Saturday, March 3, 2018

Diatas Sufi Masih Ada Sufi

Kita sering mendengar pepatah yang mengatakan : 
"Diatas langit masih ada langit".


Begitu juga didunia sufi. Diatas nya sufi masih ada sufi lagi. Atau bisa dikatakan dengan Sufi Di Atasnya Sufi. Untuk mengetahuinya kita bisa ambil dari pengalaman dari lisan seorang guru sufi asal Khurasan yakni As Syaikh Syaqiq bin Ibrahim Al-Balkhi RA.

Kisahnya tercatat dalam kitab Shifat Al-Shafwah karya Ibn Al-Jauzi (w. 579 H), seorang ulama Sunni bermazhab Hanbali, jilid 1, juz 2, halaman 125-126.

Ketika As Syaikh Syaqiq bin Ibrahim Al-Balkhi  sedang pergi dalam rangka melaksanakan haji pada tahun 249 H. Dalam perjalanan tersebut As Syaikh Syaqiq bin Ibrahim Al-Balkhi singgah di kota Qadisiyyah bersama rombongan lain. As Syaikh Syaqiq bin Ibrahim Al-Balkhi pun  melihat orang-orang ramai dengan perhiasan mereka. Seketika pandangan As Syaikh Syaqiq bin Ibrahim Al-Balkhi tertumpu kepada seorang pemuda yang berwajah tampan.

Tubuhnya memakai pakaian yang berkain kasar dan kakinya memakai sendal kayu. Pemuda itu duduk sendirian (tersisih dari keramaian).

As Syaikh Syaqiq bin Ibrahim Al-Balkhi lalu berkata dalam dirinya bahwa si pemuda berpura-pura hendak menjadi seorang sufi. Ia nanti akan menjadi beban terhadap orang lain. As Syaikh Syaqiq bin Ibrahim Al-Balkhi akan mendapatinya, mengujinya, dan mencela atas kepura-puraannya. Ketika As Syaikh Syaqiq bin Ibrahim Al-Balkhi mendekatinya, pemuda itu tiba-tiba saja berkata:
"Wahai Syaqiq". 

Lalu pemuda itu  membaca ayat:
اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
Artinya: "Jauhilah kebanyakan prasangka karena sungguh sebagian prasangka merupakan dosa". (QS. Al-Hujurat, 12).

Tawakal Kepada Allah




عَنْ أُمِّ المُؤمِنِينَ أُمِّ سلَمَةَ ، واسمُهَا هِنْدُ بنْتُ أبي أُمَيَّةَ حُذَيْفةَ المخزومية رضي اللَّهُ عنها أن النبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كانَ إذَا خَرجَ مِنْ بيْتِهِ قالَ : « بسم اللَّهِ، توكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أعوذُ بِكَ أنْ أَضِلَّ أو أُضَلَّ ، أَوْ أَزِلَّ أوْ أُزلَّ ، أوْ أظلِمَ أوْ أُظلَم ، أوْ أَجْهَلَ أو يُجهَلَ عَلَيَّ » رواه أبو داود

Dari Ummul Mu'minin As Sayyidah Ummu Salamah RA dan namanya sendiri adalah As Sayyidah Hindun binti Abu Umayyah RA yaitu Hudzaifah al-Makhzumiyah RA bahwasanya Rasulullah itu apabila keluar dari rumahnya, bersabda - yang artinya :
"Dengan menyebut nama Allah, saya bertawakkal kepada Allah".

"Ya Allah, sesungguhnya saya mohon perlindungan kepadaMu kalau-kalau saya sampai tersesat atau disesatkan, tergelincir - dari kebenaran - atau digelincirkan, menganiaya atau dianiaya, menjadi bodoh - tidak mengerti sesuatu - ataupun dianggap bodoh oleh orang lain atas diriku".
(HR Imam Abu Dawud).


Wallahu a'lam bishowab.

Jangan Tinggalkan Shalat.

Dari Kalam Al Habib Muchsin Al Athas.

Bagaimana seseorang mampu tidur sedangkan dia meninggalkan sholat, tidak-kah dia takut kepada Allah SWT ???!

Tidak-kah dia takut bumi ditimpakan kepadanya (di tenggelamkan ke dalam bumi) ??!

Rasulullah ﷺ ketika sakit parah yang menuju ke-wafatannya. Rasulullah ﷺ, pingsan, maka ketika Rasulullah ﷺ telah sadar dari pingsan-nya, pertama kali yang Rasulullah ﷺ tanyakan adalah:

Rasulullah ﷺ bersabda :

" Apakah telah masuk waktu sholat ?".

Thursday, February 1, 2018

Amalan Penangkal Lupa

Lupa merupakan salah satu tanda dari penyakit demensia. Namun, sifat pelupa tersebut menjadi sangat umum sehingga sulit dikenali sebagai indikasi demensia.

Demensia memiliki salah satu tanda khas yaitu pelupa karena adanya penurunan ingatan di otak. Saat kita menjadi pelupa, timbul kekhawatiran akan hadirnya gangguan memori pada otak.

Demensia terjadi saat adanya penurunan fungsi otak di area kognitif dan perilaku yang terjadi di usia tua. Biasanya demensia dimulai dengan kerusakan area kognitifnya yakni gangguan saat mengingat. Sehingga kita cenderung lupa mengingat akan hal yang sedetik lalu baru saja kita lakukan.

Untuk menangkalnya kita bisa  ikhtiarkan amalan yang telah diijzahkan Dari Al-A'llamah Sayyidunal Waalid Al-Ustadz Al-Habib Sholeh bin Habib Ahmad Al-Aydrus RA-Malang sebagai berikut:

Merubah Takdir Dengan Sedekah.

Dapatkah kita merubah takdir Kita?

Untuk menjawab pertanyaan ini sesungguhnya Rasulullah ﷺbersabda:
“Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su’ul khotimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri“. (HR. Thabrani).

Lalu dikisahkan dalam suatu riwayat jika pada suatu hari,  Malaikat Izroil AS mendatangi Nabi Ibrahim AS, lalu bertanya “dan berkata :
“Duhai Ibrahim, siapakah gerangan pemuda yang tadi mendatangimu?

Keutamaan Shalat Dhuha

Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki dalam bukunya Khasais al-Ummah al-Muhamadiyah tentang keutamaannya, penulis membeberkan keutamaan-keutamaan yang disediakan oleh Allah bagi hamba yang menunaikannya lengkap dengan sumber haditsnya.

Pertama Orang yang shalat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. 
“Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Turmudzi).

Kedua Barangsiapa yang menunaikan shalat Dhuha ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Allah.
 “Tidaklah seseorang selalu mengerjakan shalat Dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat.” (HR. Hakim).

Amalan Untuk Segera Menikah.

Rasulullah bersabda:
“Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah, karena nikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia shaum (puasa), karena shaum itu dapat membentengi dirinya.” (HR. Ahmad, Bukhari Muslim, At-Tirmidzi , An-Nasa-i , ad-Darimi, Al-Baihaqi).



Rasulullah  bersabda: 
“Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !”(HR. Ibnu Majah).

Hukkum menikah itu Wajib, yaitu bagi yang memiliki kemampuan memberikan nafkah dan ada kekhawatiran akan terjerumus kepada perbuatan zina bila tidak segera melangsungkan perkawinan. Atau juga bagi seseorang yang telah memiliki keinginan yang sangat serta dikhawatirkan akan terjerumus ke dalam perzinahan apabila tidak segera menikah.

Lalu bagaimana jika kita masih belum juga memiliki calonnya?

Thursday, January 25, 2018

Tawassul Di makam Rasulullah ﷺ

Disadur dari kitab Al-Adzkar.

Al Imam An-Nawawi RA di dalam kitab Al-Adzkar, mengutib kisah tawassul di makam Rasulullah ﷺ, pada bab ziarah kubur Rasulullah ﷺ dan tata-cara dzikir-nya :

Diriwayatakan dari Al-Utbi yang menceritakan ketika Ia sedang duduk di dekat kubur Nabi ﷺ, datanglah seorang Arab Badui, lalu ia mengucapkan:

"Assalamualaika, yaa Rasulullah (semoga ke sejahteraan terlimpahkan kepadamu duhai Rasulullah ﷺ  aku telah mendengar Allah ﷻ berfirman:

وَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْ ظَّلَمُوْۤا اَنْفُسَهُمْ جَآءُوْكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللّٰهَ وَاسْتَغْفَرَ لَـهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوا اللّٰهَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا
"Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang". [QS. An-Nisa': Ayat 64].


"Sesungguhnya Aku datang kepadamu untuk memohonkan ampunan atas dosaku dan juga mengharap syafa'at denganmu (sebab/wasilah) kepada Tuhanku".

Kemudian lelaki tersebut mengumandangkan syair :

يا خير من دفنت بالقاع أعظمه   فطاب من طيبهن القاع والأكم.

نفسي الفداء لقبر أنت ساكنه   فيه العفاف وفيه الجود والكرم.


"Duhai sebaik baik orang yang di kebumikan di lembah ini lagi paling agung, maka menjadi harumlah dari pancaran keharumannya semua lembah dan pengunungan ini. Diriku sebagai tebusan kubur yang engkau menjadi penghuninya; di dalamnya terdapat kehormatan, kedermawanan dan kemuliaan...".

Al-Utbi melanjutkan kisahnya:
Kemudian lelaki Badui itu pergi, dan dengan serta merta mataku (Al-Utbi) terasa mengantuk sekali hingga tertidur. Di dalam tidurku itu aku bermimpi berjumpa dengan Rasulullah ﷺ lalu beliau bersabda : 

"Duhai Utbi susullah orang Badui itu dan sampaikanlah berita gembira kepadanya bahwa Allah ﷻ telah mengampuniNya".


وربنا الرحمن المستعان ...
Wallahu a'lam bishowab.

Penawar Ghibah.

Dikutip dari kitab Afdholus Sholawat 'Ala Sayyidis Saadaat, karya Al Imam Yusuf Ibn Isma'il An Nabhani RA.

As Syaikh Muhammad Abul Mawahib Asy-Syadzili RA, murid dari As Syaikh Abu Sa’id Ash-Shafrawi RA, beliau adalah seorang ulama besar yang pernah mengajar di Universitas Al Azhar, Mesir. Beliau sering bermimpi berjumpa dengan Rasulullah . AS Syaikh Abul Mawahib Asy Syadzili RA pernah menyatakan:

Wednesday, January 24, 2018

Larangan Menerima Tamu

Diceritakan bahwa ada seorang yang Arif dan bijaksana telah diundang ke dalam sebuah jamuan, lalu beliaupun tidak menolaknya dan menyanggupi untuk hadir ke dalam jamuan tersebut. Akan tetapi beliau akan hadir ke dalam jamuan tersebut dengan mengajukan tiga syarat.

Karena penasaran Sohibul bait lalu bertanya:
"Apakah syarat-syarat tersebut?".


Beliau berkata:
"Syarat yang pertama adalah jangan sampai adanya pemaksaan".


Sohibul bait lalu bertanya:
"Lalu syarat yang kedua apa?".


Beliau lalu menjawabnya dan berkata:
"Syarat yang kedua janganlah engkau berkhianat".


Sohibul bait lalu bertanya:
"Lantas syarat yang ketiga apa?".


Beliau lalu meresponnya dan berkata:
"Sedangkan untuk syarat yang ketiga adalah janganlah engkau berbuat tidak adil".