Ketika kita sedang mengejar dunia, pada hakikatnya kita hanya ingin mewujudkan expetasi pribadi kita saja. Oleh karena itu, apa pun yang kita lakukan tidak akan memengaruhi bagian yang telah ditentukan untuk kehidupan kita, entah itu berhasil atau gagal. Ketika datang keberhasilan ya itu memang sesuai atau telah memenuhi expetasi kita dan kita akan merasa kecewa jika kita gagal memenuhi target expetasi kita. Mungkin saja ada yang masih perlu kita lakukan untuk memenuhi expetasi kita.
Sebagaimana ada satu kisah yang tentang seorang sahabat yang mengeluh kepada kepada Rasulullah ﷺ, karena hasil yang diperoleh setelah berikhtiar jauh dari expetasinya.
Diriwayatkan bahwa seorang sahabat mengeluh kepada Rasulullah ﷺ dan berkata:
"Ya Rasulullah, kenapa dunia seolah-olah tidak menginginkanku, semua usahaku bangkrut, peternakan dan pertaniankupun selalu gagal panen?".
Sambil tersenyum Rasulullah ﷺ. mengajarkan tentang tasbihnya para Malaikat, serta tasbihnya penghuni alam semesta yaitu kalimat:
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم استغفر الله
SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI SUBHAANALLAAHIL 'ADZIIM ASTAGHFIRULLAAH.
Lalu Rasulullah ﷺ bersabda:
"Bacalah seratus (100) kali sebelum terbit fajar (sehabis sholat Qobliyah Subuh), maka dunia akan memohon kepada Allah agar engkau miliki (mengejarmu tanpa kau mengejarnya)".
"Bacalah seratus (100) kali sebelum terbit fajar (sehabis sholat Qobliyah Subuh), maka dunia akan memohon kepada Allah agar engkau miliki (mengejarmu tanpa kau mengejarnya)".
Selang beberapa bulan kemudian, sahabat tadi kembali lagi dan bercerita:
"Ya Rasulullah sekarang aku bingung dengan hartaku kemana harus aku letakkan hasil usaha dan peternakanku karena banyaknya".
(Diriwayatkan oleh Al Khatib Al Baghdadi RA dari Al Imam Malik RA. Dikutip dari Kitab : أبواب الفرج oleh Prof. Dr. As Sayyid Muhammad Al Maliki Al Hasani).
Wallahu a'lam bishowab.
No comments:
Post a Comment