Didaerah kalimantan tinggallah seorang sayyid yang setiap hari hanya duduk-duduk saja di tempat perjudian, sampai suatu saat ajal datang menjemputnya.
Orang-orang kampung tersebut tidak ada yg mengetahui siapa beliau sebenarnya , di saat beliau wafat, hanya istri dan anak-anaknya yg menghadapi jenazahnya. Tidak ada satu tetangga beliaupun yang datang. Untuk memandikan, mengkafani, mensholatkan jenazah beliau. Sang istri adalah seorang syarifah hanya bisa menangis melihat keadaan beliau.