Saturday, December 16, 2017

Umur Umat Islam.

Ibnu Hajar telah  berkata:
  • Umur kaum Yahudi = umur kaum Nasrani + umur umat Islam.
  • Umur kaum Yahudi sejak diutusnya Nabi Musa AS hingga diutusnya Nabi Isa AS adalah 1500 tahun. 
  • Umur kaum Nasrani sejak diutusnya Nabi Isa AS hingga diutusnya Rasulullah ﷺ  adalah 600 tahun.
  • Sehingga jika diakumulasikan Umur kaum Yahudi = Umur  kaum Nasrani + Umur umat Islam.


Atau jika dijabarkan menjadi  600 tahun + 900 tahun = 1500 tahun .

Ibnu Hajar mengatakan adanya tambahan 500 tahun sesuai hadis marfu dari Sa’ad bin Abu Waqqash bahwa Rasulullah ﷺ  bersabda:
" Sesungguhnya aku berharap agar umatku tidak akan lemah di depan Tuhan mereka dengan mengundurkan (mengulurkan) umur mereka selama setengah hari".

3 Macam Manusia.

As Sayyidina Salman al-Farisi رضى الله عنه menuturkan:
Ada 3 macam manusia yang aku merasa heran sehingga membuatku tertawa, yakni :
- Yang mengangan-angankan dunia padahal ia sedang diburu oleh kematian.

- Manusia yang lalai tetapi ia tidak mau menerima nasihat.

- Dan manusia yang selalu tertawa padahal ia tidak tahu apakah Tuhan semesta alam murka atau ridha kepadanya.

Dan ada tiga hal yang aku merasa sedih sehingga membuatku menangis, yakni :
- Perpisahan dengan orang-orang tercinta (Rasulullah  ﷺ dan golongannya).

- Huru-hara kiamat.

- Dan ketika aku berdiri di hadapan Allah SWT tanpa tahu apakah aku akan diperintahkan masuk syurga atau ke neraka.

Wallahu a'lam bishowab.

Monday, December 11, 2017

Hadirnya Ruh Rasulullah ﷺ.

يَا نَبِي سَلَامْ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلْ سَلَامْ عَلَيْكَعَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُذْرِيّ قَالَ 
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلْأَنْصَارِ: قُوْمُوْا إلَى سَيِّدِكُمْ أوْ خَيْرِكُمْ. رواه مسلماَلسَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّيَا نَبِي سَلَامْ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلْ سَلَامْ عَلَيْكَ

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "مَا مِنْ أَحَدٍ يُسَلِّمُ عَلَيَّ إِلَّا رَدّ اللَّهُ عَلَيَّ رُوحِي، حَتَّى أَرُدَّ عَلَيْهِ السَّلَامَ".


Dari Abu Hurairah رضي الله عنه Rasulullahbersabda:
"Tidaklah seseorang di antara kalian mengucapkan salam penghormatan kepadaku melainkan Allah mengembalikan ruhku hingga aku menjawab salamnya".

Saturday, December 9, 2017

Imam Ja’far As-Shodiq Dan Laa Haula walaa Quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziim

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang mengucapkan Laa Hawla wa Laa Quwwata illa Billaah maka hal itu sebagai penawar baginya dari 99 penyakit dan yang termudah adalah rasa bimbang”. (HR. Tabrani).

Sebuah kisah tentang keutamaan Laa Hawla wa Laa Quwwata illa Billaah yang telah diriwayatkan tentang hal yang pernah terjadi pada Ja’far As-Shodiq. 

Thursday, December 7, 2017

Laa Hawla Wa La Quwwata Illa Billah Sebagai Penawar penyakit Dan Rasa Bimbang.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:



“Barangsiapa yang mengucapkan Laa Hawla wa Laa Quwwata illa Billaah maka hal itu sebagai penawar baginya dari 99 penyakit dan yang termudah adalah rasa bimbang”. (HR. Tabrani).

Laa Hawla Wa La Quwwata Illa Billah Sebagai Bacaan Isti’anah

Laa Hawla Wa La Quwwata Illa Billah adalah kalimat isti’anah (Meminta pertolongan dan dukungan dalam suatu urusan). Dengan kalimat ini seorang insan meminta pertolongan kepada Allah pada semua keinginannya. (Silsilah Fatawa Nur Ala Darb,No. 224).

Ada satu kisah menarik mengenai Laa Hawla Wa La Quwwata Illa Billah sebagai kalimat isti’anah (Meminta pertolongan dan dukungan dalam suatu urusan). 

Laa Hawla Wa La Quwwata Illa Billah

 لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
"Laa Hawla Wa La Quwwata Illa Billah"
Artinya;
 “Tidak ada usaha, kekuatan dan upaya selain dengan kehendak Allah.”

Laa Hawla wa La Quwwata Illa Billah atau yang biasa disebut dengan Dzikir  “hauqalah“, berisi tentang penyerahan diri kita sebagai hmaba dalam segala urusan kepada Allah.

Laa Hawla Wa La Quwwata Illa Billah adalah kalimat isti’anah (Meminta pertolongan dan dukungan dalam suatu urusan). Dengan kalimat ini seorang insan meminta pertolongan kepada Allah pada semua keinginannya. (Silsilah Fatawa Nur Ala Darb,No. 224).

Rasulullah : bersabda:
“Maukah aku tunjukkan kepadamu sebuah kalimat yang berasal dari bawah ‘Arsy dari pusaka surga? Katakanlah olehmu: Laa Hawla wa La Quwwata Illa Billah”, niscaya Allah akan mengatakan, ‘hambaKu telah menyerahkan dirinya dan meminta perlindungan.”(HR Al-Hakim dari Abu Hurairah).

Ibnul Qoyyim mengatakan:
“Kalimat Laa Hawla wa Laa Quwwata illa Billaah” mempunyai pengaruh yang sangat menakjubkan saat menanggung beban pekerjaan yang sulit dan keras, atau saat menghadap kepada raja dan orang yang ditakutkan, selain pengaruhnya yang efektif untuk menolak kemiskinan".

Dari Abi Musa Al-Asy’ari ia berkata: 
Rasulullah  berkata kepadaku: 
“Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu bacaan yang menjadi simpanan kekayaan di dalam syurga?”.

 Maka aku menjawab: 
“Tentu, Duhai Rasulullah”. 

Maka Rasulullah ﷺ menjawab: 
“Ucapkanlah Laa Hawla wa Laa Quwwata illa Billaah”.

Ibnu Mas’ud berkata:
“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindugan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah”.

Imam Nawawi menyebutkan berbagai tafsiran di atas dalam Syarh Shahih Muslim dan beliau katakan;
“Semua tafsiran tersebut hampir sama maknanya.” (Syarh Shahih Muslim, 17: 26-27).

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah   bersabda:
“Barangsiapa yang mengucapkan Laa Hawla wa Laa Quwwata illa Billaah maka hal itu sebagai penawar baginya dari 99 penyakit dan yang termudah adalah rasa bimbang”. (HR. Tabrani).

.والله أعلمُ بالـصـواب

Friday, December 1, 2017

Lepasnya Rantai Dajjal

Dalam sebuah riwayat Rasulullah bersabda:
ثَلاَثٌ إِذَا خَرَجْنَ (لَمْ يَنْفَعْ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ) الآيَةَ الدَّجَّالُ وَالدَّابَّةُ وَطُلُوعُ الشَّمْسِ مِنَ الْمَغْرِبِ أَوْ مِنْ مَغْرِبِهَا

“Tiga tanda, jika semuanya telah terjadi, maka tidak akan berguna lagi keimanan seseorang sebelumnya, yaitu; keluarnya Dajjal, binatang melata, dan terbitnya matahari dari barat atau dari tempat terbenamnya” (HR. Tirmidzi -Ahmad).

Tuesday, November 28, 2017

Pesan Abah Guru Sekumpul Tentang Habib.

Orang jaba (biasa, dan bukan habib) alim itu bila dibandingkan dengan Habib yang Jahil, maka lebih mulia cucu  Rasulullah ﷺ (Habib).

Dan berguru kepada Habib yang alim itu lebih afdhol dari pada berguru kepada seribu ulama yang bukan Habib.

Amun habib bujur haja ikuti amun salah jangan diumpati…(apabila Habib itu benar maka ikuti dan bila salah jangan dicaci).

Kita boleh benci dengan maksiatnya (Habib) tapi jangan dengan jasadnya.

Supaya kita kada katulahan gawian para habaib kaya apakah jangan di umpat campuri…(supaya kita tidak kuwalat perbuatan para habib seperti apa saja jangan dicaci / diikut campuri).

Apabila keluarga Rasulullah ﷺ ada yang berbuat jahat maka sebelum berbuat jahat sudah diampuni Allah… jadi ini i'tiqad kita.

Kada mau hubungan ilmu kita sampai ke Rasulullah ﷺ amun kita masih ada tersalah dengan Dzuriyyat Nabi.

Semoga Alloh mengumpulkan kita semua dengan Rasulullah ﷺ dan keluarganya di akhirat..

اللهم صل على سيدنا و حبيبنا و شفيعنا و قرة أعيننا و مولانا محمد وعلى آله وصحبه وسلم..
.اللهم صل وسلم وبارك عليه وعلى اله....

.والله أعلمُ بالـصـواب

Begitu Rupawannya Wajah Rasulullah ﷺ

Disadur dari Kitab Al-Mahabbah karya Imam Ghozali dan Kitab Muhammad Insanul Kamil karya Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki.

Didalam Kitab Al-Mahabbah karya Imam Ghozali disebutkan bahwa Imam Muhammad bin Asy'ats berkata pada masa Nabi Yusuf 'Alaihissalam, penduduk Mesir pernah hidup selama empat bulan tanpa makanan. Jika mereka sedang lapar, untuk menghilangkan rasa laparnya, mereka cukup hanya dengan  memandang Nabi Yusuf  'Alaihissalam. Karena dengan hanya melihat begitu rupawannya  wajah dari Nabi Yusuf  'Alaihissalam menjadikan mereka lupa akan rasa laparnya. 

Bahkan ada yang lebih dari itu. Pernah terjadi di mana sekumpulan perempuan mengiris-ngiris jarinya tanpa terasa, karena takjub melihat ketampanan Nabi Yusuf 'Alaihissalam.

Hal ini telah dijelaskan dalam Firman Allah yang artinya:
“Tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum dengan keelokan wajahnya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: “Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.” (QS. Yusuf: 31).

Dan didalam Kitab Muhammad Insanul Kamil, karya Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki mengatakan bahwa pembagian ketampanan, keindahan dan keelokan yang Allah Ta'ala turunkan ke alam ini dibagi menjadi beberapa bagian, dengan rincian pembagiannya sebagai berikut :
  • 50% untuk Rasulullah ﷺ.
  • 25% untuk Nabi Yusuf 'Alaihissalam, 
  • Sisanya 25% lagi dibagikan kepada seluruh alam raya beserta isinya yang meliputi keindahan alam, keelokan hewan, ketampanan dan kecantikan manusia, dan lain sebagainya.
Baik Rasulullah ﷺ maupun Nabi Yusuf  'Alaihissalam sama-sama rupawan dan mempesona siapapun yang melihat, mereka juga sama-sama diberi 10 hijab dari cahaya guna menjaga penampilannya dari fitnah.

Hanya saja bedanya semua hijab Nabi Yusuf 'Alaihissalam telah dibuka semenjak di dunia, sedangkan Rasulullah ﷺ baru satu yang dibuka, sisanya akan dibuka dan ditampakan kelak di syurga. 

Karena jika semua hijab Rasulullah ﷺ dibuka semenjak di dunia, maka orang-orang didunia akan tanpa sadar  mengoyak-ngoyak jantungnya karena tak kuasa menahan takjub melihat begitu rupawannya Rasulullah ﷺ.


اللهم صل على سيدنا و حبيبنا و شفيعنا و قرة أعيننا و مولانا محمد وعلى آله وصحبه وسلم..
.اللهم صل وسلم وبارك عليه وعلى اله....

.والله أعلمُ بالـصـواب