Madinah, Tahun 49
Hijriah
Inna lillah wa inna ilaihi rajiun.
Hari itu sebuah berita
duka telah menciptakan tangisan, kepiluan dan ratapan yang mendalam dari masyarakat kota kufah yang menyayat kalbu yang mengiringi kepergian Al Hasan bin Ali bin Abbi
Thalib.
Angin kencang dan berita duka merayap hingga menerpa gerbang Kufah. Masyarakat kota kufah menyongsong kabar kematian putra sulung Fathimah binti Muhammad itu dengan dengus dendam dan gemertak geraham beradu. Kutukan dan sumpah serapah mereka merebak ke setiap rumah dan menampar daun telinga penghuni istana Muawiyah.
Para tokoh pendukung Ahlulbait mengendap-endap menuju rumah Sulaiman bin Shard al Khuza’I diam-diam mereka mengadakan rapat darurat di ruang bawah tanah (sirdab) rumah Sulaiman. Suara Sulaiman bercampur kesedihan dan kemarahan, yang nyaris melengking menghentikan suasana bising dalam ruangan itu.