Ada lima maqam dalam kalbu, yaitu: Qalb, Sirr, Sirr as-Sirr, Khafa dan Akhfa
- Qalb adalah hati.
- Sirr adalah rahasia.
- Sirr assirr adalah rahasia dari rahasia.
- Khafa adalah yang tersembunyi,
- Akhfa adalah yang paling tersembunyi.
Rahasia lima maqam ini berdasarkan pada kelima Latifah kalbu yaitu:
Lathifah al-Qalb.
Atau yang biasa disebut dengan Latifah Hati, berada di bawah wewenang Nabi Adam AS, karena ini mewakili aspek fisik dari kalbu. Cahaya dari Latifah Hati adalah kuning
Lathifah as-Sirr.
Atau yang biasa disebut dengan Latifah Rahasia, di bawah wewenang Nabi Nuh (a), karena ini melambangkan bahtera yang diselamatkan dari Samudra Kegelapan dan diselamatkan dari banjirnya kebodohan. Cahaya dari Latifah Sirr adalah merah
Lathifah Sirr as-Sirr.
Atau yang biasa disebut dengan Latifah Rahasia dari Rahasia, berada di bawah wewenang dua orang Nabi, yaitu: Nabi Ibrahim AS dan Nabi Musa AS, yang melambangkan Hadirat Ilahiah Allah di bumi. Allah SWT telah menjadikan Nabi Ibrahim AS sebagai simbol dari semua khalifah-Nya di bumi, sebagaimana disebutkan dalam ayat penciptaan manusia, berdasarkan firman Allah :
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. (QS. Al-Baqarah 2 : 30).
Nabi Musa AS juga telah diberkati dengan pendengaran dan berbicara kepada Allah yang merupakan dua 2 atribut penting dari ilmu. Cahaya dari Latifah Sirr as-Sirr adalah putih
Lathifah al-Khafa.
Atau yang biasa disebut dengan Latifah Yang Tersembunyi, di bawah wewenang Nabi Isa AS, karena hubungannya dengan ilmu yang tersembunyi, beliau melambangkan pemahaman spiritual. Cahaya dari Latifah Khafa adalah hijau
Lathifah al-Akhfa.
Atau yang biasa disebut dengan Latifah Yang Paling Tersembunyi, berada di bawah Hakikat Rasulullah ﷺ , karena Rasulullah ﷺ dianugerahi sebuah maqam yang tinggi di atas semua Nabi dan Rasul-Nya. Rasulullah ﷺ adalah yang diangkat pada malam Isra’ Mi’raj menuju Hadirat Ilahi. Ini dilambangkan oleh Kalimat Tauhid, karena tidak ada Laa ilaha illAllah tanpa Muhammadun Rasulullaah. Cahaya dari Latifah Akhfa adalah hitam
Kelima Maqam itu merupakan pusat dari Sembilan Titik, yang melambangkan lokus bagi wahyu dan ilham dari Hadirat Ilahi di dalam kalbu manusia. Sembilan Titik ini terletak di dada setiap orang dan mereka melambangkan sembilan maqam tersembunyi yang berbeda-beda pada setiap orang. Setiap maqam terhubung dengan seorang wali, yang mempunyai wewenang untuk mengontrol titik itu. Jika seorang pencari dalam Tarekat Naqsybandi dapat menyingkap hijab dan membuat kontak spiritual dengan awliya yang berwewenang atas titik-titik ini, ia dapat diberikan ilmu dan kekuatan untuk menggunakan kesembilan titik ini.
Persyaratan terkait untuk membuka kesembilan titik ini hanya dapat disinggung secara tak langsung.
- Maqam pertama, berkenaan dengan kekuataan untuk memenjarakan ego.
- Kunci dari maqam kedua adalah zikir dengan Laa ilaha ill-Allah.
- Maqam ketiga berisi penyaksian (musyahadah) ukiran Nama Allah SWT di dalam kalbu (naqsy).
- Maqam keempat berhubungan dengan makna ukiran pada kalbu itu.
- Maqam kelima adalah menanamkan ukiran itu dengan zikir kalian.
- Pada maqam keenam kalbu atau jantung dibuat untuk berhenti berdetak atas perintahnya dan berdetak kembali atas perintahnya.
- Maqam ketujuh adalah menjadi awas atau menyadari berapa kali seseorang menghentikan jantungnya berdetak dan berapa kali ia membuat jantungnya kembali berdetak.
- Pada maqam kedelapan seseorang menyebutkan kalimat Muhammadun Rasulullah ﷺ setiap kali menghentikan detak jantungnya dan setiap kali memulihkannya lagi.
- Maqam kesembilan adalah kembali ke dalam gua kalian, sebagaimana Allah berfirman yang artinya: “Dan jika kamu menjauhkan diri dari mereka dan apa yang mereka sembah selain dari Allah (swt), maka bersembunyilah kamu ke dalam gua, niscaya Tuhan kamu akan mencurahkan kepada kamu rahmat-Nya". (QS. Al-Kahfi 18:16).
“Ya Allah Engkau adalah tujuanku dan Rida-Mu yang
kuinginkan".
Kalbu atau jantung, ketika melakukan siklusnya antara berhenti dan kembali memompa/berdetak, ia hadir pada tingkatan Inti dari Hadirat Ilahi. Karena Inti Ilahiah itu adalah sumber bagi seluruh makhluk, kalbu itu akan menyatu dengan seluruh makhluk terkecil di alam semesta ini. Kalbu yang telah mencapai rahasia-rahasia dari kesembilan titik ini akan mampu melihat segala sesuatu, mendengar segala sesuatu, mengetahui segala sesuatu, merasakan segala sesuatu dan menjadi peka terhadap segala sesuatu, “Sampai Dia (Allah) akan menjadi telinganya untuk mendengar, matanya untuk melihat, lidahnya untuk berbicara, tangannya untuk menggenggam, dan kakinya untuk berjalan. Ia menjadi ‘seperti Tuhan’, ia hanya perlu mengatakan, ‘Kun! Jadilah!’ dan itu akan terjadi” .
Wallahu Alam Bishowab.
No comments:
Post a Comment