Awal dari agama adalah dengan mengenal Allah atau biasa disebut dengan Awaluddin Ma'rifatullah. Maknanya adalah bahwa tidaklah dapat dikatakan bahwa kita itu beragama dengan baik jika kita tidak awali dengan sebuah pengenalan yang baik (ma’rifat) kepada Allah سبحانه و تعالى. Sah-sah saja jika kita menjudge bahwa kita adalah orang yang beragama tetapi ketika kita tidak mengenaldengan Allah سبحانه و تعالى maka keberagamaannya itu menjadi sangat lemah. Lalu dapatkah kita dikatakan beragama jika kita sendiri tidak mengemal Allah سبحانه و تعالى?.
Jika kita tidak mengenal Allah سبحانه و تعالى maka bagaimana dengan ibadah yang telah kita tunaikan, salah astu contohnya adalah shalat kita?. Tidak sah shalat tanpa mengenal Allah atau biasa disebut dengan Layasul shalat illa bin ma'rifat. Maknanya adalah bahwa tidaklah dapat dikatakan shalat kita itu akan diterima dengan baik dan pastinya akan tertolak karena bagaimana mungkin kita itu dianggap sholat tetapi ketika sholat kita tidak mengenal dengan Allah سبحانه و تعالى yang disembah. Jikasaja kita itu tidak mengenal Allah سبحانه و تعالى yang disembah maka kepada siapakah penyembahan dan penghambaannya itu dilakukan?. Kemanakah kehambaan itu kita arahkan ? yang pasti menjadi tak menentu arahnya dan ini tidak bisa dikatakan sebagai sebuah penyembahan dan penghambaan.
Bagaimana cara kita mengenal Allah سبحانه و تعالى.
Salah satu cara untuk melatih dan mengkaji diri kita, sejauh mana kita mengenal Allah سبحانه و تعالى dalam pemahaman "Awaluddin Ma'rifatullah" adalah melalui kisah berikut dan silahkan anda jawab sendiri pertanyaanya.
Suatu hari ada seorang Sufi Muda habis - habisan di bully oleh beberapa teman-temannya orang ahli Ilmu Syareat atau biasa disebut dengan fuqaha, dan salah satu orang diantaranya berkata :
" Hai Sufi yang bodoh dan sesat !!".
Temannya itupun melanjutkan perkataannya:
"Buktikanlah kepada kami jika kamu memang benar, Dimana dan yang mana wujud Allah SWT pada diriku ???".
Dengan tenang lalu Sufi itu memberikan selembar kertas dan meminta mereka menulis surat kepada Allah سبحانه و تعالى, lalu mereka menulis kalimat berikut:
" Ya Allah , Hamba telah diminta untuk menulis surat untuk-Mu, atas permintaan dari hamba-Mu yang begitu bodoh dan sesat ini".
Setelah mereka selesai menulis surat itu, lalu mereka masukkan ke dalam sebuah amplop. lalu Sufi itupun berkata:
" Pertanyaan kalian akan terjawab ketika surat ini telah sampai pada alamt tujuannya".
Lalu Sufi itu menulis di amplopnya sebagai berikut :
Di tujukan kepada Yth ;
Allah سبحانه و تعالى dimanapun Engkau berada.
Pengirim :
Fulan.
Jl. Fulanah No. 3 Kota ABC 73227
Hp. 123456789
Lalu mereka mengirimkan surat itu melalui sebuah jasa pengiriman ....., dan selama perjalanan pergi dan pulang si Sufi itu masih saja terus-menerusi bully dan di tertawakan oleh teman-temannya ....sampai akhirnya mereka terdiam dan mulai berfikir....:
Kemanakah surat itu akan sampai?? .
Mungkin sedulur sekalian ada yang tahu jawabannya dan membantu para fuqoha tersebut untuk menemukan jawabannya?
Wallahu A'lam Bishowab.
No comments:
Post a Comment