Hakekat Sifat Wujud

Suatu hari ketika Syech Siti Jenar sedang   mengajarkan ilmu kepada para santri-santrinya, Beliau berkata:

”Manusia wajib berpegang kepada akal dan harus meyakini pula dua puluh sifat yang dimiliki Allah".



"Antara lain yakni; wujud, tak berawal, tak berakhir, berlainan dengan barang baru, berkuasa, berkehendak, berpengetahuan, memiliki ilmu secara hakikat dan sebagainya". 

Seorang santri bertanya kepada Syech Siti Jenar :

"Apakah wujud dari Allah SWT sebagai sang pencipta itu dapat dimiliki oleh manusia ?”

"Memang benar sifat wujud itu bisa dimiliki manusia dan itulah inti dari ajaran ini. Selama manusia mampu menjernihkan kalbunya, maka ia akan mempunyai sifat-sifat itu".

"Sifat tersebut pun sudah kumiliki. Kalian bisa melakukannya dengan mengamalkan apa yang hendak kuajarkan. Allah SWT adalah satu-satunya yang wajib disembah. Dia tidak tampak dan tidak berbentuk. Tidak terlihat oleh mata". 

"Sedangkan alam beserta dengan segala isinya merupakan cerminan dari wujud Allah SWT yang tampak. Seorang hamba dapat meyakini adanya Allah SWT karena ia melihat pancaran wujud-Nya melalui jagad raya ini. Allah SWT tidak berawal dan berakhir, memiliki sifat langgeng, tak mengalami perubahan sedikitpun. Allah SWT berada di mana-mana, bukan ini dan bukan itu. Dia berbeda dengan segala wujud barang baru yang ada di dunia". Jawab Syech Siti Jenar.