌ ، فَأَمَّا الْمُنَجِّيَاتُ : فَتَقْوَى اللهِ فِي السِّرِّ وَالْعَلانِيَةِ ، وَالْقول بالحق فِي الرِّضَا والسخط ، وَالْقَصْدُ فِي 
الْغِنَى وَالْفَقْرِ . وأَمَّا الْمُهْلِكَاتُ : فَشُحٌّ مُطَاعٌ ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ 

"Ada tiga hal yang bisa menyelamatkan dan tiga hal yang bisa merusak. Yang menyelamatkan antara lain (1) takwa kepada Allah dalam sepi maupun ramai, (2) berkata benar (adil) dalam kondisi ridla maupun marah, dan (3) bersikap sederhana dalam keadaan kaya maupun miskin. Sedangkan yang merusak antara lain (1) bakhil yang kelewatan, (2) nafsu yang diikuti, dan (3) ujub terhadap diri sendiri." (HR. Baihaqi).

Puasa hati itu adalah :
1. Membersihkan hati dan batin dan menjaga hati yang lurus, tulus dan iklas.
2. Hidup sederhana, tidak tamak, tidak iri, tidak dengki, selalu bersyukur atas apa yang dimiliki.
3. Mengurangi makan dan tidur.
4. Tidak melulu mengejar kesenangan hidup.
5. Menjaga sikap eling lan waspada.

Hati kita ketika sedang berpuasa dipenuhi dengan ketaqwaan kepada Allah SWT dan kecintaan kepada sesama makhluk, sifat kelembutan, dan jauh dari perasangka buruk terhadap sesama. Insya Allah kita akan  mampu mengenal Tuhan kita dengan segala kemaha agungan-Nya.

Dalam hati kita terdapat cahaya yang menyirnakan kegelapan, cahaya risalah yang abadi, pancaran cahaya sifat-sifat Ilahiyah, sehingga hatinya bersih dari kesombongan. 

Hati kita berpuasa dari rasa ‘ujub, rasa bangga terhadap dirinya sendiri, yakni membayangkan diri kita sempurna, lebih sempurna dari orang lain. Mengenai bahaya yang diakibatkan dari perasaan ‘ujub.

Hati kita juga harus berpuasa dari rasa dengki, sebab perasaan dengki bisa menghancurkan semua perbuatan amal saleh, memadamkan cahaya kalbu. 

Dalam sebuah hadist lain, dari Aus bin Khauli RA bahwa Rasulullah pernah bersabda:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنْ تَوَاضَعَ لِلهِ رَفَعَهُ اللهُ وَمَنْ تَكَّبَرَ وَضَعَهُ اللهُ.

“Barang siapa yang tawadhu’ karena Allah, maka Allah akan mengangkat (derajat) nya (di dunia dan akhirat), dan Barang siapa yang sombong maka Allah akan merendahkannya”.(HR:Ibnu Mandah -Abu Nu’aim).


Wallahu Alam Bishowab

Tuesday, May 21, 2019

Hizib Nashor


اَللَّهُمَّ بِسَطْوَةِ جَبَرُوتِ قَهْرِكَ, وَبِسُرْعَةِ إِغَاثَةِ نَصْرِكَ, وَبِغَيْرَتِكَ ْلإِنْتِهَاكِ حُرُمَاتِكَ, وَبِحِمَايَتِكَ لِمَنِ احْتَمَى بِآيَتِكَ, نَسْأَلُكَ يَااَلله يَاسَمِيْعُ يَاقَرِيْبُ يَامُجِيْبُ يَاسَرِيْعُ يَامُنْتَقِمُ يَاشَدِيْدَا الْبَطْشِ يَاجَبَّارُ يَاقَهَّارُ يَا مَنْ لاَيُعْجِزُهُ قَهْرُ الْجَباَبِرَةِ وَلاَ يَعْظُمُ عَلَيْهِ هَلاَكُ الْمُتَمَرِّدَةِ, مِنَ الْمُلُوْكِ وَاْلاَكَاسِرَةِ, أَنْ تَجْعَلَ كَيْدَ مَنْ كَادَنِىْ فِىْ نَحْرِهِ وَمَكْرَ مَنْ مَكَرَ بِىْ عَائِدًا عَلَيْهِ, وَحُفْرَةَ مَنْ حَفَرَلِىْ وَاقِعًا فِيْهَا, وَ مَنْ نَصَبَ لِىْ شَبَكَةَ الْخِدَاعِ إِجْعَلْهُ يَاسَيِّدِى مُسَاقًا اِلَيْهَا وَمُصَادًا فِيْهاً وَاَسِيْرًالَدَيْهَا, اَللَّهُمَّ بِحَقِّ: كهيعص إِكْفِنَا هَمَّ اْلعِدَا, وَلَقِّهِمُ الرَّدَا, وَاجْعَلْهُمْ لِكُلِّ حَبِيْبٍ فِدَا, وَسَلِّطْ عَلَيْهِمْ عَاجِلَ النِّقْمَةِ فِى اْليَوْمِ وَالْغَدَا, اَللَّهُمَّ بَدِّدْ شَمْلَهُمْ, اَللَّهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ, اَللَّهُمَّ أَقْلِلْ عَدَدَهُمْ, اَللَّهُمَّ اجْعَلِ الدَّائِرَةَ عَلَيْهِمْ, اَللَّهُمَّ أَوْصِلِ اْلعَذَابَ إِلَيْهِمْ, اَللَّهُمَّ أَخْرِجْهُمْ عَنْ دَائِرَةِ الْحِلْمِ, وَاسْلُبْهُمْ مَدَدَ اْلاِ مْهَالِ, وَغُلَّ أَيْدِيَهُمْ, وَارْبُطْ عَلىَ قُلُوْبِهِمْ, وَلاَ تُبَلِّغْهُمُ اْلاَمَالُ, اَللَّهُمَّ مَزِّقْهُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍ مَزَّقْتَهُ مِنْ اَعْدَائِكَ, إِنْتِصَارً اِلاَنْبِيَائِكَ وَرَسُلِكَ وَاَوْلِيَائِكَ, ( اَللَّهُمَّ انْتَصِرْ لَناَ انْتِصَارَكَ ِلأَحْباَبِكَ عَلىَ اَعْدَائِكَ.3× ).( اَللَّهُمَّ لاَ تُمَكِّنِ اْلاَعْدَاءَ فِيْناَ وَلاَ تُسَلِّطْهُمْ عَلَيْناَ بِذُنُوْبِناَ. 3×) حم حم حم حم حم حم حم, حُمَّ ْلأَمْرُ وَجَاءَ النَّصْرُ فَعَلَيْناَ لاَيُنْصَرُوْنَ, حمعسق حِمَايَتُناَ مِمَّا نَخَافُ, اَللَّهُمَّ قِناَشَرَّاْلاَسْوَاءِ وَلاَ تَجْعَلْناَ مَحَلاًّ لِلْبَلْوَى, اَللَّهُمَّ أَعْطِناَ أَمَلَ الرَّجَاءِ وَفَوْقَ اْلأَمَلِ, يَاهُوْ يَاهُوْ يَاهُوْ, يَامَنْ بِفَضْلِهِ لِفَضْلِهِ نَسْأَلُكَ, إِلَهِى اْلإِجَابَةَ اْلإِجَابَةْ, يَا مَنْ أَجَابَ نُوْحًا فِى قَوْمِهِ, وَ يَا مَنْ نَصَرَ اِبْرَاهِيْمَ عَلىَ اَعْدَائِهِ, وَ يَا مَنْ رَدَّ يُوْسُفَ عَلىَ يَعْقُوْبَ, يَا مَنْ كَشَفَ ضُرَّ أَيُّوْبَ, يَا مَنْ أَجَابَ دَعْوَةَ زَكَرِيَّا, يَا مَنْ قَبِلَ تَسْبِيْحَ يُوْنُسَ بْنِ مَتَّى, نَسْأَلُكَ بِأَسْرَارِ هَذِهِ الدَّعْوَاتِ, أَنْ تَقَبَّلَ مَابِهِ دَعَوْناَكَ, وَ اَنْ تُعْطِيَناَ مَاسَأَلْناَكَ, أَنْجِزْلَناَ وَعْدَكَ الَّذِى وَعَدْتَهُ لِعِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ, لاَ اِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ, إِنْقَطَعَتْ آمَالُناَ وَعِزَّتِكَ اِلاَّمِنْكَ, وَخَابَ رَجَاؤُناَ وَحَقِّكَ اِلاَّفِيْكَ , إِنْ أَبْطَأَتْ غَارَةُ اْلأَرْحَامِ وَابْتَعَدَتْ فَأَقْرَبُ اٌشَىْءِ مِنَّا غَارَةُالله, يَاغَارَةُ اللهِ جِدِّى السَّيْرَ مُسْرِعَةً فِى حَلِّ عُقْدَتِناَ يَاغَارَةُ اللهِ, عَدَتِالْعَادُوْنَ وَجَارُوْا, وَرَجَوْناَ الله مُجِيْرًا, وَكَفَى بِاللهِ وَلِياً, وَكَفَى بِاللهِ نَصِيْرًا, وَ حَسْبُنَاالله وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ , وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِىِّ اْلعَظِيْمِ, سَلاَمٌ عَلىَ نُوْحٍ فِى اْلعَالَمِيْنَ, إِسْتَجِبْ لَناَ, ( آمِيْنَ. 3×) فَقُطِعَ دَابِرُ اْلقَوْمِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا, وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ, وَصَلىَّ الله عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. 


Artinya:
“ Ya Allah, dengan serbuan kekuasaan sifat kemenangan-MU, dengan pertolongan sifat Penolong-MU, dengan kecermatan-MU terhadap perongrongan kehormatan-MU dan dengan perlindungan-MU terhadap orang yang memohon perlindungan dengan ayat-ayat-MU, kami memohon kepada-MU Ya Allah, Duhai Dzat Yang Maha Mendengar, Duhai Dzat Yang Maha Dekat, Duhai Dzat Yang Maha Pengabul, Duhai Dzat Yang Maha cepat berlaku Aqdla-NYA, Duhai Dzat Yang Maha Penyiksa, Duhai Dzat Yang Maha keras siksaan-NYA, Duhai Dzat Yang Maha Pemaksa, Duhai Dzat Yang Maha Menang, Duhai Dzat Yang tidak akan melemahkan-NYA keperkasaan pemaksa dan yang tidak akan mengagungkan pada-NYA kebinasaan raja-raja dan kaisar-kaisar pendurhaka, hendaklah Engkau jadikan tipu daya orang yang menipu dayaku dalam lehernya, hendaklah Engkau jadikan tipuan orang yang menipuku agar kembali kepadanya, dan lubang orang orang yang menggali agar aku terjerumus kedalamnya dan orang yang memasang perangkap tipuan untukku, jadikanlah ia tergiring kepadanya dan terperangkap kepadanya serta tertahan padanya. Ya Allah dengan kehormatan كهيعص semoga Engkau mencukupiku atas musuh-musuhku, dan semoga Kau binasakan mereka dan jadikanlah mereka untuk tiap kekasih sebagai tebusan , jadikanlah untuk mereka kesegeraan siksaan pada hari ini dan esok pagi. Wahai Allah, semoga Engkau porak-porandakan perkumpulan mereka, cerai-beraikanlah persatuan mereka, Wahai Allah sedikitkanlah jumlah mereka. Ya Allah semoga Engkau jadikan lingkungan siksaan atas mereka, Ya Allah sampaikanlah siksaan kepada mereka, Ya Allah keluarkanlah mereka dari sifat santun Engkau, cabutlah penangguhan siksaan atas mereka, belenggulah tangan-tangan mereka dan ikatlah hati-hati mereka dan janganlah Kau sampaikan angan-angan mereka. Ya Allah robeklah mereka dengan robekan-robekan yang Engkau robekkan musuh-musuh Engkau untuk menolong nabi-nabi Engkau dan utusan-utusan serta kekasih Engkau. Ya Allah berilah kami pertolongan dengan pertolongan yang Engkau berikan kepada kekasih-kekasih-MU terhadap musuh-musuh-MU ( 3x ) Ya Allah, janganlah Engkau mungkinkan musuh-musuh bagi kami, dan janganlah Engkau kuasakan mereka atas kami dan janganlah Engkau kuasakan mereka atas kami karena dosa-dosa kami ( 3x ) حم ( 7x ) telah pasti perkara dan telah datang kemenangan dan atas kami semoga mereka tidak diberi kemenangan , عسق حم adalah penjaga kami dari ketakutan yang kami takuti. Wahai Allah lindungilah kami dari kejahatan yang menyusahkan dan janganlah Engkau jadikan kami sebagai tempat ujian. Ya Allah, semoga Engkau beri kami atas harapan kami dan yang diatas harapan kami. Ya Huu…Ya Huu…Ya Huu Wahai Dzat yang dengan anugerah-NYA untuk anugerah-NYA kami mohon kepada-MU kesegeraan, kesegeraan, Duhai Tuhan kami kami mohon dikabulkan, Mohon dikabulkan wahai Dzat yang mengabulkan Nuh atas kaumnya, Wahai Dzat yang menolong Ibrahim terhadap musuh-musuhnya, Wahai Dzat yang mengembalikan Nabi Yusuf kepada Ya’kub, Wahai Dzat yang menyingkap kemelaratan Nabi Ayyub, Wahai Dzat yang mengabulkan do’a Nabi Zakaria, Wahai Dzat yang menerima tasbih nabi Yunus bin Matta, kami mohon kepada-MU dengan lantaran doa-doa ini, semoga Engkau menerima perkara-perkara yang kami mohonkan Kepada-MU dan berilah kami apa-apa yang kami mohon kepada-MU , semoga Engkau tunaikan janji –MU seperti yang Kau tunaikan kepada hamba-hamba-MU yang MU’min. Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menganiaya, telah putus harapan kami, demi kemulyaan Engkau melainkan dari Engkau, dan telah gagal harapan kami, demi kebenaran Engkau melainkan kepada Engkau. Jika bantuan dari kerabat terlambat dan menjauh, maka sedekat-dekat pertolongan adalah pertolongan-MU. Wahai bantuan Allah, ayunkanlah langkah kami dengan cepat dalam menguraikan keruwetan kami, Wahai Allah, telah melampaui batas orang-orang yang melampaui batas dan mereka durhaka, sedang kami mengharapkan Allah sebagai Penolong kami. Cukuplah bagi kami Allah sebagai Pemelihara, cukuplah bagi kami Allah sebagai Penolong. Allahlah yang mencukupi kami dan Dialah sebaik-baik wakil. Tidak ada daya ( untuk menghindar dari maksiat ) dan tidak ada kekuatan untuk beribadah selain dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Kesejahteraan dilimpahkan atas Nabi Nuh diseluruh alam. Semoga Engkau kabulkan doa kami. Kabulkanlah Ya Allah. 3x. Kemudian babatlah barisan belakang kaum yang dholim. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Dan semoga rahmat ta;dzim senantiasa terlimpah atas junjungan kami Nabi Muhammad, atas keluarganya dan semua sahabat beliau….”

Wallahu Alam Bishowab.

Hizib Al-Bahr


بِسْمِ اللهِ الَّرحْمَنِ الرَّحْيْمِ.
 يَاعَلِيُّ يَاعَظِيْمُ. يَاحَلِيْمُ يَاعَلِيْمُ. اَنْتَ رَبِّيْ. وَعِلْمُكَ حَسْبِيْ. فَنِعْمَ الرَّبُّ رَبِّيْ. وَنِعْمَ اْلحَسْبُ حَسْبِيْ. تَنْصُرُ مَنْ تَشَاءُ وَاَنْتَ
اْلعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ.
نَسْاَلُكَ الْعِصْمَةَ فِى الْحَرَكَاتِ وَالسَّكَنَاتِ. وَالْكَلِمَاتِ وَالْاِرَادَاتِ وَالْخَطَرَاتِ.مِنَ الشُّكُوْكِ وَالظُّنُوْنِ. وَاْلاَوْهَامِ السَّاتِرَةِ لِلْقُلُوْبِ. عَنْ مُطَالَعَةِ الْغُيُوْبِ. فَقَدِ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُوْنَ وَزُلْزِلُوْا زِلْزَالاً شَدِيْدًا. (وَاِذْ يَقُوْلُ اْلمُنَافِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِى قُلُوْبِهِمْ مَرَضٌ مَا وَعَدَنَا اللهُ وَرَسُوْلُهُ اِلاَّغُرُوْرًا)
فَثَبِّتْنَا وَانْصُرْنَا وَسَخِّرْلَنَا هَذَا اْلبَحْر.َ كَمَا سَخَّرْتَ اْلبَحْرَ لِمُوْسَى. وَسَخَّرْتَ النَّارَ ِلاِبْرَاهِيْمَ. وَسَخَّرْتَ اْلجِبَالَ وَاْلحَدِيْدَ لِدَاوُدَ. وَسَخَّرْتَ الرِّيْحَ وَالشَّيَاطِيْنَ وَاْلجِنَّ لِسُلَيْمَانَ. وَسَخِّرْلَنَا كُلَ بَحْرٍهُوَ لَكَ فِى اْلاَرْضِ وَالسَّمَاءِ. وَاْلمُلْكِ وَ اْلمَلَكُوْتِ وَبَحْرَ الدُّنْيَا وَبَحْرَ اْلاَخِرَةِ. وَسَخَّرْلَنَا كُلَّ شَيْءٍ. يَامَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوْتُ كُلُّ شَيْءٍ.
(كهيعص) (كهيعص) (كهيعص)
اُنْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ. وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. وَاغْفِرْلَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ اْلغَافِرِيْنَ. وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ. وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ. وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ اْلقَوْمِ الظَّاِلمِيْنَ. وَهَبْ لَنَا رِيْحًا طَيْبَةً كَمَا هِيَ فِى عِلْمِكَ. وَانْشُرْهَا عَلَيْنَا مِنْ خَزَاِئنِ رَحْمَتِكَ. وَاحْمِلْنَا بِهَا حَمْلَ اْلكَرَا مَةِ مَعَ السَّلاَمَةِ وَ الْعَافِيَةِ فِي الدِّ يْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ. اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
اَللَّهُمَّ يَسِّرْلَنَا اُمُوْرَنَا. مَعَ الرَّاحَةِ لِقُلُوْبِنَا وَاَبْدَانِنَا وَالسَّلاَمَةِ وَاْلعَافِيَةِ فِى دُنْيَانَا وَ دِيْنِنَ.ا وَكُنْ لَنَا صَاحِبًا فِى سَفَرِنَا وَخَلِيْفَةً فِى اَهْلِنَا, وَاطْمِسْ عَلَى وُجُوْهِ اَعْدَائِنَا. وَامْسَخْهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِمْ فَلاَ يَسْتَطِيْعُوْنَ اْلمُضِيَّ وَلاَاْلمجَيْءَ اِلَيْنَا.
(وَلَوْ نَشَاءُ لَطَمَسْنَا عَلَى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوْا الصِّرَاطَ فَانَّى يُبْصِرُوْنَ* وَلَوْنَشَآءُ لمَسَخْنَاهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِمْ فَمَااسْتَطَاعُوْا مُضِيًّا وَلاَيَرْجِعُوْنَ.
(يس. وَاْلقُرْآنِ الْحَكِيْمِ* اِنَّكَ لَمِنَ اْلمُرْسَلِيْنَ* عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ* تَنْزِيْلَ اْلعَزِيْزِ الرَّحِيْمِ* لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا اُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُوْنَ* لَقَدْحَقَّ اْلقَوْلُ عَلَى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لاَيُؤْمِنُوْنَ* اِنَاجَعَلْنَا فِى اَعْنَاقِهِمْ اَغْلاَلاً فِهَيَ اِلَى اْلاَذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُوْنَ* وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنَهُمْ فَهُمْ لاَيُبْصِرُوْنَ*
شَاهَتِ اْلوُجُوْهُ(ثَلاَثًا)
وَعَنَتِ اْلوُجُوْهُ لِلْحَيِّ اْلقَيُّوْمِ. وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا
(طس)(حم. عسق)
(مَرَجَ اْلبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ* بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لاَيَبْغِيَانِ)
(حم) (حم) (حم) (حم) (حم) (حم) (حم)
حُمَّ اْلاَمْرُ وَجَاءَ النَّصْرَ, فَعَلَيْنَا لاَ يُنْصَرُوْنَ .
(حم* تَنْزِيْلُ الْكِتَابِ مِنَ اللهِ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ* غَافِرِالذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيْدِ الْعِقَابِ ذِى الطَّوْلِ لآ اِلَهَ اِلاَّهُوَ. اِلَيْهِ الْمَصِيْرُ)
(بِسْمِ اللهِ)باَبُنَا(تَبَارَكَ) حِيْطَانُنَا(يَس) سَقْفُنَا(كَهَيَعَصَ) كِفَايَتُنَا(حم.عسق) حِمَايَتُنَا
(فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ)
(فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ)
(فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ)
سِتْرُ الْعَرْشِ مَسْبُوْلٌ عَلَيْنَا. وَعَيْنُ اللهِ نَاظِرَةٌ اِلَيْنَا. بِحَوْلِ اللهِ لاَيُقْدَرُ عَلَيْنَا. (وَاللهُ مِنْ وَرَائِهِمْ مُحيْطٍ . بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيْدٌ . فِى لَوْحٍ مَحْفُوْظٍ)
(فاللهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ) (فاللهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ) (فاللهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ)
(اِنَّ وَلِيِّيَ اللهُ الَّذِيْ نَزَّلَ الْكِتَابَ . وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ)
(اِنَّ وَلِيِّيَ اللهُ الَّذِيْ نَزَّلَ الْكِتَابَ . وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ)
(اِنَّ وَلِيِّيَ اللهُ الَّذِيْ نَزَّلَ الْكِتَابَ . وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ)
(حَسْبِيَ اللهُ لآ اِلَهَ اِلاَّهُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ. رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ) (حَسْبِيَ اللهُ لآ اِلَهَ اِلاَّهُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ. رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ) (حَسْبِيَ اللهُ لآ اِلَهَ اِلاَّهُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ. رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ)
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِى اْلاَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِى اْلاَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِى اْلاَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدنَا مُحَّمَدْ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا




Artinya:
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Wahai yang Maha Tinggi, wahai yang Maha Besar, wahai yang Maha Santun, Engkaulah Tuhanku, dan ilmuMu yang mencukupi akan diriku, dan sebaik-baik Tuhan adalah Tuhanku, dan sebaik-baik Pencukup adalah yang mencukupi diriku, Engkau adalah Penolong kepada siapa yang Engkau kehendaki dan Engkaulah yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana. Kami mohon kepadamu Al-‘ishmah (tersuci daripada kesalahan) dalam gerak dan diam, dan dalam bertutur kata dan berkemahuan, dan dari lintasan hati yang disebabkan wasangka, dan dari ragu dan waham (khayalan) yang menjadikan hati tertutup daripada mentelaah perkara-perkara yang ghaib. Di situlah orang-orang Mukmin diuji, dan mereka digoncang dengan goncangan yang keras. Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafiq dan orang yang dalam hatinya ada penyakit berkata: “Allah dan Rasulnya tidak menjanjikan pada kita kecuali tipuan. Maka teguhkan dan tolonglah kami dan tundukkan samudera ini sebagaimana Engkau telah menundukkan laut kepada Musa, dan sebagaimana Engkau telah menundukkan api kepada Ibrahim, dan Engkau menundukkan bukit-bukit dan besi kepada Daud, dan Engkau tundukkan angin dan syaitan serta jin kepada Sulaiman, dan tundukkan kami segala samudera, yang mana kesemuanya itu adalah milikMu baik yang ada di bumi mahupun di langit dan segala kekuasaan di laut dunia mahupun laut akhirat, dan tundukkan untuk kami segala sesuatu, wahai yang di tanganNya kekuasaan segala sesuatu. Kaaf, Haa, Yaa, ‘Ain, Sod (3x). Tolonglah kami karena Engkau sebaik-baik Penolong, dan bukalah untuk kami, karena Engkau adalah sebaik-baik Pembuka, dan ampunilah kami, karena Engkau sebaik-baik Pemberi Ampunan, dan kasihanilah kami, kerana Engkau sebaik-baik yang mengasihi, dan berilah rezeki kepada kami, karena Engkau sebaik-baik Pemberi rezeki, dan berilah petunjuk dan selamatkan kami dan anugerahilah kami dengan hembusan angin yang baik sebagaimana yang ada dalam ilmu-Mu, dan sebarkanlah atas kami khazanah-khazanah rahmat-Mu dan angkatlah kami dengan pengangkatan kemuliaan bersama keselamatan dan afiat dalam agama, baik di dunia mahupun di akhirat, sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, mudahkanlah bagi kami segala urusan kami hingga hati kami dapat beristirehat, begitu juga halnya jasad kami dan kami mohon kemudahan berkenaan dengan afiat di dalam dunia dan agama. Berlakulah terhadap kami sebagai kawan dalam safar (perkelanaan) dan sebagai khalifah dalam keluarga, dan robahlah wajah musuh-musuh kami dan bekukan mereka di tempatnya masing-masing agar tidak dapat mendatangi tempat kami. Dan kalau Kami menghendaki, nescaya Kami hapuskan penglihatan mata mereka, lalu mereka berlumba-lumba menuju ke jalan tapi bagaimana mereka dapat melihat?. Dan kalau Kami menghendaki. Kami rubah bentuk mereka di tempat mereka berada, maka tiadalah mereka maju dan tioada mereka dapat kembali. Yaa Siin. Demi Al-Quran yang penuh hikmah. Sungguh engkau adalah seorang Rasul… Dari para Rasul atas jalan yang lurus-lempang (sebagai wahyu). Yang diturunkan oleh yang Maha Perkasa, yang Maha Penyayang. Agar engkau peringatkan suatu kaum yang bapak-bapak mereka belum mendapat peringatan. Kerana itu mereka lalai, sungguh ketentuan (Tuhan) telah berlaku atas kebanyakan mereka kerana mereka tidak beriman. Sungguh telah Kami pasang belenggu di lehernya sampai dagunya, lalu mereka termengadah. Dan Kami adakan di antara tangan-tangan mereka (di hadapan) bendungan dan di belakang mereka bendungan (pula) dan Kami tutup pandangan mereka sehingga tidak dapat melihat. Seburuknya wajah-wajah (3x). Dan sekalian wajah tunduk merendah demi untuk Tuhan yang Maha Hidup, yang Maha Berdiri sendiri, sungguh tiada harapan bagi siapa yang memikul kezaliman. Thaa Siin. Haa Miim. ‘Ain, Siin, Qaaf. Ia alirkan kedua lautan itu, antara keduanya ada sempadan, masing-masing tiada berlawanan. Haa Miim (7x). Haa Miim. Persoalan itu sudah ditetapkan dan kemenangan telah tiba, maka mereka atas kami takkan dimenangkan. Haa Miim. Turunnya kitab (Al-Quran ini) dari Allah yang Maha Perkasa, yang Maha mengetahui. Yang Maha Mengampuni dosa, dan Menerima Taubat lagi amat keras hukumNya dan besar kekuasaanNya, tiada Tuhan selain Dia, kepadaNya tujuan kembali. Dengan meneyebut nama Allah pintu bagi kami. Tabaroka dinding perisai kami. Yaa Siin atap menaungi kami. Kaaf Haa Yaa. Ain Sod pencukup keperluan kami. Haa Miim. ‘Ain Siin Qaaf penjagaan diri kami. Maka Allah akan memelihara engkau dari mereka, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (3x) Tabir penutup Arash dilabuhkan atas kami. Dan mata pengawasan Allah melihat pada kami. Dengan daya Allah kami tak terkalahkan. Dan Allah mengepung mereka dari belakang. Bahkan itu adalah Al-Quran yang mulia… Yang termaktub dalam Loh Mahfudz.  Allah adalah sebaik-baik pemelihara. Dia Maha Penyayang dari orang-orang yang paling penyayang. Sungguh pelindungku adalah Allah yang menurunkan kitab (Al-Quran). Dia melindungi para orang salih. (3x). Allah cukup bagiku, tiada Tuhan selain Dia, kepadaNya aku bertawakal. Dialah Tuhan pemilik Arash yang Agung’ (3x). Dengan nama Allah, yang bersama namaNya tiadalah sesuatu akan membawa malapetaka baik di bumi mahupun di langit dan Ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui… (3x). Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan apa yang Dia telah menjadikan (3 Kali). Dan tiada daya dan tiada upaya melainkan dengan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung… (3x). Sejahtera ke atas Nabi Muhammad dan sahabatnya".


Doa selepas membaca Hizib Al-Bahr:

اَلَّلهُمَّ إِنَّيْ أَسْأَلُكَ بِبَرَ كَةِ هَذِهِ الحِزْبِ وَبِبَرَكةِ فِيْهِ مِنْ آ يَاتِ وَأسْمَاءِ وَبِبَرَكةِ قَا إِلِهِ سَيِّدِى أَبِيْ الحَسَنْ الشَاذِلِى أَنْ تُنَوِّرْ قُلُوْبَنَا وَ أَنْ تَشْرَحْ صُدُوْرَنَا وَأَنْ تُيَسِّرَ أُمُوْرَنَا وَ إِنْ تَقْضِيْ حَوَاءِجِنَا وَإِنْ تُعَا فِيَنَا مِنْ بَلاَءِكَ وَإِن قُلطُفْ بِنَا فِي قَضَاءِكَ وَأَنْ تَرْحَمُنَ وَتَعْفِرْ لَنَا وَلِوَ لِدِيْنَا وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتْ وَ لْلمُؤْنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الأًمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمُ الرَحِمِينَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَجْمَعِيْنَ وَالحَمْدُ الله رَبِّ العَلَمِيْنَ

Wallahu Alam bishowab.