Monday, October 27, 2014

Anjuran Untuk Memotong Kuku.

Telah diceritakan kepada kami dari Ahmad bin Abu Raja` dari Ishaq bin Sulaiman dia berkata; saya mendengar Hanzhalah dari Nafi’ dari Ibnu Umar RA bahwa Nabi Muhamad SAW bersabda:

“Termasuk sunnah-sunnah fitrah adalah mencukur bulu kemaluan, memotong kuku dan mencukur kumis.” (H.R Bukhari Muslim)

Tuesday, October 21, 2014

Tidak Berhijab Dapat Menyebabkan Penyakit Kanker

Dari Abu Hurairah RA, berkata bahwa Nabi Muhamad SAW bersabda:

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat:  Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim).

Monday, February 10, 2014

Prasangka Istri

Allah SWT  berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan dosa.” (QS.Al-Hujurat[]: 12)

Thursday, October 17, 2013

Larangan Menuduh Musyrik




Dalam sebuah hadist qudsi Allah SWT berfirman:
“Aku tidak membutuhkan sekutu, barangsiapa yang  telah mempersekutukanKu dengan selain-Ku, maka Aku akan tinggalkan ia dan kesyirikannya.” (HR. Muslim).

“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca (menghafal) al-Qur’ân, sehingga ketika telah tampak kebaikannya terhadap al-Qur’ân dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari al-Qur’ân, membuangnya di belakang punggungnya dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”.  Beliau menjawab, “Penuduhnya”. (HR. Bukhâri)

Wednesday, October 16, 2013

Manfaat Berenang Bagi Anak-anak

Dalam suatu riwayat dari Ibnu ‘Umar, beliau berkata bahwa Rasulullah  pernah bersabda:
“Ajarilah anak-anak lelakimu renang dan memanah, dan ajari menggunakan alat pemintal untuk wanita”(HR. Al-Baihaqi)

Sebagai manusia kita sudah ditakdirkan untuk hidup di daratan. Tetapi kita sebagai manusia juga dianjurkan harus mampu bertahan didalam air. Salah satu Kemampuan khusus untuk bertahan di air adalah dengan berenang. 

Menghabiskan waktu liburan dengan berenang adalah salah satu hal yang sangat menyenangkan. Apalagi jika dilakukan bersama-sama anak-anak. seperti yang kita ketahui jika anak-anak kecil suka sekali bermain air apalagi jika disuruh berlama-lamaan mandi sambil bermain air.  Oleh karenanya ada baiknya agar  kita mengajari anak-anak kita untuk berenang dari sejak dini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab anak-anak sangat suka sekali bermain dengan air tanpa mengetahui bahayanya.  Disamping itu ternyata berenang memiliki banyak manfaat positif yang bisa diambil, salah satunya adalah untuk psikologis anak-anak, berenang juga bisa meningkatkan kecerdasan intelektual, sosial dan bahasa anak lebih tinggi dari anak seusianya yang tidak berlatih berenang.

Hasil dari sebuah penelitian di Jerman, menyatakan bahwa melatih anak berenang sejak usia dini sangat bermanfaat bukan hanya pada perkembangan fisiknya namun juga kemampuan berkonsentrasi, gerak reflek, kecerdasan serta perilaku sosial saat mereka memasuki usia taman kanak-kanak.

Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa anak yang telah berlatih renang sejak dini, terutama pada masa tiga bulan pertama usianya tidak hanya berpotensi menjadi anak berbakat, tapi juga lebih mandiri dan percaya diri serta menampakan kecerdasan intelektual yang lebih tinggi dibanding anak seusianya yang tidak dilatih berenang.

Sebuah proyek penelitian Universitas Griffith menganalisa lebih 10 ribu anak lima tahun ke bawah untuk mengetahui pengaruh berenang terhadap perkembangan fisik, sosial, intelektual, dan kemampuan bahasa. Seperti dilansir dari Times of India, Profesor Robyn Jorgensen mengatakan bahwa anak yang memiliki rutinitas berenang cenderung lebih percaya diri dibandingkan dengan anak seusianya yang tak memiliki rutinitas tersebut.

Penelitian ini sudah berjalan setidaknya dua tahun untuk merekam perkembangan anak-anak selama belajar berenang.

“Data awal yang kami dapat memberikan kabar perkembangan cukup positif. Bahkan anak-anak yang ikut sekolah berenang terlihat berkembang lebih bagus dalam kehidupannya.”

Berenang ( berendam di air sebatas leher) yang teratur berguna sekali untuk menyehatkan tubuh dan membantu mengeluarkan gas-gas sisa pembakaran tubuh lewat paru-paru dan membantu mengeluarkan mineral garam berlebih bersama keringat. Berenang juga berguna untuk mengobati sakit asma dan sesak nafas. Ketika kita baru turun ke dalam air untuk berendam di air sebatas leher, kita akan merasakan tekanan air pada tubuh kita. Karenanya untuk sesaat kita akan merasakan sakit di dada dan sulit bernafas. Tetapi beberapa saat kemudian rasa sakit di dada dan sulit bernafas tersebut akan berangsur-angsur hilang dan dada akan terasa lega kembali, karena dada dan paru-paru secara alami akan menggembung melawan tekanan air. Itu adalah mekanisme alami tubuh untuk melawan tekanan air. Bila kegiatan berendam di air sebatas leher ini dapat dilakukan secara rutin, maka aktivitas ini akan menjadi terapi yang baik untuk sakit asma dan sesak nafas, juga baik untuk para perokok, untuk membersihkan paru-paru. Lebih baik lagi jika kita juga menahan nafas dengan berdiam di bawah permukaan air.

Wallahu A'lam Bishowab.

Sunday, September 8, 2013

Jazakallah Khairan Katsiran

Dalam suatu riwayat dari Usamah bin Zaid RA bahwa Rasulullah telah bersabda :

“Barangsiapa yang diberikan satu perbuatan kebajikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan “jadzaakallah khairan(semoga Allah membalasmu dengan segala kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya.” (HR.At-Tirmidzi (2035), An-Nasaai dalam Al-kubra (6/53), Al-Maqdisi dalam Al-mukhtarah: 4/1321, Ibnu Hibban: 3413, Al-Bazzar dalam musnadnya:7/54.).


Jadzakallah Khoir (bahasa Arab: جزاك الله خيرا) yang artinya:
"Semoga Allâh membalas Anda [dengan] kebaikan" 

Merupakan sebuah istilah syariah dan ucapan sebagai bentuk ekspresi dalam menyikapi makna rasa syukur. Meskipun kata umum dalam pembendaharaan bahasa Arab untuk terima kasih adalah shukran (شكرا), jadzakallahu khairan sering sekali digunakan oleh umat Islam dengan keyakinan bahwa seseorang tidak akan dapat memenuhinya kecuali atas izin Allâh سبحانه و تعالى .

Seringkali banayak dari kita salah dalam melafadzkan atau mengucapkan kata rasa syukur ini. Kesalahan yang harus diperbaiki pada umumnya adalah kita selalu menggunakan kata Jadzakallah Khair untuk setiap orang, terlepas dari laki-laki atau wanita jenis kelaminnya baik tunggal maupun jamak. Perlu kita pahami bahwa dalam kaedah bahasa Arab Ungkapan Jadzakallah Khair dimaksudkan untuk mengungkapkan rasa berterima kasih atau bersyukur diperuntukan hanya untuk seseorang tunggal laki-laki dan jaza Killah Khoir ditujukan untuk wanita tunggal. 

Demikian pula ada bentuk kosakata yang berbeda untuk orang jamak (banyak orang) dari laki-laki atau wanita. Keterangan berikut insya Allah akan membantu kita untuk memahami kosakata yang benar dalam pengucapannya dapat dibagi menjadi:

Untuk Kamu Laki-laki Tunggal (ك-Ka) : 
جَزَا ك الله خَيْرًا كَثِيْرًا 
"Jadza-Kallah Khairan Katsiiraa".

Artinya : "Semoga Allah Membelas-mu dengan kebaikan yang Banyak, جَزَ Jazaa = semoga memberi, menambah, membalas, كَ ka = engkau (lelaki tunggal), اللهُ Allah = Allah. Jadzakallah (اللهُ جَزَاكَ) artinya “semoga Allah akan memberi, menambahkan, membalasmu”, ini digunakan sebagai ungkapan rasa syukur & ucapan terima kasih atas kebaikan seseorang dan sekaligus sebagai sebuah do’a semoga Allah akan membalas kebaikannya (laki-laki, tunggal).

Untuk Kamu wanita Tunggal- (ك-ki) : 
جَزَا ك الله خَيْرًا كَثِيْرًا 
"Jadza-Killah Khairan katsiiraa"

Artinya : "Semoga Alloh membalas-mu dengan kebaikan yang banyak", جَزَ Jazaa = semoga memberi, menambah, membalas, ك ki = engkau (wanita tunggal), اللهُ Allah = Allah. Jadzakillah ( جَزَا ك اللهُ ) artinya “semoga Allah akan memberi/menambah/membalasmu”, ini digunakan sebagai ungkapan rasa syukur & ucapan terima kasih atas kebaikan seseorang dan sekaligus sebagai sebuah do’a semoga Allah akan membalas kebaikannya (wanita tunggal / kamu).

Untuk – laki-laki jamak - (كم-kum ) : 
جَزَا كم الله خَيْرًا كَثِيْرًا
"Jadza-Kumullah Khairan Katsiiraa"

Artinya : "Semoga Allah Membalas-kalian dgn kebaikan yg banyak". جَزَ Jazaa = semoga memberi, menambahkan, membalas, كم kum = kalian (jamak), اللهُ Allah = Allah. Jadzakumullah (اللهُ اكُمُ جَزَ) artinya semoga Allah akan memberi, menambahkan, membalasmu”, ini digunakan sebagai ungkapan rasa syukur & ucapan terima kasih atas kebaikan seseorang dan sekaligus sebagai sebuah do’a semoga Allah akan membalas kebaikannya mereka (laki-laki jamak/orang banyak).

Untuk - Perempuan Jamak- (كن-Kun) :
خَيْرًا كَثِيْرًا جَزَا كن الله
"Jadza-Kunallah Khairan Katsiiraa"

Artinya : "Semoga Allah Membalas-kalian dgn kebaikan yg banyak". جَزَ Jazaa = semoga memberi,menambah /membalas, كن kun = kalian perempuan (jamak), اللهُ Allah = Allah. Jadzakunallah (اللهُ َ جَزا كن ) artinya semoga Allah akan memberi, menambahkan, membalasmu”, ini digunakan sebagai ungkapan rasa syukur & ucapan terima kasih atas kebaikan seseorang dan sekaligus sebagai sebuah do’a semoga Allah akan membalas kebaikannya mereka (Perempuan jamak/orang banyak).

Untuk – laki-laki & perempuan jamak - (كم-kam ) : 
جَزَا كم الله خَيْرًا كَثِيْرًا 
"Jadza-Kamallah Khairan Katsiiraa"

Artinya : "Semoga Allah Membalas-kalian dgn kebaikan yg banyak". جَزَ Jazaa = semoga memberi, menambahkan, membalas, كم kam = kalian (jamak), اللهُ Allah = Allah". Jadzakumallah (اللهُ اكُمُ جَزَ) artinya semoga Allah akan memberi, menambahkan, membalasmu”, ini digunakan sebagai ungkapan rasa syukur & ucapan terima kasih atas kebaikan seseorang dan sekaligus sebagai sebuah do’a semoga Allah akan membalas kebaikannya mereka (laki-laki & Wanita jamak/orang banyak).

Dan bagaimanakah cara menjawabnya?
Menurut Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr yang lebih utama dalam menjawab kalimat ini ialah dengan mengulang kalimat tersebut (membalasnya dengan mengatakan :

“ و جَزَا ك الله خَيْرًا كَثِيْرًا ” 
(Wa Jadza-Kallah Khairan Katsiiraa /Wa Jadza-Killah Khairan Katsiiraa). 

atau cukup hanya dengan mengatakan:

"و جَزَا ك الله" 
(Wa Jadza-Kallah atau Wa Jadza-Killah). 

Jika misalnya membalasnya hanya dg ucapan “وإياكم” (Wa iyakum) dan yang semisalnya adalah boleh-boleh saja, namun yang lebih utama adalah membalas dengan mengulang lafadz doa tersebut.

Apakah ada dalil yang menyebutkan bahwa membalasnya (ucapan jadzakallohu khairon) adalah dengan ucapan “wa iyyakum”?
Beliau menjawab:
“Tidak ada dalilnya, namun sepantasnya dia juga mengatakan “wa jadzakallohu khoiran” (dan semoga Allah juga membalasmu dengan kebaikan), yaitu didoakan sebagaimana dia mendoakan, dan seandainya ia mengucapkan semisal “wa iyyakum” (mengikuti) atas ucapan “Jazakum”, yakni ucapan “wa iyyakum” bermakna “sebagaimana kami mendapat kebaikan, semoga kalian juga”.

Wallahu Alam Bishowab.

Wednesday, June 19, 2013

Habib Neon

Nama lengkap Beliau adalah Habib Muhammad bin Husein bin Zainal Abidin bin Ahmad Alaydrus dan ketika lahir beliau diberi nama Muhammad Masyhur yang merupakan salah seorang ulama yang menjadi cahaya umat pada saat itu. Cahaya keilmuan dan akhlaqnya menjadi suri tauladan bagi kita  yang mengikuti jejak ulama salaf.

Tuesday, April 30, 2013

Kelemahan Seorang Pria Diantara Amanah Dan khianat.


Amanah dan Khianat merupakan dua sifat yang berbeda, bertolak belakang bahkan bertentangan antara yang satu dengan yang lain. 

Amanah adalah salah satu mandat atau tanggung jawab yang diperoleh dan dititipkan kepada seseorang untuk menjalaninya dengan rasa penuh tanggung jawab. Agama Islam telah memerintahkan umatnya supaya melaksanakan amanah itu dengan jujur dan sempurna.

Khianat adalah kebalikan dari amanah dimana seseorang yang telah diberi amanah tetapi ia tidak dapat mematuhi dan menunaikan amanah yang dipercayakan kepadanya. Menurut Raghib al-Isfahani, khianat kurang lebih sama artinya dengan nifak dan pelakunya disebut munafik. Khianat dapat terjadi terhadap diri sendiri, terhadap Allah سبحانه و تعالى dan Rasul-Nya, dan terhadap orang lain.

Allah سبحانه و تعالى  berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui". (QS. al-Anfal: 27).

Rasullullah ﷺ menempatkan khianat sebagai salah satu tanda munafik. Didalam suatu riwayat disebutkan jika Rasullullah ﷺ telah bersabda:
“Tanda munafik itu ada tiga: apabila berbicara, dia dusta; apabila berjanji, dia ingkar; dan apabila dipercaya, dia khianat.” (HR Bukhari dan Muslim).

Seperti kisah berikut ini yang disadur dari dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali yang menyebutkan bahwa:

Suatu ketika Rasulullah ﷺ berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan. Kemudian Rasulullah ﷺ bercerita tentang seorang Nabi yang  bernama Sam'un Ghozi عليه السلام, yang merupakan   Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.
Nabi Sam'un Ghozi عليه السلام  yang memiliki kemukjizatan, yaitu dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana.

Nabi Sam'un Ghozi عليه السلام selalu berperang dengan Ketangguhan dan keperkasaannya melawan kaum yang menentang Ketauhidan Allah سبحانه و تعالى  dan penguasa kaum kafirin saat itu, yakni raja bani Israil. 

Karena merasa terdesak akhirnya sang raja bani Israil mencari jalan untuk menundukkan Nabi Sam'un عليه السلام. Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas usulan dari para penasehatnya dibuatlah sebuah sayembara untuk menangkap Nabi Sam'un عليه السلام yang berisikan tentang:
 "Barang siapa yang dapat menangkap Nabi Sam'un عليه السلام, akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah".

Singkat cerita ternyata Nabi Sam'un Ghozi عليه السلام terpedaya oleh isterinya sendiri yang telah dibutakan oleh kemegahan dan kegemerlapan akan indahnya dunia. Karena  Nabi Sam'un Ghozi عليه السلام  percaya, sayang dan cintanya kepada isterinya, Nabi Sam'un Ghozi عليه السلام berkata kepada isterinya:
"Jika engkau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya, maka ikatlah aku dengan potongan rambutku".

Akhirnya tanpa sepengetahuan Nabi Sam'um Ghozi عليه السلام, rambutnya telah dipotong oleh istrinya, lalu Nabi Sam'um Ghozi عليه السلام diikat dengan potongan rambutnya oleh istrinya saat ia sedang tertidur, lalu dia dibawa ke hadapan sang raja. Nabi Sam'um Ghozi عليه السلام  disiksa dengan dibutakan kedua matanya dan diikat serta dipermalukan lalu dipertontonkan di istana raja. 

Karena diperlakukan yang sedemikian dzalimnya oleh Raja bani Israil, Nabi Sam'un Ghozi عليه السلام berdoa kepada Allah  سبحانه و تعالى. dimulai dengan bertaubat, kemudian memohon pertolongan kepda Allah  سبحانه و تعالى yang memiliki segala kuasa atas hamba-Nya. 

Doa Nabi Sam'um Ghozi عليه السلام dikabulkan oleh Allah  سبحانه و تعالى, dan istana raja bersama seluruh masyarakatnya dihancurkan dan dibinasakan beserta isteri dan para kerabat yang mengkhianatinya. Kemudian Nabi Sam'um Ghozi عليه السلام bersumpah kepada Allah سبحانه و تعالى , akan menebus semua dosa-dosanya dengan berjuang menumpas semua kebathilan dan kekufuran yang lamanya 1000 bulan tanpa henti. 

Dari kisah diatas, maka sangatlah tepat jika ada pribahasa yang mengatakan:
" Sekuat segagah apapun seorang pria itu akan lemah jika dihadapkan kepada orang yang dicintai dan disayanginya”.

Wallahu A'lam Bishowab.

Tuesday, April 23, 2013

Penduduk Langitpun Malu Kepadanya.


Seperti apakah gambaran kemuliaan ahlak dari Utsman bin Affan RA hingga Nabi Muhamad  pun tidak sungkan lagi untuk memberikan rasa takdzim kepadanya?

Cukuplah Aku Saja Yang Terbunuh


Jauh-jauh hari Nabi Muhammad SAW telah memperingatkan kaum muslimin saat itu bahwa sepeninggal Beliau akan terjadi gelombang fitnah yang besar terhadap umat muslim dan itu akan terjadi di jaman kekhalifahan Utsman bin Affan RA.