Friday, March 27, 2015
Tuesday, March 3, 2015
Friday, February 27, 2015
Anjuran Untuk Memakai Batu Cincin
Sangat dianjurkan bagi seorang laki-laki agar dapat menggunakan batu cincin dan bagi seorang muslim insya Allah ia akan termasuk kedalam golongan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (ASWAJA) yaitu golongan yang senantiasa memiliki i'tikad untuk mengikuti sunnah Nabi Muhamad SAW. Dan Thoriqoh para shabatnya dalam hal aqidah, amaliyah fisik ( fiqih) dan hakikat atau Golongan yang mempunyai I’tikad / keyakinan yang searah dengan keyakinan jamaah Asya’iroh dan Maturidiyah. Dan sebagai muslim maka ia akan dikenali untuk meneruskan beberapa sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhamad SAW dan salah satu diantara sunnahnya adalah memakai batu cincin.
Tuesday, January 6, 2015
Taubatnya Seorang Pelacur Yang Cantik Jelita
Disebuah kota besar tinggallah seorang pelacur yang sangat cantik jelita. Karena kecantikan paras wajahnya dan kemolekan tubuhnya banyak sekali laki-laki hidung belang yang telah jatuh kedalam pelukannya dan diapun tidak sembarangan untuk melayani setiap laki-laki hidung belang yang datang kecuali hanya laki-laki yang tajir & berduit yang sanggup membayar tarif pelayanan yang sangat mahal.
Larangan Memakai Cincin Emas Bagi Laki-laki.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه, dari Rasulullah ﷺ telah berkata:
“Bahwasanya beliau (Rasulullah ﷺ)melarang memakai cincin dari emas,”(HR Bukhari dan Muslim ).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه , bahwasanya Rasulullah ﷺ pernah melihat seorang laki-laki memakai cincin emas, lalu Rasulullah ﷺ segera menanggalkannya dan membuangnya sambil bersabda:
“Apakah salah seorang dari kalian ada yang berani dengan sengaja mengambil bara neraka lalu ia letakkan di tangannya?”.
Setelah itu Rasulullah ﷺ pun berlalu pergi, kemudian ada orang yang mengatakan kepada laki-laki itu:
“Ambillah kembali dan manfaatkan cincinmu itu” .
Laki-laki itupun berkata:
“Demi Allah, selamanya aku tidak akan mengambil kembali apa yang telah dibuang Rasulullah ﷺ” (HR Muslim).
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه :
"Bahwasanya Rasulullah ﷺ telah melarang memakai pakaian yang bergaris sutra dan yang dicelup dengan warna kuning, memakai cincing emas dan membaca al-Qur’an ketika ruku’” (HR Muslim).
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه , bahwasanyaRasulullah ﷺ pernah membuat cincin dari emas dan ketika memakainya beliau meletakkan bagian mata cincinnya di bagian telapak tangan. Maka orang-orang pun ikut membuat cincin seperti itu. Kemudian di saat duduk di atas mimbar, Rasulullah ﷺ menanggalkannya dan bersabda:
“Sesungguhnya aku dulu pernah memakai cincin ini dan sekarang aku letakkan mata cincinnya di bagian telapak tangan”.
Lalu Rasulullah ﷺ membuang cincin itu dan kembai bersabda:
“Demi Allah, aku tidak akan memakai cincin ini selamanya.”Maka orang-orangpun ikut membuang cincin mereka,(HR Bukhari - Muslim)
Syaikh Dr. Shalih Al Fauzan berkata:
“Laki-laki diharamkan untuk memakai cincin emas. Sedangkan cincin perak, atau logam sejenisnya, walaupun sama-sama logam mulia, hukumnya boleh memakainya karena yang diharamkannya hanyalah emas. Dan tidak boleh pula memakai cincin dari campuran emas, tidak boleh memakai kacamata, pena, jam tangan yang memiliki campuran emas. Intinya, lelaki tidak diperbolehkan berhias dengan emas secara mutlak.” (Muntaqa Fatawa Al Fauzan).
Wallahu A'lam Bishowab
Ayah dan Rahasianya.
Suatu hari seorang anak perempuan melihat ayahnya yang sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dan badannya yang mulai membungkuk. lalu anak itu bertanya pada ayahnya:
"Ayah, mengapa wajah ayah kian berkerut-merut dengan badan ayah yang kian hari kian terbungkuk?"
Dengan santai ayahnyapun menjawab :
"Ayah, mengapa wajah ayah kian berkerut-merut dengan badan ayah yang kian hari kian terbungkuk?"
Dengan santai ayahnyapun menjawab :
"Sebab aku adalah Laki-laki."
Dalam hati diapun itu berguman :
" Aku masih tidak mengerti."
Dalam hati diapun itu berguman :
" Aku masih tidak mengerti."
Karena rasa penasaran oleh jawaban dari ayahnya membuatnya jadi terdiam. Ayahnyapun hanya tersenyum kepadanya, lalu dibelainya rambut anaknya itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian ayahnya berkata:
"Anakku, kamu munkin belum mengerti tentang laki-laki".
Perkataan dari ayahnya membuat anak itu tambah kebingungan. Karena penasaran, lalu dia menghampiri ibunya dan bertanya:
"Anakku, kamu munkin belum mengerti tentang laki-laki".
Perkataan dari ayahnya membuat anak itu tambah kebingungan. Karena penasaran, lalu dia menghampiri ibunya dan bertanya:
"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian membungkuk? Dan sepertinya ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?".
Ibunya menjawab:
"Anakku, jika seorang laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan berlaku demikian" .
Hanya itu jawaban dari sang ibu. Diapun kemudian tumbuh menjadi wanita dewasa, tetapi dia tetap saja masih penasaran.
"Anakku, jika seorang laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan berlaku demikian" .
Hanya itu jawaban dari sang ibu. Diapun kemudian tumbuh menjadi wanita dewasa, tetapi dia tetap saja masih penasaran.
Hingga pada suatu malam, dia bermimpi. Di dalam mimpi itu dia seolah-olah mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.
"Saat Ku-ciptakan laki-laki, Aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi".
"Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "
"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "
"Kuberikan Keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya dan yang selalu dia ingat adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."
"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "
"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."
"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa istri yang baik adalah istri yang setia dan taat terhadap suaminya, istri yang baik adalah istri yang senantiasa menemani dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."
"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia dan badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya,kekuatannya, keuletannya demi kelang sungan hidup keluarganya. "
"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia dan Akhirat."
Seketika itu juga dia langsung terbangun dari tidurnya dan segera dia berlari, berlutu dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya. " Aku mendengar dan bisa merasakan bebanmu ayah."
Kisah diatas sebagaimana dalam sebuah riwayat Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
"Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu." (HR.Asy-Syafi'i- Abu Dawud).
Kisah diatas sebagaimana dalam sebuah riwayat Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
"Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu." (HR.Asy-Syafi'i- Abu Dawud).
Wallahu A'lam Bishowab.
Aku Benci
Seorang guru taman kanak-kanak merancang sebuah permainan bagi murid-muridnya. Guru itu menyuruh murid-muridnya agar membawa kantong plastik berisi beberapa butir kentang. Setiap kentang akan di beri tulisan nama orang yang dibenci anak itu. Jadi jumlah kentang yang ada dalam kantong plastik masing-masing anak tidak sama, tergantung banyaknya orang yang dibencinya.
Maka ketika saatnya tiba, setiap anak membawa beberapa kentang bertuliskan nama orang yang dibencinya. Ada yang membawa dua kentang, ada yang membawa 3 bahkan ada yang membawa 5 butir kentang. Kemudian guru menyuruh murid-muridnya untuk membawa kentang dalam kantong plastik itu kemanapun mereka pergi, bahkan ke dalam toilet sekalipun, selama satu minggu.
Hari demi hari berlalu, dan anak-anak itu mulai mengeluh karena bau tak sedap yang mulai timbul karena kentang-kentang itu mulai membusuk. Selain itu, mereka yang membawa lima buah kentang terpaksa membawa-bawa kantong plastik yang lebih berat. Setelah seminggu, anak-anak itu mulai lega karena akhirnya permainan itu selesai.
Guru itu kemudian bertanya: “Apa yang kalian rasakan ketika membawa-bawa kentang itu selama seminggu?” Anak-anak itu mulai mengutarakan rasa frustrasi mereka dan mulai mengeluhkan masalah yang mereka alami karena harus membawa-bawa kentang yang berat dan bau itu kemanapun mereka pergi.
Kemudian guru itu menjelaskan maksud tersembunyi di balik permainan itu, katanya, “Tepat seperti itulah keadaannya kalau kamu membawa-bawa kebencian dalam hatimu. Aroma kebencian akan mengotori hatimu dan kamu harus membawanya kemanapun kamu pergi. Kalau kamu tidak tahan pada bau kentang yang mulai membusuk hanya selama seminggu saja, dapatkah kamu bayangkan bau tidak sedap kebencian dalam hatimu yang kamu bawa sepanjang hidupmu?”
وَصَلىَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Hakekat Ketika Aku Sakit
بِسْـــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه , bahwa Rasulullah ﷺ bersabda : bahwa sesungguhnya Allah سبحانه و تعالى telah berfirman:
Artinya: "Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." (HR. Bukhari -Muslim).
Bahkan Ibnul Qayyim berkata:
Artinya: "Telah nampak jelas perbedaan antara husnudzan dengan ghurur (tipuan). Adapun Husnuzan, jika ia mengajak dan mendorong beramal, membantu dan membuat rindu padanya: maka ia benar. Jika mengajak malas dan berkubang dengan maksiat: maka ia ghurur (tipuan). Husnuzan adalah raja' (pengharapan). Siapa yang pengharapannya mendorongnya untuk taat dan menjauhkannya dari maksiat: maka ia pengharapan yang benar. Sedangkan siapa yang kemalasannya adalah raja' dan meremehkan perintah: maka ia tertipu."
Semua penyakit pada dasarnya berasal dari hasil manifestasi ataupun buah karya dari pikiran kita sendiri. Semua ini berawal ketika kita sering mengatakan “aku” dan pada hahekatnya memiliki arti bahwa Kita itu itu belum ada sesuatu, kemudian berubah menjadi konsep yang tanpa sadar kita mengatakan “Aku sakit” dan pada hahekatnya memiliki arti bahwa kita menjadi ada sesuatu (yaitu sakit). Ketika penyakit itu mulai timbul, kita harus bersikeras untuk menolaknya dan jangan pernah membiarkan konsep “Aku sakit” itu ada di dalam pikiran kita, jika kita dapat melakukannya maka insya Allah kitapun tidak akan jatuh sakit yang berkepanjangan.
Manusia dianugerahkan dengan proteksi imun (sistem kekebalan tubuh yang ada pada manusia) oleh Allah سبحانه و تعالى yang mirip dengan atmosfer bumi. Imun inilah yang akan selalu menjaga kita dengan melawan berbagai macam penyakit atau hal-hal yang negatif yang menyerang dari luar tubuh kita. Imun di sekitar tubuh kita itu diibaratkan seperti sebuah perisai sangat kuat yang memiliki fungsi untuk menolak, menangkal ataupun menangkis dan tidak dapat ditembus oleh penyakit apa pun. Ketika kita sedang sakit, kita seperti memiliki sebuah lubang pada imun kita, sehingga penyakit dapat langsung masuk tubuh kita melalui lubang tersebut. Karena itulah otomatis kita akan langsung menjadi sakit. Namun jika imun kita tetap utuh, insya Allah penyakit tidak akan mudah untuk masuk dan menyerang tubuh kita.
Tapi sering kali ditemukan ketika keadaannya kita terlalu lemah dan dan otomatis akan memikirkannya. Seperti salah satu contohnya kita terlalu memikirkan: “Aduh aku ini sedang sakit”. Jika kita terlalu sering berpikiran seperti ini maka akan dapat mendorong untuk membuat sebuah lubang kecil yang seharusnya tertutup untuk penyakit. Mulanya lubang ini hanya terbuka sedikit, tetapi karena kita terlalu sibuk dan terus memikirkannya lalu tanpa sadar kita sering mengatakan “aku sakit”, maka lubang ini akan terbuka sedikit demi sedikit dan lama-kelamaan akan semakin terbuka lebar dengan adanya propaganda ataupun undangan dari sangkaan kita. Segera setelah celah ini terbuka lebar, penyakit itu akan buru-buru menyerbu masuk dan menjarah tubuh kita.
Lain halnya jika kita dapat selalu untuk bersangka baik dan tidak membiarkan sangkaan-sangkaan yang negatif untuk datang, maka insya Allah tidak ada penyakit yang dapat menjangkiti ataupun mendekati kita .
Jika saja kita bisa untuk selalu bersikap tenang, insya Allah berbagai penyakit yang timbul dapat segera ditanggulangi secara alami. Dengan begitu “karma tetap” kita dapat diubah, sama seperti cahaya yang dapat menghalau kegelapan. Jika kita sangat percaya pada ramalan-ramalan dari para ahli nujum, misalnya pada hari sekian dan sekian kita akan mengidap penyakit ini dan itu, atau mendapat sial di sini dan di situ atau terkena musibah maupun petaka. Sadar atau tanpa disadari kitapun bersangka mengikuti ramalan-ramalan dari para ahli nujum tersebut. Maka hal tersebut itu seperti membuka sebuah pintu kecil di tubuh kita, dan kemudian segala macam hal-hal yang kita sangkakan akan segera datang dengan sendirinya karena undangan dari sangkaan kita.
Pada dasarnya kita memiliki jiwa yang murni dan pikiran yang bersih, oleh karenanya kita harus bersangka baik jika kita memang memiliki penyakit, kita seharusnya tidak merasa terganggu dan terlalu memikirkannya. Ketika kita mulai merasakan sakit, kita pasti akan langsung merasakan bahwa tubuh kita memang sedang sakit, tapi kita harus berlatih untuk menggunakan kekuatan yang ada pada diri kita untuk menangkal penyakit ini dengan mengatakan "aku baik-baik saja" atau "aku tidak apa-apa". Maka Insya Allah kita akan menjadi baik-baik saja. Tubuh kita ini dapat dibaratkan sebagai rumah tempat tinggal kita, dan kita sendiri adalah pemiliknya. Secara logika jika saja tanpa adanya undangan dari kita sebagai pemilik rumah, bagaimana mungkin orang lain dapat masuk kerumah kita?
Jika saja kita bisa tetap bersikap teguh untuk menolaknya, maka insya Allah tak satu pun penyakit yang akan menyerang kita. Bahkan jika ada serangan flu ringan sekalipun, maka kita harus cukup sensitif untuk dapat menyadarinya dengan segera. Namun jika kita tidak berlatih dan tidak sensitif, bagaimana kita akan bisa menyadari hal-hal seperti ini?.
Jika saja kita bisa tetap bersikap teguh untuk menolaknya, maka insya Allah tak satu pun penyakit yang akan menyerang kita. Bahkan jika ada serangan flu ringan sekalipun, maka kita harus cukup sensitif untuk dapat menyadarinya dengan segera. Namun jika kita tidak berlatih dan tidak sensitif, bagaimana kita akan bisa menyadari hal-hal seperti ini?.
Oleh karenanya kita harus selalu bersangka baik apapun kondisi dan keadaan kita pada saat ini. Sebagaimana anjuran dari Rasulullah ﷺ .Dalam sebuah riwayat dari Jabir bin Abdillah رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه , berkata: Aku mendengar Rasulullah ﷺ tiga hari menjelang wafatnya, bersabda:
"Janganlah salah seorang kalian meninggal kecuali ia berhusnuzan kepada Allah." (HR. Muslim).
Marilah kita ubah konsep dan kebiasaan kita ketika kita sedang sakit dari berprasangka "aku sakit" menjadi berprasangka "aku baik-baik saja".
والله أعلمُ بالـصـواب
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Dalam suatu riwayat dari Usamah bin Zaid RA bahwa Rasulullah ﷺ telah bersabda : “Barangsiapa yang diberikan satu perbuatan keba...
-
Shalat hajat adalah shalat yang di laksanakan ketika kita memiliki sebuah tujuan dan keinginan, baik secara urusan dun'yawi atau ukhro...
-
Acapkali kita sering mendengar tentang malaikat Muqorrobin, dan timbul pertanyaan siapa sih sebenarnya “Malaikat Muqorobin” itu?. ...
-
PENGERTIAN PUASA. Puasa dalam etimologi jawa berasal dari bahasa sansekerta. Diambil dari 2 kata yaitu Upa dan wasa, upa memiliki art...
-
Allah سبحانه و تعالى Berfirman: “Mereka selalu bertasbih pada malam dan siang hari tiada henti-hentinya.” (QS.Al Anbiya [21]: 20...
-
Disebuah kota besar tinggallah seorang pelacur yang sangat cantik jelita. Karena kecantikan paras wajahnya dan kemolekan tubuhnya banyak...
-
Diriwayatkan pada suatu malam selepas ba'da Sholat isya' berkumpulah para wali di salah satu surau disekitar kediaman Sunan ampe...
-
Nama lengkap Beliau adalah Habib Muhammad bin Husein bin Zainal Abidin bin Ahmad Alaydrus dan ketika lahir beliau diberi nama Muhammad M...
-
Dalam perspektif Jawa, Tangga merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam konsep sebuah rumah yang memiliki lantai lebih d...
-
Mari Kita berkenalan dengan Pelantun Diba' dari Bekasi, seorang guru sekaligus Ulama muda yang memiliki Akhlaqul karimah dan seoran...
Blog Archive
- June 2024 (1)
- April 2023 (1)
- December 2021 (1)
- November 2021 (1)
- June 2020 (1)
- April 2020 (1)
- March 2020 (1)
- January 2020 (2)
- December 2019 (6)
- November 2019 (40)
- October 2019 (11)
- May 2019 (6)
- April 2019 (2)
- March 2019 (2)
- February 2019 (7)
- January 2019 (5)
- December 2018 (1)
- November 2018 (13)
- October 2018 (2)
- September 2018 (6)
- August 2018 (7)
- July 2018 (1)
- June 2018 (7)
- May 2018 (3)
- April 2018 (8)
- March 2018 (15)
- February 2018 (4)
- January 2018 (15)
- December 2017 (21)
- November 2017 (7)
- October 2017 (4)
- September 2017 (1)
- August 2017 (6)
- June 2017 (1)
- May 2017 (1)
- April 2017 (8)
- March 2017 (9)
- February 2017 (4)
- January 2017 (5)
- November 2016 (2)
- October 2016 (4)
- September 2016 (1)
- August 2016 (6)
- July 2016 (6)
- June 2016 (17)
- May 2016 (33)
- April 2016 (11)
- March 2016 (3)
- February 2016 (6)
- January 2016 (6)
- December 2015 (9)
- November 2015 (24)
- October 2015 (1)
- September 2015 (2)
- August 2015 (11)
- July 2015 (3)
- May 2015 (2)
- April 2015 (4)
- March 2015 (5)
- February 2015 (2)
- January 2015 (13)
- December 2014 (2)
- November 2014 (7)
- October 2014 (2)
- February 2014 (1)
- October 2013 (2)
- September 2013 (1)
- June 2013 (1)
- April 2013 (4)
- March 2013 (12)