Diceritakan bahwa ada seorang yang Arif dan bijaksana telah diundang ke dalam sebuah jamuan, lalu beliaupun tidak menolaknya dan menyanggupi untuk hadir ke dalam jamuan tersebut. Akan tetapi beliau akan hadir ke dalam jamuan tersebut dengan mengajukan tiga syarat.
Karena penasaran Sohibul bait lalu bertanya:
"Apakah syarat-syarat tersebut?".
Beliau berkata:
"Syarat yang pertama adalah jangan sampai adanya pemaksaan".
Sohibul bait lalu bertanya:
"Lalu syarat yang kedua apa?".
Beliau lalu menjawabnya dan berkata:
"Syarat yang kedua janganlah engkau berkhianat".
Sohibul bait lalu bertanya:
"Lantas syarat yang ketiga apa?".
Beliau lalu meresponnya dan berkata:
"Sedangkan untuk syarat yang ketiga adalah janganlah engkau berbuat tidak adil".
Karena masih gagal faham dan dibuat penasaran Sohibul bait lalu bertanya:
"Lalu apa maksudnya dengan pemaksaan?".
Beliau lalu menjelaskannya dan berkata:
"Maksudnya adalah janganlah engkau memaksakan diri untuk mencari-cari suguhan yang sesungguhnya tidak engkau mampu dan miliki".
Sohibul bait lalu kembali bertanya:
"Lalu apa maksudnya dari berkhianat?".
Beliau kembali menjelaskannya dan berkata:
"Engkau telah pelit dan kikir dengan apa yang telah engkau miliki yang seharusnya engkau bisa suguhkan untukku".
Sohibul bait lalu bertanya kembali:
"Dan ketidakadilan itu maksudnya apa?".
Beliau kembali menjelaskannya dan berkata:
"Apa-apa yang telah engkau larang untuk keluarga engkau tapi engkau malah menyuguhkannya untukku".
Setelah merasa puas dengan mendengar penjelasan yang gamblang dari beliau, sohibul baitpun hanya bisa menghela nafas saja dan menyetujui syarat-syarat dari beliau .
Wallahu a'lam bishowab.
No comments:
Post a Comment