Firman Allah SWT:
“Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalannya) yang Engkau murkai dan bukan (pula jalan) yang sesat.” (QS. Al-Fatihah:6-7)
Dari Abdullah bin Abbas RA berkata “Salman al-Farisi RA menceritakan kisah hidupnya kepadaku. Salman al-Farisi RA merupakan seorang pemuda Parsi, penduduk kota Isfahan, berasal dari desa Jayyan. Ayahnya adalah seorang pemimpin disebuah Desa. Orang terkaya dan berkedudukan tinggi di desa tersebut. Salman al-Farisi RA adalah insan yang paling disayangi ayahnya sejak Salman al-Farisi RA dilahirkan. Kasih sayang ayahnya semakin bertambah seiring dengan peningkatan usianya, sehingga karena teramat sayang, Salman al-Farisi RA dipingit di rumah seperti halnya seorang anak gadis. Salman al-Farisi RA mengabdikan diri dalam Agama Majusi (yang dianut ayah dan kaumnya).Salman al-Farisi RA ditugaskan untuk menjaga api penyembahan kaumnya supaya api tersebut sentiasa selalu menyala. Ayahnya Salman al-Farisi RA memiliki kebun yang luas, dengan hasil yang banyak. Oleh Karena itu Ayahnya memutuskan untuk menetap di sana sambil mengawasi dan memungut hasilnya.