Setiap manusia memiliki hajat dan tujuan hidup yang relatif sama, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik material maupun imaterial, agar tujuan hidupnya dapat bahagia, sukses dan selamat sejahtera dunia serta akhirat dapat terpenuhi. Dalam pemenuhan tujuan hidup akan banyak sekali ditemui problematika kehidupan. Sehingga ketika kita memiliki hajat dan tujuan hidup maka otomatis apa yang menjadi problematika hidup siap tidak harus dihadapi, dilewati dan dituntaskan, dengan cara apa kita dapat sanggup untuk menghadapi, melewati lalu menuntaskan problematika tersebut. Jawabnya adalah dengan Doa, Ikhtiar dan Tawakal. Yang merupakan salah satu langkah untuk menggapai hajat dan tujuan hidup, kebahagiaan dan sukses dalam kehidupan dalam setiap kesempatan. Banyak sekali rintangan dalam kehidupan yang telah menunggu kita namun bukan berarti kita menyerah dengan keadaaan karena akan banyak keinginan, kebahagian dan kesuksesan yang mengiringi kita dalam kehidupan.
Allah SWT berfirman:
Kita sebagai manusia hanya bisa dan dianjurkan untuk selalu berdoa, berikhtiar diserta i ataupun bertawakal. Doa adalah sebuah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan.
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?. Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu. Yang telah memberatkan punggungmu ?. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
(QS.Alam Nasrah. 94:1-8).
Firman Allah SWT:
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran".
(QS.Al-Baqoroh. 1:2)
Ikhtiar adalah sarana actualita usaha kita sebagai manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup entah itu yang bersifat material dan imaterial. Ikhtiar dan doa juga harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati, dan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan kesanggupannya. Akan tetapi, usaha kita gagal, hendaknya kita tidak berputus asa dan mencobanya lagi dengan ikhitiar yang lebih keras. Setelah kita berikhtiar dan berdoa. Kita diajarkan untuk bertawakal. Tawakal adalah penyempurna doa dan okhtiar agar kita Pasrahkan semua urusan kepada-Nya.
Menurut Imam Al-Ghazali dalam Ihya ‘Ulumuddin, tawakal ialah “menyandarkan kepada Allah Swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepada-Nya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana, disertai jiwa yang tenang dan hati yang tentram.”
Allah Swt. berfirman:
“Dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Anfal. 8:61).
“Barangsiapa yang tawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Al-Anfal. 8 : 49).
“Dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Anfal. 8:61).
“Barangsiapa yang tawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Al-Anfal. 8 : 49).
No comments:
Post a Comment