Walau secara fisik terlihat seperti orang gila kita sebagai ummat Rasulullah ﷺ dilarang untuk mencaci dan harus tetap mencintai dan menghormati wali Majdzub atau bisa dibilang juga dengan sebutan Wali nyeleneh. Wali Majdzub merupakan salah satu tingkatan wali yang memiliki sifat Jadzb. Istilah Jadzb ini mungkin bagi sebagian orang awam yang belum mengetahui dunia atau ilmu tasawuf, masihlah sangat asing terdengar.
Jadzab dalam kamus bahasa Arab Jadzaba-Yajdzibu-Jadzban yang berarti menarik, sedang obyek atau Maf’ul Majdzub orang gila yang berkeramat. Istilah Jadzab ditulis oleh (658 H/1259 M –709 H/1309 M) dalam kitab Al-Hikam 5) Imam Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim bin Athoillah Assakandari. Sifat Jadzb dalam kehidupan sehari-hari boleh dikatakan sifat yang nyeleneh yang terkadang cenderung seperti orang yang kehilangan akal sehatnya. Sebab maqom Majzdub,, sudah melampui tananan iman yang terjaga puluhan tahun lamanya dan beliau sudah menempati maqom tertinggi dihadapan Allah, sebagai ahli fana' (tidak membutuhkan kehidupan lain kecuali hanya kepada Allah semata).
Jadzab dalam kamus bahasa Arab Jadzaba-Yajdzibu-Jadzban yang berarti menarik, sedang obyek atau Maf’ul Majdzub orang gila yang berkeramat. Istilah Jadzab ditulis oleh (658 H/1259 M –709 H/1309 M) dalam kitab Al-Hikam 5) Imam Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim bin Athoillah Assakandari. Sifat Jadzb dalam kehidupan sehari-hari boleh dikatakan sifat yang nyeleneh yang terkadang cenderung seperti orang yang kehilangan akal sehatnya. Sebab maqom Majzdub,, sudah melampui tananan iman yang terjaga puluhan tahun lamanya dan beliau sudah menempati maqom tertinggi dihadapan Allah, sebagai ahli fana' (tidak membutuhkan kehidupan lain kecuali hanya kepada Allah semata).
Maqom Majdzub, secara ilmu Tauhid, disebut Lamasyhuda Ilallah (hanya yang dipandang Allah semata) dan maqom Majzdub, tidak bisa dijadikan guru atau Mursyid, oleh siapapun juga. Sebab maqom ini lagi menjalani mahbubul qolbi (hati yang penuh cinta kepada Al Halik) tanpa bisa memikirkan makhluk lainnya, kecuali beliau sudah kembali ke maqom Qudrotiyyah/salik (kembali normal)
Majzdub,, terbagi menjadi 2 kategori.
1. Mahbubu illallah.
2. Mahbubu junudullah (ahlul gaib)
Kedua maqom ini tidak mempunyai nafsu atau sifat sombong. Semua hidupnya dijalani apa adanya karena Allah. Jadi bila ada seseorang mengaku mazdub dan masih tersimpan sifat takabbur/bangga diri. Maka orang itu disebut Marodul Qolby (hatinya sakit) atau yang mudah dinamakan kadzib/pembohong.
Ucapan maqom Majzdub insya Allah benar adanya. Karena apapun yang keluar dari ucapannya semua minnatun minalloh (terlahir dari Dzat dan bukan dari nafsu) maka kita sebagai maqom awam. Wajib menghormati orang orang semacam ini yang segala dosa dan salahnya tidak dicatat oleh bangsa langit.
Berikut Waliyullah Majdub yang harus kita kenal:
1. Habib Syaikhon bin Musthofa Al-Bahar Atau yang biasa disebut dengan Wan Sehan dari Kota Bekasi kota.
2. Al Habib Bakar bin Abu Bakar Assegaf dari Kota Gresik.
3. Habib Ja’far Bin Muhammad bin Hamid bin Umar Alkaf dari Kota Kudus
Wallahu Alam Bishowab.
No comments:
Post a Comment