Disadur dari kitab Jami’ Karamatil Auliya’ yang ditulis oleh Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani ditukiskan ketika dalam sebuah perjalanan, Ibrahim Al-Khawash merasa kehausan sehingga akhirnya Ibrahim Al-Khawash pun terjatuh pingsan tak sadarkan diri. Tiba-tiba Ibrahim Al-Khawash merasakan adanya percikan air yang mengenai wajahnya. Setelah dibuka matanya, Ibrahim Al-Khawash lalu melihat seorang pemuda tampan menunggang seekor kuda, berpakaian hijau dan bersorban warna kuning.
Kemudian pemuda itu turun dan memberi minum kepada Ibrahim Al-Khawash seraya berkata:
”Naiklah dibelakangku”.
Tidak berapa lama kemudian, Ibrahim Al-Khawash pun sudah sampai ke Madinah. Kemudian pemuda itu berkata:
”Turunlah, sampaikan salamku kepada Rasulullah ﷺ, katakanlah kepada beliau bahwa Khidir menyampaikan salam kepadanya”.
Dalam sebuah riwayat lain juga dikisahkan bahwa Nabi khidir AS pun bertemu dengan Rasulullah ﷺ dan bertanya :
"Bagaimana mungkin seorang hamba tergolong sebagai orang yang beruntung? Padahal ketentuan Allah SWT sebelumnya dia adalah kelompok yang celaka?".
Nabi khidir AS melanjutkan pembicaraannya dan berkata:
"Semua dari para Nabi AS, tidak satupun yang mampu menjawab pertanyaanku".
Lalu Rasulullah ﷺ menjawab:
"Duhai khidir, hal itu bisa terjadi berkat sholawat mereka kepadaku".
Oleh karena itu pada hakekatnya kita sebagai ummat Rasulullah ﷺ harus senantiasa bersholawat kepada Rasulullah ﷺ, hanya dengan bersholawat kepada Rasulullah ﷺ maka Insya Allah hal ini akan dapat merubah ketentuan Allah SWT, dari hal yang tidak baik menjadi baik.
اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى ال سيدنا محمد
No comments:
Post a Comment