Hanya tersisa berapa menit bagiku untuk sholat maghrib sebelum tiba masuk waktu sholat Isya. Kemudian akupun segera berwudhu sebagai salah satu rukun wajib untuk menunaikan shalat Maghrib. Setelah selesai sholat lalu akupun berdzikir, bertasbih dan bersholawat. Tiba-tiba saja aku
teringat dengan nenekku dan akupun merasa
malu dengan nya. Karena Beliau selalu dapat menunaikan sholat diawal waktu. Sedangkan diriku malah kebailikannya dan bahkan acap kali menunaikan sholat diakhir waktu.
Sejurus kemudian akupun mulai berdoa di atas Sajadah yang aku gunakan untuk
sholat Maghrib. Hari ini aku merasa sangat lelah sekali setelah seharian bekerja sepanjang hari yang sangat menyita tenaga dan pikiranku. Karena saking
lelahnya tanpa aku sadari akupun tertidur. Tiba-tiba akupun dibangunkan oleh suara yang sangat menakutkan dan sungguh mengerikan. Tubuhkupun sampai berkeringat dan bergemetar karena mendengarnya, akupun tidak mengerti atas apa yang telah terjadi disini.
Lalu aku coba melihat-lihat keadaaan disekelilingku. Dan Ternyata keadaannya sangat ramai sekali. Disetiap arah yang aku lihat, aku hanya melihat wajah-wajah yang penuh ketakutan dan kengerian dari orang-orang disekitarku yang ramai dan penuh sesak. Sungguh pemandangan yang menakutkan dan mengerikan. Beberapa diantaranya hanya berdiri terpaku melihat-lihat, ada yang berjalan kekiri, ada
yang berjalan kekanan dan ada yang berlutut dengan kepala mereka di tangannya, mereka hanya menunggu, ya mereka sedang menunggu sesuatu yang menentukan takdir mereka.
Hatikupun seolah-olah ingin meledak dan berteriak saat aku menyadari di mana aku berada sekarang
ini. Ya aku baru sadar jika aku telah dipanggil untuk memenuhi takdirku untuk menghadap-Nya dan hari ini adalah hari yang pernah dijanjikan-Nya yaitu hari akhir, hari dimana akan adanya pembalasan. Dulu Ketika aku masih hidup, aku sering mendengar banyak hal
tentang hari ini dan akan datang beberapa pertanyaan pada hari ini, tapi itupun dahulu kala dan sudah berlangsung sangat lama.
Mungkinkah ini hanya ilusi atau khayalanku? karena aku tidak sanggup untuk membayangkan hal ini. Sejurus Kemudian akupun dimasukan kedalam barisan untuk proses interview untuk menentukan pengambilan keputusan.
Akupun mulai panik dan menanyakan kepada sekumpulan orang-orang yang ada pada saat itu apakah namaku sudah disebut. Dan mereka hanya diam membisu, Tidak ada yang mau menjawabnya. Tiba-tiba saja namaku dipanggil dan tubuhkupun bergemetar karena ketakutan. Secara serempak seakan-akan ada yang memberi komando kepada mereka untuk terbagi menjadi dua kelompok dan membuat sebuah jalan untukku. Sesaat kemudian dua malaikat meraih lenganku dan membawaku untuk maju ke depan. Akupun terpaksa untuk berjalan dengan timbul banyak pertanyaan dan juga ketakutan
ketika melewati mereka. Lalu Para malaikat membawaku ke tengah-tengah dan meninggalkanku
di sana. Kepalaku hanya menunduk dan terlihat jelas gambaran, kisah, cerita, peristiwa, amal dan perbuatan perjalanan seluruh hidupku sedang melintas di depan mataku, akupun seperti menonton sebuah film di sebuah bioskop. Akupun berusaha tetap membuka mata, tetapi yang kulihat hanya
melihat sisi dunia lain.
Aku lihat kerabat, keluarga teman-temanku senang sekali membantu sesama. Akupun juga melihat ayahku sedang memberikan nasehat kepada orang lain serta menghabiskan kekayaannya hanya untuk di jalan-Nya. Ibuku sering mengundang tamu ke rumah dan segera menyiapkan
hidangan satu meja untuk mereka. Aku lihat ibuku sedang membersihkan dan merapikan rumah.
Secara spontan Akupun berkata:
" Aku juga selalu di jalan-Nya.
"Aku membantu sesama".
"Aku melaksanakan perintah-Nya".
"Aku menjauhi larangan-Nya".
"Apapun yang Dia perintahkan, pasti aku kerjakan".
"Apapun yang Dia larang, pasti akan aku tinggalkan."
"Akupun mulai menangis dan berpikir tentang betapa aku hanaya mengharapkan rahmat dan ridho-Nya".
Aku tahu bahwa apa pun yang telah dilakukan dalam kehidupanku selalu berusaha untuk menunaikan kewajibanku dan hanya Allah
sebagai penolongku, tubuhkupun terus saja berkeringat dan bergemetar. Matakupun tertuju pada sebuah neraca,
menunggu keputusan akhir. Akhirnya, keputusanpun telah dijatuhkan. Kedua malaikatpun datang dengan membawa lembar amalan ditangan mereka.
Aku merasakan seperti
mereka akan membawaku kejalan kebinasaan. Akupun mencoba untuk menutup mataku saat mereka mulai membaca keputusannya.
Astaghfirullah.
Ternyata akupun diputuskan untuk menghuni Neraka Jahannam. Akupun langsung tersungkur berlutut dan berteriak bahwa ini tidak mungkin,
"Bagaimana aku bisa pergi ke Neraka Jahannam?
Sepanjang hidupku Aku telah membantu sesama, aku telah menyebarkan
firman-Nya'.
Matakupun menjadi kabur dan aku kembali bergemetar dan berkeringat.
Matakupun menjadi kabur dan aku kembali bergemetar dan berkeringat.
Lalu seketika itu juga dengan kedua lengannya yang sangat kuat Kedua malaikat itupun membawaku pergi.
Kemudian aku diseretnya dan dibawa pergi melalui kerumunan orang-orang yang telah terbagi menjadi dua kelompok yang membuat sebuah jalan untukku dan
menuju ke arah api berkobar dari neraka Jahannam .
Aku berteriak dan bertanya-tanya apakah ada orang yang akan
membantuku. Aku berteriak-teriak dari semua perbuatan baik yang telah aku lakukan, bagaimana aku telah berbakti kepada kedua orangtuaku, puasaku, doaku, Alquran yang aku baca, dan semua amalku lalu aku bertanya;
” Apakah tidak ada satupun dari amalanku itu yang akan membantuku “.
” Apakah tidak ada satupun dari amalanku itu yang akan membantuku “.
mereka hanya diam dan terus saja menyeretku .Kamipun sudah sangat dekat ke neraka jahanam . Lalu akupun menoleh ke belakang, lalu aku teringat Bukankah Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Shalat lima waktu itu diwajibkan Allah kepada
hamba-hambaNya. Barangsiapa yang menunaikannya dan tidak menyia-nyiakannya dengan meremehkannya, maka
baginya dijanjikan di sisi Allah untuk dimasukkan ke surga. Barangsiapa yang tidak menunaikannya,
maka baginya tidak ada janji Allah. Jika Dia menghendaki, maka Dia akan mengazabnya atau jika
Dia berkehendak, dia dimasukkan ke surga".
"Perumpamaan
shalat lima waktu itu seperti sungai yang airnya jernih lagi berlimpah yang
berada di depan pintu rumahmu. Setiap harinya dia membersihkan
sebanyak lima kali. Karena itu, apa yang akan engkau lihat, apakah masih tersisa kotoran?'. Mereka
menjawab : "Tentu tidak ada sesuatu kotoranpun". Lalu Nabi bersabda : "Sesungguhnya
shalat lima waktu itu menghilangkan dosa-dosa, sebagaimana air yang membersihkan kotoran".
"Sesungguhnya shalat itu penebus dosa (kaffarat) yang
dilakukan diantara shalat satu dengan shalat
lainnya, kecuali dosa besar".
Lalu aku berteriak:
" sholatku, sholatku ? '
Kedua malaikat itupun tidak berhenti, Walaupun api-api yang
membakar wajah mereka, tapi mereka tetap saja menyeretku menuju tepi jurang neraka Jahannam.
Aku melihat ke belakang untuk terakhir kalinya, tapi mataku
masih kering akan harapan untuk keluar dari sana dan aku sadari sudah tidak ada yang
tersisa dalam diriku.
Lalu Salah satu malaikat mendorongku masuk kedalam neraka Jahanam. Akupun merasakan hawa yang panas pada tubuhku di udara dan akan jatuh ke dasar api neraka jahanam.
Baru saja aku terjatuh
lima atau enam kaki menuju dasar api neraka jahanam tiba-tiba saja aku tersontak kaget ketika kurasakan ada tangan-tangan yang mencoba mencengkeram
lenganku dan menarikku kembali keatas menjauhi neraka jahanam.
Akupun bersyukur dan bertasbih, lalu aku coba untuk mengangkat kepalaku dan aku melihat
seorang lelaki tua yang memiliki janggut putih dan panjang dengan mengenakan gamis putih bersih.
Akupun menyeka debu pada diriku dan bertanya,
"Siapakah engkau ini, duhai orangtua?"
Orangtua itu menjawab:
"Aku adalah sholatmu'".
Akupun berkata:
Akupun berkata:
"Dan dengan ridho dan rahmat-Nya engkau telah datang menyelamatkanku pada detik-detik terakhir sesaat setelah aku masuk kedalam neraka jahanam"
"Mengapa engkau datang terlambat! hampir Aku saja terjerumus kedalam neraka Jahanam"
"Mengapa engkau datang terlambat! hampir Aku saja terjerumus kedalam neraka Jahanam"
Orang tua itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya , lalu
berkata;
"Bukankah Kau selalu mengerjakan sholat pada akhir-akhir waktu, apakah engkau lupa?'
Pada saat itu, akupun terbangun dan tersadar. lalu kucoba mengangkat kepalaku dari Sajadah. Aku masih gemetar dan berkeringat. Lalu Aku Beristighfar dan Bersyukur karena itu hanyalah peringatan dari-Nya.
Tidak lama kemudian Akupun mendengar suara Adzan dan kulihat jam tanganku ternyata tepat jam 19:00 waktunya untuk shalat Isya. Akupun segera bangkit
dengan cepat dan pergi untuk berwudhu. Tak ingin aku menunda amalku lagi.
Inilah Ceritaku Insya Allah membawa manfaat bagi kita semua.
No comments:
Post a Comment