Alkisah..tinggallah seorang ibu yang memiliki dua orang anak lelaki. Anak yang pertama (sulung) adalah anak yang soleh dan taat beribadah. Dan sebaliknya sibungsu adalah anak yang durhaka .Suatu hari si sulung menghembuskan nafas terakhir dan telah berpulang ke Rahmatullah. Tidak tampak kekhawatiran dan tangisan dari Sang ibunda. Namun sebaliknya ketika sibungsu sedang mengalami sakratul Maut sang ibupun terus saja menangis tiada henti sambil memangkunya dan berlinang airmata, sibungsupun memandang ibunya karena merasa keheranan dan berkata:
"Ibu, kenapa sewaktu kakak meninggal tak tampak airmatamu"
"Tetapi kenapa sekarang ibu bersedih dan menagis?"
"Kakakmu adalah seorang anak yg soleh dan taat beribadah"
"Ibu bahagia karena Ьϊsa membayangkan tempatnya setelah meninggal"
Allah SWT berfirman :
”Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS al-Maidah [5]: 9).
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS an-Nahl [16]: 97).
“Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.” (QS Maryam [19]: 76).
“Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS al-Ankabut [29]: 7).
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS al-Isra’ [17]: 70).
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS al-Ashr [103]: 1-3).
"Sedangkan kamu...."
Sambil terus menangis (˘̩̩̩.˘̩̩̩ƪ) (˘̩̩̩.˘̩̩̩ƪ) .. lalu berkata:
Allah SWT telah berfirman :
Takutlah kalian terhadap neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan bebatuan (QS al-Baqarah [2]: 24).
Orang-orang kafir dan yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah para penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya (QS al-Baqarah [2]: 39).
Katakanlah, “Api Neraka Jahanam itu amatlah panas jika saja mereka mengetahuinya.” (QS at-Taubah [9]: 81).
"Tempat mereka adalah Neraka Jahanam sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan (QS at-Taubah [9]: 95).
Kami menampakkan Neraka Jahanam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas (QS al-Kahfi [18]: 100).
Niscaya kalian benar-benar akan melihat Neraka Jahim (QS at-Takatsur [102]: 6-7).
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami mengganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan (kerasnya) azab (QS an-Nisa’ [4]: 56).
Maka dari itu, Kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala; tidak masuk ke dalam neraka itu kecuali orang yang paling celaka, yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman) (QS al-Lail [92]: 12-16).
Dan dalam sebuah hadist Nabi Muhamad SAW bersabda:
“Sesungguhnya siksaan paling ringan yang dirasakan ahli neraka pada Hari Kiamat ialah seseorang yang di bawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya (HR al-Bukhari dan Muslim dari Nu’man bin Basyir).
Sibungsupun langsung tertegun untuk waktu yg cukup lama. Hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir dan telah berpulang ke Rahmatullah dengan tersenyum..
Sang ibupun merasa heran mengapa anak bungsunya bisa meninggal dengan tersenyum. Hingga suatu malam ia bermimpi bertemu dengan anak bungsunya.
Ia lalu bertanya:
"Bagaimana kabar dan keadaanmu disana Nak".
Anaknya menjawab:
"Alhamdulillah sangat indah sekali."
Dengan keheranan ibunya berkata:
"Bagaimana Ьϊsa Nak, maukah engkau untuk menceritakanya kepada Ibumu."
Sibungsupun berkata:
"Ibu, ingat ketika ibu terus saja menangis.. Pada saat itu aku bertobat Memohon ampun dan berMunajat kpd اللّهِ SWT seraya berdoa:
"Ibuku yg sangat Menyayangiku Tidak tega melihat keadaanku"
"Bagaimanapun Engkau ya Allah yang maha pengampun maka ampunilah semua dosa-dosaku"
" Aku dengar kasih sayangMu dan RahmatMu melebihi kasih sayang seorang ibu"
."Semoga dengan kasih sayang dan Ridhonya Engkau mengampuni dosa-dosaku"
"اللّهِ SWT pun mendengar doaku dan mengampuni segala dosa-dosaku"
Allah SWT berfirman;
“Katakanlah: “Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: [39]53).
Dalam sebuah hadist qudsi Allah SWT berfirman :
”Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi)
“Ada seorang hamba yang berbuat dosa lalu dia mengatakan ‘Allahummagfirliy dzanbiy’ [Ya Allah, ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa. (Maka Allah mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia mengatakan, ‘Robbighfirli dzanbiy’ [Wahai Rabb, ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa’. (Maka Allah mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia mengatakan, ‘Ay robbi agfirli dzanbiy’ [Wahai Rabb, ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa. Beramallah sesukamu, sungguh engkau telah diampuni.”( HR. Muslim no. 2758).
Wallahu Alam Bishowab.
Wallahu Alam Bishowab.
No comments:
Post a Comment