Saturday, September 8, 2018

Singgasana Nafsu

Seorang santri bertanya kepada gurunya:
"Duhai guru yang mulia, mengapakah nafsu itu bermain disinggasananya yang ada dalam pikiran dan perasaan, dan mengapa banyak orang bisa menceritakannya tapi tetap terbawa olehnya, memahami dampaknya namun tetap terkena juga?.".

Tanpa basa-basi gurunya pun langsung menjawabnya dan berkata:
"Disaat kita sedang melihat keindahan alam, apa yang terjadi pada diri kita, pastinya kita akan sangat menikmatinya bukan.  Saat kita ini sedang melihat terjadinya suatu pertengkaran di jalan apa yang menjadi dampak pada diri kita, kita juga akan memikirkannya juga bukan, dan bahkan bisa teringat terhadap kejadian tersebut.

Pahamilah jika yang pertama kali di akses oleh indera adalah fikiran dan perasaan, sedangkan apa yang kita lihat dan kita dengar ini bukan kemauan kita,  semua keadaan diciptakan untuk kita hadapi, karena ada ketentuan bermain disana. Maka hawa nafsu bukan terletak di indera tapi pada fikiran dan perasaan, itu sebabnya pandangan pertama kepada yang bathil itu masih halal, namun pandangan selanjutnya tidak di perbolehkan karena sudah di tumpangi oleh hawa nafsu, dimana rasa langsung terakses..

Jika kita sebelumnya sudah sering mendengar tentang jangan berprasangka terhadap orang lain, maka sekarang saatnya hindari berprasangka terhadap keadaan atau kejadian yang datang menghampiri kita, biarkan dia mengalir sendiri, jangan di fikirkan jangan di ingat, kita lepaskan saja.

Kita sudah terbiasa mengomentari keadaan yang datang menghampiri kita, memberikan penilaian,  menduga-duga, bahkan bisa terbawa emosi, dan rasa rasa lainnya, seperti minyak yang menyebar mencari api, kita lah yang akan membakar diri kita sendiri. Dididalam Al qur'an  Allah telah berfirman yang artinya:
“Maka Allah sekali-kali tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri,” (QS. Ar Ruum: 9)

Disaat kita di minta dzikrullah, itu bermakna kita di minta melokalisasi fikiran agar tidak terpengaruh terhadap hal yang di luar diri. Jika kita menyaksikan ada yang sedang melafadzkan dzikir tapi masih emosi atau marah atau masih membicarakan yang bukan haq nya, itu artinya lafadz tadi belum bisa melokalisasi fikirannya, kesadaran belum bisa memposisikan diri sebagai audzubillah...sehingga neraka kita jinjing kemana mana".

Wallahu Alam Bishowab.

Friday, August 31, 2018

Kapal Sam Ratulangi PB 1600

Kapal Sam Ratulangi PB 1600 kepanjangan dari SAMRATULANGI PALWO BUWONO 1600  milik BUMN Djakarta lloyd.

Beberapa waktu lalu, kapal "Sam Ratulangi PB 1600" ditemukan mengambang di sekitar pantai Myanmar. Menurut Aung Kyaw Linn, sekretaris jenderal Federasi Pelaut Independen Myanmar mengatakan kapal itu masih dalam keadaan laik jalan, dan bisa dioperasikan untuk berlayar, lapor Myanmar Times.

Menurut informasi sebelumnya dari Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok kapal Sam Ratulangi PB 1600 merupakan salah satu dari 39 kapal ‘mati’ yang sudah tidak lagi beroperasi dan berada di dalam maupun di luar Dam pelabuhan Tanjung Priok agar segera diurus, karena jika dibiarkan, dalam beberapa hari kedepan bakal tenggelam.

Kapal lainnya adalah  kapal Sweet Istambul Belawan (tidak diketahui siapa pemiliknya),  dan KM Samratulangi PB 1600 (milik Djakarta Lloyd). Kedua kapal itu kondisinya sudah sangat memprihatinkan, sudah tidak dijaga dan tak ada crew.

“Kalau ini tidak segera ditangani, dan kemudian tenggelam terbawa arus akan membahayakan keselamatan pelayaran,” kata Kepala Syahbandar Utama pelabuhan Tanjung Priok, H. Marwansyah, di Tanjung Priok Jakut.

Karena itu, pihaknya akan memanggil para pemilik kapal, untuk secepatnya memindahkan semua kapal-kapal tersebut ke dalam satu lokasi yang lebih aman.Selain harus diperhatikan kapal-kapal ‘mati’ itu, juga direktorat kenavigasian Tanjung Priok dinimta untuk memperhatikan pula rambu-rambu yang lepas. Bahkan, Kamis (16/3), sewaktu Ocean Week mengikuti patrol Kantor Syahbandar, sempat melihat satu tanda rambu navigasi yang terlepas terbawa arus hingga sampai di dekat dermaga NPCT1.

Sebenarnya masalah yang terkait dengan kapal-kapal mati di Priok, itu menjadi tanggung-jawab dan kewenangan siapa kalau ada kehilangan. Pertanyaan lainnya, apakah puluhan kapal ‘mati’ itu masih juga membayar uang jasa labuh.

Pihak berwenang di pelabuhan Priok mesti harus tegas untuk menyelesaikan kapal-kapal ini. Para pemilik kapal pun mesti peduli dan memperhatikan dampaknya, karena jika tenggelam dapat membahayakan pelayaran.

Berikut Detail
SHIP’S PARTICULAR KM. SAMRATULANGI PALWO BUWONO 1600
1Nama Kapal:KM Samratukangi Palwo Buwono 1600
2Pembuatan:1998
3Dibangun di:Jakarta – Indonesia
4Milik:PT. Pelayaran Samudera Djakarta Lloyd (Persero)
5Ukuran Kapal:
Panjang keseluruhan:177,35 meter
Panjang:167,74 meter
Lebar:27,50 meter
Dalam:14,30 meter
6Tonase dan Kapasitas
Bobot Mati (DWT):23.412 ton
Isi Kotor (GT):18.247 ton
Isi Bersih (NT):9.903 ton
7Mesin Utama dan Auxiliary
Mesin Utama (Main Engine)
– Jumlah:1(satu) unit
– Merk:MAN / B & W
– Model:7L60MC
– Kapasitas:13.440 KW
– BuatanJerman
Mesin Bantu (Auxiliary Engine)
– Jumlah:3 (tiga) unit
– Merek:Daihatsu
– Model:6 DK 20
– Kapasitas:3 x 930 KW , 900 rpm
Mesin Genset Emergency
– Jumlah:1 (satu) unit
– Merek:MAN
– Model:D 2866 TE
– Kapasitas:160 Kw

Monday, August 27, 2018

Nabi khidir AS Bertanya Kepada Rasulullah ﷺ

Disadur dari kitab Jami’ Karamatil Auliya’ yang ditulis oleh Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani ditukiskan ketika dalam sebuah perjalanan, Ibrahim Al-Khawash merasa kehausan sehingga akhirnya Ibrahim Al-Khawash pun terjatuh pingsan tak sadarkan diri. Tiba-tiba Ibrahim Al-Khawash merasakan adanya percikan air yang mengenai wajahnya. Setelah dibuka matanya, Ibrahim Al-Khawash lalu melihat seorang pemuda tampan menunggang seekor kuda, berpakaian hijau dan bersorban warna kuning.

Kemudian pemuda itu turun dan memberi minum kepada Ibrahim Al-Khawash seraya berkata:
 ”Naiklah dibelakangku”.

Tidak berapa lama kemudian, Ibrahim Al-Khawash pun sudah sampai ke Madinah. Kemudian pemuda itu berkata:
”Turunlah, sampaikan salamku kepada Rasulullah , katakanlah kepada beliau bahwa Khidir menyampaikan salam kepadanya”.

Wednesday, August 22, 2018

Karomah Debu Madinah.

SESAMPAINYA DI AMERIKA, DEBU TANAH YANG DIAMBIL DARI MAKAM RASULULLAH  ITU KEMUDIAN DI USAPKAN DI KEPALA ANAKNYA YANG DI VONIS DOKTER HARUS OPERASI BEDAH OTAK...

Suatu ketika Rasulullah  diminta sahabat untuk mengobati penyakit yang diderita. Kemudian Beliau  Menjilat telunjuk Tangannya lalu Menekannya ke Tanah dan mengusap-usapkan Telunjuk Beliau ke bagian Tubuh sahabat yang sakit, dengan membaca Doa:


ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﺮﺑﺔ ﺃﺭﺿﻨﺎ ﺑﺮﻳﻘﺔ ﺑﻌﻀﻨﺎ ﻟﻴﺸﻔﻰ ﺑﻪ ﺳﻘﻴﻤﻨﺎ ﺑﺈﺫﻥ ﺭﺑّﻨﺎ
"Dengan menyebut Asma Allah, Tanah Bumi kami, dengan Air Ludah sebagian kami, agar disembuhkan dengannya orang sakit kami, dengan Izin Tuhan kami". (HR Bukhari Muslim, Shahih Muslim: Imam Muslim an-Naysaburi).


Hisyam Nadzir, mantan Menteri perminyakan Opec Arab Saudi, seorang yang anti Bid'ah yang sama sekali tidak mempercayai adanya Karomah dan tidak pernah mau Bertawassul karena menurutnya itu dapat mengantarkan kepada Kemusyrikan.

Suatu ketika, anaknya menderita sakit Kepala yang luar biasa aneh, karena di otaknya terdapat seekor Ulat yang hidup. Kemudian sang anak dibawanya berobat kemana-mana, sampai akhirnya dibawa ke sebuah rumah sakit di Amerika Serikat. Kata dokter, kondisi anak sang menteri sungguh memprihatinkan.

Harus dilakukan operasi bedah otak. Kalau tidak segera dilakukan akan meninggal dunia. Dan kalau dilakukan, operasi bedah otak bisa melahirkan dua kemungkinan: 
1. Kalau gagal akan mati, dan inilah kemungkinan terbesar. 
2. Kalau sukses, meskipun hidup sang anak akan cacat.


Dalam situasi dan pilihan yang begitu sulit, sebelum memutuskan agar anaknya segera dioperasi, Hisyam Nadzir ingin menenangkan diri dan pulang ke Madinah kota Rasulullah .

Seorang yang dulunya tak percaya Karomah dan tak mau bertawassul itu, tiba-tiba berkeinginan untuk mengambil Debu dari Makam Rasulullah , untuk dibawa ke Amerika Serikat.
Dan pergilah ia menemui penjaga Makam Rasulullah  guna meminta izin agar diperbolehkan mengambil Debu dari Makam Kekasih Allah Swt ini.

Sesampainya di Amerika, Debu Tanah yang diambil dari Makam Rasulullah  itu kemudian diusapkan di Kepala anaknya yang di vonis dokter harus operasi bedah Otak.

Dan disinilah keajaiban itu terjadi...Ketika Hisyam Nadzir memutuskan agar anaknya dioperasi, dan ketika dirontgen, seekor Ulat yang sebelumnya hidup di Otak anaknya itu entah kenapa tiba-tiba hilang.

Semua dokter pun kaget, pada akhirnya anaknya tidak jadi di operasi bedah Otak, dan lambat laun sembuh total dari penyakit yang selama ini dideritanya.

Setelah kejadian itu, Hisyam Nadzir seorang Menteri yang anti Bid'ah  dan tidak mempercayai adanya Karomah dan tidak pernah mau untuk Bertawassul itu akhirnya melepaskan Faham Wahabinya, kemudian memilih untuk masuk Tarekat dan berkumpul bersama para Sufi meniti jalan agar bisa bertemu dengan Ilahi Rabbi...

(Mafahim Yajib an Tushohhah: Sayyid Muhammad bin Sayyid Alwi al-Maliki)
Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad.
Wallahu alam bishowab.

Sunday, August 19, 2018

Bala Dalam Hati

Bala berasal dari bahasa arab yaitu Al-bala’ yang  bermakna al-ikhtibar (ujian). Istilah bala’ sendiri digunakan untuk menggambarkan ujian yang baik maupun yang buruk (Imam ar-Razi, Mukhtar al-Shihah, hal. 65).

Dalam kitab al-Tibyan fi Tafsir Gharib al-Qur’an dinyatakan, bahwa bala’ itu memiliki tiga bentuk; ni’mat (kenikmatan), ikhtibaar (cobaan atau ujian), dan makruuh (sesuatu yang dibenci) (Syihab Al-Din Ahmad, Al-Tibyan fi Tafsir Gharib al-Qur’an, juz 1, hal. 85). 

Bala dalam hati adalah satu bentuk ikhtibaar (cobaan atau ujian) yang terkadang kita sendiri tidak menyadarainya. Bala’ dalam konteks ikhtibaar (cobaan atau ujian) ini juga terdapat di dalam firman Allah SWT yang artinya:

“Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.” (Qs. al-Baqarah [2]: 49).

 Bala dalam hati sebagaimana  firman Allah SWT yang artinya:
“Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” (QS. al-Baqarah : 7).

Monday, August 13, 2018

Doa Tanpa Sholawat.

Hadits dari Ali bin Abi Thalib yang mengatakan:

كل دعاء محجوب حتى يصلى على النبي صلى الله عليه وسلم

“Semua doa itu terhalang, sampai dibacakan shalawat untuk Nabi ”.

Kisah nyata putri Sulthonul  Al Habib Salim Bin 'Abdullah Bin Umar Asy-Syathiri yang bermimpi bertemu sayyidatina Fatimah Az-Zahra mebceritakan tentang mimpinya kepada ayahnya ulthonul  Al Habib Salim Bin 'Abdullah Bin Umar Asy-Syathiri :

"Tadi malam aku telah bermimpi... Saat itu, seolah-olah aku sudah telah meninggal, lalu aku bisa melihat orang-orang yang menangisi kepergianku".

Pahala Membaca Shalawat

Firman Allah SWT dalam al-Quran:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya, bershalawat atas Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab 56).

Lalu apa fadhilahnya membaca shalawat kepada junjungan kita Rasulullah 

Ada beberapa riwayat yang datang dari hadist Rasulullah , Atsar para sahabat RA dan pengalaman beberapa ulama yang mengisyaratkan imbalan bagi kita yang mau bershalawat.

Sunday, August 12, 2018

Bencana Dan Penyebabnya.

Disadur dari Kitab Duratun-Nashihin yang memiliki arti "Mutiara Para Penasehat" merupakan suatu kitab yang menghimpun mutiara nasehat, peringatan-peringatan, dan juga kisah-kisah menarik yang meliputi ranah duniawi dan ukhrawi. Kitab ini ditulis oleh  Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir al-Khaubawiyyi (Al-Khubawi atau al-Khubuwi), wafat pada 1824 M. Telah diceritakan oleh Abu Hurairah RA., Bahwa  Rasulullah  bersabda:


Saturday, July 14, 2018

Berkah Ludah Seorang Gadis Kecil

Dikutip dari kitab yang berjudul "Manusia Langit" karangan dari Al Habib Novel bin Muhammad Al-'Aydrus.

Suatu hari didalam sebuah perjalanan, ketika tiba waktunya untuk sholat, As Syeikh Muhammad Jazuli RA menghampiri sebuah sumur untuk berwudhu, akan tetapi beliau tidak menemukan timba untuk mengambil air dari dalam sumur tersebut.

Dalam keadaan bingung seperti itu, tiba-tiba dari tempat yang lebih tinggi seorang gadis kecil yang sedang memperhatikan beliau, berkata :
"Siapakah anda?". 

As Syeikh Jazuli RA kemudian menyebutkan jati dirinya.

Gadis kecil itu lalu berkata:
"Engkaukah pria yang dipuji-puji dan disebut sebagai orang baik akan tetapi terlihat kebingungan untuk  mengambil air dari dalam sumur tersebut?".

Gadis itupun segera berjalan mendekati mulut sumur kemudian ia meludah kedalamnya, tiba-tiba air sumur itu naik ke atas hingga luber ke permukaan.

Menyaksikan peristiwa yang menakjubkan itu, Ad Syeikh Jazuli RA segera berwudhu dan setelah itu, ia berkata : 
"Aku memohon kepadamu dengan bersumpah kepada Allah Ta'ala, tolong jawab pertanyaanku, bagaimana engkau dapat mencapai kedudukan yang mulia ini?".


Lalu gadis kecil itu menjawab:
"Hanya dengan banyak bershalawat kepada Baginda Nabi Muhammad ﷺ" .

Sejak saat itu, As Syeikh Jazuli RA bersumpah untuk menulis sebuah buku tentang Shalawat, dan beliau pun mengarang kitab "Dalail Khoirot".

Wallahu a'lam bishowab.

Saturday, June 30, 2018

Ibadah Paling Panjang.

Ada seorang  murid bertanya kepada gurunya:
"Duhai guru, apakah ibadah paling panjang itu???".


Gurunya pun langsung meresponnya dan berkata:
"Menikah".


Murid itu pun bertanya kepada gurunya lagi:
"Duhai guru, Kenapa dalam menikah itu disebut ibadah paling panjang,,???.

Gurunya pun langsung meresponnya dan berkata:
"Pahamilah bahwa tidak semua pernikahan itu adalah bernilai ibadah, begitu juga dengan amalan kita yang lainnya, karena amalan kita itu tergantung daripada niat kita. Sebagaimana ada satu riwayat dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Begitu juga dengan Menikah yang akan mendapatkan nilai ibadah dan memperoleh pahala jika memang diniatkan untuk beribadah dan mengikuti Sunnah Rasulullah ﷺ. Akan tetapi jika niatnya beda maka kita hanya akan dapat apa yang kita tuju saja dan hanya Allah  saja yang maha mengetahui ganjarannya.