Bala berasal dari bahasa arab yaitu Al-bala’ yang bermakna al-ikhtibar (ujian). Istilah bala’ sendiri digunakan untuk menggambarkan ujian yang baik maupun yang buruk (Imam ar-Razi, Mukhtar al-Shihah, hal. 65).
Dalam kitab al-Tibyan fi Tafsir Gharib al-Qur’an dinyatakan, bahwa bala’ itu memiliki tiga bentuk; ni’mat (kenikmatan), ikhtibaar (cobaan atau ujian), dan makruuh (sesuatu yang dibenci) (Syihab Al-Din Ahmad, Al-Tibyan fi Tafsir Gharib al-Qur’an, juz 1, hal. 85).
Bala dalam hati adalah satu bentuk ikhtibaar (cobaan atau ujian) yang terkadang kita sendiri tidak menyadarainya. Bala’ dalam konteks ikhtibaar (cobaan atau ujian) ini juga terdapat di dalam firman Allah SWT yang artinya:
“Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.” (Qs. al-Baqarah [2]: 49).
Bala dalam hati sebagaimana firman Allah SWT yang artinya:
“Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” (QS. al-Baqarah : 7).
Bala dalam hati ini adalah bala yang sangat dashyat karena sifatnya yang tersebunyi dan kita sendiripun terkadang masih saja tidak menyadarinya. Dalam suatu hikayat telah dikisahkan mengenai Bala dalam hati sebagai berikut:
قال أحد الطلاب لشيخه: "كم نعصي الله ولا يعاقبنا".
Seorang pelajar bertanya kepada gurunya:
" Mengapa ketika kita telah sering melakukan maksiat terhadap Allah, tetapi Allah tidak menimpakan Bala-Nya ke atas kita dengan segera?".
فرد عليه الشيخ: "كم يعاقبك الله وأنت لا تدري".!
Gurunya menjawab:
"Allah telah menimpakan bala-Nya, akan tetapi engkau tidak menyadarinya.!".
ألم يسلبك حلاوة مناجاته ..!!
"Bukankah Allah telah mencabut perasaan indah bermunajat denganNya dari hatimu...!!
وما ابتلي أحد بمصيبة أعظم عليه من [قسوة قلبه].
"Tiada bala yang lebih berat itu telah ditimpakan kepada seseorang itu dengan penyakit "Hati yang keras".
إن أعظم عقاب يمكن أن تلقاه هو قلة التوفيق إلى أعمال الخير .
"Sesungguhnya seberat-berat bala yang akan ditimpakan ke atasmu ialah Allah akan menyempitkan laluanmu ke arah jalan kebaikan".
ألم تمر عليك الأيام دون قراءة للقرآن ؟!
"Bukankah telah berlaku ke atas dirimu jika engkau tidak membaca Quran selama beberapa hari?".
بل ربما تسمع قوله تعالى: {لو أنزلنا هذا القرآن على جبل لرأيته خاشعاً متصدعاً من خشية الله} .. وأنت لا تتأثر كأنك لم تسمعها ..!!!
"Bahkan mungkin engkau mendengar firmanNya yang berbunyi "kalau Kami turunkan Al-Quran ini ke atas gunung nescaya engkau akan melihatnya khusyuk dan hancur luluh kerana takutkan Allah" (QS:Al-Hasyar : 21)".
"Engkau mendengar ayat ini tetapi engkau tidak merasa apa-apa...!!!"
ألم تمر عليك الليالي الطوال وأنت محروم من [القيام] ..؟!
"Bukankah berlalu beberapa malam tetapi engkau terhalang daripada bangun [qiyamullail] ?"
ألم تمر عليك مواسم الخير: رمضان .. ست شوال .. عشر ذي الحجة . ولم تُوفق إلى استغلالها كما ينبغي ..
"Bukankah telah pergi waktu luang untuk mengerjakan kebaikan seperti: Ramadhan, Enam Syawwal, Sepuluh Zulhijjah. Sedangkan engkau tidak dipermudahkan untuk mengambil waktu luang tersebut dengan sewajarnya.....".
أي عقاب أكثر من هذا
Adakah Bala yang lebih Dashyat daripada bala ini?.
Indikasinya Bala dalam hati:
- Bukankah kita ini merasa berat apabila kita ingin melakukan ketaatan?
- Bukankah lidah kita telah ditahan untuk selalu mengingati-Nya?
- Bukankah kita ini merasa lemah jika kita berhadapan dengan bisikan hawa nafsu dan syahwat?
- Bukankah kita telah ditimpakan dengan cinta dunia, harta, pangkat dan perasaan ingin terkenal?
- Adakah bala yang kita terima lebih berat daripada ini semua?
- Bukankah dipermudahkan bagi kita untuk mengumpat, menfitnah, memaki hamun, mengadu domba dan berkata dusta?!
- Bukankah kita ini telah disibukkan dengan perkara-perkara yang sia-sia tiada kaitan dengan diri kita?!
- Bukankah kita ini telah dilupakan tentang akhirat dan segala tujuan kita adalah kepada keduniaan yang fana.
- Semua kehinaan ini tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk-bentuk bala yang Allah timpakan ke atas diri kita.
- Berhati-hatilah, karena bala yang paling ringan yang Allah timpakan itu adalah: "Bala yang kita sadari seperti bala yang ditimpakan ke atas harta, anak dan kesehatan".
- Dan sesungguhnya sebesar-besar bala yang ditimpakan ke atas hamba adalah "Bala yang tidak kita sadari yaitu "Bala yang menimpa pada hati"
Mari kita mohon keampunan dan kesejahteraan dari Allah dan beristighfarlah atas dosa-dosa kita.
Wallahu Alam Bishowab..
No comments:
Post a Comment