Sunday, April 9, 2023

Kepanjangan dari BT

Beberapa kepanjangan kata BT dalam berbagai istilah. 

1. BT = Barter
Istilah selanjutnya selain arti BU dalam jual beli yang cukup umum dalam proses transaksi ialah BT atau barter. Jadi, orang yang menawarkan barang ingin mengajukan pertukaran barang lain dengan nilai setara.

2. BT =   Boring Time / Bad Time
Istilah Boring Time / Bad Time apabila disingkat yaitu menjadi BT atau Bete. Akronim BT (Boring Time; Bad Time) merupakan singkatan/akronim tidak resmi dalam Bahasa Indonesia.

3. BT = Bujur Timur
Istilah dalam ilmu geografi. Garis bujur yang terletak di sebelah timur Greenwich disebut Bujur Timur (BT) sedangkan Garis bujur yang terletak di sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat (BB).
Istilah lain nya adalah:

LS = Lintang Selatan.
LU = Lintang Utara.
BB = Bujur Barat.
BT = Bujur Timur

4. BT = Bleding Time
Istilah dalam dunia kedokteran. CT BT merupakan singkatan dari clotting time (waktu pembekuan darah) dan bleeding time (waktu perdarahan).

Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui waktu yang diperlukan oleh tubuh untuk proses pembekuan darah bila mengalami perdarahan.

Selain itu, tes ini bisa dilakukan untuk mengamati reaksi darah Anda ketika bertemu dengan zat antikoagulan, seperti heparin direct thrombin inhibitors (DTI).


5. BT = Bantuan Tunai
Istilah Pemerintah untuk sebutan Bantuan  Tunai bagi pedagang kaki lima (PKL) dan atau warung (BTPKLW). 

6. BT = BitTorrent. 
Istilah dalam internet. BitTorrent adalah perangkat untuk berbagi file peer-to-peer (P2P). Ini menggunakan protokol yang sama untuk berbagi file yang digunakan program seperti uTorrent dan Azureus, tetapi gratis.

Wednesday, December 15, 2021

Alasan Mengapa Empat Imam Madzhab Tidak Menggunakan Hadits Shahih Bukhari Muslim.



Oleh: Habib Muhammad bin Ahmad BSA.

Tulisan ini panjang, tapi bagus sebagai penambah wawasan keislaman kita, agar tidak terbodohi kaum yamg ngaku paling sesuai Al Quran dan Sunnah

ANTARA ULAMA FIQIH (DOKTER) dengan ULAMA HADITS (APOTEKER)

(Urgensi mengetahui tahun kelahiran mereka)

Kenapa para Imam Mazhab seperti Imam Abu Hanifah, imam Malik, imam Syafii dan imam Ahmad, tidak menggunakan hadits shahih Bukhari dan shahih Muslim yg katanya merupakan 2 kitab hadits tershohih?

Untuk tahu jawabannya, kita mesti paham sejarah. Mesti paham biografi tokoh2 tersebut.

👳Imam Abu Hanifah lahir tahun 80 Hijriyah, 

👳Imam Malik lahir tahun 93 Hijriyah, 

👳Imam Syafii lahir tahun 150 Hijriyah dan 

👳Imam Ahmad lahir tahun 164 Hijriyah.

Sementara itu

👳Imam Bukhori lahir tahun 196 H, 

👳Imam Muslim lahir tahun 202 H, 

👳Imam Abu Daud lahir tahun 202 H, 

👳Imam Nasai lahir tahun 215 H.

Artinya

Imam Abu Hanifah (Madzhab Hanafi) sudah ada 116 tahun sebelum Imam Bukhori lahir, Imam Malik sudah ada 103 tahun sebelum Imam Bukhari lahir.

"Lalu ada pertanyaan, apakah hadits para Imam Mazhab lebih lemah dari Shohih Bukhari dan Shohih Muslim?"

Jawabannya, justru sebaliknya. Hadits-hadits para imam mazhab lebih kuat dari hadits2 para Imam Hadits, karena para imam mazhab hidup lebih awal daripada Imam2 Hadits.

Rosululloh SAW bersabda,

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ

“Sebaik-baik manusia adalah pada kurunku, kemudian kurun sesudahnya (sahabat), kemudian yang sesudahnya (Tabi’in).” [HR. Al-Bukhori no. 2652 dan Muslim no. 2533 ]

Jadi kalau ada manusia zaman sekarang yg mengklaim sebagai ahli hadits, lalu menghakimi bahwa pendapat Imam2 Mazhab adalah salah dgn menggunakan alat ukur hadits2 Shohih Bukhori dan Shohih Muslim, maka boleh dibilang orang itu adalah TIDAK :

❌Paham ILMU FIQIH, 

❌Paham Ajaran Islam.

Jadi, meskipun menurut hadits Shohih Bukhori misalnya, bahwa sholat Nabi begini dan begitu, berbeda dgn cara sholatnya Imam Mazhab.

"Sadarilah oleh kita bahwa, para Imam Madzhab itu, seperti Imam Malik melihat langsung cara sholat puluhan ribu anak2 sahabat Nabi di Madinah. Anak2 sahabat ini belajar langsung ke Sahabat Nabi yg jadi bapak mereka. Jadi lebih kuat ketimbang 2-3 hadits yg diriwayatkan Imam Bukhori 100 tahun kemudian. Bahkan Imam Abu Hanifah bukan hanya melihat puluhan ribu anak2 para sahabat melainkan beliau telah berjumpa dgn para sahabat Nabi s.a.w."*

Imam Bukhori dan Imam Muslim, meski termasuk pakar hadits PALING TOP, mereka tetap bermazhab. Mereka mengikuti mazhab Imam Syafi’ie.

Berikut ini di antara para Imam Hadits yang mengikuti Mazhab Syafi’ie:

Imam Bukhori, 

Imam Muslim, 

Imam Abu Daud, 

Imam Nasa’i, 

Imam Baihaqi, 

Imam Turmudzi, 

Imam Ibnu Majah, 

Imam Tobari, 

Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, 

Imam Nawawi, 

Imam as-Suyuti, 

Imam Ibnu Katsir, 

Imam adz-Dzahabi, 

Imam al-Hakim.

Lalu ada yg bertanya, lho apa kita tidak boleh mengikuti hadits Shohih Bukhori, Shohih Muslim, dsb?Ya tentu boleh, tetapi bukan sebagai landasan utama melainkan sebagai pelengkap.

"Jika ada hadits yg bertentangan dgn ajaran Imam Mazhab, maka yg kita pakai adalah ajaran Imam Mazhab. Bukan hadits tersebut"

Kenapa seperti itu? 

Karena para Imam Hadits saja seperti itu. 95% imam hadist mengikuti Mazhab imam Syafi’ie.Tidak pakai hadits mereka sendiri? Benar. Karena keilmuan mereka masih jauh di bawah para imam mazhab.Cukup banyak orang awam yg tersesat karena mendapatkan informasi yg sengaja disesatkan oleh kalangan tertentu

Menurut kelompok ini Imam Madzhab yg 4 itu kerjaannya cuma merusak agama dgn mengarang2 agama dan menambah-nambahi seenaknya. Itulah fitnah kaum akhir zaman terhadap ulama salaf yg asli.

Imam Mazhab itu sebenarnya lebih faham tentang hadist dibanding imam hadist sendiri. Apa buktinya? Tidak ada Imam hadist yg berijtihad sendiri. Mereka semua bermadzhab. Apa kita berani menyalahkan imam hadist karena mereka bermadzhab?

Atau Beranikah kita mengatakan imam hadist telah berbuat kesalahan karena bermadzhab kepada orang yg tidak faham sumber hukum Al Quran dan Hadist?

Imam Ahmad berkata, untuk menjadi mujtahid, selain hafal Al Qur’an juga harus menguasai minimal 500.000 hadits. Sedangkan hadits Shohih yg dibukukan Imam Bukhori cuma 7000-an. Sementara Imam Muslim cuma 9000-an. Nah lohhh...???

Imam malik, hanafi, syafii, hambali itu selain hafal al quran beserta tafsir dan asbabun nuzulnya, juga hafal ratusan ribu bahkan jutaan hadist plus asbabul wurudnya, serta menguasai berbagai cabang ilmu. Itulah kenapa imam hadist-pun bermadzhab, tidak ijtihad dgn hadistnya sendiri.

Lihatlah pengelabuhan, penyesatan, dan pembodohan terstruktur, sistematis dan masif ini. Masihkah kita diam?

Ayo ngaji. Guruku adalah ulama pesantren, bukan mbah google ataupun artis ceramah tv, youtube, maupun medsos lainnya.


Wallahu alam bishowab.

Sunday, November 7, 2021

ASMA NUR MUHAMMAD BINNUR 1

 

ASMA NUR MUHAMMAD

BINNUR 1

 

ASMA KEKUATAN

الجبار القديم

Al-Jabbaru Al-Qodiim

يا جبار الوهاب بالعزيز

Yaa Jabbaru Al-Wahab Bil' Aziiz

 

 

ASMA PENGHANCUR

بسم الله صل يا جليل الخبير

Bismi Allahu Sholli Yaa Jaliilulkhobiir

 

 

ASMA BENTENG DIRI

لا حول ولا قوة إلا بالله يا حي يا قيوم

Laahawla Wala Quwwata llaa billaah yaa hayyu yaa Qoyyuum

 

الله الله الله الله

Allahu Allahu Allahu Allah

 

الله الرحمن نور جليل العظام

Allahurrahmaan Nuur jaliilul'adjhom

 

 

ASMA PEMBUKA DIRI DAN ALAM SEMESTA

 

الله أكبر ٢ ×   موجود بالظاهر والباطن

Alloohu akbar 2x

maujuud bidhdhoohir walbaathin

 

 

Tuesday, June 30, 2020

Hukum Mencium Mushaf Dan Makam


ولقد أحسن مجنون ليلى حيث يقول:

أمر على الديار ديار ليلى … أقبل ذا الجدار وذا الجدار

وما حب الدار شغفن قلبي … ولكن حب من سكن الديارا

← وقال المحب الطبري: ويمكن أن يستنبط من تقبيل الحجر واستلام الأركان جواز تقبيل ما في تقبيله تعظيم الله تعالى، فإنه إن لم يرد فيه خبر بالندب لم يرد بالكراهة. قال: وقد رأيت في بعض تعاليق جدي محمد بن أبي بكر، عن الإمام أبي عبد الله محمد بن أبي الصيف: أن بعضهم كان إذا رأى المصاحف قبلها،
وإذا رأى أجزاء الحديث قبلها،
وإذا رأى قبور الصالحين قبلها،
قال: ولا يبعد هذا، والله أعلم في كل ما فيه تعظيم لله تعالى.

Muhammad Al-Badr Al-‘Ayni dalam Kitabnya:
‘Umdah Al-Qari (9/241), Menukil dari Al-Muhibb Ath-Thabari bahwa Beliau Mengatakan:
“Dan bisa diambil Dalil dari Disyari’atkan Mencium Hajar Aswad dan Melambaikan tangan terhadap sudut-sudut Ka’bah, Kebolehan Mencium setiap sesuatu yang jika Dicium Maka itu Mengandung Pengagungan kepada Allah Swt, Karena Meskipun Tidak ada Dalil yang Menjadikannya Sunnah, Tetapi juga tidak ada yang Memakruhkan"

Al-Muhibb Ath-Thabari Melanjutkan:
"Aku juga telah Melihat dalam sebagian Ta’aliiq Kakek-ku (Muhammad bin Abu Bakr), Dari Imam Abu Abdillah Muhammad ibn Abu Ash-Shaif bahwa: Sebagian Ulama dan orang-orang Shalih ketika Melihat Mushaf Mereka Menciumnya, Dan ketika melihat Kitab-Kitab Hadits mereka menciumnya, Dan ketika melihat Kuburan orang-orang Shalih Mereka Menciumnya".

Al-Muhibb Ath-Thabari Mengatakan:
"Ini Bukan sesuatu yang Aneh dan Jauh dari Dalil (Wallahu A’lam) dalam segala sesuatu yang Mengandung Unsur Ta’dzim (Pengagungan) kepada Allah Swt”.


Al-Imam Al-Hafizh Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisi  Al-Hanbali (wafat 600 H),  Salah seorang Ulama Besar Hanabilah yang Mu’tamad (terpegangi) dalam Madzhab Hanbali yang juga Merupakan  Ahli Haditsnya Madzhab Hanbali.

Beliau Bertabarruk Ke Makam Imam Ahmad bin Hanbal. Diterangkan didalam:

– Kitab: Al-Mausu’ah Al-Yusufiyyah.
– Karya: Syaikh Yusuf Khaththar.
– Halaman: 168.

“Telah Datang keterangan dalam Kitab Al-Hikayat Al-Mantsurah, Karya Al-Imam Al-Hujjah Dhiya’uddin Al-Maqdisi Rahimahullah Ta’ala (wafat 634 H), Beliau berkata:

“Aku pernah mendengar Asy-Syaikh Al-Imam Abu Muhammad Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisi berkata:

“Di tanganku telah Timbul Semacam (seprti) Bisul. Bisul itu sembuh, Tapi selalu Kambuh lagi.  Penyakit ini ada padaku dalam Waktu yang Lama.  Maka aku pergi ke Ashbihan dan Pergi ke Baghdad.  Aku pergi ke Makam Imam Ahmad bin Hanbal Ra,  Dan aku Usapkan Tanganku ke Makamnya.  Dan ternyata Bisul itu bisa Sembuh dan Tidak Kambuh Lagi“.

WallahuAlamBishowab

Saturday, April 18, 2020

Panji Hitam Original.

Tulisan mbah Surip. 
Bismillah.

Simbah akan membahas tentang pasukan PANJI HITAM ORY.

Bukan jenis PANJI HITAM KALENG-KALENGAN.

Setau simbah nanti pasukan PANJI-PANJI HITAM ORRY cuma berjumlah 313 pasukan.

Itupun mereka nanti akan mengusai ilmu kebatinan semuanya.

Sebab apa.?

Sebab sosok DAJJAL bisa hidup ke dunia alam yang berbeda.
Bisa wujud nyata,juga bisa wujud ghoib.

Nah para pasukan khusus panji hitam nanti juga akan tahu ngger wong bagos lan nduk ayu kemanapun sukma dajjal pergi meneror orang-orang hidup di seluruh dunia.

Sosok para pasukan panji hitam itu seperti lambang negara indonesia di setiap jubahnya.

Yaitu berlambang burung garuda emas.

Yaitu pasukan khusus pengintai alam ghoib dan alam nyata.

Maka di sinilah simbah berpesan njih ngger wong bagos lan nduk ayu semuanya.

Jangan mempunyai pikiran yang negatif dulu terhadap saudaramu yang bisa melihat alam ghoib njih.

Bisa saja ALLAH membuka wadahnya yg tertutup oleh kabut yang menutupi hatinya.
Agar saudaramu itu bisa di jadikan petunjuk pulang ke alam sorga.

Janganlah bersikap dzolim dahulu ya ngger lan nduk,
Dikit-dikit perlu ruqyah, dikit-dikit penyakit.

Ketahuilah ngger wong bagos lan nduk ayu semuanya,
Bersikaplah yg baik terhadap saudaramu sendiri yang mempunyai kelebihan sejak lahir,maupun melalui seorang guru njih.

Aamiin Aamiin Ya RobbalalAamiin

WallahuAlamBishowab. 

Saturday, March 14, 2020

Virus Corona

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang virus corona.
Virus corona itu bukan jenis penyakit.
Tapi jenis hewan kecil yang dapat membunuh manusia dalam sekejap saja.

Hewan kecil itu jenis  hewan yang suka berkelompok dan mudah berkembang biak secara cepat.

Hewan itu suka bersembunyi di balik rambut-rambut dalam hidung.
Suka memakan kotoran jenis ingus dan maupun upil dlm hidung.

Hewan ini menyerupai seperti CURUT, jenis golongan tikus.
Hidungnya panjang berwarna biru muda.
Kedua matanya sangat hitam legam.

Kedua tangannya seperti tangan belalang.
Binatang ini sehabis makan bakteri di dalam hidung suka mengeluarkan asap kotoran.
Nah kotoran itu yang sangat membahayakan pernapasan kaum manusia.

kegiatan kita  agar terhindar dari virus korona
  • Sering-seringlah membersihkan lubang hidung.
  • Kalau bisa pake air hangat di kasih garam,
Air hangat asin sebab dapat mencegah golongan binatang corona dapat berkembang biak di dalam hidung.

Semoga penjelasan  ini dapat membantu para sedulurnya semuanya.


#WallahuAlamBishowab.

Tuesday, January 21, 2020

Kisah Ulama Salaf & Kholaf Yang Menyentuh & Mencium Nisan (Makam) Orang Sholeh

Janganlah mudah memvonis orang yg berziarah kubur lalu peziarah itu mencium nisan kubur dengan tuduhan  bid’ah, syirik, khurofat, dll. Karena justru amal tsb telah banyak dilakukan dan dicontohkan oleh ulama2 salaf hingga saat ini. perhatikanlah beberapa kisah2 ulama salaf yang sebagian kecil saja di ketengahkan di sini

# Sahabat Bilal Ra Mencium Kubur Nabi Muhammad saw

Ibn ‘Asakir meriwayatkan dari Bilal Ra dengan sanad jayid bahwasanya setelah Bilal menginjak tanah Syam ; daerah Daroya, dia melihat nabi Muhammad saw dalam mimpinya dan bertanya ” sombong sekali kamu, ya bilal. Seharunya engkau berziarah dulu ketempatku , maka hati-hatilah engkau, hidupmu akan resah dan gelisah” . Lalu, dia menaiki kudanya menuju Madinah, setelah sampai dia, pergi kekuburan nabi Muhammad saw dalam keadaan menangis ; mencium kuburan Rasullah. Lalu  sayyidina Hasan dan Husein datang menyambutnya dengan pelukan dan ciuman rindu. “kami sangat rindu mendengar azanmu, yang mana sewaktu nabi Muhammad saw hidup , engkau selalu azan diatas mesjid itu ” seru Hasan dan Husein. Lalu , dia pergi ketempat tersebut, dan  mengumandangkan azan. Setelah dia berkata ” Allohu akbar ” penduduk Madinah terheran-heran. Setelah dia berkata ” asyhadu alla ilaaha illa lloh ” keheranan masyarakat semakin bertambah. Setelah dia mengucapkan “asyhadu anna Muhammadarrosuulul looh”para penduduk keluar dari rumah masing – masing. Dengan perasaan riang ,tak terasa air mata satu parsatu menetes. Sehingga ada yang berkata ” setelah Rosulullah meninggal, saya tidak pernah melihat tangisan  masyarakat sebanyak hari ini.

Kisah sahabat Bilal ini diriwayatkan—di antaranya—oleh Imam as-Samanhudi dalam Wafa’ul Wafa’ (4/1405) dan Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq/Sejarah Damaskus (7/137).

# Sahabat Abu Ayyub al-Anshari RA :

عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِيْ صَالِحٍ قَالَ: أَقْبَلَ مَرْوَانُ يَوْمًا فَوَجَدَ رَجُلاً وَاضِعًا وَجْهَهُ عَلىَ الْقَبْرِ فَقَالَ أَتَدْرِيْ مَا تَصْنَعُ فَأَقْبَلَ عَلَيْهِ فَإِذًا هُوَ أَبُوْ أَيُّوْبَ فَقَالَ نَعَمْ جِئْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَلَمْ آَتِ الْحَجَرَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ لاَ تَبْكُوْا عَلىَ الدِّيْنِ إِذَا وَلِيَهُ أَهْلُهُ وَلَكِنْ اِبْكُوْا عَلَيْهِ إِذَا وَلِيَهُ غَيْرُ أَهْلِهِ. (َروَاهُ أَحْمَدُ وَالطَّبَرَانِيُّ وَابْنُ أَبِيْ خَيْثَمَةَ وَصَحَّحَهُ الْحَاكِمُ وَالذَّهَبِيُّ والسُّيُوْطِيُّ).

“Dawud bin Abi Shalih berkata: “Pada suatu hari Marwan datang, lalu menemukan seorang laki-laki menaruh wajahnya di atas makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Marwan berkata: “Tahukan kamu, apa yang kamu perbuat?” Lalu laki-laki tersebut menghadapnya, ternyata ia sahabat Abu Ayyub. Lalu ia menjawab: “Ya, aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bukan mendatangi batu. Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jangan tangisi agama apabila diurus oleh ahlinya. Akan tetapi tangisilah agama apabila diurus oleh bukan ahlinya.”

Dalam hadits di atas, sahabat Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu bertabaruk dengan mencium makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
.
# Sahabat Abdullah bin Umar RA meletakkan tangan kanannya ke makam Rasulullah SAW setiap datang dari perjalanan.

عَنْ نَافِعٍ، أَنَّ ابْنَ عُمَرَ ، كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ صَلَّى سَجْدَتَيْنِ فِي الْمَسْجِدِ، ثُمَّ يَأْتِي النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَيَضَعُ يَدَهُ الْيَمِينَ عَلَى قَبْرِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَيَسْتَدْبِرُ الْقِبْلَةَ ثُمَّ يُسَلِّمُ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ثُمَّ عَلَى أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ. (رَوَاهُ الْقَاضِيْ فِيْ فَضْلِ الصَّلاَةِ عَلىَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ).

“Dari Nafi’, bahwa apabila Ibnu Umar datang dari suatu perjalanan, ia menunaikan shalat dua raka’at di Masjid, lalu mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu meletakkan tangan kanannya ke makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan membelakangi kiblat, kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian kepada Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma”. (Al-Qadhi Ismail al-Baghdadi, Fadhl al-Shalat ‘ala al-Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, hal. 84.)

# Al-Husain bin Abdullah bin Abdullah bin al-Husain, tokoh ahlul-bait dari generasi Salaf. Al-Hafizh al-Sakhawi al-Syafi’i meriwayatkan:

قَالَ يَحْيَى بْنُ الْحَسَنِ بْنِ جَعْفَرٍ فِيْ كِتَابِهِ أَخْبَارِ الْمَدِيْنَةِ وَلَمْ أَرَ فِيْنَا رَجُلاً أَفْضَلَ مِنْهُ، كَانَ إِذَا اشْتَكَى شَيْئاً مِنْ جَسَدِهِ: كَشَفَ الْحَصَى عَنِ الْحَجَرِ الَّذِيْ كَانَ بِبَيْتِ فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءِ يُلاَصِقُ جِدَارَ الْقَبْرِ الشَّرِيْفِ، فَيَمْسَحُ بِهِ.

“Yahya bin al-Hasan bin Ja’far berkata dalam kitabnya Akhbar al-Madinah: “Aku belum pernah melihat orang yang lebih utama dari al-Husain bin Abdullah di antara kami ahlul-bait. Kebiasaannya, apabila ia merasakan sakit pada sebagian tubuhnya, ia membuka kerikil dari batu yang di rumah Fathimah al-Zahra yang menempel ke makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang mulia. Lalu ia mengusapkannya.” (Al-Hafizh al-Sakhawi, al-Tuhfah al-Lathifah fi Tarikh al-Madinah al-Syarifah (1/292).

# Al-Imam Ahmad bin Hanbal, pendiri madzhab Hanbali yang diakui oleh Salafi-Wahabi sebagai madzhab mereka dan madzhab Ibnu Taimiyah, telah berfatwa bolehnya bertabaruk dengan cara menyentuh dan mencium mimbar atau makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan tujuan taqarub kepada Allah. Abdullah, putra al-Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan:

سَأَلْتُهُ عَنِ الرَّجُلِ يَمَسُّ مِنْبَرَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَيَتَبَرَّكُ بِمَسِّهِ وَيُقَبِّلُهُ وَيَفْعَلُ بِالْقَبْرِ مِثْلَ ذَلِكَ أَوْ نَحْوَ هَذَا يُرِيْدُ بِذَلِكَ التَّقَرُّبَ إِلَى اللهِ جَلَّ وَعَزَّ فَقَالَ لَا بَأْسَ بِذَلِكَ

“Aku bertanya kepada ayahku tentang laki-laki yang menyentuh mimbar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, ia bertabaruk dengan menyentuhnya dan menciumnya, dan ia melakukan hal yang sama ke makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam atau yang sesamanya, ia bertujuan mendekatkan diri kepada Allah dengan hal tersebut. Beliau menjawab: “Tidak apa-apa”. (Abdullah bin al-Imam Ahmad, al-‘Ilal wa Ma’rifah al-Rijal (2/492).

Dalam kitab “Al-^ ilal wa Ma ^ rifatir-Rijal” 2/429: nomer 3243; cet maktab al islami:

سألته عن الرجل يمس منبر النبي صلى الله عليه وسلم ويتبرك بمسه ويقبله ويفعل بالقبر مثل ذلك أو نحو هذا يريد بذلك التقرب إلى الله عز وجل فقال لا بأس بذلك

“Saya bertanya kepadanya (Ahmad bin Hanbal) tentang orang yang menyentuh podium Nabi saw, dan mencari berkah dengan menyentuh dan menciumnya, dan melakukan hal yang sama ke kuburan beliau, atau hal seperti itu, dgn tujuan mendekatkan diri dan mencari berkah dari Allah, ia (Ahmad) mengatakan: “Tidak apa2 dengan hal itu”.

Ad dzahabi membenarkan pendapat Imam Ahmad dan menyatakan bahwa yang mengingkarinya adalah khowarij dan ahlu bidah (Siyar A’lam an-Nubala : 11/212)
AL-IMAM ABU ‘ALI AL-HASYIMI AL-HANBALI
● Al-Imam Al-Qadhi Asy-Syarif Abu ‘Ali Al-Hasyimi Al-Hanbali (wafat 428 H). 
Beliau adalah salah seorang Perawi ‘Aqidah Imam Ahmad bin Hanbal.
Beliau adalah Pengarang Kitab Al-Fawa’id Al-Muntaqat yang terkenal itu.

Berikut Riwayat yang terjadi didalam:
○ Kitab: THABAQAT AL-HANABILAH.
○ Karya: AL-QADHI IBNU ABI YA’LA AL-FARA’ AL-HANBALI.
○ Tahqiq: ABDURRAHMAN BIN SULAIMAN AL-UTSAIMIN.
○ Halaman: 341:
“Aku mendengar Rizqullah  (Abu Muhammad At-Tamimi, wafat 488 H) Berkata:
“Aku pernah Menziarahi Kubur Imam Ahmad untuk Menemani  Al-Qadhi Asy-Syarif Abu ‘Ali Al-Hasyimi.  AKU MELIHAT BELIAU MENCIUM KAKI KUBUR IMAM AHMAD, Maka aku katakan padanya:  “Apakah ada Atsar tentang ini (mencium kubur)..???”,
Maka Beliau berkata padaku:
“Imam Ahmad adalah seseorang yang Agung Bagiku,  Dan Aku Tidak Pernah Berpikir bahwa Allah Ta’ala akan Menyiksaku karena Perbuatanku ini…!!!”, atau perkataan Semacamnya.”
Beliau (Rizqullah) juga pernah berkata:
“Aku Menghadapnya (Asy-Syarif Abu Ali al-Hasyimi) ketika Beliau sedang Sakit menuju ke Wafatannya,  Maka Beliau berkata padaku:  “Dengarkanlah i’tiqad dariku . . . ”.


Wallahu Alam Bishowab.

Tuesday, January 14, 2020

Buah jika matang akan dipetik pemiliknya.


Setelah Haj Qosim Soleimani bertemu dengan Syahid Hasan Nasrullah dan bertolak ke Suriah, beliau bertemu dengan beberapa orang dari Maqowama, saat selesai dan berpamitan beliau berkata bahwa "malam ini saya akan pergi ke Irak. 

Semua terdiam

Seseorang berkata : Haji, situasi di Irak tidak kondusif.

Haj Qosem sambil tersenyum berkata :
Apakah anda takut saya syahid ?

Suasana pun menjadi cair, dan setiap dari mereka mengutarakan apa yang ada dalam hati mereka kepada Haj Qosem. 

Ada yang bilang : Syahadah adalah kebanggaan kami .
Da yang bilang : Haji , kami masih memerlukan anda. Dan sebagainya. 

Haj Qosem menatap kami dan kami pun diam, beliau berkata dengan sangat tenang :

"Saat buah sudah matang, tukang kebun akan memetiknya. Jika tetap berada di pohon ia akan busuk dan jatuh sendiri."

Lalu Beliau melayangkan pandangannya ke beberapa orang di sana sambil menunjukkan telunjuknya dan berkata , kamu sudah matang dan kamu sudah matang.

Jam 12 malam pesawat pun terbang ...

Dan pada jam 2 malam, kabar kesyahidannya sampai.

Perawi : Setad Lasykar Fatimiyun

Thursday, December 19, 2019

Hukum Mengamalkan Amalan Dari Mimpi.

Jika kita membaca kitab-kitab sholawat dan doa-doa yang disusun oleh para ulama ahlus sunnah wal jama'ah,tidak sedikit amalan-amalan tersebut yang diperoleh dari mimpi yang baik-baik. 

Ada yang bermimpi bertemu orang-orang sholeh dan para auliya allah,dan puncaknya banyak ulama ahlus sunnah wal jama'ah seperti Ibnu Abbas, Imam Abul Mawahib At Taji, imam As Suyuthi dan lain-lain yang bermimpi bertemu dengan rasulullah SAW. 

Dan tidak sedikit pula diantara mereka yang dalam mimpinya tersebut diberi amalan oleh Rasulullah.  Lalu dari sini timbullah pertanyaan : 
"Apakah boleh dan dianjurkan mengamalkan amalan yang diperoleh dari mimpi ??? 

Jawab : 
"Perlu diketahui sebelumnya bahwa tak ada satupun ulama salaf & kholaf mulai dari zaman Nabi hingga sekarang yang mengatakan bid'ahnya amalan yang berasal dari mimpi, namun semenjak timbul ajaran baru (ajaran tanduk setan nejed) maka amalan ini langsung menjadi bid'ah meskipun tidak ada salaf & kholaf yang membid'ahkannya". 

Karena menurut pandangan ulama salaf & kholaf : 

"Apabila mimpi tersebut adalah mimpi yang baik yang didalamnya memberikan amalan untuk dibaca,maka boleh dan dianjurkan untuk mengamalkan amalan tsb,dan tidak termasuk bid'ah". 

Praktek amalan melalui mimpi yang baik-baik ini sebenarnya sudah lebih dahulu ada di masa Rasulullah SAW, bahkan beliau lah yang lebih dahulu mengamalkannya supaya menjadi petunjuk & isyarat kepada umat akan bolehnya hal ini,sebagaimana dalam hadits berikut :
حدثنا قتيبة أخبرنا محمد بن يزيد بن خنيس أخبرنا الحسن بن محمد بن عبيد الله بن أبى يزيد قال ؛ قال لى ابن جريج ؛ يا حسنُ أخبرنى عبيد الله بن أبى يزيد عن ابن عباس قال ؛

جاء رجلٌ إلى النبى صلى الله عليه و سلم فقال ؛ يا رسول الله إنى رأيتُنى الليلةَ و أنا نائم كأنى أصلى خلفَ شجرةٍ فسجدتُ فسجدتِ الشجرةُ لسجودى فسمعتُها و هى تقول ؛
اللّهُمَّ اكْتُبْ لِى بِهَا عِنْدَكَ اَجْرًا وَ ضَعْ عَنِّى بِهَا وِزْرًا وَ اجْعَلْهَا لِى عِنْدَكَ ذُخْرًا وَ تَقَبَّلْهَا مِنِّى كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ ،،،
قال الحسنُ ؛ قال لى ابن جريج ؛ قال لى جدك ؛ قال ابن عباس ؛
فقرأ النبى صلى الله عليه و سلم سجدةً ثم سَجَدَ ،،،
فقال ابن عباس ؛
سمعتُه و هو يقول مثلَ ما أخبره الرجلُ عن قول الشجرة ،،،
(رواه الترمذى فى سننه رقم ٥٧٩)

قال ؛ و فى الباب عن أبى سعيد 
قال أبو عيسى ؛ هذا حديث حسن غريب من حديث ابن عباس لا نعرفه إلا من هذا الوجه 

Dari Qutaibah dari Muhammad bin Yazid bin Khunais dari Al Hasan bin Muhammad bin Ubaidillah bin Abu Yazid dari Ibnu Juraij dari Ubaidillah bin Abu Yazid dari Ibnu Abbas telah berkata :

Seorang Laki-Laki datang kepada Rasulullah SAW dan berkata ;
"Ya Rasulullah,tadi malam aku bermimpi seakan-skan aku mengerjakan sholat di belakang sebuah pohon. Aku melihat diriku membaca ayat sajadah ,dan aku melihat pohon itu juga bersujud karena mengikuti sujudku, Kemudian aku mendengar pohon itu  ketika bersujud membaca Doa dengan Doa ini:

ALLAHUMMAKTUB LIY BIHA 'INDAKA AJRON,WA DHO' 'ANNI BIHA WIZRON,WAJ'ALHA LIY 'INDAKA DZUKHRON,WA TAQABBALHA MINNI KAMA TAQABBALTAHA MIN 'ABDIKA DAUD !!!
"Ya Allah !!! Catatlah sujudku ini sebagai pahala bagiku disisi-Mu. Jadikan ia sebagai simpananku disisi-Mu. Dan ampunilah dosa-dosaku yang berat ini dengannya. Dan terimalah sujud dariku ini sebagaimana Engkau menerimanya dari hamba-Mu Yaitu Nabi Daud".

Ibnu Abbas Kemudian Berkata :
"Lalu Nabi membaca ayat Sajadah dan bersujud. Dan aku mendengar beliau membaca doa seperti doa yang diceritakan  Laki-laki yang mendapat Doa dari pohon didalam mimpinya Itu". (HR.Tirmidzi)

Imam Abu Isa At Tirmidzi lalu berkomentar :
"Hadits Diatas Adalah Hadits Hasan".

Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam An Nasai dan Imam Ibnu Majah. Dinyatakan shohih oleh Imam Ibnu Khuzaimah & Imam Ibnu Hibban.

Dari hadits diatas, Rasulullah SAW pun ikut mengamalkan doa yang didapat dari mimpi seorang Sahabatnya.

Hadits ini menunjukkan tentang ke-sunnan-an dan anjuran melakukan kebaikan dan amalan-amalan yang diperoleh dari mimpi.

Berdasarkan Hadits Ini,Para Ulama Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Menganjurkan Untuk Mengamalkan Doa-Doa,Bacaan-Bacaan,Dan Sholawat-Sholawat Yang Didapatkan Dari Mimpi Para Auliya' & Orang-Orang Sholih Seperti Sholawat Munjiyat,Dll.

Dalam Pandangan Agama Islam,Mimpi Yang Baik Merupakan Salah Satu Bagian Dari Tanda-Tanda Kenabian Berdasarkan Hadits Shohih Yang Sangat Banyak Jumlahnya,Diantaranya :

ـ حدثنى إبراهيم بن حمزة حدثنى ابن أبى حازم و الدراوردى عن يزيد عن عبد الله بن خباب عن أبى سعيد الخدرى أنه سمع رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول ؛
الرؤيا الصالحة جزءٌ من ستة و أربعين جزأً من النبوة 
(رواه البخارى فى صحيحه رقم ٦٩٨٩ ، و مسلم فى صحيحه رقم ٢٢٦٣)

Dari Ibrahim bin Hamzah Dari Ibnu Abi Hazim & Ad Darowardi Dari Yazid Dari Abdullah bin Khobbab Dari Abu Said Al Khudriy Bahwa Beliau Mendengar Rasulullah SAW Bersabda :

"Mimpi Yang Baik-Baik Adalah 1 Tanda Diantara 46 Tanda-Tanda Kenabian". (HR.Bukhari - Muslim )

ـ حدثنا أبو بكر بن أبى شيبة حدثنا أبو أسامة (ح) و حدثنا ابن نُمير حدثنا أبى ، قالا جميعا حدثنا عبيد الله عن نافع عن ابن عمر قال ؛ قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ؛
الرؤيا الصالحة جزءٌ من سبعين جزأً من النبوة 
(رواه مسلم فى صحيحه رقم ٢٢٦٥)
Dari Abubakar bin Abu Syaibah Dari Abu Usamah,(Dalam Riwayat Lain) Dari Ibnu Numair Dari Ayahnya,Keduanya (Abu Usamah & Ayah Ibnu Numair) Berkata ; Kami Mendapat Riwayat Dari 'Ubaidillah Dari Nafi' Dari Ibnu Umar Berkata ; Rasulullah SAW Bersabda :

"Mimpi Yang Baik-Baik Adalah 1 Tanda Diantara 70 Tanda Kenabian".
(HR.Muslim)

Dalam Pandangan Agama Islam Juga,Mimpi Yang Baik Apabila Berasal Dari Seorang Mu'min & Orang Sholih Juga Merupakan Bagian Dari Tanda-Tanda Kenabian,Sebagaimana Dalam Hadits-Hadits Shohih :

ـ حدثنا محمد بن بشار حدثنا غندر حدثنا شعبة عن قتادة عن أنس بن مالك عن عبادة بن الصامت عن النبى صلى الله عليه و سلم قال ؛
رؤيا المؤمن جزء من ستةٍ و أربعين جزأً من النبوة 
(رواه البخارى فى صحيحه رقم ٦٩٨٧ و ٦٩٨٨ ، و مسلم فى صحيحه رقم ٢٢٦٣ و ٢٢٦٤)
Dari Muhammad bin Basysyar Dari Ghundar Dari Syu'bah Dari Qatadah Dari Anas bin Malik Dari 'Ubadah bin Ash Shomit Dari Nabi SAW Bersabda :

"MIMPINYA ORANG MU'MIN Adalah 1 Bagian Diantara 46 Bagian Dari Kenabian". (HR.Bukhari-Muslim)

ـ حدثنا عبد الله بن مسلمة عن مالك عن إسحاق بن عبد الله بن أبى طلحة عن أنس بن مالك أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال ؛
الرؤيا الحسنة من الرجل الصالح جزءٌ من ستة و أربعين جزأً من النبوة 
(رواه البخارى فى صحيحه رقم ٦٩٨٣)

 و فى رواية لمسلم فى صحيحه رقم ٢٢٦٣ بلفظ ؛ و حدثنا يحيى أخبرنا عبد الله بن يحيى بن أبى كثير قال ؛ سمعتُ أبى يقول ؛ حدثنا أبو سلمة عن أبى هريرة عن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال ؛
رؤيا الرجلِ الصالحِ جزء من ستة و أربعين جزأ من النبوة 

Dari Abdullah bin Maslamah Dari Malik Dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Tholhah Dari Anas bin Malik Bahwa Rasulullah SAW Bersabda :

"Mimpi Yang Baik Yang Dialami Oleh Orang Sholih Adalah 1 Bagian Dari 46 Tanda Kenabian".

Dalam Riwayat Lain, Nabi Bersabda :
"MIMPINYA ORANG SHOLIH Adalah 1 Bagian Dari 46 Bagian Kenabian". (HR.Bukhari -Muslim ).

 Dan Mimpi Yang Baik Itu Pasti Berasal Dari Allah !!! Didalam Hadits Ditegaskan :

ـ حدثنا مسدد حدثنا عبد الله بن يحيى بن أبى كثير و أثنى عليه خيرا و قال ؛ لقيتُه باليمامة عن أبيه حدثنا أبو سلمة عن أبى قتادة عن النبى صلى الله عليه و سلم ؛
الرؤيا الصالحة من الله 
(رواه البخارى فى صحيحه رقم ٦٩٨٦ ، و مسلم فى صحيحه رقم ٢٢٦١)
Dari Musaddad Dari Abdullah bin Yahya bin Abu Katsir Dari Ayahnya Dari Abu Salamah Dari Abu Qatadah Dari Nabi SAW Bersabda :

"Mimpi-Mimpi Yang Baik Itu Berasal Dari Allah". (HR.Bukhari -Muslim)

Maksud Semua Hadits Diatas Ialah Bahwa Mimpi Seorang Mu'min Atau Mimpinya Orang Sholih Merupakan Informasi Dari Allah Tentang Datangnya Kebenaran !!!

Oleh Karena Itu,Kebaikan Yang Datang Dalam Mimpi Seorang Mu'min & Orang-Orang Sholih Seperti Diberikannya Doa-Doa & Amalan-Amalan,Maka Hal Itu Sangat Dianjurkan Untuk Diamalkan Di Alam Nyata.
قال الإمام أبو محمد عبد المجيد الشرنوبى فى شرح جمع النهاية ؛
الرؤيا قسم منه (أى الوحي) كما فى هذا الحديث 
Berkata Imam Abu Muhammad Abdul Majid Asy Syarnubi Didalam Kitab SYARAH JAM'IN NIHAYAH :
"Mimpi Adalah Sebagian Daripada Wahyu Sebagaimana Didalam Hadits Nabi".

Dan Pada Faktanya,Rasulullah Pun Pada Awal-Awal Menerima Wahyu Diawali Dari Mimpi,Sebagaimana Berkata Aisyah Dalam Riwayat Bukhari  :

أول ما بُدئ به رسول الله صلى الله عليه و سلم من الوحي الرؤيا الصالحة أو الرؤيا الصادقة فى النوم 
"Permulaan Wahyu Yang Diterima Nabi Adalah Mimpi Yang Baik-Baik Didalam Tidur".

Karena Itulah Sangat Dianjurkan Mengamalkan Doa-Doa,Bacaan-Bacaan,Dan Amalan-Amalan Yang Didapat Dari Mimpi Yang Baik-Baik. 

WallahuAlamBishowab. 

Thursday, December 5, 2019

Hukum Takwil Mimpi


Mimpi adalah perkara yang ghaib dan merupakan pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep). Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Mimpi hanyalah sebatas memberi kabar gembira atau peringatan. Dalam mimpi ada sebuah pesan terdalam agar kita bisa bermawas diri dan lebih berhati-hati dalam menghadapi kehidupan didunia ini.