Firman Allah SWT:
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah, Idris yang tersebut di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (Q.S Maryam[19]: 56-57).
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah, Idris yang tersebut di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (Q.S Maryam[19]: 56-57).
Nama Nabi Idris A.S. yang sebenarnya adalah ‘Akhnukh’.
Beliau dinamakan Idris, karena beliau senang sekali membaca dan mempelajari (tadarrus) kitab Allah SWT.
Setiap hari Nabi Idris A.S menjahit qamis (baju kemeja),
setiap kali beliau memasukkan jarum untuk menjahit pakaiannya, beliau
mengucapkan tasbih. Jika pekerjaannya sudah selesai, kemudian pakaian itu
diserahkannya kepada orang yang menempahnya dengan tanpa meminta upah. Walaupun
demikian, Nabi Idris A.S masih mampu beribadah dengan amalan yang sulit untuk
digambarkan. Sehingga Izroil sang Malaikat Maut sangat rindu berjumpa dengan
beliau. Kemudian Izroil A.S memohon kepada Allah SWT, agar diizinkan untuk
pergi menemui Nabi Idris A.S.
Lalu dengan menyerupai manusia datanglah Izroil A.S menemui Nabi
Idris A.S . Setelah mengucapkan salam lalu Izroil A.S dipersilakan untuk duduk.
Nabi Idris A.S mempunyai kebiasaan berpuasa sepanjang masa. Apabila waktu
berbuka telah tiba, maka datanglah malaikat dari Syurga membawa hidangan untuk
berbuka dan NabiIdris A.S menikmati hidangan tersebut.
Nabi Idris A.S juga selalu melaksanakan ibadah sepanjang malam. Pada suatu malam
Izroil A.S datang menemuinya, sambil membawa hidangan dari Syurga. Lalu Nabi Idris
A.S menikmati hidangan itu. Kemudian Nabi Idris A.S berkata kepada Izroil:
“Wahai tuan, marilah kita nikmati makanan ini bersama-sama.”
Tetapi Izroil A.S menolaknya. Nabi Idris A.S terus saja melanjutkan ibadahnya, sedangkan Izroil A.S dengan setia menunggu sampai terbit matahari. Nabi Idris A.S merasa heran melihat sikap Izroil A.S.
“Wahai tuan, marilah kita nikmati makanan ini bersama-sama.”
Tetapi Izroil A.S menolaknya. Nabi Idris A.S terus saja melanjutkan ibadahnya, sedangkan Izroil A.S dengan setia menunggu sampai terbit matahari. Nabi Idris A.S merasa heran melihat sikap Izroil A.S.
Nabi Idris A.S berkata:
“Wahai tuan, maukah engkau berjalan-jalan bersamaku untuk melihat keindahan alam disekitar?"
Izroil AS menjawab:
“Wahai tuan, maukah engkau berjalan-jalan bersamaku untuk melihat keindahan alam disekitar?"
Izroil AS menjawab:
“Baiklah Wahai Nabi Allah Idris.”
Maka mereka berdua berjalan-jalan melihat alam disekitar dengan berbagai
jenis tumbuh-tumbuhan tumbuh di situ. Akhirnya merekapun sampai pada suatu
kebun, lalu Izroil A.S berkata:
“Wahai Nabi Allah, maukah engkau izinkan aku untuk
mengambil ini untuk saya makan?"
Nabi Idris A.S pun menjawab:
"Subhanallah, mengapa engkau tidak mau memakan makanan yang halal semalam, sedangkan sekarang engkau mau memakan yang haram?”
"Subhanallah, mengapa engkau tidak mau memakan makanan yang halal semalam, sedangkan sekarang engkau mau memakan yang haram?”
Lalu keduanya meneruskan perjalanan hinggai empat hari lamanya dan
selama itu pula Nabi Idris A.S menemukan keanehan yang ada pada Izroil A.S karena segala sikap,
perbuatan dan tindak-tanduknya berbeda dengan sifat-sifat manusia biasa.
Akhirnya Nabi Idris AS tidak dapat menahan keingintahuannya itu,
lalu bertanya:
”Duhai tuan, siapakah engkau ini sebenarnya?”.
”Duhai tuan, siapakah engkau ini sebenarnya?”.
Izroil A.S menjawab:
”Aku adalah Izroil sang pencabut nyawa”.
”Aku adalah Izroil sang pencabut nyawa”.
Nabi Idris A.S bertanya:
”Apakah engkau akan mencabut nyawa seseorang?”
”Apakah engkau akan mencabut nyawa seseorang?”
"Ya”, Jawab Izroil A.S.
Nabi Idris A.S bertanya:
”Apakah engkau juga mencabut nyawa selama dalam perjalanan bersamaku?”,.
”Apakah engkau juga mencabut nyawa selama dalam perjalanan bersamaku?”,.
Izroil A.S menjawab:
”Ya, dan ku telah mencabut beberapa nyawa manusia dan sesungguhnya nyawa manusia itu adalah bagaikan hidangan makanan, sebagai mana engkau menghadapi sesuap makanan saja”.
”Ya, dan ku telah mencabut beberapa nyawa manusia dan sesungguhnya nyawa manusia itu adalah bagaikan hidangan makanan, sebagai mana engkau menghadapi sesuap makanan saja”.
Nabi Idris A.S berkata:
”Dan apakah kedatangan engkau ini untuk mencabut nyawaku atau hanya sekedar untuk bersilaturahim?”.
”Dan apakah kedatangan engkau ini untuk mencabut nyawaku atau hanya sekedar untuk bersilaturahim?”.
Izroil A.S menjawab:
”Aku datang hanya untuk bersilaturahim”.
”Aku datang hanya untuk bersilaturahim”.
Nabi Idris AS berkata:
”kalau begitu aku mempunyai hajat kepadamu”,
”kalau begitu aku mempunyai hajat kepadamu”,
Izroil A.S menjawab:
”Hajat apa, ya Nabi Allah?”
”Hajat apa, ya Nabi Allah?”
Nabi Idris A.S berkata:
”Aku ingin agar engkau mencabut nyawaku, lalu memohonlah kepada Allah SWT untuk menghidupkanku lagi sehingga aku bisa beribadah kepada Allah SWT sesudah aku merasakan sakitnya sakaratul maut ”.
”Aku ingin agar engkau mencabut nyawaku, lalu memohonlah kepada Allah SWT untuk menghidupkanku lagi sehingga aku bisa beribadah kepada Allah SWT sesudah aku merasakan sakitnya sakaratul maut ”.
Izroil A.S menjawab:
”Sungguh aku tidak bisa mencabut nyawa seseorang tanpa seijin Allah”.
”Sungguh aku tidak bisa mencabut nyawa seseorang tanpa seijin Allah”.
Lalu Allah SWT berfirman :
”Ya Izroil Cabutlah nyawa Idris!”.
”Ya Izroil Cabutlah nyawa Idris!”.
Kemudian Izroil A.S mencabut nyawa Nabi Idris A.S dan wafatlah Nabi Idris
A.S, kemudian Izroil A.S menangis sambil merendahkan diri untuk memohon
kepada Allah SWT agar menghidupkan dapat Nabi Idris A.S kembali., kemudian Allah SWT dengan segala kuasanya menghidupkan kembali Nabi Idris A.S.
Lalu Izroil A.S bertanya:
”Hai Idris bagaimana rasanya sakaratul maut itu?”.
Lalu Izroil A.S bertanya:
”Hai Idris bagaimana rasanya sakaratul maut itu?”.
Nabi Idris A.S berkata:
”Sungguh rasanya sakaratul maut itu bagaikan binatang yang dikuliti dalam keadaan masih hidup".
”Sungguh rasanya sakaratul maut itu bagaikan binatang yang dikuliti dalam keadaan masih hidup".
Izroil A.S menjawab:
”Hai Idris, padahal aku mencabut nyawamu itu dengan cara berhati-hati dan sangat halus dan ini belum pernah aku lakukan kepada siapapun”.
”Hai Idris, padahal aku mencabut nyawamu itu dengan cara berhati-hati dan sangat halus dan ini belum pernah aku lakukan kepada siapapun”.
Nabi Idris AS berkata:
”Hai Izroil Aku mempunyai hajat yang lain kepadamu, yaitu ingin melihat neraka jahannam, agar saat melihat itu aku lebih banyak beribadah kepada Allah SWT”.
Izroil A.S menjawab:
”Sungguh aku tidak bisa masuk neraka jahannam tanpa ada izin dari Allah SWT”.
Lalu Allah SWT berfirman :
”Pergilah engkau bersama Idris ke neraka jahannam”.
”Hai Izroil Aku mempunyai hajat yang lain kepadamu, yaitu ingin melihat neraka jahannam, agar saat melihat itu aku lebih banyak beribadah kepada Allah SWT”.
Izroil A.S menjawab:
”Sungguh aku tidak bisa masuk neraka jahannam tanpa ada izin dari Allah SWT”.
Lalu Allah SWT berfirman :
”Pergilah engkau bersama Idris ke neraka jahannam”.
Kemudian Izroil A.S bersama Nabi Idris A.S pergi ke neraka jahannam,
kemudian Nabi Idris AS dapat melihat segala yang dipersiapkan untuk menyiksa di
neraka jahannam, lalu keduanya kembali dari neraka jahannam.
Nabi Idris A.S berkata:
”aku mempunyai punya hajat lagi kepadamu, agar engkau mengajakku pergi ke syurga,dan setelah itu aku akan menjadi hamba yang lebih taat dalam beragama”.
Nabi Idris A.S berkata:
”aku mempunyai punya hajat lagi kepadamu, agar engkau mengajakku pergi ke syurga,dan setelah itu aku akan menjadi hamba yang lebih taat dalam beragama”.
Izroil A.S berkata:
”Aku tidak bisa masuk syurga tanpa ada ijin dari Allah SWT”.
Lalu Allah A.S berfirman:
”Hai Izroil pergilah engkau bersama Idris ke syurga”.
”Aku tidak bisa masuk syurga tanpa ada ijin dari Allah SWT”.
Lalu Allah A.S berfirman:
”Hai Izroil pergilah engkau bersama Idris ke syurga”.
Dan keduanyapun segera bergegas pergi menuju syurga dan berhenti di depan pintu syurga,
maka Nabi Idris AS dapat melihat segala kenikmatan yang ada dalam syurga,
melihat kerajaan yang banyak, melihat anugerah yang banyak dan melihat
pepohonan dan buah-buahan yang beraneka macam ragamnya.
Nabi Idris A.S berkata:
”Ya Izroil, aku telah merasakan mati, telah melihat segala macam siksaan dalam neraka, lalu mohonlah kepada Allah SWT, agar ia memberi izin kepadaku untuk masuk ke syurga, sehingga aku dapat minum air syurga dan rasa sakitku menjadi hilang serta terhindar dari neraka jahannam”.
”Ya Izroil, aku telah merasakan mati, telah melihat segala macam siksaan dalam neraka, lalu mohonlah kepada Allah SWT, agar ia memberi izin kepadaku untuk masuk ke syurga, sehingga aku dapat minum air syurga dan rasa sakitku menjadi hilang serta terhindar dari neraka jahannam”.
Lalu Allah SWT Berfirman:
”Masuklah engkau ke syurga bersama Idris”.
kemudian keduanya masuk syurga dan Nabi Idris A.S meletakan sandalnya di bawah salah satu pohon di syurga, dan setelah keluar dari syurga.
Nabi Idris A.S berkata kepada Malaikat:
”Sungguh sandalku telah tertinggal di syurga, maka maukah engkau untuk mengembalikan aku ke syurga”.
Izroil A.S memenuhi permintaannya dan setelah Nabi Idris A.S tiba di syurga, Nabi Idris A.S tidak mau di ajak keluar, ia ingin tetap tinggal dalam syurga,
Sehingga Izroil A.S berkata:
”Ya Idris, keluarlah”.
Dan Nabi Idris A.S tetap tidak mau keluar,
”Masuklah engkau ke syurga bersama Idris”.
kemudian keduanya masuk syurga dan Nabi Idris A.S meletakan sandalnya di bawah salah satu pohon di syurga, dan setelah keluar dari syurga.
Nabi Idris A.S berkata kepada Malaikat:
”Sungguh sandalku telah tertinggal di syurga, maka maukah engkau untuk mengembalikan aku ke syurga”.
Izroil A.S memenuhi permintaannya dan setelah Nabi Idris A.S tiba di syurga, Nabi Idris A.S tidak mau di ajak keluar, ia ingin tetap tinggal dalam syurga,
Sehingga Izroil A.S berkata:
”Ya Idris, keluarlah”.
Dan Nabi Idris A.S tetap tidak mau keluar,
Nabi Idris A.S berkata:
” Allah SWT telah berfirman : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…”(QS. Ali-imran [3]:185).
” Allah SWT telah berfirman : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…”(QS. Ali-imran [3]:185).
Dan akupun telah merasakan kematian.
Firman Allah SWT:
Firman Allah SWT:
“Dan tidak seorangpun darimu, melainkan mendatangi neraka itu….”
(Q.S Maryam[19]: 71).
Dan sungguh aku telah memasuki neraka jahannam, Allah SWT berfirman:
“…….. dan sekali-kali mereka tidak akan di keluarkan dari padanya
(syurga)”. (Q.S AL Hijr [15]:48)”.
Izroil A.S berkata:
”Lantas siapa yang akan mengeluarkanmu?”.
”Lantas siapa yang akan mengeluarkanmu?”.
Lalu Allah SWT berfirman:
”Tinggalkanlah Idris di syurga, sungguh Aku telah menetapkannya, bahwa ia termasuk ahli syurga”.
”Tinggalkanlah Idris di syurga, sungguh Aku telah menetapkannya, bahwa ia termasuk ahli syurga”.
kemudian
Izroil A.S itu meninggalkan Nabi Idris A.S di syurga dan tetaplah Nabi Idris A.S
berada dalam syurga untuk selama-lamanya.
No comments:
Post a Comment