Wednesday, June 8, 2016

Akal vs Nafsu

Disadur dari sebuah kitab karangan ‘Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup pada masa abad ke XIII Hijriah, yang menerangkan bahwa sesungguhnya ketika Allah سبحانه و تعالى telah menciptakan akal, Allah سبحانه و تعالى  memerintahkan akal dan berfirman:

“Wahai akal menghadaplah engkau”. 

Maka akal pun mematuhinya dan bergegas menghadap kehadirat Allah  سبحانه و تعالى ,  lalu Allah  سبحانه و تعالى   memerintahkan akal kembali dan berfirman: 
“Wahai akal berbaliklah engkau!”.

Kemudian  akal pun berbalik untuk mematuhi perintah dari Allah  سبحانه و تعالى,  
lalu Allah  سبحانه و تعالى  bertanya kepada akal dan berfirman: 
“Wahai akal! Siapakah aku dan siapa engkau?”. 

Lalu dengan lemah lembut akal pun berkata:
 “Engkau adalah Rabb yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang dhaif dan lemah”.

Lalu Allah  سبحانه و تعالى  berfirman: 
“Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau”.

Setelah itu Allah سبحانه و تعالى  menciptakan nafsu, lalu Allah  سبحانه و تعالى   memerintahkan nafsu dan berfirman: 
“Wahai nafsu, menghadaplah engkau!”. 

Tetapi nafsu tidak mengindahkan perintah dari Allah  سبحانه و تعالى  dan hanya berdiam diri saja. Lalu Allah  سبحانه و تعالى   bertanya kepada nafsu dan berfirman: 
“Wahai nafsu Siapakah engkau dan siapakah Aku?”. 

Dengan congkaknya nafsu lalu menjawabnya dan berkata: 
“Aku ini adalah aku, dan Engkau ini adalah Engkau”.

Lalu Allah  سبحانه و تعالى  menghukum nafsu dengan melemparkannya kedalam  neraka yang sangat panas selama 100 tahun, dan kemudian Allah  سبحانه و تعالى mengeluarkannya dari eraka yang sangat panas tersebut. Dan Allah سبحانه و تعالى  bertanya lagi kepada nafsu dan berfirman: 
“Wahai Nafsu Siapakah engkau dan siapakah Aku?”. 

Lalu masih dengan keras kepalanya nafsu berkata:
“Aku ini adalah aku, dan Engkau ini adalah Engkau”.

Setelah itu Allah  سبحانه و تعالى  kembali menghukum nafsu dengan dengan melemparkannya kedalam neraka yang sangat dingin selama 100 tahun, dan kemudian Allah  سبحانه و تعالى  mengeluarkannya kembali. Dan Allah  سبحانه و تعالى   bertanya lagi kepada nafsu dan berfirman : 
“Wahai nafsu Siapakah engkau dan siapakah Aku?”. 

Lalu nafsu masih saja berkata:
“Aku ini adalah aku, dan Engkau ini adalah Engkau”.

Kemudian Allah  سبحانه و تعالى  menghukum nafsu dengan melemparkannya kedalam neraka Juu’(lapar) selama 100 tahun. Dan Allah  سبحانه و تعالى  mengeluarkannya kembali. 
Lalu  Allah  سبحانه و تعالى   bertanya lagi kepada nafsu dan berfirman: 
“Wahai nafsu Siapakah engkau dan siapakah Aku?”. 

Akhirnya nafsu mengakuinya dengan berkata: 
” Aku adalah hamba-Mu dan Engkau adalah rabb penciptaku.”

Didalam kitab tersebut juga dapat disebutkan bahwa dengan sebab itulah        maka   Allah  سبحانه و تعالى  mewajibkan kita sebagai hamba-hambanya yang dhaif untuk berpuasa yang memiliki berbagai macam keutamaan didalamnya.

Wallahu A'lam Bishowab.

No comments: