Mari Kita berkenalan dengan Pelantun Diba' dari Bekasi, seorang guru sekaligus Ulama muda yang memiliki Akhlaqul karimah dan seorang figur kharismatik. Dialah Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas Pelantun Diba' (Maulid Ad-Diba’i) dari kota Bekasi yang meneruskan jejak ayahandanya Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas.
Maulid Ad-Diba’i merupakan sebuah maha karya maulid yang sangat termasyhur dikalangan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, sebuah gubahan dari seorang ulama besar yang juga ahli hadits yaitu Imam Wajihuddin ‘Abdur Rahman bin Muhammad bin ‘Umar bin ‘Ali bin Yusuf bin Ahmad bin ‘Umar ad- Diba`ie asy-Syaibani al-Yamani az- Zabidi asy-Syafi` yang berisikan tentang syair-syair sanjungan (madah) atas Nabi Muhammad SAW dan kisah tentang ihwal kehidupan Nabi Muhamad SAW.
Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas adalah anak keempat dari pernikahan Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas dengan Syarifah Lu’lu binti Abdullah Al-Atthas yang telah dikaruniai tujuh orang anak.
Beberapa waktu sebelumnya, ketika Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas masih menuntut ilmu di Hadramaut, ayahanda Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas yaitu Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas sempat gundah, atas apa yang terjadi diluar expetasi Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas (Manusia boleh saja berencana tapi kembali lagi kepada Allah SWT yang maha berkehendak), ketika mendapati putra sulungnya yang diharapkan akan meneruskan jejak Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas sebagai pewaris, pembaca dan penghafal Maulid Ad-Diba’i telah berpulang ke rahmatullah.
Tetapi tidak lama kemudian setelah Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas yang baru saja pulang sehabis menuntut ilmu dari Hadramaut, Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas dapat merasa lega ketika mendapati bahwa Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas ternyata juga dapat menghafal Maulid Ad-Diba’i dan disiapkan untuk meneruskan jejak ayahandanya Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas untuk membaca dan melantunkan Maulid Ad-Diba’i. Dan Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas juga telah mewarisi kepiawaian ayahandanya, Al-Habib Ali bin Shalih Al-Atthas dalam membaca, menghafal dan melantunkan Maulid Ad-Diba’i.
Ada pepatah bilang jika Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya yang artinya bahwa akhlaq anak tidak akan berbeda jauh dari orang tuanya. Ini juga berlaku bagi Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas memiliki kepribadian akhlaqul karimah Seperti hal ayahandanya, Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas. Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas juga akan selalu meluangkan waktu hanya untuk memenuhi undangan membacakan dan melantunkan Maulid Ad-Diba’i.
Ihwal kepiawaian Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas membaca kitab Maulid Ad-Diba’i ini telah digariskan secara turun temurun berawal dari Al-Habib Muhammad bin Muhsin Alatas, generasi pertama habaib yang telah menjejakkan kaki di kota Bekasi, kemudian diturunkan kepada kakeknya Al- Habib Sholeh bin Abdullah Alatas, lalu diturunkan lagi kepada ayahnya Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas bin Abdullah Alatas. Dan akhirnya diturunkan lagi kepada Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas.
Maulid Ad-Diba’i merupakan sebuah maha karya maulid yang sangat termasyhur dikalangan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, sebuah gubahan dari seorang ulama besar yang juga ahli hadits yaitu Imam Wajihuddin ‘Abdur Rahman bin Muhammad bin ‘Umar bin ‘Ali bin Yusuf bin Ahmad bin ‘Umar ad- Diba`ie asy-Syaibani al-Yamani az- Zabidi asy-Syafi` yang berisikan tentang syair-syair sanjungan (madah) atas Nabi Muhammad SAW dan kisah tentang ihwal kehidupan Nabi Muhamad SAW.
Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas adalah anak keempat dari pernikahan Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas dengan Syarifah Lu’lu binti Abdullah Al-Atthas yang telah dikaruniai tujuh orang anak.
Beberapa waktu sebelumnya, ketika Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas masih menuntut ilmu di Hadramaut, ayahanda Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas yaitu Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas sempat gundah, atas apa yang terjadi diluar expetasi Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas (Manusia boleh saja berencana tapi kembali lagi kepada Allah SWT yang maha berkehendak), ketika mendapati putra sulungnya yang diharapkan akan meneruskan jejak Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas sebagai pewaris, pembaca dan penghafal Maulid Ad-Diba’i telah berpulang ke rahmatullah.
Tetapi tidak lama kemudian setelah Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas yang baru saja pulang sehabis menuntut ilmu dari Hadramaut, Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas dapat merasa lega ketika mendapati bahwa Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas ternyata juga dapat menghafal Maulid Ad-Diba’i dan disiapkan untuk meneruskan jejak ayahandanya Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas untuk membaca dan melantunkan Maulid Ad-Diba’i. Dan Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas juga telah mewarisi kepiawaian ayahandanya, Al-Habib Ali bin Shalih Al-Atthas dalam membaca, menghafal dan melantunkan Maulid Ad-Diba’i.
Ada pepatah bilang jika Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya yang artinya bahwa akhlaq anak tidak akan berbeda jauh dari orang tuanya. Ini juga berlaku bagi Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas memiliki kepribadian akhlaqul karimah Seperti hal ayahandanya, Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas. Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas juga akan selalu meluangkan waktu hanya untuk memenuhi undangan membacakan dan melantunkan Maulid Ad-Diba’i.
Ihwal kepiawaian Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas membaca kitab Maulid Ad-Diba’i ini telah digariskan secara turun temurun berawal dari Al-Habib Muhammad bin Muhsin Alatas, generasi pertama habaib yang telah menjejakkan kaki di kota Bekasi, kemudian diturunkan kepada kakeknya Al- Habib Sholeh bin Abdullah Alatas, lalu diturunkan lagi kepada ayahnya Al-Habib Ali bin Sholeh Al-Atthas bin Abdullah Alatas. Dan akhirnya diturunkan lagi kepada Al-Habib Abdullah bin Ali Al-Atthas.
Wallahu Alam Bishowab.