Kisah Nabi Adam AS & Nabi Musa AS

Memang paling mudah menyalahkan orang lain atau situasi jika terjadi sesuatu masalah.

Jika Kita menyalahkan orang lain atas yang kita rasakan, kita justru memberi kekuatan pada mereka karena pada hakekatnya kita itu sangat tergantung pada mereka. Padahal seharusnya, tak seorang pun yang bertanggung jawab atas takdir Kita, Karena Allah telah menuliskan takdir kita jauh sebelum kita dilahirkan.

Dalam suatau riwayat dari Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
 “Adam A.S dan Musa A.S berdebat di sisi Tuhan keduanya. Maka Adam A.S mengalahkan argumen Musa A.S.” 

Musa AS berkata:
"Engkau adalah Adam yang diciptakan oleh Allah SWT dengan tangan-Nya. Dia meniupkan ruh-Nya padamu, Dia memerintahkan Malaikat sujud kepadamu, dan Dia mengizinkanmu tinggal di Surga-Nya. Kemudian hanaya gara-gara engkau telah khila, engkau membuat manusia telah diturunkan ke bumi".


Adam A.S menjawab:
"Kamu adalah Musa yang dipilih oleh Allah SWT dengan risalah dan Kalam-Nya. Dia memberimu Lauh [kepingan kayu atau batu] yang berisi penjelasan tentang segala sesuatu. "

Adam A.S melanjutkan:

"Allah SWT telah mendekatkanmu kepada-Nya sewaktu engkau bermunajat kepada-Nya. Berapa lamakah jarak ketika Allah SWT telah menulis Taurat hingga aku diciptakan?’"

Musa A.S menjawab:
"Empat puluh tahun" .

Adam A.S bertanya:
"Apakah di sana tertulis, ‘Dan durhakalah Adam kepada Allah dan sesatlah dia.’ (QS. Thaha: 121)?".

Musa A.S menjawab:
"Ya".

Adam A.S. berkata: 
"Apakah engkau akan menyalahkanku hanya karena aku melakukan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah SWT atasku empat puluh tahun sebelum Dia menciptakanku?" 

Rasulullah SAW bersabda:
“Adam mengungguli argumen Musa.” (H.R Muslim.)