Monday, May 13, 2019

Amalan Agar Makanan Tidak Membahayakan Tubuh

"RESEP WIRID AGAR MAKANAN TIDAK MEMBAHAYAKAN TUBUH"

Disadur dari kitab "Kaifa Takunu Ghaniyyan" Hal ; 36 dijelaskan, bahwasannya Al-Habib Sa'ad Muhammad Bin Alawi Al-Aydrus RA berkata   :

سورة (قريش) من قرأها زال همه وحزنه ووسوسته
ومن قرأها على مطعوم أذهب الله مضرته

Barang siapa yang membaca Surat Quraisy, maka akan hilang kesusahan dan rasa was was-nya.
Barang siapa yang membacanya pada makanan maka Allah SWT akan menghilangkan mudharat nya (pada tubuh).

Catatan  :
Seringkali kita dihantui rasa cemas dan takut setiap ada orang yang menghidangkan makanan pada kita.
  • Mau minum kopi khawatir maag kumat.
  • Mau makan gulai kambing khawatir darah tinggi kambuh.
  • Mau minum yang manis-manis khawatir kencing manis.
  • Mau minum yang pahit-pahit takut nyerang ke liver.

* بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ * إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ * فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ * الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ)

(كتاب كيف تكون غنيا ، ص ٣٦)
   
Semoga Bermanfaat bagi kita semuanya aamiin aamiin aamiin ya Rabbal 'aalamiin bisirri Asrari Al Faatihah....

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد....
Insya Allah  bermanfaat

Orang Yang Kaya Itu Orang Yang Banyak Sedekah

Kalam Abah Guru Sekumpul Tentang Shodaqoh.

Ujar Abah Guru Sekumpul :

"Orang yg sugih itu orang yg banyak bersodaqoh. Orang pemurah itu kekasih Allah, walaupun dia jahil (bodoh), dan orang bakhil itu musuh Allah walaupun dia alim. Orang pemurah disenangi Allah, manusia dan Rasulullah , orang bakhil jauh dari Allah, manusia dan tidak disenangi Rasulullah. Pemurah buah dari cinta kepada Allah, bakhil buah dari cinta kepada dunia. Perangai yg bagus adalah pemurah dan tidak pemarah, itu adalah pembuka hijab. Amalan yg pasti diterima : istighfar, menuntut ilmu, membaca sholawat, bersodaqoh".

Dikisahkan seorang pria muda (sebutlah ia bernama amir) mendengar hadits-hadits dan ayat tentang mulianya bersedekah di jalan Allah, betapa mulianya ber infaq dengan shadaqatussir (sedekah secara sembunyi- sembunyi), sebagaimana hadits Rasulullah yang bersabda:
“Sedekah dengan sembunyi sembunyi memadamkan kemurkaan Allah”(HR Thabrani dg sanad Hasan).

Tuesday, May 7, 2019

Rasulullah ﷺ Membelah Bulan.

KISAH RASULULLAH ﷺ MEMBELAH BULAN
Disadur dari Kitab: Durrotun Nashihin Bab Mu'jizat Nabi ﷺ *.


Di zaman Jahilliyah hiduplah raja bernama Habib bin Malik di Syam, dia penyembah berhala yang fanatik dan menentang serta membenci agama yang didakwahkan Rasulullah ﷺ .


Suatu hari Abu Jahal menyurati Raja Habib bin Malik perihal Rasulullah Saw. Surat itu membuatnya penasaran dan ingin bertemu dengan Rasulullah ﷺ , dan membalas surat itu akan berkunjung ke Mekah. Pada hari yang telah ditentukan berangkatlah Ia dengan 10.000 orang ke Mekah.

Sampai di Desa Abtah, dekat Mekah, ia mengirim utusan untuk memberitahu Abu Jahal bahwa Dia telah tiba di perbatasan Mekah. Maka disambutlah Raja Habib oleh Abu Jahal dan pembesar Quraisy. Raja Habib pun lalu bertanya:
"Siapakah Muhammad itu......?".

Abu Jahal Lau Menjawab;
"Sebaiknya Tuan tanyakan kepada Bani Haasyim".


Lalu Raja Habib bertanya kepada Bani Hasyim.

"Siapakah Muhammad itu......?".

Salah seorang keluarga Bani Hasyim lau menjawabnya dengan berkata:
"Di masa kecilnya, Muhammad adalah anak yang bisa di percaya, jujur, dan baik budi. Tapi, sejak berusia 40 tahun, Ia mulai menyebarkan agama baru, menghina dan menyepelekan tuhan-tuhan kami. Ia menyebarkan agama yang bertentangan dengan agama warisan nenek moyang kami".

Raja Habib memerintahkan ajudannya untuk segera menjemput Rasulullah ﷺ, dan menyuruh untuk memaksa bila Ia tidak mau datang. Dengan menggunakan jubah merah dan sorban hitam, Rasulullah ﷺ datang bersama Abu Bakar As Siddiq RA, dan Khadijah RA.

Sepanjang jalan Khadijah RA, menangis karena khawatir akan keselamatan suaminya Rasulullah ﷺ, demikian pula Abu Bakar RA. Rasulullah ﷺ lalu berkata:

"Kalian jangan takut, kita serahkan semua urusan kepada Allah ﷻ ".

Sampai di Desa Abthah, Rasulullah ﷺ di sambut dengan ramah dan dipersilahkan duduk di kursi yang terbuat dari emas. Ketika Rasulullah ﷺ duduk di kursi tersebut, memancarlah cahaya kemilau dari wajahnya yang berwibawa, sehingga yang menyaksikannya tertegun dan kagum.

Maka berkatalah Raja Habib:
"Wahai Muhammad setiap Nabi memiliki mukjizat, mukjizat apa yang Engkau miliki.................?"


Dengan tenang Rasulullah ﷺ balik bertanya:
"Mukjizat apa yang Tuan kehendaki................?"

Raja Habib bin Malik Menjawab:
"Aku menghendaki matahari yang tengah bersinar engkau tenggelamkan, kemudian munculkanlah bulan. Lalu turunkanlah bulan ke tanganmu, belah menjadi dua bagian, dan masukkan masing-masing ke lengan bajumu sebelah kiri dan kanan. Kemudian keluarkan lagi dan satukan lagi. Lalu suruhlah bulan mengakui engkau adalah Rasul. Setelah itu kembalikan bulan itu ke tempatnya semula. Jika engkau dapat melakukannya, aku akan beriman kepadamu dan mengakui kenabianmu".

Mendengar itu Abu Jahal sangat gembira, pasti Rasulullah ﷺ tidak dapat melakukannya. Dengan tenang dan yakin Rasulullah ﷺ lalu berkata: 

"Insya Allah Aku akan penuhi permintaan Tuan".

Kemudian Rasulullah ﷺ berjalan ke arah Gunung Abi Qubaisy dan shalat dua rakaat. Usai shalat, Beliau ﷺ berdoa dengan menengadahkan tangan tinggi-tinggi, agar permintaan Raja Habib terpenuhi. Seketika itu juga tanpa diketahui oleh siapapun juga turunlah 12.000 malaikat.

Maka berkatalah malaikat:
"Wahai Rasulullah, Allah menyampaikan salam kepadamu. Allah berfirman: 'Wahai kekasih-Ku, janganlah engkau takut dan ragu. Sesungguhnya Aku senantiasa bersamamu. Aku telah menetapkan keputusan-Ku sejak Zaman Azali.' Tentang permintaan Habib bin Malik, pergilah engkau kepadanya untuk membuktikan kerasulanmu. Sesungguhnya Allah yang menjalankan matahari dan bulan serta mengganti siang dengan malam. Habib bin Malik mempunyai seorang putri cacat, tidak punya kaki dan tangan serta buta. Allah ﷻ telah menyembuhkan anak itu, sehingga ia bisa berjalan, meraba dan melihat."

Lalu bergegaslah Rasulullah ﷺ turun menjumpai orang kafir, sementara bias cahaya kenabian yang memantul dari wajahnya semakin bersinar. Waktu itu matahari telah beranjak senja, matahari hampir tenggelam, sehingga suasananya remang-remang

Tak lama kemudian Rasulullah ﷺ berdoa agar bulan segera terbit. Maka terbitlah bulan dengan sinar yang benderang. Terbelahnya Bulan Lalu dengan dua jari Rasulullah ﷺ mengisyaratkan agar bulan itu turun ke pada nya Tiba-tiba suasana jadi amat menegangkan ketika terdengar suara gemuruh yang dahsyat. Segumpal awan mengiringi turunnya bulan ke tangan Rasulullah ﷺ.

Segera setelah itu Beliau Rasulullahﷺ  membelahnya menjadi dua bagian, lalu Beliau ﷺ masukkan ke lengan baju kanan dan kiri. Tidak lama kemudian, Beliau Rasulullahﷺ mengeluarkan potongan bulan itu dan menyatukannya kembali. Dengan sangat takjub orang-orang menyaksikan Rasulullahﷺ menggengam bulan yang bersinar dengan indah dan cemerlang.


Bersamaan dengan itu bulan mengeluarkan suara:
"Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh."

Menyaksikan keajaiban itu, pikiran dan perasaan semua yang hadir terguncang. Sungguh, ini bukan mimpi, melainkan sebuah kejadian yang nyata............!

Sebuah mukjizat luar biasa hebat yang disaksikan sendiri oleh Raja Habib bin Malik. Ia menyadari, itu tak mungkin terjadi pada manusia biasa, meski ia lihai dalam ilmu sihir sekalipun.....!

Namun, hati Raja Habib masih beku. Maka ia pun berkata:

"Aku masih mempunyai syarat lagi untuk mengujimu".

Belum lagi Raja Habib sempat melanjutkan ucapannya, Rasulullahﷺ memotong pembicaraan, lalu berkata;
"Engkau mempunyai putri yang cacat, bukan...............?. Sekarang, Allah ﷻ telah menyembuhkannya dan menjadikannya seorang putri yang sempurna".


Raja Habib pun terkejut karena tidak ada siapapun yang tahu penyakit anaknya itu yaitu lumpuh dan matanya buta kecuali orang-orang istana dan mereka yang dekat dengannya saja.

Mendengar itu, betapa gembiranya hati Raja Habib. Spontan ia pun berdiri dan berseru,

"Hai penduduk Mekah.........! Kalian yang telah beriman jangan kembali kafir, karena tidak ada lagi yang perlu diragukan. Ketahuilah, sesungguhnya aku bersaksi: tiada Tuhan selain Allah dan tiada sekutu baginya; dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah Utusan dan hamba-Nya...!"

Melihat semua itu Abu Jahal jengkel dan marah, dengan emosi berkata kepada Raja Habib:
"Wahai...! Raja Habib engkau beriman kepada tukang sihir ini, hanya karena menyaksikan kehebatan sihirnya...............?"

Namun Raja Habib tidak menghiraukannya dan berkemas untuk pulang. Sampai di pintu gerbang istana, putrinya yang sudah sempurna, menyambutnya sambil mengucapkan dua kalimat syahadat. Tentu saja Raja Habib terkejut. Lalu bertanya kepada putrinya:
"Wahai putri kesayanganku, darimana kamu mengetahui ucapan itu............? Siapa yang mengajarimu.............?".


Putrinya lalu menjawabnya dengan berkata:
"Aku bermimpi didatangi seorang lelaki tampan rupawan yang memberi tahu ayah telah memeluk Islam.Dia juga berkata, jika aku menjadi muslimah, anggota tubuhku akan lengkap. Tentu saja aku mau, kemudian aku mengucapkan dua kalimat sahadat".

Maka seketika itu juga Raja Habib pun bersujudlah sebagai tanda syukur kepada Allah ﷻ

Wallahu alam Bishowab.

Saturday, May 4, 2019

Dajjal

Al Majidun Bercerita Tentang Masa Kecil Dajjal.

Negeri Samirah adalah sebuah negeri kecil di Palestina yang nanti akan menjadi sebuah negara besar. Bahkan menjadi ibu kota kerajaan Bani lsrail warisan Nabi Sulaiman. Ini berdasarkan masa kelahiran Nabi Musa, kira-kira satu abad sebelumnya.

Seorang lelaki dan seorang perempuan keturunan Yahudza, setelah 31 tahun berkahwin, lahirlah seorang anak yang paling membahayakan kedua orang tuanya, sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah ﷺ. kedua matanya tidur tetapi hatinya tetap terjaga.'

Keluarga Dajjal, ayah, ibu dan kakak-kakaknya adalah penyembah berhala. Dulu, mereka menyembah sebuah berhala berbentuk seperti lembu betina. Sebenarnya berhala itu bukan sekadar patung lembu betina, ia adalah syaitan durjana yang menyerupai dirinya seperti patung lembu betina. itu. Mereka menyembelih binatang untuk dikorbankan kepada berhala. Yang sebenarnya dipersembahkan kepada syaitan, berserta minuman arak yang dihulurkan setiap hari. Disamping itu mereka juga suka melakukan penghambaan atau persembahan dan ketaatan. Setiap pagi mereka lihat sisa-sisa dan apa yang mereka korbankan di tempat itu. Sangka mereka, itu adalah sebagai tanda bahwa Tuhan mereka merestui apa yang mereka lakukan. Permintaan kedua orang tua Dajjal ialah agar mereka diberikan seorang anak laki-laki. Akhirnya Allah s.w.t. pun menjadikan kehamilan keatas seorang wanita yang yang dilahirkan dari perbuatan zina antara mahram dengan seorang suami yang juga dilahirkan dan hasil perzinaan antara mahram.

Sementara itu syaitan pun turut ikut masuk ke saluran kencing lelaki penyembah berhala setiap kali dia menggauli isterinya. Jadi Syaitanpun turut mencampuri isteri penyembah berhala itu bersama-sama suaminya. Bertemulah sperma dan ovum dari unsur manusia dengan unsur syahwat yang penuh kedengkian dari jin, sebagaimana yang ditakdirkan oleh Allah.

(Dalam buku lhdzaru aI-Maslkh ad­DajjaI menyatakan Dajjal lahir dari hasil hubungan ketika ibunya sedang menstruasi, lalu terjadilah kehamilan sebagai pengaruh perbuatan Syaitan)

Pada malam yang sangat menakutkan, diiringi hembusan angin, ribut salji dan hujan lebat, pasangan suami isteri itu mendengar suara dari patung lembu betina liar yang memberitahu bahwa dia telah meredhai kedua-duanya. Bahkan, katanya dia memerintahkan malaikat untuk mengurniakan kepada mereka seorang anak. Tetapi jika kedua-­duanya tidak memperbanyakkan ketaatan dan penyembahan berhala serta tidak banyak menumpahkan darah korban, maka dia akan menggantikan anak lelaki itu dengan anak perempuan.

Apalagi, kedua-duanya pun sujud dan bersimpuh depan patung itu dengan penuh setia sambil menyatakan mereka mahukan sangat anak Ielaki. Patung syaitan itu menyuruh mereka menyembelih seekor lembu betina gemuk dan besar. Kemudian menyuruh diletakkan sembelihan itu di hadapan patung, dan selepas itu mereka berdua dilarang untuk masuk ke tempat itu sepanjang malam.

Apa yang berlaku sebenarnya syaitan telah mempermainkan mereka berdua untuk melakukan apa saja menurut kehendak dan kemahuan Syaitan.

Syaitan dapat melihat apa yang tidak boleh dilihat oleh manusia biasa. Sebab jin boleh melihat apa yang ada dalam jasad manusia, sama seperti melihat manusia melihat filem X-Ray, sehinggakan dia dapat melihat kandungan perempuan itu sejak awal lagi. Namun begitu syaitan tidak tahu apa yang akan terjadi, Syaitlan tidak tahu apakah anak itu perempuan atau lelakit tetapi dia tahu betapa besar kemahuan pasangan itu dengan kelahiran anak lelaki.

Perempuan itu pun melahirkan anak lelaki tetlapi anak yang baru lahir itu cacat kedua-dua belah matanya sejak lahir. Bayi itu suka tidur malam dan siang serta amat jarang bangun untuk menghisap air susu ibunya yang berbadan besar.

lmam Ahmad meriwayalkan dalam Musnad, iaitu sebagaimana sabda Rasulullah mengenai keluarga Dajjal.

"Ayahnya tinggi, gemuk dan hidungnya seperti paruh burung. Se­dangkan ibunya fardhakhiyyah, iaitu banyak daging dan berbadan gemuk. Kedua tangannya panjang dan kedua teleknya pun besar. Oleh kerana anaknya tidak disusui oleh ibunya susu, Ia bahkan dapat mengakibatkan keracunan yang berakhir dengan kematian. Jadi anak Ielaki itu sejak awal memang telah mendatangkan sial kepada ibunya.

Paling anehnya, anak lelaki itu bertahun-lahun duduk diam dan hanya bergerak beberapa kali, sehinggakan orang tuanya menyangka dia lumpuh atau pun Tuhan mereka sudah murka. Maka mereka pun menyajikan berbagai jenis sajian sebagai tanda taat tetapi anak lelaki itu tetap seperti itu juga, tidak ada sebarang perubahan.

Selama empat tahun sebelumnya dia belum pernah berjalan. Padahal orang tuanya telah memberikan air susu kambing serta berusaha untuk menggerak-gerakkan kedudukan anaknya. Anaknya itu hanya minum seteguk dua sahaja, kemudian terus tidur. Melihatkan anaknya dalam keadaan seperti itu, orangnya tidak pernah merasa tenang. Hatinya sentiasa tertanya-tanya apakah anaknya masih hidup. Mereka sering melelakkan tangan atau melekapkan telinga pada dada anaknya itu. Di dapati anaknya masih hidup.

Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda: 
 "Kedua matanya tidur, tetapi hati tetap terjaga."

Pada satu malam tiba-tiba anaknya itu bergerak bangun, sementara orang tuanya sedang tidur. Dia cuba merangkak kemudian berdiri untuk berjalan dengan kedua kakinya. Kemudian dia berjalan perlahan-lahan tanpa diketahui oleh kedua orang tuanya, seakan-akan ada roh lain yang menyusup ke dalam rohnya sambil memberitahu dan membantunya untuk berdiri dan berjalan. Sudah tentulah roh lain itu ialah Jin Syaitan (Jinni Mutasyaithan). Kedua-dua mata anak Ielaki itu cacat dan dia telah dirasuk oleh syaitan yang bersemayam dalam patung lembu. Syaitan itu memimpin kanak-kanak itu menghala ke patung lembu betina. Kemudian dia ditinggalkan tidur di sisi patung tersebut. Apabila ayahnya bangun dia terus mendapatkan anaknya yang tertidur dipangkuan tuhan-tuhan patung lembu betina itu. Ayahnya cuba mencari apakah makna peristlwa yang terjadi itu telapi tidak berjaya menafsirkannya. Lalu ayahnya itu tadi pun memanggil jiran-jiran tetapi jiran tidak mempercayai dengan peristwia itu, mereka menuduh ayahnya sendiri yang membawa anaknya itu dan meletakkannya dipangkuan tuhan-­tuhan tersebut. Jiran-jiran itu tahu anaknya itu lumpuh dan hanya boleh duduk sahaja.

Walaubagaimana pun berita mengenai hal itu tetap tersebar. Bagi sesetengah orang yang mempercayainya datang berduyun­-duyun ke rumahnya untuk melihat dari dekat akan kejadian aneh yang terjadi kepada budak lelaki itu. Dalam masa yang sama ada yang cuba mencari berkat dari budak itu. Namun, hakim-­hakim yang ada di kawasan itu berasa tidak senang hati untuk menerima kebenaran kejadian itu dengan begitu saja. LaIu mereka pun membawa ayah anak itu ke hadapan hakim besar di kota yang kemudian memaksa ayahnya memberitahu apakah sebenarnya yang terjadi.

Ayah menceritakan perkara sebenarnya teyapi hakim-hakim tidak mau menerima kenyataannya, lalu ayahnya itu dijebloskan kedalam penjara. Ketika di dalam penjara dia dipaksa membuat kenyataan bahwa tidak ada siapapun yang harus dipatuhi kecuali hakim agung yang menguasai negeri tersebut.

Setelah lama terkena hukuman maka dia pun terpaksa mengaku dan membuat pengumunan di hadapan hakim dan penduduk negeri bahawa tiada tuhan selain hakim dan bahawa tidak ada yang dapat memberi pertolongan atau mendatangkan bencana selain hakim. Dengan pengakuan yang dia buat itu maka dia pun dikeluarkan dari penjara tetapi anaknya itu terpaksa dijaga di dalam istana dengan penuh perhatian dan tidak dibenarkan keluar dari istana hakim.

Berita tentang keajaiban anak lelaki itu semakin tersebar luas sehinggakan heboh dan peristiwa itu disebut sebagai A'jubah as Samirah yang bermakna (Keajaiban Samirah) Hakim amat marah dengan peristiwa itu, dia tidak mahu menerima kenyataannya. Menurut hakim lagi, anak lelaki yang ajaib itu sebenarnya telah dirasuk syaitan. Berita itu pun disebar luas ke seluruh pelusuk dunia.

Hakim tidak berdiam diri, dia pergi mencari dukun untuk mengeluarkan syaitan dari badan budak itu. Hampir semua tempat ke pelusuk negeri dan benua dicarinya bomoh, dukun serta tukang sihir untuk mengeluarkan rasukan syaitan dari anak lelaki itu. Kerana menurut hakim syaitan itu akan menggoncangkan singgahsana atau 'Arsy Tuhan.

Apabila berita itu tersebar, suasana masyarakat pun menjadi kacau balau dan kelam kabut. Tiba-­tiba ada seorang yang berpura-pura sebagai ahli falsafah dari Samirah pun membuat pengumuman. Anak itu memang betul-betul keturunan Samiri. Dua huruf ra dan ha' (dua huruf terakhir dari kata Samirah) Dulu ia membawa makna satu negeri iaitu negeri Syam karena Sam bin Nuh as., adalah pendiri gerakan Samirah setelah terjadinya banjir besar. Ketika Sam masih kecil, dia tidak banyak bergerak sehingga datang malaikat yang kemudian mengajarnya bagaimana cara menggerakkan kedua-dua kakinya. Anak itu adalah cucu dari Syam." Telapi tidak ada seorang pun yang mahu percaya dengan kata-kata ahli falsafah itu. Sebaliknya dia pula dituduh orang gila.

Hakim pula telah memberi arahan supaya kenyataan ahli falsafah itu tidak diperbualkan lagi oleh sesiapa pun. Barangsiapa yang cuba hendak bercakap tentang hal itu akan dihukum.

Hakim pun membuat pengumunan anak itu diberi gelaran as-Samiri kerana berdasarkan negeri kelahirannya dan bukannya sebab-­sebab lain.

Ayah budak lelaki (Dajjal) itu pula kemudiannya mati kerana terlalu menderita, kematiannya itu dipanggil adz-dzabhah ash-shadriyyal al­mutakarrarah yang bermakna (tekanan batin berlanjutan). Ayahnya mati kerana watak anaknya itu sangat ganjil.

Anak ajaib itu pun ditinggalkan dalam penjagaan dan pemeliharaan hakim diistananya. Setahun kemudian, iaiitu kelika berumur lima tahun, anak itu pun mula berupaya bangun dan tidurnya, setelah bangun dia cuba berbual-bual dengan orang­orang di sekeliling istana itu, tetapi perbualannya tengagap-gagap dan terputus-putus.

Orang-orang istana pun cuba hendak mengubati penyakit buta di matanya tetapi doktor-doktor istana membuat kesimpulan bahawa penyakit atau cacat itu tidak akan dapat disembuhkan secara perubatan biasa kerana cacat itu nampaknya diciptakan oleh Yang Maha Kuasa.

Sebulan kemudian, ketika penduduk negeri itu sedang nyenyak tidur, tiba-tiba datang peringatan dari Tuhan. Peringatan dari Tuhan itu datang kerana penduduk negeri itu melakukan zina dan homoseksual, sebagai orang-orang Sadum dan Amurah. Siksaan yang Tuhan turunkan itu secara tiba-tiba tanpa diduga sama sekali.

Allah telah memerintahkan malaikat Jibril untuk memasukkan penduduk negeri itu ke dalam bumi, sama seperti yang dilakukan kepada penduduk Sadum dan Amurah. Yang terselamat tinggal hanyalah seorang anak kecil (Dajjal) yang berada di istana itu. Jibril telah ditugaskan membawa anak itu ke suatu pulau yang terletak di suatu lautan luas yang disebut Laut Yaman. Laut ini mempunyai peranan penting di masa akan datang. (Dari Laut Yaman inilah nanti terbentang jalan yang akan dilalui seorang saleh yang mempunyai peranan penting dalam memerangi Dajjal.

Anak lelaki itu tinggal seorang diri di pulau itu. Dia sentiasa dijaga, diawasi serta diberi makan dan minum oleh malaikat itu tadi. Anak itu kembali seperti biasa, iaitu banyak tidur dan sedikit bergerak. Sementara itu Jibril kembali menghancurkan negeri yang penuh dengan kemaksiatan itu dan menebalikkan negeri itu sehinggakan bahagian atas negeri itu menjadi bawah. Maka selesailah seksaan Allah ke atas orang-orang kafir itu.

Kemudian Jibril kembali membawa makanan untuk anak itu dari rezeki Allah dan demi menjalankan perintah Allah tanpa sebarang persoalan. Allah menyayangi anak itu dan berfirman kepada Jibril, "Hai Jibril, anak itu adalah hambaKu. Tetapi di akhir zaman dia mengaku sebagai tuhan yang disembah di muka bumi. Aku akan mengutus orang yang akan menyiksanya dengan seksaan yang pedih dan akan membunuhnya pada suatu masa tertentu yang tidak akan diingkari oleh hambaKu. Orang tersebut adalah seorang nabi yang diutus pada suatu masa dan dia menjadi wali, tanpa wahyu pada menjelang akhir zaman.

(Riwayat ini didapati dari seorang alim di negeri Yaman. Dia dikenali dengan nama Haidar bin Anif Billah Abdullah bin Salem bin Syari. Dia mempunyai banyak manuskrip mengerikan yang menurut katanya telah berusia ratusan tahun. Bahkan ada skripnya yang mempunyai asal-usul sejak 700 tahun sebelum Masehi. 0rang alim ini masih hidup dan berusia 110 tahun. Dia sendiri tidak mahu hidup di kota moden. Segenap hidupnya dihabiskan dikhemah-khemah di padang pasir sahara bersame-sama empat orang isterinya. Isteri-isterinya jauh Iebih muda dari dia, iaitu sekitar dua puluh hingga tiga puluh tahun. Dia masih kelihatan gagah. Ketika ditanya kepadanya tentang rahsia kegagahannya, die menjawab bahawa dia tidak pernah meninggaikkan sembahyang malam, tidak pernah meninggaikan sembahyang dan waktu yang ditentukan dan jarang memakan daging dan garam. Makanan yang paling banyak dimakannya iaiah madu, kurma, susu dan air putih.)

Pulau yang didiami oleh anak itu dikenali dengan nama jazirah ats­tsu 'ban ar-rahib we ad-dabbah al-­halba yang bermakna pulau ular yang mengerikan dan haiwan berbulu tebal. Sebab menurut cerita tentang pulau itu, setiap orang yang hampir dan singgah di pulau itu pasti akan mati disengat oleh ular yang panjangnya beratus-ratus meter. Sementara haiwan berbulu tebal itu mempunyai lidah yang dapat bercakap-cakap dengan berbagai­-bagai bahasa di muka bumi ini dan ia menguasai pulau itu. Ular itu adalah penjaganya dan buta matanya. Haiwan itulah yang mengarahkannya.

Pulau itu sebenarnya kecil seperti sekumpulan batu yang membentuk satu petak bumi yang penuh dengan berbagai mata air yang segar airnya serta dikelilingi pokok­pokok rendang yang saling berjalin. Pulau itu juga dipenuhi dengan sumber-sumber yang berfaedah seperli berbagai-bagai jenis bunga, tumbuh-tumbuhan, pokok-pokok epal berwarna kuning berbentuk aneh seperti kepala jin yang nampak indah dan tersusun rapi bukan seperti kepala syaitan yang hodoh.

lklim pulau itu memang selamanya sejuk dan selalu turun hujan.

Pulau itu terletak di Lautan Hindi dekat dengan negeri Yaman. Pulau yang didiami oleh anak ajaib itu nampak jauh dan terpisah dari pulau-pulau yang jumlahnya banyak. Bahkan dari jauh pulau itu nampak seperti sebuah bintang yang terlepas dari gugusan bintang lain, atau bagai sebuah bulan yang terlepas dari edarannya yang penuh dengan planet-planet lain. Ia menjadi sesuatu yang asing dan ganjil kenana ia telah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa.

Walaupun anak itu dikunjungi dan diawasi oleh Jibril siang dan malam, namun anak itu tidak tahu. Kerana sebagai manusia biasa dia tidak dapat melihat malaikat Jibril itu, kecualilah dengan perkenan Allah SWT  Disamping itu anak itu pula asyik tidur seperti penghuni gua.

Pada satu hari ketika umur anak itu telah mencapai lapan tahun, kedua-dua matanya mula terbuka diiringi dengan kesedaran hatinya. Sesudah itu, dia tidak lagi banyak tidur. Dia hanya tidur sekejap sahaja. Pada mulanya, setiap kali terjaga dari tidur dia akan mendapatkan makanan dan minuman segar yang berada di sisinya, sehingga habis makanan dan minuman itu, dia kembali tidur semula. Diwaktu ini, dia sudah mampu berdiri, bergerak, dan berfikir.

Malah dia mampu menangkap ikan dalam air dengan petunjuk bisikan suara yang terdengar dengan jelas di telinganya dan dia boleh faham maksud seruan itu dengan jelas.

"Buatlah seperti begini supaya kami menjadi begini," kala bisikan malaikat Jibril kepada anak itu.

Anak kecil itu pun berjalan­jalan mengelilingi sekilar pulau yang dia tinggal itu, dia rasa kagum dan terasing serta sentiasa berwaspada. Dia berjalan sambil bersembunyi dengan penuh hati-hati.

Pulau itu dipenuhi dengan berbagai jenis burung dan binatang.Tidak ada satu binatang buas dan ganas di pulau itu selain dari beberapa ekor ular yang merayap dari Iautan yang menuju ke sana.

Satu hari ketika sedang merayau-rayau itu dia dikejutkan oleh seekor binatang yang sangat besar, berbulu tebal dan mempunyai dua mata yang menonjol seperti mata lembu. Tiba-tiba binatang itu bercakap dengan bahasa yang dia boleh faham.

Binatang itu berkata," Engkau adalah seorang anak yang diselamatkan oleh Allah dari gempa bumi yang dahsyat ketika negeri Samirah dilanda malapetaka. Engkau dibawa oleh malaikat Jibril ke sini. Malaikat itulah yang menjaga makan dan minum engkau. Oleh itu janganlah engkau mengkhianati janji mu dengan Allah. Sebab pada hati setiap anak Adam telah tertanam ketaatan kepada Allah dan beriman kepada Nya selama mereka masih berada dalam fitrah kesuciannya. Kerananya engkau menjadi Muslim dan Mukim yang yakin dan taat kepada Tuhan Pencipta alam ini. Dialah Tuhan yang Maha Esa."

Kemudian binatang besar itu pun memberi isyarat kepadanya supaya mengikutnya ke arah sebuah batu. Di batu itu tertera tulisan dalam bahasa Arab. Binatang itu mengajarnya huruf demi huruf dan dia pun mengikutnya. Kemudian binatang itu pun memberi isyarat kepadanya untuk mengikutnya kepada berbagai permukaan batu lagi. Di batu-batu itu tertulis kata-kata:

Batu pertama: La ilaha illallah (Tiada luhan selain Allah)

Batu kedua: "Allahu Wahid La Syarika lahu (Allah Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya)

Batu ketiga: "Engkau dijaga dan diurus oleh Jibril. OIeh itu janganlah kamu mengkhianati janjimu dengan Allah."

Batu keempat: "Hanya engkau saja di pulau ini."

Batu kelima: "Makanlah den nikmatilah makanan dari rezeki Allah ini yang sesuai dengan keperluan dan kehendakmu. Tidurlah sesukamu. Sembahlah Allah dalam berbagai keadaanmu dengan tasbih-tasbih keesaan kepada Nya, yakni solat yang diwajibkan kepadamu. Allahlah raja, Allahlah Maha Esa. Dia tidak berayah dan tidak pula mempunyai anak. Allah lah Tuhan yang Maha Besar. Allah lah yang Maha Agung. Dan Allah lah yang Maha Rja."

Batu Keenam: "Jadilah engkau anak masa kini, wahai anak kecil. Janganlah engkau menjadi anak masa lalu di pulau ini pada zaman apa pun."

Batu Ketujuh: "Tidak ada kitab bagimu kecuali apa yang dibawa kepadamu oleh seorang Nabi terakhir, Nabi Muhammad s.a.w. yang datang menjelang akhir zaman. Jika engkau beriman kepadanya maka engkau adalah manusia masa depan yang beriman dan mempunyai keyakinan kepada Allah. Tetapi jika engkau engkar kepadaNya maka engkau adalah manusia depan yang dijanjikan akan mendapat seksaan Allah. Sesungguhnya engkau berada di antara dua nabi yang berserah diri kepada Allah dan sebenarnya semua nabi berserah kepada Allah. Jika engkau beriman dan yakin kepada apa yang kami imani dan yakini, maka Allah akan memudahkan kamu untuk mengimani penutup para nabi yang terdahulu dan pengganti nabi yang telah wafat. Dia bernama Muhammad Al Amin. Dia akan lahir sebagai Nabi dan Rasul di tengeh-tengah kaum yang buta huruf. Dia berhijrah ke tempat yang banyak ditumbuhi pokok kurma dan yang banyak mata air dan perigi dengan tanah yang subur. Jika engkau mendustakan nabi yang mendahului Muhammad maka Allah akan menutup hatimu dengan tabir kain yang hitam. Hatimu menjadi hitam terkena sedikit warna putih dan condong kepada keburukan bagaikan kendi yang penuh dengan lumpur di atas cermin terang. Akibatnya, hatimu tidak dapat melihat cahaya dan akalmu hanya melihat dirimu sendiri saja seperti lblis. Semoga Iaknat Allah ditimpakan atasnya, yang mendiami Segitiga Bermuda yang lama itu dan engkau pun menjadi teman karibnya. Betapa buruk seseorang yang ditemani makhluk terkutuk dan dijauhkan dari rahmat Allah s.w.t. yang dibiarkan saja sampai suatu masa di suatu negeri, iaitu di suatu lautan yang penuh hembusan angin kelak ketika Allah tidak lagi menyayangi orang­-orang yang terusir dari rahmat Nya.

Jadilah engkau, wahai anak istimewa yang dijagai dan dibimbing malaikat agung sebagai Mukmin yang mempercayai kewujudan Allah dan malaikatNya, serta RasulNya. Jika tidak, engkau berada di dalam bahaya dan dimasukkan kedalam penjara seribu tahun lamanya. Yang memperingatkan mu dan menggembirakanmu di dalam penjara adalah seorang Arab Mekah yang mendustakan Nabi yang jujur itu. Tempat hijrahnya adalah tanah­tanah subur yang banyak ditumbuhi pokok kurma. Engkau akan berjasa pada hari ketika tiba musimnya memetik kurma di negeri tempat diisra' dan dimi'rajkan Nabi dari bangsa Arab itu. Ada banyak air melimpah yang mengalir dan meresap ke dalam tanah di dataran tinggi dan di tanah Thabaniyyah. Haram atas dirimu memasuki kota Mekah yang dimuliakan Allah, Tuhan semesta alam.

Engkau tidak boleh memasuki tanah mana pun yang subur kecuali tanah Uhud. Uhud adalah gunung yang mencintai Allah dan Allah pun mencintainya. Engkau juga tidak boleh masuk negeri Quds tempat isra' dan mi'raj, Nabi yang paling akhir. Ini adalah ilmu Allah untukmu yang ditulis oleh Jibril, pembawa wahyu (amin al wahi) dan dia meninggalkan tulisan ini untukmu, disamping batu beser berupa cincin dari Jibril utusan Allah Tuhan semesta alam!'

Anak itu kemudian melihat di tepi batu besar ketujuh yang paling besar di antara batu-batu besar lainnya yang menjadi batu tulis. Di situ, dia terjumpa sepotong batu yang indah warnanya. Tanah berwarna seperti dakwah emas berkilat yang digunakan Jibril untuk menulis. Pada potongan batu itu tendapat peringatan Allah s.w.t. yang berbunyi. "Dan tidaklah Kami menyeksa sehingga Kami mengutus seorang rasul (Al Isra 17:15)

lni adalah sebuah tanda dan isyarat bahawa tanah tersebut bukan berasal dari pulau itu bahkan tanah itu bukan dari bumi manapun. Hanya Allah saja yang lebih mengetahui. Dakwat itu berbaki kira-kira sebanyak sebelah tapak tangan anak itu. Meskipun begitu ukurannya tidak sama walau dengan tiga tapak tangan lelaki biasa kita.

Haiwan besar itu mula menerangkan makna tulisan itu dan diberitahu juga bahawa anak itu diberi kebebasan untuk memiIih haluan masa depannya. Apakah di masa akan datang dia mahu menjadi orang baik atau orang jahat. Jika dia menjadi orang baik, maka dia akan menjadi seorang lelaki biasa dan raja yang beruntung. Tetapi jika dia memilih menjadi orang jahat, maka dia akan menjadi seorang yang mengaku AKU SEBAGAI TUHAN yang berkuasa dengan kerajaan atau kekuasaan atas alam jin kafir dan syaitan dan mereka adalah makhluk ciptaan Allah. Dia akan menjadi raja yang menguasai alam manusia, sedang engkau termasuk salah salu di antara mereka.Dia akan memerintah tetapi hanya menjadi raja dalam waktu yang singkat sahaja.

Apa akan terjadi kesudahannya hanya Allah saja yang tahu sebab segala sesuatu itu ditentukan olehnya. Dan tidak ada yang mengetahui kesudahan segala sesuatu kecuali Allah s.w.t.

Seterusnya anak itu bertanya kepada binatang besar itu.

"Kalau begitu siapakah engkau sebenarnya? Apakah motif yang mendorongmu datang ke sini? Dan siapakah yang mengajarmu bercakap dan menjelaskan sehingga engkau mampu bercakap seperti manusia?" Binatang itu menjawab."Aku memang seekor binatang yang diciptakan dan diperintahkan untuk berbuat demikian dan sentiasa berada di sini bersamamu. Jibril, malaikat itu akan membawamu dari hutan di penghujung dunia nanti. Hanya engkau saja satu-satunya orang hidup dari suatu keturunan subur yang telah hancur. Aku juga bertugas menjaga dan memeliharamu ketika Jibril tidak ada. Aku diperintahkan untuk tinggal di pulau ini bersamamu sehingga engkau menentukan pilihan hidupmu. Ajalku di sini bersama dengan keluarnya engkau menuju pilihanmu." Binatang itu memberitahu bahawa ia diperintah untuk bercakap memberitahunya. Kemudian setelah itu Ia akan diam membisu dan hanya mengeluarkan suara binatang sebagaimana lazimnya. Dia tidak akan bencakap untuk kali kedua kecuali jika masa keluarnya anak itu dari pulau tersebut sewaktu akhir zaman hampir dekat.

Mungkin pada masa di antara itu, hanya terpulang kepada Allah untuk menentukannya. Mungkin aku mampu bercakap denganmu lagi.Sesuatu yang ghaib tidak dapat diketahui oleh semua makhlukh. Ketahuilah bahawa apa yang dikatakan sekarang ini adalah wasiat-­wasiat dari malaikata Jibril itu.

Selepas itu lidah binatang itu pun terdiam dan kembali seperti binatang semula. Ia bernama Jassasah yang bererti terus menerus memerhati untuk mencari maklumat dan memberitahukannya kepada anak itu.

AL Majidun berkata..,"saya akan memperbaiki tulisan ini agar lebih mudah di pahami,karena berita ini saya dapat dengan izin ALLOH swt, insya ALLOH akan ada lagi cerita cerita lainya dan tidak akan pernah basi,karena kelak (sebentar lagi akan muncul dalam kehidupan kita) jazakumulloh".

Wallahu alam bishowab.

Sunday, April 28, 2019

30 Keutamaan Membaca Sholawat.

ADA 30 KEUTAMAAN  MEMBACA SHOLAWAT ANTARA LAIN :

1. Rasulullah ﷺ bersabda :
Barangsiapa membaca sholawat kepadaku 10x, maka Allah SWT membalas sholawat kepadanya 100x,dan barang siapa membaca sholawat kepadaku 100x, maka Allah SWT menulis diantara kedua matanya “Bebas dari munafiq dan bebas dari neraka “, dan Allah SWT menempatkan dirinya pada hari qiyamat bersama dengan para syuhada”.

2. Rasulullah ﷺ bersabda :
”Telah datang malaikat Jibril as kepadaku sambil berkata : Barangsiapa diantara umatmu membaca sholawat kepada-mu satu kali, maka sebab bacaan sholawat tadi, Allah SWT menuliskan baginya 10 kebaikan, dan mengangkat derajatnya 10 tingkatan, dan Allah membalas sholawat kepadanya sesuai dengan sholawat yang ia baca“.

Monday, April 8, 2019

Benarkan Sayyidah Khadijah Berstatus Janda?

Sy. Khadijah binti Khuwailid adalah dari keturunan Qusay bin Kilab (kakek ke-4 Rasulullah ﷺ). Ibunya bernama Fathimah binti Zaidah bin Asham. Berdapatkan pendapat masyhur, sebelum menikah dengan Rasulullah ﷺ,  beliau telah menikah 2 kali, pertama dengan Atiq bin A’id Mahzuni dan sepeninggal suami pertamanya kemudian beliau menikah dengan Abu Halah Tamimi. Seorang pakar sejarah Islam yang bernama Jakfar Murtadha dalam karyanya yang berjudul ‘ash-shahih min sirati an-nabiyi’ menulis: “Sebagian hadist menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ tidak menikah dengan seorang gadispun kecuali Aisyah. Dalam beberapa riwayat lain menjelaskan bahwa Sy. Khadijah sebelum menikah dengan Rasulullah ﷺ telah menikah sebanyak 2 kali. Namun kami meragukan keshahihan riwayat-riwayat tersebut. Karena pertama, Ibnu Syahr Asyub berkata: 
“Ahmad Biladzari, Abu al-Qasim Kufi, Sayyid Murtadha dalam Syafi dan Abu Jakfar dalam Talkhis meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ telah menikah dengan Sy. Khadijah sementara beliau dalam keadaan gadis”. 

Monday, March 4, 2019

Akhlaqul Karimah Habib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad

Diceritakan suatu saat tatkala mendekati waktu 'Iedul Adha, berkata seorang ayah kepada seorang anaknya :
“Bawalah pisau kita ini ke tukang besi untuk di asah (Haddad) ?!

Namun, anak ini rupanya salah memahami ucapan sang ayah, Sebab tatkala mendengar "Haddad" yang ada dipikirannya hanya teringat Habib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad. Kemudian di bawanya pisau tadi itu ke rumah Habib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad.
Tatkala sampai di sana, si Anak ini bersalaman kepada Habib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad dan berkata :
“Ayahku mengatakan, pisau ini tolong di asahkan dan perbaikilah karena Hari 'Ied sudah dekat?!”
Habib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad lalu berkata:
“Baiklah”.

Sebenarnya Habib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad sudah faham apa maksud ayah si Anak ini menyuruh agar pergi ke Haddad, yaitu tukang besi di pasar yang memang sudah terbiasa bekerja mengasah besi. Namun demikian  Habib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad tidak mau mengecewakan anak tersebut.  Habib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad lalu berpesan:
“Taruhlah (pisaunya) di situ, besok engkau datanglah kemari lagi”.

Si Anak itu pun pergi meninggalkan kediaman Habib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad. Selang beberapa saat Habib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad memanggil seorang khaddam beliau dan berkata :
“Bawalah pisau ini ke tukang besi di pasar, tolong mintakan untuk di perbaiki dan pertajamlah, setelah itu engkau bawakan pisau ini kemari lagi”.

Akhirnya pisau itu pun di perbaiki dan di serahkan kembali kepada Habib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad. Kemudian, keesokan harinya datang Si Anak tersebut. Lalu Si Anak ini pun berkata :
“Berapakah ongkosnya?”.

Habib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad lalu berkata:
“Katakanlah pada ayahmu tidak ada ongkosnya, kalau dengan kami tidak pakai ongkos. Ambillah, pisau ini sudah siap”.

Maka Si Anak tersebut pun pulang ke rumahnya. Lalu Si Anak ini berkata kepada ayahnya :
“Haddad/tukang besi itu tidak mau di bayar?”.

Ayahnya ini kaget lalu berkata :
Hhaa.. siapa Haddad yang tidak mau di bayar? Memangnya di mana dia?”.

Kata Si Anak :
“Di Al Hawi.”
Si Ayah berkata :
“Al Hawi mana?? Apa daerah tempat tinggal Imam Haddad??. Kalau Haddad yang ayah maksud itu adalah di pasar sini dekat  dengan kita!!!". 

Mendengar hal tersebut, sebenarnya Ayahnya ini agak marah :
“Bagaimana bisa di Al Hawi???”.

Si Anak lalu berkata  :
“Al Haddad !! Yaa, Habib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad”.

Ayahnya langsung meresponnya dan berkata :
“Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rojiuun???.

Ayahnya lalu bertanya dan berkata :
 Memangnya Engkau ini pergi ke mana?".

Si Anak lalu menjawabnya dan berkata :
“Ke Haddad”.

Ayahnya lalu bertanya dan berkata :
“Lalu engkau serahkan ke siapa?”.

Si Anak lalu menjawabnya dan berkata :
“Aku serahkan sendiri”.

Ayahnya lalu bertanya dan berkata :
“Siapa yang menerimanya?”.

Si Anak lalu menjawabnya dan berkata :
“Dia sendiri yang menerimanya dan katanya kembali lagi besok hari”.

Lalu Si Ayah berkata :
“Alangkah bodohnya kamu nak !! Kau pergi ke orang yang 'Alim, yang Sholeh, lalu kau minta untuk memperbaiki pisau kepadanya???".

Akhirnya, Si Ayah anak ini pergi ke Habib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad untuk meminta maaf.
Kemudian Imam Haddad berkata kepada Si Ayah anak tersebut :
“Tidak apa-apa, jangan engkau masukkan ke dalam hati. Jika tahun ini kalian benar-benar berkurban, kami pun akan ikut mendapatkan pahala lantaran sebab anak ini.”

Sungguh jawaban Al-Habib sangat menyentuh, sopan, santun dan bijaksana luar biasa. abib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad  pun langsung menghilangkan rasa bersalah sang Ayah Anak tersebut kepada abib Abdullah ibn Alwi Al-Haddad  disaat itu juga.

Wallahu Alam Bishowab

Hakikat dan Syariat.

Dalam suatu riwayat telah diceritakan bahwa pada suatu ketika Rasulullah berkumpul bersama para Sahabatnya RA di beranda Masjid, tidak berapa lama datanglah seseorang masuk kedalam Masjid.

Kemudian Rasulullah berkata kepada para Sahabat;
"Siapakah diantara kalian yang berani untuk membunuhnya (orang yang masuk kedalam Masjid)???".

Sayyidina Abu Bakar RA  kemudian mengacungkan  tangan seraya berkata,
"Aku bersedia Ya Rasulullah.....".


Kemudian masuklah Sayyidina Abu Bakar RA kedalam masjid dan berniat membunuhnya. Ketika Sayyidina Abu Bakar RA sudah berada dalam Masjid, Sayyidina Abu Bakar RA mendapati orang tadi sedang melaksanakan sholat. Lalu bergetarlah hati Sayyidina Abu Bakar RA. Dalam hati  Sayyidina Abu Bakar RA bergumam:
"Bagaimana mungkin aku tega untuk membunuhnya, sementara  lelaki ini sedang sholat, berarti dia adalah seorang muslim. Bukankah Rasulullah ﷺ telah melarang membunuh orang Muslim tanpa alasan yang dibenarkan".

Thursday, February 21, 2019

Wali Dzahir dan Wali Khamil.

Bab Wali ...
Imam al-Haddad berkata pula:
”Dalam setiap zaman selalu ada wali-wali dari kaum Alawiyin, ada yang dzahir (dikenal) dan ada yang khamil (tidak dikenal). Yang dikenal tidak perlu banyak, cukup hanya seorang saja dari mereka, sedangkan yang lainnya biarlah tidak dikenal. Dari satu keluarga dan dari satu negeri tidak perlu ada dua atau tiga orang wali yang dikenal. Soal al-sitru (menutup diri) berdasarkan dua hal: pertama, seorang wali menutup dirinya sendiri hingga ia sendiri tidak tahu bahwa dirinya adalah wali. Kedua, wali yang menutup dirinya dari orang lain, yakni hanya dirinya sendiri yang mengetahui bahwa dirinya wali, tetapi ia menutup (merahasiakan) hal itu kepada orang lain. Orang lain tidak mengetahui sama sekali bahwa ia adalah wali".

Nabi Khidir Menjadi Budak

Nabi Khidir AS adalah salah satu dari para nabi yang kisahnya diabadikan di dalam Al-Quran. Nabi Khidir AS adalah sosok Nabi yang misterius dan terkenal karena ilmu laduninya. Salah satu dari mukjizat beliau adalah kematiannya yang ditangguhkan oleh Allah SWT hingga hari kiamat.

Tentang mukjizat Nabi Khidir AS yang memiliki umur sangat panjang, beberapa ulama dan ahli sufi meriwayatkan sebuah kisah ketika Nabi Khidr AS berjalan di pasar dan bertemu dengan seorang budak mukatab. Budak Mukatab, atau disebut juga budak kitabah, adalah budak yang telah dijanjikan oleh tuannya untuk dimerdekakan jika bisa membayar harganya walau dengan mengangsur. Ia juga tidak dibebani pekerjaan tuannya, dan bebas berusaha untuk memperoleh uang penebusan dirinya.Melihat penampilannya yang saleh, walau tidak mengenalnya sebagai Nabi Khidir, budak itu berkata:
 “Bersedekahlah padaku, semoga Allah memberkahi engkau!!”.