Suatu
hari Abu Bakar RA kedatangan tamu seorang pemuka agama (pastur) dari luar negeri Arab. Lalu berkata:
"Aku berasal dari negeri Roma dan
aku datang dengan membawa kantung yang berisi emas dan perak. Aku ingin bertanya kepada
penjaga umat islam tentang beberapa masalah. Jika engkau dapat menjawab maka aku
akan mentaati perintahmu dan hartaku di hadapan kalian akan aku berikan
kepadamu. Tetapi jika engkau tidak dapat menjawabnya maka aku akan kembali ke
negeriku."
Abu Bakar RA berkata:
"Bertanyalah sesuka hatimu."
"Demi Allah, aku tidak akan berbicara sebelum engkau memberiku
jaminan jika aku berada di dalam keadaan aman dan dari kemarahan teman-temanmu."
Abu Bakar RA berkata:
"Aku akan jamin keamanan engkau dan tidak akan terjadi apa-apa terhadap dirimu, tanyalah apa-apa yang ingin engkau ketahui."
Pastur itupun langsung bertanya:
"Beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang tidak Allah SWT miliki,
sesuatu yang tidak ada pada Allah SWT dan sesuatu yang tidak Allah SWT ketahui?"
Abu Bakar RA merasa gementar dan tidak mampu menjawab. Mengetahui hal itu kemudian pastur itupun segera bangkit dan hendak bergegas keluar.
Lalu Abu Bakar RA berkata:
"Wahai musuh Allah, sekiranya aku tidak membuat perjanjian denganmu, niscaya aku basahi tanah ini dengan darahmu!"
"Wahai musuh Allah, sekiranya aku tidak membuat perjanjian denganmu, niscaya aku basahi tanah ini dengan darahmu!"
Saat itu Salman al-Farisi RA juga berada di kediaman Abu Bakar RA lalu bangkit dan bergegas pergi untuk mencari Ali bin
Abi Thalib RA yang sedang duduk bersama Hasan RA dan Husein RA di dalam rumah. Salman RA menceritakan kejadian yang baru saja terjadi kepada Ali RA . Maka Ali RA pun bangun dan berbegas pergi bersama Hasan RA dan Husain RA ke masjid. Ketika orang-orang ramai melihat Ali RA,
mereka bertahmid dan bersegera mendekati Ali RA.
Ali RA lalu masuk dan duduk. Lalu Abu Bakar RA berkata:
"Wahai pastur, tanyalah kepadanya, dialah orang
yang engkau cari."
Pastur pun menghadap Ali RA dan berkata:
"Wahai lelaki yang memilki pengetahuan, siapakah namamu?"
Ali RA menjawab:
"Namaku di kalangan Yahudi ialah Ilyan dan di
kalangan Nasrani ialah Ilya. Sedang menurut ayahku, namaku adalah Ali dan
menurut ibuku namaku adalah Haidarah."
Pastur bertanya lagi:
"Apa hubungan engkau dengan Nabimu?"
Ali RA menjawab:
"Beliau adalah saudaraku, mertuaku, dan putra pamanku."
Pastur berkata lagi:
"Engkau adalah temanku, demi Tuhannya Isa AS.
Beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang tidak Allah SWT miliki, sesuatu yang
tidak ada pada Allah SWT dan sesuatu yang tidak Allah ketahui?"
Ali RA menjawab:
"Yang tidak Allah SWT miliki ialah bahwa Allah SWT yang Maha Esa, tidak memiliki
isteri dan anak. Sesuatu yang tidak ada pada Allah ialah perbuatan zalim
terhadap sesiapa (dan apapun). Dan sesuatu yang tidak Allah SWT ketahui ialah Allah SWT tidak mengetahui akan adanya sekutu bagi Nya dalam kerajaan-Nya."
Pastur itu bergegas bangun setelah mendengar jawaban dari Ali RA, lalu memegang kepala Ali RA dan menciumi antara kedua
matanya, seraya berkata:
"Engkau adalah sumber agama
dan hikmah. Aku telah membaca dalam Taurat namamu Ilyan dan
dalam Injil adalah Ilya. Beritahu kepadaku bagaimana keadaan
kaummu?"
Ali RA kembali menjawab pertanyaan itu dengan sebuah penjelasan. Lalu pastur itu bangun
dan menyerahkan seluruh hartanya kepada Ali RA dan kemudian pastur itu pun berpamitan pulang untuk kembali kenegeri asalnya.
No comments:
Post a Comment