Bertamu atau mengunjungi orang lain merupakan amalan yang sangat baik dan dapat dihitung sebagai silaturahmi.
Disebutkan dalam Shahîh al-Bukhâri dan Shahîh Muslim, dari Abu Ayyûb al-Anshârî:
أَنَّ رَجُلًا قَالَ : يا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِمَا يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ فَقَالَ النَّبِيُّ : لَقَدْ وُفِّقَ أَوْ قَالَ لَقَدْ هُدِيَ كَيْفَ قُلْتَ ؟ فَأَعَادَ الرَّجُلُ فَقَالَ النَّبِيُّ : تَعْبُدُ اللَّهَ لَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصِلُ ذَا رَحِمِكَ فَلَمَّا أَدْبَرَ قَالَ النَّبِيُّ : إِنْ تَمَسَّكَ بِمَا أَمَرْتُ بِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Rasulullah ﷺ :
“Duhai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka”.
Maka Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sungguh dia telah diberi taufik,” atau “Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?”.
Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Rasulullah ﷺbersabda:
“Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi”.
Setelah orang itu pergi, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jika dia melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga”.
Silaturahmi atau bertamu memiliki banyak keutamaan salah satuanya adalah menjadi penyebab umur panjang dan banyak rizki. Sebgaimana Rasulullah ﷺbersabda :
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. [Muttafaqun ‘alaihi].
Tetapi jangan lupa jika amalan tersebut memiliki adab dan tata kramanya.
Abah Guru Sekumpul pernah berkata :
"Apabila kalian bertamu kepada orangtua, kerabat, kawan dekat terlebih para guru dan orang orang soleh, janganlah kalian hanya membawa 10 jari atau tangan sepuluh ataupun tangan kosong ".
"...Tapi bawalah atau berilah sesuatu kepada orangtua, kerabat, kawan dekat terlebih para guru dan orang orang soleh tersebut...Karena hadiah kalian akan menjadi berkah bagi kalian sendiri..Berilah semampu kalian, karena mereka semua tidak pernah mengharap apapun kepada kita, tapi kita yang harus beradab kepada mereka ....".
Bahkan sekiranya kepada orangtua, kerabat, kawan dekat terlebih para guru dan orang orang soleh ini meninggal dunia(wafat) dan saat kita akan mengunjungi maqomnya, kita harus tetap memberi hadiah kepada beliau seperti memasukan uang dikotak celengan sekitar maqom atau memberi uang dan lain sebagainya kepadaorang orang fakir miskin disekitar maqom mereka..Itu tanda kita tidak pelit alias engken garis miring angka romawi jarat dua belas ....
Habib Idris setiap kali bertemu dengan Al alimul Al allamah Abah Haji Guru Zuhdi selalu membawakan rokok.Karena rokok itu selalu dibagikan kembali oleh Abah Haji kepada petugas Majta maupun dipakai beliau sendiri.
ADAB ITU LEBIH TINGGI DARI ILMU.
ALLAH SWT lebih menyukai orang yang beradab walau dia jahil dibandingkan orang yang alim sekalipun tapi tidak mempunyai adab.
Abah Guru Sekumpul berkata :
"Orang yang tidak beradab itu seperti : " BIAWAK"'.
Wallahu a'lam bishowab.
No comments:
Post a Comment