Thursday, April 6, 2017

Pengurus Masjid Itu Seorang Yang mulia.

Apakah pekerjaan atau jabatan yang paling tinggi dan paling mulia itu?.

Mengenai hal ini Menurut  Prof. H. Bambang Hartadi, Ph.D,MM, CPA Senior Eksekutif Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY):
“Jabatan atau pekerjaan yang paling mulia dan paling tinggi, adalah sebagai pengurus Masjid, bukan Rektor, Bupati, Gubernur atau bahkan Presiden. Karena Masjid merupakan Rumah Allah, maka mereka yang mengelola rumah Alloh pasti lebih mulia daripada yang lainnya”. 

Memakmurkan masjid sekaligus mengajak dan memudahkan orang lain beribadah kepada Allah, sungguh merupakan perbuatan yang sangat mulia. Dan semua pekerjaan dan jabatan memang bisa dijadikan sarana beribadah, namun pada kenyataannya tidak mudah. Sedangkan jabatan sebagai pengurus masjid yang notabene ‘reward’ nya adalah keridhoaan Allah, tentunya lebih mulia, karena membutuhkan  pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan lain sebagainya, hal ini dilakukan semata-mata hanya untuk melayani hamba-hamba Allah yang hendak beribadah kepada Allah di rumah-Nya.

Dalam sutu riwayat disebutkan selama kurun waktu kurang lebih 20 tahun  ada seorang yang sangat sholeh telah menjadi pengurus masjid Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani. Pada suatu waktu dimalam Jumat, Beliau tiba-tiba saja terbangun karena dikejutkan oleh riuh suara orang yang sangat banyak. Ketika beliau melihat keluar rumahya, ternyata suara tersebut berasal dari masjid Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani bersamaan dengan adanya cahaya yang terang benderang dari dalam masjid Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani , tanpa berpikir panjang lagi maka beliaupun segera bergegas untuk mengambil air wudhu dan bergegas pergi menuju ke masjid untuk mengikuti sholat berjamaah di masjid Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, karena beliau mengira telah tertinggal sholat subuh secara berjamaah di masjid Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani.

Setelah setibanyanya di masjid Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, beliaupun langsung ikut bergabung dalam jamaah sholat dan karena masjid telah penuh naka beliau menjadi masbuk di shaf paling belakang. Namun setelah beliau selesai melakukan sholat dan mengucapkan salam serta membaca dzikir dan tahmid, ternyata beliaupun baru menyadari, jika beliau itu hanyalah seorang diri yang berada di dalam masjid Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, tidak ada orang lain yang mengerjakan sholat di dalam masjid Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani kecuali beliau seorang diri. Suasana masjidpun masih tetap sama seperti malam-malam sebelumnya, masih sepi yang hanya dihiasi oleh cahaya lampu yang redup tidak terlalu terang. Pada saat itu beliaupun baru menyadari jika ternyata waktunya pada saat itu bukanlah waktu subuh yang beliau perkirakan, akan tetapi waktunya masih sepertiga malam yang akhir . Dengan hati yang penuh dengan tanda tanya kemudian beliaupun memutuskan untuk bergegas kembali ke rumahnya.

Keesokan harinya seperti biasanya, setiap ba'da sholat subuh berjamaah beliaupun mengikuti ziarah ke makam Quthbil-anfas Al-Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Atthos sebagaimana lazimnya yang dilakukan setiap hari Jum'at. 

Ziarah ke makam Quthbil-anfas Al-Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Atthos tersebut dipimpin oleh Al-Qutbh Al Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthos. Setelah selesai ziarah, Al-Qutbh Al-Habib Ahmad Bin Hasan Al-Atthos memegang tangan beliau dengan mengabarkan suatu bisyarah ( kabar gembira),  Al-Qutbh Al-Habib Ahmad Bin Hasan Al-Atthos lalu berkata: 
"Masya Allah, engkau telah diajak sholat berjamaah oleh para Wali yang dipimpin oleh Al Imam Al-Qutbh Rabbani Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani semalam, sebagai hadiah karena engkau telah mengurusi masjidnya dengan baik". 

Dalam riwayat lain diceritakan jika pengurus masjid Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani yang sangat sholeh tersebut adalah Alhabib Muhammad Bin Hasan Al-Atthos yang merupakan ayah dari  Alhabib Umar Bin Hoed. Sedangkan istri beliau bernama Syarifah Nur binti Hasan Al Attas seorang wanita sholehah,

Wallahu A'lam Bishowab.

Keutamaan Bergaul Dengan Aulia Dan Orang Sholeh.

Disadur dari kitab Manhajus Sawiy Lil Faqih Al 'Allamah Al Habib Zain ibn Ibrahim ibn Sumaith.

و قال الشيخ الامام السيد عبد الله ابن علوي الحداد رضي الله 
عنه ونفعنا به: ما تظهر بركات الصالح على من صحبه الا بعد موته. والولي يكون اعتناؤه بقرابته والائذين به بعد موته اكثر من اعتناؤه بهم في حياته: لانه في حياته مشغول بالتكليف، وبعد موته طرح الله عنه الاعباء.

Al Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad mengatakan:
"Tidak akan tampak keberkahan seorang sholeh atas para sahabatnya melainkan setelah ia meninggal. Dan pertolongan seorang wali setelah mati, kepada kerabat dan orang-orang yang memohon pertolongannya, lebih banyak daripada ketika masih hidup. Karena, ketika masih hidup dia disibukkan dengan berbagai beban, sedangkan setelah mati, Allah menghilangkan segala beban darinya".

Syaikh Ali bin Hisamuddin Al Muttaqi, saat menjelang wafatnya, berkata kepada muridnya yang bernama Abdul Wahhab. Beliau berkata:
"Janganlah engkau bersedih. Kami adalah kaum yang suka menolong para murid setelah wafat sebagaimana menolong mereka ketika masih hidup, bahkan lebih banyak lagi."

وقال سيدنا الامام الشيخ علي بن ابو بكر السكران باعلوي نفع الله بهما في كتابه معارج الهداية: روي ان الشيخ الكبير محمد بن حسن البجلي رحمه الله تعالى ،قال: رايت رسول الله صلى الله عليه وسلم في المنام. فقلت ، يا رسول الله، اي الاعمال افضل؟ فقال: وقوفك بين يدي ولي لله كحلب شاة او كشي بيضة افضل من ان تعبد الله حتى تتقطع في العبادة اربا اربا. فقلت: يا رسول الله ،حيا كان او ميتا؟ فقال: حيا كان او ميتا.

Al Imam Asy Syaikh Ali bin Abu Bakar As Sakron Ba 'Alawi mengatakan di dalam kitabnya, Ma'arijul Hidayah:
Diriwayatkan bahwa seorang Syaikh besar, Muhammad bin Husain Al Bajaliy mengatakan:
 Aku pernah melihat Rasulullah di dalam mimpi, lalu aku bertanya:
"Wahai Rasulullah, apakah amal yang paling utama?".

Rasulullah  bersabda:
"Engkau berada di hadapan seorang Wali Allah (dengan mahabbah) meskipun hanya sekedar orang yang memerah susu kambing atau memanggang telur, adalah lebih utama daripada engkau beribadah hingga terpotong-potong". 

Lalu aku bertanya lagi, 
"Duhai Rasulullah, apakah wali yang masih hidup, atau yang telah wafat?" .

Rasulullah  bersabda:
"Baik yang masih hidup atau yang telah wafat ".

Wallahu A'lam bishowab.

Wednesday, April 5, 2017

Syaikh Al-Farazdaq Memuji Rasulullah.

Syaikh Al-Farazdaq, nama lengkapnya adalah Hammam bin Ghalib Abu Firas, (bahasa Arab: همام بن غالب ، ابو فراس) biasa dikenal sebagai al-Farazdaq (bahasa Arab: الفرزدق) (± 641 - ± 728-730) adalah seorang penyair Arab.

Syaikh Al-Farazdaq  lahir di Kadhima (sekarang Kuwait) dan tinggal di Basra. Syaikh Al-Farazdaq  adalah anggota Darim, salah satu divisi paling terhormat di Bani Tamim, dan ibu Beliau berasal dari suku Dabbah. Kakek Beliau Sa'sa' adalah seorang Badui terkenal, ayah Beliau Ghalib mengikuti cara hidup yang sama hingga Bashrah didirikan, dan terkenal akan kelemahlembutannya.

Syaikh Al-Farazdaq memiliki kebiasaan yang unik karena selalu terlihat asyik hanya untuk selalu memuji Rasulullah  dan  juga gemar  melakukan ibadah haji setiap tahunnya.

Suatu waktu,  ketika Syaikh Al-Farazdaq  sedang melakukan ibadah haji,  kemudian Syaikh Al-Farazdaq datang berziarah ke makam Rasulullah  dan membaca qasidah di makam Rasulullah . dan pada saat  yang bersamaan, tanpa disadari oleh Syaikh Al-Farazdaq, seseorang telah mendengarkan qasidah pujian untuk memuji Rasulullah  ﷺ yang dilantunkannya.

Setelah selesai membaca qasidah tersebut, orang itu bergegas menemui Syaikh Al-Farazdaq  dan mengajak Syaikh Al-Farazdaq untuk berkunjung kerumahnya dengan alasan untuk mengajak Syaikh Al-Farazdaq makan siang dirumahnya. Syaikh Al-Farazdaq pun menerima ajakan orang tersebut dengan senang hati dan setelah berjalan jauh hingga keluar dari Madinah al-Munawwarah sampailah keduanya di rumah yang dituju.

Sesampainya di dalam rumah, orang tersebut memegangi Syaikh Al-Farazdaq dan berkata:
 “Sungguh aku sangat membenci orang-orang yang memuji-muji Muhammad, dan kubawa engkau ke sini untuk ku gunting lidahmu!”

Maka orang itu segera menarik lidah Syaikh Al-Farazdaq,  lalu mengguntingnya sambil berkata: 
“Ambillah potongan lidahmu ini dan pergilah untuk kembali memuji Muhammad!”.

Maka Syaikh Al-Farazdaq  bergegas pergi dengan menahan rasa sakit dan juga rasa sedih yang timbul karena tidak lagi dapat memuji Rasulullah . Kemudian Syaikh Al-Farazdaq datang ke makam Rasulullah . seraya berdoa: 
“Ya Allah jika penghuni makam ini tidak suka atas pujian-pujian yang aku lantunkan untuknya maka biarkan aku tidak lagi bolih berkata kata seumur hidupku, kerana aku tidak memerlukn lidah ini kecuali hanya untuk memujiMu dan memuji NabiMu. Namun jika Engkau dan NabiMu redha maka kembalikanlah lidahku ini ke mulutku seperti semula”.

Syaikh Al-Farazdaq pun menangis hingga Syaikh Al-Farazdaq tertidur dan dalam tidurnya Syaikh Al-Farazdaq bermimpi berjumpa dengan Rasulullah . yang besabda: 
“Aku suka mendengar pujian-pujianmu, berikanlah potongan lidahmu”.

Lalu Rasulullah . mengambil potongan lidah itu dan mengembalikannya pada tempatnya semula. Ketika Syaikh Al-Farazdaq terbangun dari tidurnya Syaikh Al-Farazdaq mendapati lidahnya telah kembali seperti sediakala, maka Syaikh Al-Farazdaqpun bertambah ghirahnya untuk selalu memuji Rasulullah .

Hingga di tahun selanjutnya Syaikh Al-Farazdaq datang lagi untuk berziarah ke makam Rasulullah . dan kembali membaca pujian-pujian untuk Rasulullah . Dan di saat itu datanglah seorang yang masih muda dan gagah serta berwajah cerah menemui Syaikh Al-Farazdaq dan mengajak Syaikh Al-Farazdaq untuk makan siang di rumahnya.

Syaikh Al-Farazdaq masih teringat kejadian tahun yang lalu, namun Syaikh Al-Farazdaq tetap menerima ajakan tersebut sehingga Syaikh Al-Farazdaq dibawa ke rumah anak muda itu. Sesampainya di rumah anak muda itu, Syaikh Al-Farazdaq masih ingat dengan rumah itu, rumah dimana Syaikh Al-Farazdaq yang dulu pernah datangi, lalu lidah Syaikh Al-Farazdaq dipotong.

Dengan penuh rasa takdzim anak muda itu pun meminta Syaikh Al-Farazdaq untuk masuk kedalam rumahnya , setelah didalam rumahnya Syaikh Al-Farazdaq mendapati  seekor kera yang sangat besar dan kelihatan sangat ganas didalam sebuah kurungan besar terbuat dari besi , maka tanpa banyak basa basi anak muda itu lalu berkata: 
“Engkau lihat kera besar yang ada di dalam kandang itu, dia adalah ayahku yang dahulu telah menggunting lidahmu, maka keesokan harinya Allah سبحانه و تعالى mengubahnya menjadi seekor kera”.

Dan hal yang seperti ini telah terjadi pada ummat terdahulu, sebagaimana firman Allah سبحانه و تعالى:

فَلَمَّا عَتَوْا عَنْ مَا نُهُوا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ ( الأعراف  

“Maka setelah mereka bersikap sombong terhadap segala apa yang dilarang, Kami katakan kepada mereka: “Jadilah kalian kera yang hina”. (QS. al-A’raf ayat 166).

Kemudian anak muda itu berkata: 
“Jika ayahku tidak boleh sembuh maka lebih baik Allah matikan saja.”

Maka Syaikh Al-Farazdaq berdoa: 
“Ya Allah aku telah memaafkan orang itu dan tidak ada lagi dendam dan rasa benci kepadanya”.

Dan seketika itu pun Allah Swt. mematikan kera itu dan mengembalikannya pada wujud yang semula.

Dari kejadian ini jelaslah bahwa sungguh Allah سبحانه و تعالى. mencintai orang-orang yang suka memuji Rasulullah . Kerana pujian kepada Rasulullah . disebabkan oleh cinta dan banyak memuji kepada Rasulullah . bererti pula banyak mencintai Rasulullah .

Dan semakin banyak orang yang berdzikir, bersalawat dan memuji Rasulullah ., maka Allah  سبحانه و تعالى akan semakin menjauhkan kita, wilayah kita dan wilayah-wilayah sekitar dari musibah dan digantikan dengan curahan rahmat.

Yaa sayyidi... yaa Rasulullah ...

Wallahu A'lam Bishowab.

Tuesday, April 4, 2017

Wali Allah Itu Seorang Wanita.

Di negeri Yaman ada seorang wali wanita yang bernama Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi. Nama lengkap Beliau adalah  Sulthonah binti ‘Ali az-Zabidiah yang berasal dari keluarga az-Zabidi dan merupakan  bagian dari kabilah Bani Haritsah al-Kindiah. Ada juga riwayat lain yang mengatakan bahwa mereka adalah bagian dari kabilah Bani Madzhji. Kabilah al-Kindiah ini adalah merupakan kaum badwi yang terkenal dengan senjata, kekuatan dan keberanian. Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi dilahirkan di perkampungan al-Urro,yaitu dataran yang membentang dari sebelah timur kampung Maryamah hingga ujung Hauthoh yang sekarang dikenal dengan nama Hautoh. Pekerjaan Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi hanya bersholawat kepada Rasulullah . Karena cintanya yang begitu besar kepada Rasulullah  .

Pada suatu waktu Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi mendengarkan sebuah suara ghaib, yang mengatakan bahwa jika saja Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi meminta apapun, pasti  akan dikabulkan. Namun karenanya Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi sebagai seorang ahli tasyawuf yang pastinya juga memiliki mursyid, oleh karenanya Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi tidak langsung mengucapkan permintaannya. Akan tetapi Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi lebih memilih untuk  menemui Mursyid Beliau dari keluarga Baqushair, dan menanyakan kepada Mursyid Beliau:

“Apakah ada di dunia ini ada maqam kewalian yang tidak ada lagi maqam sesudahnya??”.

Mursyid Beliau menjawab : 

“Ada, yaitu bertemu secara jaga dengan Rasulullah ”.

Singkat cerita, lalu Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi meminta agar dadipertemukan secara jaga dengan Rasulullah . Seketika itu juga Rasulullah ﷺ ada di hadapan Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi.

Setelah peristiwa ini semasa hidupnya,  banyak orang-orang yang titip salam kepada Rasulullah ﷺ melalui perantaan Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi, bahkan Rasulullah ﷺ juga titip menasihati kepada Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi untuk orang-orang sekitar Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi.

Bahkan Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi berani menjamin syurga bila orang-orang berziarah ke tempat beliau pada hari Senin akhir bulan, dikarenakan saat itu Rasulullah  hadir dit empat beliau.

Begitu tingginya maqam kewalian Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi, sehingga Beliau mengetahui maqam kewalian orang-orang disekitarnya, kecuali dua orang, yakni Habib Abdurrahman as-Syegaf bin Muhammad Mawla Dawilah  dan anak beliau Habib Abu Bakar as-Sakran. Dua orang Habib yang hidup sezaman dengan beliau.

Maqam Habib Abdurrahman as-Syegaf bin Muhammad Mawla Dawilah dan anak beliau Habib Abu Bakar as-Sakran tidak diketahui dan dijangkau oleh Syeikhah Sulthonah karena begitu tingginya.

Setiap kali Syeikhah Sulthonah mau mengejar maqam mereka, maka maqam mereka melesat begitu cepat dan jauhnya ke atas.

Kata Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi lagi, beliau sudah mengetahui siapa saja di antara wali-wali yang berkunjung kepada Beliau, kecuali 2 orang, yakni Habib Abdurrahman as-Syegaf bin Muhammad Mawla Dawilah dan  habib Abu Bakar as-Sakran, karena hanya mereka bwedua yang bisa langsung ada di hadapan Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi secara tiba-tiba tanpa diketahui oleh Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi.

Hanya saja, kata Syeikhah Sulthonah Az-Zabidi, bila Habib Abu Bakar as-Sakran mau bertemu, ada suara ghaib dr langit yang mengatakan :

”Telah datang seorang sulthon anak seorang sulthon”. 

Ya, karena Habib Abu Bakar adalah seorang Sulthonul Awliya, dan ayah Beliau pun seorang sulthonul Awliya.

Demikianlah bagaimana maqam seorang auliya yang bertemu secara langsung dengan Rasulullah. Begitu tingginya dan begitu mulianya.

Bagaimana  dengan para sahabat Rasulullah  (r.anhum ajmaiin), mereka bertemu secara langsung dengan Rasulullah  dengan kondisi rasulullah   masih hidup, sedangkan para wali sesudahnya bertemu dengan rasulullah  yang sudah mangkat.

Sungguh bertemu dengan rasulullah  secara jaga melebihi nikmat syurga sekalipun. Para sahabat sudah mendapatkan syurga firdaus sebelum memasukinya.

Rasulullah telah bersabda:

"Janganlah kalian mencaci maki para sahabatku! Janganlah kalian mencaci maki para sahabatku! Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, seandainya seseorang menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka ia tidak akan dapat menandingi satu mud atau setengahnya dari apa yang telah diinfakkan para sahabatku.’” ( HR. Muslim ).

Alangkah ruginya orang-orang yang berakhlak buruk kepada para sahabat Rasulullah  .

Wallahu A'lam Bishowab.

Sunday, April 2, 2017

Nasehat Para Wali Allah

Jangan pernah meremehkan suatu kebaikan, karena bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda.
Sebagaimana di dalam suatu Riwayat Rasulullah ﷺbersabda:



« لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ».



“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya)bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum".(HR. Muslim).

Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata:


رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ



“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”.

Berikut ini ada beberapa Nasehat 
lainnya dari Para Wali Allah :

  • Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah ia, barangkali itulah hal yang menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.
  • Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah segera, barangkali itulah hal yang menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga.
  • Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka tangkaplah ia dan susulkanlah ia dengan induknya, semoga itulah hal yang menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.
  • Jika engkau melihat seorang tua yang membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia, barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.
  • Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak2 mu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu..yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.
  • Jika engkau tidak bisa berbuat kebaikan sama sekali, maka tahanlah tangan dan lisanmu dari menyakiti, setidaknya itu menjadi sedekah untuk dirimu..
Hakekatnya dari untaian nasehat diatas aadalah kita harus selalu positif thingking, Insya Allah karena hal inilah yang akan membawa kita selalu dalam rahmat dan keridhoan-Nya.


Wallahu A'lam bishowab.

"Ketika Sayyidatina Fatimah Az-Zahra Wafat"

Disaat Sayyidina Ali bin Abi Thalib رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه memasukkan jenazah istri tercintanya, Sayyidatina Fatimah Az-Zahra رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه (Penghulu seluruh Wanita Muslim di dunia) ke liang lahat, beliau menangis terisak-isak sehingga putranya Sayyidina Hasan رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه berkata :
"Duhai ayahku, gerangan apakah yang telah membuat dirimu menangis sedemikian rupa ?"


Sayyidina Ali bin Abi Thalib رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه  menjawab :
"Duhai  Hasan putraku, aku teringat pesan kakekmu Rasulullah , beliau bersabda :
"Kelak jika putriku Fatimah telah tiada wahai Ali, maka akulah yang akan pertama kali menerima jasadnya diliang lahat".

Sayyidina Ali bin Abi Thalib رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه lalu menambahkan:
"Dan demi Allah wahai Hasan putraku, aku melihat tangan kakekmu Rasulullah menerima jasad ibumu Fatimah. Aku melihat kakekmu Rasulullah  menciumi wajah ibumu Fatimah".


Sayyidina Ali bin Abi Thalib رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه berkata :
"Duhai Rasulullah , kini aku kembalikan amanah yang telah engkau berikan kepadaku.
Aku kembalikan belahan jiwamu, yang dimana setiap engkau rindu akan surga, engkau cium wajah suci putrimu Fatimah Az-Zahra رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه .


"Ya Allah , Kumpulkan kami Bersama Keluarga  Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya kelak di Hari Kiamat Nanti".
Aamiin Allahumma aamiin.........

Wallahu A'lam bishowab.

Saturday, March 25, 2017

Edukasi dari Jerinx Superman Is Dead Untuk Musisi Penista Agama.

Siapa sih yang tidak kenal dengan Superman Is Death atau yang biasa disingkat menjadi SID, yang merupakan salah satu Group Band Punk Rock yang berasal dari Kuta, Provinsi Bali. Group Band Punk Rock yang digawangi Bobby Cool (vokal), Eka Rock (gitar) dan Jerinx (drum).

Dalam sebuah wawancara melalui aplikasi pesan kepada Rolling Stone. I Gede Ari Astina, alias Jerinx (JRX) SID selaku drumer dari band Superman Is Death menceritakan bahwa tanggal 22 Maret, Superman is Dead telah mendapatkan suatu kehormatan karena menerima SMS pemberitahuan dari tim media sosial Presiden Joko Widodo. Isi dari SMS tersebut adalah permohonan izin untuk menggunakan lagu "Jadilah Legenda" beserta beberapa bagian video musik lagu tersebut sebagai soundtrack untuk program #JokowiMenjawab.

Dengan berat hati Jerinx pun menolaknya dan mengatakan:

"Saya sebagai penulis lagu 'Jadilah Legenda' merasa kurang sreg saja jika saja lagu saya itu digunakan sebagai alat 'kampanye' Jokowi (atau politisi manapun) terlebih setelah melihat sikap dari Jokowi terhadap kasus Kendeng".

Jerinx lalu menambahkan:

"Saya 100% mendukung perjuangan warga Kendeng. Saya khawatirkan adalah solidaritas saya terhadap Kendeng terdistorsi jika lagu yang saya tulis tersebut dipakai sebagai alat kampanye beliau. Saya juga menolak tawaran tersebut sebagai peringatan kepada beliau jika saya ataupun SID tidak akan selalu terus-menerus untuk setuju atas kebijakan beliau selama ini. Contohnya adalah, sikap 'diam' beliau terhadap penolakan reklamasi Teluk Benoa yang telah diperjuangkan selama 4 tahun lamanya oleh puluhan desa-desa Adat di Bali. Saya merasa sudah saatnya bagi beliau untuk diingatkan".

Jerinx  juga kembali menegaskan bahwa:

"Saya bukan musisi istana."



Dalam statusnya di fan base media sosial Facebook JRX juga menuliskan:
"Manusia melacurkan diri di istana, namun tak demikian dengan Bulan & Ksatria".

Jawaban dari Jerinx inipun menyentil "Musisi Penista Agama".

Wallahu a'lam bishowab.

Sumber:http://rollingstone.co.id/article/read/2017/03/24/140512504/1093/superman-is-dead-tolak-permintaan-presiden-jokowi-untuk-memakai-lagu-mereka?src=ep

PKI Dari Masa Ke Masa

PKI adalah partai komunis non-penguasa terbesar di dunia setelah Rusia dan Tiongkok sebelum akhirnya PKI dihancurkan pada tahun 1965 dan dinyatakan sebagai partai terlarang pada tahun berikutnya. Berikut ini PKI Dari Masa Ke Masa.

1. Tanggal 8 Oktober 1945 : Gerakan Bawah Tanah PKI membentuk API (Angkatan Pemuda Indonesia) dan AMRI (Angkatan Muda Republik Indonesia).
2. Medio Oktober 1945 : AMRI Slawi pimpinan Sakirman dan AMRI Talang pimpinan Kutil menteror, menangkap dan membunuh sejumlah pejabat pemerintah di Tegal.

3. Tanggal 17 Oktober 1945 : Tokoh Komunis Banten Ce’ Mamat yang terpilih sebagai Ketua KNI (Komite Nasional Indonesia) membentuk DPRS (Dewan Pemerintahan Rakyat Serang) dan merebut pemerintahan Keresidenan Banten melalui teror dengan kekuatan massanya.

4. Tanggal 18 Oktober 1945 : Badan Direktorium Dewan Pusat yang dipimpin Tokoh Komunis Tangerang, Ahmad Khoirun, membentuk laskar yang diberi nama Ubel-Ubel dan mengambil alih kekuasaan pemerintahan Tangerang dari Bupati Agus Padmanegara.

5. Tanggal 21 Oktober 1945 : PKI dibangun kembali secara terbuka.

6. Tanggal 4 November 1945 : API dan AMRI menyerbu Kantor Pemda Tegal dan Markas TKR, tapi gagal. Lalu membentuk Gabungan Badan Perjuangan Tiga Daerah untuk merebut kekuasaan di Keresidenan Pekalongan yang meliputi Brebes, Tegal dan Pemalang.

7. Tanggal 9 Desember 1945 : PKI Banten pimpinan Ce’ Mamat menculik dan membunuh Bupati Lebak, R. Hardiwinangun, di Jembatan Sungai Cimancak.

8. Tanggal 12 Desember 1945 : Ubel-Ubel Mauk yang dinamakan Laskar Hitam di bawah pimpinan Usman membunuh Tokoh Nasional Oto Iskandar Dinata.

9. Tanggal 12 Februari 1946 : PKI Cirebon di bawah pimpinan Mr.Yoesoef dan Mr.Soeprapto membentuk Laskar Merah merebut kekuasaan Kota Cirebon dan melucuti TRI.

10. Tanggal 14 Februari 1946 : TRI merebut kembali Kota Cirebon dari PKI.

11. Tanggal 3 - 9 Maret 1946 : PKI Langkat – Sumatera di bawah pimpinan Usman Parinduri dan Marwan dengan gerakan massa atas nama revolusi sosial menyerbu Istana Sultan Langkat Darul Aman di Tanjung Pura dan membunuh Sultan bersama keluarganya serta menjarah harta kekayaannya.

12. Tahun 1947 : Kader PKI Amir Syarifuddin Harahap berhasil jadi PM Republik Indonesia dan membentuk kabinet. 

13. Tanggal 17 Januari 1948 : PM Amir Syarifuddin Harahap menggelar Perjanjian Renville dengan Belanda.

14. Tanggal 23 Januari 1948 : Presiden Soekarno membubarkan Kabinet PM Amir Syarifuddin Harahap dan menunjuk Wapres M Hatta untuk membentuk Kabinet baru.

15. Bulan Januari 1948 : PKI membentuk FDR (Front Demokrasi Rakyat) yang dipimpin oleh Amir Syarifuddin untuk beroposisi terhadap Kabinet Hatta.

16. Tanggal 29 Mei 1948 : M. Hatta melakukan ReRa (Reorganisasi dan Rasionalisasi) terhadap TNI dan PNS untuk membersihkannya dari unsur-unsur PKI.

17. Bulan Mei 1948 : Muso pulang kembali dari Moskow – Rusia setelah 12 (dua belas) tahun tinggal disana.

18. Tanggal 23 Juni – 18 Juli 1948 : PKI Klaten melalui SARBUPRI (Serikat Buruh Perkebunan Republik Indonesia) melakukan pemogokan massal untuk merongrong pemerintah RI. 

19. Tanggal 11 Agustus 1948 : Muso memimpin FDR / PKI dan merekonstruksi Politbiro PKI, termasuk DN. Aidit, MH Lukman dan Nyoto.

20. Tanggal 13 Agustus 1948 : Muso bertemu dengan Presiden Soekarno dan diminta untuk memperkuat Perjuangan Revolusi, namun dijawab bahwa dia pulang untuk menertibkan keadaan, yaitu untuk membangun dan memajukan FDR / PKI.

21. Tanggal 19 Agustus 1948 : PKI Surakarta membuat KERUSUHAN membakar pameran HUT RI ke-3 di Sriwedari – Surakarta, Jawa Tengah.

22. Tanggal 26 – 27 Agustus 1948 : Konferensi PKI.

23. Tanggal 31 Agustus 1948 : FDR dibubarkan, lalu Partai Buruh dan Partai Sosialis berfusi ke PKI.

24. Tanggal 5 September 1948 : Muso dan PKI nya menyerukan RI agar berkiblat ke UNI SOVIET.

25. Tanggal 10 September 1948 : Gubernur Jawa Timur RM Ario Soerjo dan dua perwira polisi dicegat massa PKI di Kedunggalar – Ngawi dan dibunuh, serta jenazahnya dibuang di dalam hutan.

26. Medio September 1948 : Dr. Moewardi yang bertugas di Rumah Sakit Solo dan sering menentang PKI diculik dan dibunuh oleh PKI, begitu juga Kol. Marhadi diculik dan dibunuh oleh PKI di Madiun, kini namanya jadi nama Monumen di alun-alun Kota Madiun.

27. Tanggal 13 September 1948 : Bentrok antara TNI pro pemerintah dengan unsur TNI pro PKI di Solo.

28. Tanggal 17 September 1948 : PKI menculik para Kyai Pesantren Takeran di Magetan. KH Sulaiman Zuhdi Affandi digelandang secara keji oleh PKI dan dikubur hidup-hidup di sumur pembantaian Desa Koco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Di sumur tersebut ditemukan 108 (seratus delapan) kerangka jenazah korban kebiadaban PKI. Selain itu, ratusan orang ditangkap dan dibantai PKI di Pabrik Gula Gorang Gareng.

29. Tanggal 18 September 1948 : Kolonel Djokosujono dan Sumarsono mendeklarasikan NEGARA REPUBLIK SOVIET INDONESIA dengan Muso sebagai Presiden dan Amir Syarifoeddin Harahap sebagai Perdana Menteri.

30. Tanggal 19 September 1948 : Soekarno menyerukan rakyat Indonesia untuk memilih Muso atau Soekarno – Hatta. Akhirnya, Pecah perang di Madiun : Divisi I Siliwiangi pimpinan Kol. Soengkono menyerang PKI dari Timur dan Divisi II pimpinan Kol. Gatot Soebroto menyerang PKI dari Barat.

31. Tanggal 19 September 1948 : PKI merebut Madiun, lalu menguasai Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Purwantoro, Sukoharjo, Wonogiri, Purwodadi, Kudus, Pati, Blora, Rembang dan Cepu serta kota-kota lainnya.

32. Tanggal 20 September 1948 : PKI Madiun menangkap 20 orang polisi dan menyiksa serta membantainya.

33. Tanggal 21 September 1948 : PKI Blitar menculik dan menyembelih Bupati Blora Mr. Iskandar dan Camat Margorojo – Pati Oetoro, bersama tiga orang lainnya yaitu Dr.Susanto, Abu Umar dan Gunandar, lalu jenazahnya dibuang ke sumur di Dukuh Pohrendeng Desa Kedungringin Kecamatan Tujungan Kabupaten Blora.

34. Tanggal 18 – 21 September 1948 : PKI menciptakan 2 (Dua) Ladang Pembantaian / Killing Fields dan 7 (Tujuh) Sumur Neraka di MAGETAN untuk membuang semua jenazah korban yang mereka siksa dan bantai :
1) Ladang Pembantaian Pabrik Gula Gorang Gareng di Desa Geni Langit.
2) Ladang Pembantaian Alas Tuwa di Desa Geni Langit.
3) Sumur Neraka Desa Dijenan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Magetan.
4) Sumur Neraka Desa Soco I Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.
5) Sumur Neraka Desa Soco II Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.
6) Sumur Neraka Desa Cigrok Kecamatan Kenongomulyo Kabupaten Magetan.
7) Sumur Neraka Desa Pojok Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan.
8) Sumur Neraka Desa Bogem Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan
9) Sumur Neraka Desa Batokan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Magetan.

35. Tanggal 30 September 1948 : Panglima Besar Sudirman mengumumkan bahwa tentara Pemerintah RI berhasil merebut dan menguasai kembali Madiun. Namun Tentara PKI yang lari dari Madiun memasuki Desa Kresek Kecamatan Wungu Kabupaten Dungus dan membantai semua tawanan yang terdiri dari TNI, Polisi, pejabat pemerintah, Tokoh Masyarakat dan Ulama serta Santri.

36. Tanggal 4 Oktober 1948 : PKI membantai sedikitnya 212 tawanan di ruangan bekas Laboratorium dan gudang dinamit di Tirtomulyo Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

37. Tanggal 30 Oktober 1948 : Para Pimpinan Pemberontakan PKI di Madiun ditangkap dan dihukum mati, seperti Muso, Amir Syarifuddin, Suripno, Djokosujono, Maruto Darusman, Sajogo, dan lainnya.

38. Tanggal 31 Oktober 1948 : Muso dieksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten Ponorogo. Sedang MH Lukman dan Nyoto pergi ke pengasingan di Republik Rakyat China (RRC).

39. Akhir November 1948 : seluruh pimpinan PKI Muso berhasil dibunuh atau ditangkap, dan seluruh daerah yang semula dikuasai PKI berhasil direbut, antara lain : Ponorogo, Magetan, Pacitan, Purwodadi, Cepu, Blora, Pati, Kudus, dan lainnya.

40. Tanggal 19 Desember 1948 : Agresi Militer Belanda kedua ke Yogyakarta.

41. Tahun 1949 : PKI tetap tidak dilarang, sehingga tahun 1949 dilakukan rekontruksi PKI dan tetap tumbuh berkembang hingga tahun 1965.

42. Awal Januari 1950 : Pemerintah RI dengan disaksikan puluhan ribu masyarakat yang datang dari berbagai daerah seperti Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Trenggalek, melakukan pembongkaran 7 (Tujuh) Sumur Neraka PKI dan mengidentifikasi para korban. Di Sumur Neraka Soco I ditemukan 108 kerangka mayat yang 68 dikenali dan 40 tidak dikenali, sedang di Sumur Neraka Soco II ditemukan 21 kerangka mayat yang semuanya berhasil diidentifikasi. Para korban berasal dari berbagai kalangan Ulama dan Umara serta Tokoh Masyarakat. 

43. Tahun 1950 : PKI memulai kembali kegiatan penerbitan Harian Rakyat dan Bintang Merah.

44. Tanggal 6 Agustus 1951 : Gerombolan Eteh dari PKI menyerbu Asrama Brimob di Tanjung Priok dan merampas semua senjata api yang ada.
45. Tahun 1951 : Dipa Nusantara Aidit memimpin
 PKI sebagai Partai Nasionalis yang sepenuhnya mendukung Presiden Soekarno sehingga disukai Soekarno, lalu Lukman dan Nyoto pun kembali dari pengasingan untuk membantu DN Aidit membangun kembali PKI.

46. Tahun 1955 : PKI ikut Pemilu pertama di Indonesia dan berhasil masuk empat Besar setelah MASYUMI, PNI dan NU.

47. Tanggal 8 – 11 September 1957 : Kongres Alim Ulama Seluruh Indonesia di Palembang – Sumatera Selatan mengharamkan ideologi Komunis dan mendesak Presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Pelarangan PKI dan semua mantel organisasinya, tapi ditolak oleh Soekarno.

48. Tahun 1958 : Kedekatan Soekarno dengan PKI mendorong Kelompok Anti PKI di Sumatera dan Sulawesi melakukan koreksi hingga melakukan pemberontakan terhadap Soekarno. Saat itu MASYUMI dituduh terlibat, karena Masyumi merupakan MUSUH BESAR PKI

49. Tanggal 15 Februari 1958 : Para pemberontak di Sumatera dan Sulawesi mendeklarasikan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), namun pemberontakkan ini berhasil dikalahkan dan dipadamkan.

50. Tanggal 11 Juli 1958 : DN Aidit dan Rewang mewakili PKI ikut Kongres Partai Persatuan Sosialis Jerman di Berlin.

51. Bulan Agustus 1959 : TNI berusaha menggagalkan Kongres PKI, namun kongres tersebut tetap berjalan karena ditangani sendiri oleh Presiden Soekarno.

52. Tahun 1960 : Soekarno meluncurkan slogan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yang didukung penuh oleh PNI, NU dan PKI. Dengan demikian PKI kembali terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan RI.

53. Tanggal 17 Agustus 1960 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.200 Th. 1960 tertanggal 17 Agustuts 1960 tentang PEMBUBARAN MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia) dengan dalih tuduhan keterlibatan Masyumi dalam pemberotakan PRRI, padahal hanya karena ANTI NASAKOM.

54. Pertengahan Tahun 1960 : Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa PKI semakin kuat dengan keanggotaan mencapai 2 (dua) juta orang.

55. Bulan Maret 1962 : PKI resmi masuk dalam pemerintahan Soekarno, DN Aidit dan Nyoto diangkat oleh Soekarno sebagai Menteri Penasehat.

56. Bulan April 1962 : Kongres PKI.

57. Tahun 1963 : PKI memprovokasi Presiden Soekarno untuk Konfrontasi dengan Malaysia, dan mengusulkan dibentuknya Angkatan Kelima yang terdiri dari BURUH dan TANI untuk dipersenjatai dengan dalih ”mempersenjatai rakyat untuk bela negara” melawan Malaysia.

58. Tanggal 10 Juli 1963 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.139 th.1963 tertanggal 10 Juli 1963 tentang PEMBUBARAN GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia), lagi-lagi hanya karena ANTI NASAKOM.

59. Tahun 1963 : Atas desakan dan tekanan PKI terjadi Penangkapan Tokoh-Tokoh Masyumi dan GPII serta Ulama Anti PKI, antara lain : KH. Buya Hamka, KH.Yunan Helmi Nasution, KH. Isa Anshari, KH. Mukhtar Ghazali, KH. EZ. Muttaqin, KH. Soleh Iskandar, KH. Ghazali Sahlan dan KH. Dalari Umar.

60. Bulan Desember 1964 : Chaerul Saleh Pimpinan Partai MURBA (Musyawarah Rakyat Banyak) yang didirikan oleh mantan Pimpinan PKI, Tan Malaka, menyatakan bahwa PKI sedang menyiapkan KUDETA.

61. Tanggal 6 Januari 1965 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Surat Keputusan Presiden RI No.1 / KOTI / 1965 tertanggal 6 Januari 1965 tentang PEMBEKUAN PARTAI MURBA, dengan dalih telah memfitnah PKI.

62. Tanggal 13 Januari 1965 : Dua sayap PKI yaitu PR (Pemuda Rakyat) dan BTI (Barisan Tani Indonesia) menyerang dan menyiksa peserta Training PII (Pelajar Islam Indonesia) di Desa Kanigoro Kecamatan Kras Kabupaten Kediri, sekaligus melecehkan pelajar wanitanya, dan juga merampas sejumlah Mush-haf Al-Qur’an dan merobek serta menginjak-injaknya.

63. Awal Tahun 1965 : PKI dengan 3 juta anggota menjadi Partai Komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. PKI memiliki banyak Ormas, antara lain : SOBSI (Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakjat, Gerwani, BTI (Barisan Tani Indonesia), LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakjat) dan HSI (Himpunan Sardjana Indonesia).

64. Tanggal 14 Mei 1965 : Tiga sayap organisasi PKI yaitu PR, BTI dan GERWANI merebut perkebunan negara di Bandar Betsi, Pematang Siantar, Sumatera Utara, dengan menangkap dan menyiksa serta membunuh Pelda Sodjono penjaga PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) Karet IX Bandar Betsi.

65. Bulan Juli 1965 : PKI menggelar pelatihan militer untuk 2000 anggotanya di Pangkalan Udara Halim dengan dalih ”mempersenjatai rakyat untuk bela negara”, dan dibantu oleh unsur TNI Angkatan Udara.

66. Tanggal 21 September 1965 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.291 th.1965 tertanggal 21 September 1965 tentang PEMBUBARAN PARTAI MURBA, karena sangat memusuhi PKI.

67. Tanggal 30 September 1965 Pagi : Ormas PKI Pemuda Rakjat dan Gerwani menggelar Demo Besar di Jakarta.

68. Tanggal 30 September 1965 Malam : Terjadi Gerakan G30S / PKI atau disebut juga GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh) :

a. PKI menculik dan membunuh 6 (enam) Jenderal Senior TNI AD di Jakarta dan membuang mayatnya ke dalam sumur di LUBANG BUAYA – Halim, mereka adalah : Jenderal Ahmad Yani, Letjen R.Suprapto, Letjen MT Haryono, Letjen S. Parman, Mayjen Panjaitan dan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo.

b. PKI juga menculik dan membunuh Kapten Pierre Tendean karena dikira Jenderal Abdul Haris Nasution.

c. PKI pun membunuh AIP KS Tubun seorang Ajun Inspektur Polisi yang sedang bertugas menjaga rumah kediaman Wakil PM Dr. J. Leimena yang bersebelahan dengan rumah Jenderal AH Nasution.
d. PKI juga menembak putri bungsu Jenderal AH Nasution yang baru berusia 5 (lima) tahun, Ade Irma Suryani Nasution, yang berusaha menjadi perisai ayahandanya dari tembakan PKI, kemudian ia terluka tembak dan akhirnya wafat pada tanggal 6 Oktober 1965. 
  
e. G30S / PKI dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yang membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu : Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono, serta Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi.

f. Selain Letkol Untung dan kawan-kawan, PKI didukung oleh sejumlah perwira ABRI / TNI dari berbagai angkatan, antara lain :

i. Angkatan Darat : Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro, Brigjen TNI Soepardjo dan Kolonel Infantri A. Latief
ii. Angkatan Laut : Mayor KKO Pramuko Sudarno, Letkol Laut Ranu Sunardi dan Komodor Laut Soenardi
iii. Angakatan Udara : Men / Pangau Laksyda Udara Omar Dhani, Letkol Udara Heru Atmodjo dan Mayor Udara Sujono
iv. Kepolisian : Brigjen Pol. Soetarto, Kombes Pol. Imam Supoyo dan AKBP Anwas Tanuamidjaja.

69. Tanggal 1 Oktober 1965 : PKI di Yogyakarta juga membunuh Brigjen Katamso Darmokusumo dan Kolonel Sugiono. Lalu di Jakarta PKI mengumumkan terbentuknya DEWAN REVOLUSI baru yang telah mengambil alih kekuasaan.

70. Tanggal 2 Oktober 1965 : Soeharto mnegambil alih kepemimpinan TNI dan menyatakan Kudeta PKI gagal dan mengirim TNI AD menyerbu dan merebut pangkalan udara Halim dari PKI.

71. Tanggal 6 Oktober 1965 : Soekarno menggelar Pertemuan Kabinet dan Menteri PKI ikut hadir serta berusaha melegalkan G30S, tapi ditolak, bahkan terbit Resolusi Kecaman terhadap G30S, lalu usai rapat Nyoto pun langsung ditangkap.

72. Tanggal 13 Oktober 1965 : Ormas Anshor NU gelar Aksi unjuk rasa Anti PKI di seluruh Jawa.

73. Tanggal 18 Oktober 1965 : PKI menyamar sebagai Anshor Desa Karangasem (kini Desa Yosomulyo) Kecamatan Gambiran, lalu mengundang Anshor Kecamatan Muncar untuk pengajian. Saat Pemuda Anshor Muncar datang, mereka disambut oleh Gerwani yang menyamar sebagai Fatayat NU, lalu mereka diracuni, setelah keracunan mereka dibantai oleh PKI dan jenazahnya dibuang ke Lubang Buaya di Dusun Cemetuk Desa / Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Sebanyak 62 (enam puluh dua) orang Pemuda Anshor yang dibantai, dan ada beberapa pemuda yang selamat dan melarikan diri, sehingga menjadi saksi mata peristiwa. Persitiwa tragis itu disebut Tragedi Cemetuk, dan kini oleh masyarakat secara swadaya dibangun Monumen Pancasila Jaya.

74. Tanggal 19 Oktober 1965 : Anshor NU dan PKI mulai bentrok di berbagai daerah di Jawa.

75. Tanggal 11 November 1965 : PNI dan PKI bentrok di Bali.

76. Tanggal 22 November 1965 : DN Aidit ditangkap dan diadili serta dihukum mati.

77. Bulan Desember 1965 : Aceh dinyatakan telah bersih dari PKI.

78. Tanggal 11 Maret 1965 : Terbit Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberi wewenang penuh kepada Soeharto untuk mengambil langkah pengamanan Negara RI.

79. Tanggal 12 Maret 1965 : Soeharto melarang secara resmi PKI.

80. Bulan April 1965 : Soeharto melarang Serikat Buruh Pro PKI yaitu SOBSI.

81. Tanggal 13 Februari 1966 : Bung Karno masih tetap membela PKI, bahkan secara terbuka di dalam pidatonya di muka Front Nasional di Senayan mengatakan : ”Di Indonesia ini tidak ada partai yang pengorbanannya terhadap Nusa dan Bangsa sebesar PKI…”

82. Tanggal 5 Juli 1966 : Terbit TAP MPRS No.XXV Tahun 1966 yang ditanda-tangani Ketua MPRS – RI Jenderal TNI AH Nasution tentang Pembubaran PKI dan Pelarangan penyebaran paham Komunisme, Marxisme dan Leninisme.

83. Bulan Desember 1966 : Sudisman mencoba menggantikan Aidit dan Nyoto untuk membangun kembali PKI, tapi ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1967.

84. Tahun 1967 : Sejumlah kader PKI seperti Rewang, Oloan Hutapea dan Ruslan Widjajasastra, bersembunyi di di wilayah terpencil di Selatan Blitar bersama kaum Tani PKI.
85. Bulan Maret 1968 : Kaum Tani PKI di Selatan Blitar menyerang para pemimpin dan kader NU, sehingga 60 (enam puluh) orang NU tewas dibunuh.

86. Pertengahan 1968 : TNI menyerang Blitar dan menghancurkan persembunyian terakhir PKI.

87. Dari tahun 1968 s/d 1998 : Sepanjang Orde Baru secara resmi PKI dan seluruh mantel organisasinya dilarang di seluruh Indonesia dengan dasar TAP MPRS No.XXV Tahun 1966.

88. Dari tahun 1998 s/d 2015 : Pasca Reformasi 1998 Pimpinan dan Angota PKI yang dibebaskan dari penjara, beserta keluarga dan simpatisannya yang masih mengusung IDEOLOGI KOMUNIS, justru menjadi pihak paling diuntungkan, sehingga kini mereka meraja-lela melakukan aneka gerakan pemutar balikkan fakta sejarah dan memposisikan PKI sebagai PAHLAWAN pejuang kemerdekaan RI.

89.Tahun 2017 Mayjen TNI Purn Kivlan Zein mengatakan Partai Komunis Indonesia (PKI) akan mendeklarasikan diri pada 2017. Hal itu akan dilakukan, bila seandainya pemerintah memutuskan untuk meminta maaf kepada keluarga eks PKI. "Rancangan mereka paling maksimal tahun 2017 akan bangkit akan deklarasikan ketika negara meminta maaf pada mereka karena mereka tidak bersalah".

Wallahu A'lam Bishoawab

Tiga Pusaka Rasulullah ﷺ .

Diceritakan oleh Al-Habib Ali bin Muhamad Al-Habsi. Bahwa sekitar abad ke-11 Hijriyah, berangkatlah tiga orang Ulama dan Wali dari kota Tarim menuju ke Madinah Al-Munawwarah untuk berziarah kemakam Rasulullah 

Ketiga orang Ulama dan Wali tersebut adalah Habib Abdurrahman bin Mustafa Alaydrus (Shohib Mesir), Habib Syekh bin Muhammad Al-Jufri dan Al-Qutb – Al Habib Abubakar bin Husein Bilfaqih ( Teungku Di Anjong ). Beliau bertiga sepakat untuk mengamalkan seluruh isi kitab Bidayatul Hidayah (kitab yang dikarang oleh Imam Ghazali) di depan makam Rasulullah  sampai Rasulullah  keluar untuk menemui mereka. Selang beberapa waktu kemudian, keluarlah Rasulullah ﷺ dari pusaranya, dan pada saat itu beliau bertiga dalam keadaan terjaga (bukan mimpi). 

Kepada Habib Abdurrahman Alaydrus, Rasulullah ﷺ memberikan sebuah pusaka berupa kitab kecil yang berwarna putih dan memerintahkan Habib Abdurrahman Alaydrus untuk pergi berdakwah ke negeri Mesir. Rasulullah  berpesan kepada Habib Abdurrahman Alaydrus, jika suatu waktu  Habib Abdurrahman Alaydrus menemukan suatu permasalahan agama yang tidak ditemukan jawabannya, maka Habib Abdurrahman Alaydrus harus membuka kitab tersebut, karena semua jawaban rahasia ilmu agama ada disana. Suatu waktu ketika seorang Qadhi (hakim) di Mesir mengadakan jamuan makan atas pernikahan anaknya, ia membagi tempat menjadi dua; Satu untuk kalangan khusus (Ulama dan Umaro) dan satu untuk kalangan umum.  Habib Abdurrahman Alaydrus yang berpenampilan sederhana kemudian diarahkan ke tempat orang-orang awam. 

Ketika masuk waktu shalat, sang hakim berkata:
"Tidak ada yang berhak menjadi imam kecuali ia yang menyebutkan 400 Sunnah dalam shalat". 

Pada saat itu banyak Ulama yang hadir, namun tidak ada satu pun diantara mereka yang mampu menyebutkan 100 saja Sunnah-sunnah dalam shalat . Hingga akhirnya Habib Abdurrahman Alaydrus maju kedepan dan Habib Abdurrahman Alaydrus telah  mampu menyebutkan 400 lebih Sunnah-sunnah yang ada didalam shalat, semua itu Habib Abdurrahman Alaydrus temukan dalam kitab putih yang diberikan Rasulullah ﷺ tersebut. Hingga akhirnya Habib Abdurrahman Alaydrus pun diangkat sebagai imam dan sejak saat itu keilmuannya dikenal luas di Mesir. 

Adapun pemberian Rasulullah  untuk Habib Syeikh bin Muhammad Al-Jufri adalah pusaka berupa sebuah piring yang mana dari piring tersebut akan keluar makanan sebanyak yang dibutuhkan orang yang membutuhkan tanpa pernah habis. 

Sedangkan kepada Al-Qutb – Al Habib Abubakar bin Husein Bilfaqih (Teungku Di Anjong) Rasulullah telah memberinya sebuah tongkat yang jika dipukulkan ke tanah, keluarlah harta yang dibutuhkan. 

Silsilah Al-Qutb – Al Habib Abubakar bin Husein Bilfaqih ( Teungku Di Anjong ) adalah : Habib Abubakar bin Husein bin Umar bin Abubakar bin Ahmad bin Abdurrahman Bifaqih bin Muhammad bin Abdurrahman Al Asqa’ bin Abdullah bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al Faqih Al Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khala’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa Ar Rumi Muhammad An Naqib bin Ali Al ‘Uraidhi bin Ja’far As-Shadiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Husein bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه – Fathimah Zahra رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه binti Rasulullah .

Wallahu A'lam Bishowab.

Tuesday, March 7, 2017

Bersyukur Kepada Haters.

Haters, siapa sih yang tidak kenal dengannya. Karena kita sebagai manusia itu pasti memilikinya. Haters adalah sebutan untuk orang-orang yang acapkali membenci dan mengkritik kita. Tanpa disadari pula jika haters itu juga adalah fans kita. Soal menghadapi haters gak perlu bingung dan pusing tujuh keliling. Sangat simple dan cukup dengan hanya bersyukur dan kita meyadari jika punya haters. lalu setelah menyadarinya maka kita akan berterimakasih kepada mereka. Pastinya banyak dari kita akan bertanya:

"Punya haters kok malah bersyukur, dan mengucapkan terima kasih kepada haters, bagaimana bisa? Yang ada malahan hanya membuat emosi saja".
Tenang dulu gak usah panik mari kita simak dulu cara dan pembahasannya. Syaikh Mutawalli Sya'rawi berkata :

"Jika engkau tidak mendapatkan orang yang dengki kepadamu, maka ketahuilah sesungguhnya engkau adalah manusia yang gagal ".

Dan dikisahkan pula seorang guru yang terkenal bijaksana pernah mendoakan murid kesayangannya dengan lafadz doa yang sangat tidak terduga-duga ataupun disangka-sangka muridnya.
Doanya sebagai berikut:

اللهم اكثر حسادك

"Semoga Allah menjadikan banyak orang mendengki kepadamu".

Setelah mendengar doa dari gurunya, muridnyapun terperangah. Namun dia tidak berani berkata apapun dihadapan gurunya. Sang Guru yang menyaksikan muridnya yang terperangah lalu mengatakan :
" Ketika banyak orang yang hasad (dengki) kepadamu, maka berarti hidupmu telah penuh dengan kenikmatan. Tahukah engkau, hanya pohon kurma yang berbuahlah yang mendapatkan lemparan."

Seketika itu muridnya langsung bisa memahami hakekat dari doa Sang Guru. Karena itu telah menjadi sebuah pembuktian didalam kehidupan. Sang Guru lalu melanjutkan kebijakannya dan berkata:

كل ذي نعمة محسود

"Setiap orang yang mendapatkan nikmat pasti ada pendengkinya".

Semakin kita berhasil dan mencapai puncak, semakin kencang pula hembusan angin namun sedikit yang bisa bertahan dan banyak yang tumbang diterpa angin.

Allah سبحانه و تعالى sendiri dalam surat Al-Falaq mengajak kita untuk berdoa memohon perlindungan dari kejahatan orang yang hasad.

Salah satu dari bentuk jahatnya hasad adalah orang yang memiliki hasad itu tidak ingin naik keatas menyamai level kita, akan tetapi ia menginginkan dan berambisi untuk menjatuhkan kita, agar kita turun kebawah dan menjadi sama rendahnya seperti dirinya. Jika kita telah jatuh dan turun lalu berada sama rendahnya dengan dirinya, barulah ia akan menjadi puas dan bangga.

Seperti halnya dengan Iblis, ia tidak mau berusaha untuk mengangkat derajatnya agar dapat menyamai Adam عليه السلام, akan tetapi ia lebih memilih jalan singkat agar Adam عليه السلام itu menjadi rendahdan terhina seperti dirinya di dalam neraka jahannam.

Karena begitu jahatnya hasad, iblis masih belum puas juga dengan keadaan Adam, bahkan ia bercita-cita agar seuruh anak keturunan Adam عليه السلام (termasuk kita) juga bersama-sama menjadi penduduk di neraka.

Allah سبحانه و تعالى berfirman:
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur”. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan isi neraka Jahannam dengan kalian semuanya”.(QS Al-A’raaf: 16-18).

Semoga Allah سبحانه و تعالى memberikan kita kesabaran dan kelapangan hati kita dan menjauhkan kita dari dzalimnya para haters.

Wallahu A'lam Bishowab.