Allah SWT berfirman:
Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.”( Q.S al-Isra:111)
Allah SWT memiliki sifat berdiri sendiri (Qiyamuhu Binafsihi). Artinya ialah bahwa Allah SWT berdiri sendiri dan tidak memerlukan pertolongan makhluk-Nya, dan mustahil bagi Allah SWT membutuhkan sesuatu kepada makhluk-Nya (Ikhtiyaaju Lighoirihi) karena Allah SWT Maha Kaya dan seluruh alam semesta ini adalah milik-Nya. Allah SWT berfirman;
“… Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan (Nya)…” (Q.S. Muhammad 38).
Jika saja Allah SWT memerlukan pertolongan mahluk-Nya berarti Allah SWT menyerupai makhluk-Nya.
Allah SWT berfirman:
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan” (Q.S Al Fatihah 5).
“ Tidak ada sesuatu apapun yang menyerupai Allah Ta’ala. Dialah yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui” (Q.S.Asy-Syuro : 11 ).
Mustahil bagi Allah SWT serupa dengan makhluk-Nya. Jika Allah SWT serupa dengan makhluk-Nya, tentulah Allah SWT memiliki kelemahan dan tidak kuasa terhadap sesuatu.
Padahal Allah SWT berfirman;
“Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (Q.S. al-Ikhlas 4).
“Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih (Alam Semesta Bertasbih) kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). dan Dialah Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ( Surat Al Hadiid : 1).
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ash Shomad (Yang maha Penguasa lagi maha Sempurna dan tempat bergantung kepada-Nya segala sesuatu)”(Q.S Al Ikhlas 1-2).
Allah SWT yang maha kuasa lagi Maha Sempurna dan tempat bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tidak memerlukan pertolongan mahluk-Nya. Seandainya saja seluruh manusia itu kafir dan tidak beriman kepada-Nya, kesempuraan-Nya tidak akan berkurang sedikitpun. Begitu juga bila seluruh manusia itu beriman dan mengabdikan diri kepada-Nya, kesempurnaan-Nya tidak bertambah sedikitpun. Allah SWT tidak memerlukan ibadah atau apa saja dari makhluk-Nya.
Allah SWT berfirman:
“Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji”. (Q.S Fathir:15)
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”.(QS Al-Ankabut:6).
“Jika saja kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu”. QS Az-Zumar:7).
Pada hakekatnya ketika Allah SWT menciptakan makhluk-Nya, Allah telah memperlihatkan kebesarannya,dan tidak memilki hajat kepada makhluk-Nya. Sebaliknya kita sebagai makhluk-Nya lah yang pasti akan memiliki hajat dan memerlukan pertolongan dari Allah SWT setiap saat. Tanpa pertolongan Allah SWT pastinya kita sudah binasa.
No comments:
Post a Comment