Disadur dari Kitab Maulid Diba dalam sebuah riwayat pada suatu waktu terjadi dialog antara Malaikat dengan Allah SWT.
Malaikatpun bertanya kepada Allah SWT:
"Adakah nur itu pada Adam?".
Allah SWT menjawab:
"Dengan nur ini, Aku anugerahkan kepada Adam martabat yang tinggi".
Malaikat bertanya lagi kepada Allah SWT:
"Adakah nur itu pada Nuh?".
Allah SWT menjawab:
"Dengan nur ini Nuh dapat selamat dari tenggelam dan binasalah
orang-orang yang memungkirinya dari ahli keluarga dan kerabatnya".
Lalu Malaikat bertanya lagi:
"Adakah nur ini pada Ibrahim?".
Allah SWT menjawab:
"Dengan nur ini Ibrahim sanggup menyampaikan hujjahnya dengan
mengalahkan para penyembah berhala dan bintang-bintang".
Lalu Malaikat kembali bertanya:
"Adakah nur ini pada Musa?".
Allah SWT menjawab:
"Musa itu adalah saudaranya, tetapi nur ini adalah kekasih-Ku dan
Musa adalah penerima firman-Ku dan yang berbicara dengan-Ku".
Lalu Malaikatpun bertanya lagi:
"Adakah nur ini pada Isa?".
Allah SWT menjawab:
"Dengan nur ini Isa membawa kabar akan kelahiran nur ini
diantara dengan kenabiannya dalam jarak waktu sangat dekat, bagaikan mata
dengan alis".
Dan Malaikatpun bertanya lagi:
"Lantas siapakah kekasih mulia yang telah Engkau hiasi
dengan hiasan ketenteraman, Engkau telah berikan mahkota dari mahkota kewibawaan dan
kemegahan dan Engkau kibarkan bendera kepemimpinan diatasnya?".
Allah SWT menjawab:
"Dialah seorang nabi (Nabi Muhamad SAW) yang telah aku
pilih dari keturunan Luay bin Ghalib.Yang ayah dan ibunya telah meninggal dunia, kemudian diasuh oleh kakeknya,
kemudian oleh pamannya yaitu saudara kandung ayahnya yang bernama Abu Thalib".
Ya Allah tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepada Nabi Muhammad SAW.
Wallahu Alam Bishowab.
No comments:
Post a Comment