Rasulullah ﷺ bersabda:
“Akan merasakan kelezatan/kemanisan iman, orang yang ridha kepada Allah sebagai Rabbnya dan Islam sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad sebagai rasulnya”(HR. Muslim).
عائشة رضي الله عنها; أن رسول الله-صلى الله عليه وسلم قال: " مَنِ الْتَمَسَ رِضَا اللَّهِ ، بِسَخَطِ النَّاسِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، وَأَرْضَى عَنْهُ النَّاسَ ، وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ ، سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِ ، وَأَسْخَطَ عَلَيْهِ النَّاسَ ".
“Barangsiapa mencari keridhoan dari Allah (saja) meskipun manusia benci kepadanya, niscaya Allah akan ridho kepadanya dan Dia akan menjadikan manusia ridho kepadanya pula. Dan barangsiapa mencari keridhoan dari manusia dengan membuat Allah murka kepadanya, niscaya Allah akan murka kepadanya dan Dia akan menjadikan manusia murka kepadanya pula.” (HR. Ibnu Hibban).
Sebagai seorang hamba Allah yang beriman kita tidaklah membutuhkan wajah yang rupawan untuk dikatakan sebagai seorang yang rupawan. Dan kitapun tak perlu untuk memuji-muji orang lain hanya karena ingin menjadi seorang yang disukai oleh orang lain. Dan kita juga tak perlu menjadi orang kaya raya jika kita berkeinginan untuk menjadi seorang yang dipenuhi dengan kebahagian.
Pada hakekatnya itu semua tidaklah diperlukan Cukuplah hanya dengan membuat Allah dan Rasulullah ﷺ ridho kepada kita, Insya Allah Dia akan menjadikan kita cantik dan indah mulia di mata manusia, disukai dan disenangi oleh semua, serta hidup bahagia.
Seandainya kita ini melakukan 99 kebaikan, tetapi berbuat sekali saja kesalahan. Maka kita sebagai manusia akan dengan mudahnya mengungkit yang satu kesalahan kita itu, dan melupakan semua 99 kebaikan kita yang lain.
Itulah hakikat manusia!
Tetapi seandainya kita ini telah melakukan 99 kesalahan, dan sekali saja melakukan perkara kebaikan yang membuat Allah SWT dan Rasulullah ﷺ ridho... Maka Allah SWT akan mengampuni semua 99 kesalahan kita dan bahkan Dia akan menerima amal kebaikan kita yang satu itu.
Jika Allah telah berkehendak untuk meninggikan kita, maka tak satu pun makhluk dapat merendahkan kita.
Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:
ذَاقَ طَعْمَ الإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلاً
“Akan merasakan kelezatan/kemanisan iman, orang yang ridha kepada Allah sebagai Rabbnya dan Islam sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad sebagai rasulnya”(HR. Muslim).
Imam an-Nawawi berkata:
“Orang yang tidak menghendaki selain (ridha) Allah Ta’ala, dan tidak menempuh selain jalan agama Islam, serta tidak melakukan ibadah kecuali dengan apa yang sesuai dengan syariat (yang dibawa oleh) Rasulullah ﷺ, tidak diragukan lagi bahwa siapa saja yang memiliki sifat ini, maka niscaya kemanisan iman akan masuk ke dalam hatinya sehingga dia bisa merasakan kemanisan dan kelezatan iman tersebut (secara nyata)”.
Wallahu alam bishowab.
No comments:
Post a Comment