Saturday, March 14, 2020

Virus Corona

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang virus corona.
Virus corona itu bukan jenis penyakit.
Tapi jenis hewan kecil yang dapat membunuh manusia dalam sekejap saja.

Hewan kecil itu jenis  hewan yang suka berkelompok dan mudah berkembang biak secara cepat.

Hewan itu suka bersembunyi di balik rambut-rambut dalam hidung.
Suka memakan kotoran jenis ingus dan maupun upil dlm hidung.

Hewan ini menyerupai seperti CURUT, jenis golongan tikus.
Hidungnya panjang berwarna biru muda.
Kedua matanya sangat hitam legam.

Kedua tangannya seperti tangan belalang.
Binatang ini sehabis makan bakteri di dalam hidung suka mengeluarkan asap kotoran.
Nah kotoran itu yang sangat membahayakan pernapasan kaum manusia.

kegiatan kita  agar terhindar dari virus korona
  • Sering-seringlah membersihkan lubang hidung.
  • Kalau bisa pake air hangat di kasih garam,
Air hangat asin sebab dapat mencegah golongan binatang corona dapat berkembang biak di dalam hidung.

Semoga penjelasan  ini dapat membantu para sedulurnya semuanya.


#WallahuAlamBishowab.

Tuesday, January 21, 2020

Kisah Ulama Salaf & Kholaf Yang Menyentuh & Mencium Nisan (Makam) Orang Sholeh

Janganlah mudah memvonis orang yg berziarah kubur lalu peziarah itu mencium nisan kubur dengan tuduhan  bid’ah, syirik, khurofat, dll. Karena justru amal tsb telah banyak dilakukan dan dicontohkan oleh ulama2 salaf hingga saat ini. perhatikanlah beberapa kisah2 ulama salaf yang sebagian kecil saja di ketengahkan di sini

# Sahabat Bilal Ra Mencium Kubur Nabi Muhammad saw

Ibn ‘Asakir meriwayatkan dari Bilal Ra dengan sanad jayid bahwasanya setelah Bilal menginjak tanah Syam ; daerah Daroya, dia melihat nabi Muhammad saw dalam mimpinya dan bertanya ” sombong sekali kamu, ya bilal. Seharunya engkau berziarah dulu ketempatku , maka hati-hatilah engkau, hidupmu akan resah dan gelisah” . Lalu, dia menaiki kudanya menuju Madinah, setelah sampai dia, pergi kekuburan nabi Muhammad saw dalam keadaan menangis ; mencium kuburan Rasullah. Lalu  sayyidina Hasan dan Husein datang menyambutnya dengan pelukan dan ciuman rindu. “kami sangat rindu mendengar azanmu, yang mana sewaktu nabi Muhammad saw hidup , engkau selalu azan diatas mesjid itu ” seru Hasan dan Husein. Lalu , dia pergi ketempat tersebut, dan  mengumandangkan azan. Setelah dia berkata ” Allohu akbar ” penduduk Madinah terheran-heran. Setelah dia berkata ” asyhadu alla ilaaha illa lloh ” keheranan masyarakat semakin bertambah. Setelah dia mengucapkan “asyhadu anna Muhammadarrosuulul looh”para penduduk keluar dari rumah masing – masing. Dengan perasaan riang ,tak terasa air mata satu parsatu menetes. Sehingga ada yang berkata ” setelah Rosulullah meninggal, saya tidak pernah melihat tangisan  masyarakat sebanyak hari ini.

Kisah sahabat Bilal ini diriwayatkan—di antaranya—oleh Imam as-Samanhudi dalam Wafa’ul Wafa’ (4/1405) dan Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq/Sejarah Damaskus (7/137).

# Sahabat Abu Ayyub al-Anshari RA :

عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِيْ صَالِحٍ قَالَ: أَقْبَلَ مَرْوَانُ يَوْمًا فَوَجَدَ رَجُلاً وَاضِعًا وَجْهَهُ عَلىَ الْقَبْرِ فَقَالَ أَتَدْرِيْ مَا تَصْنَعُ فَأَقْبَلَ عَلَيْهِ فَإِذًا هُوَ أَبُوْ أَيُّوْبَ فَقَالَ نَعَمْ جِئْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَلَمْ آَتِ الْحَجَرَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ لاَ تَبْكُوْا عَلىَ الدِّيْنِ إِذَا وَلِيَهُ أَهْلُهُ وَلَكِنْ اِبْكُوْا عَلَيْهِ إِذَا وَلِيَهُ غَيْرُ أَهْلِهِ. (َروَاهُ أَحْمَدُ وَالطَّبَرَانِيُّ وَابْنُ أَبِيْ خَيْثَمَةَ وَصَحَّحَهُ الْحَاكِمُ وَالذَّهَبِيُّ والسُّيُوْطِيُّ).

“Dawud bin Abi Shalih berkata: “Pada suatu hari Marwan datang, lalu menemukan seorang laki-laki menaruh wajahnya di atas makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Marwan berkata: “Tahukan kamu, apa yang kamu perbuat?” Lalu laki-laki tersebut menghadapnya, ternyata ia sahabat Abu Ayyub. Lalu ia menjawab: “Ya, aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bukan mendatangi batu. Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jangan tangisi agama apabila diurus oleh ahlinya. Akan tetapi tangisilah agama apabila diurus oleh bukan ahlinya.”

Dalam hadits di atas, sahabat Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu bertabaruk dengan mencium makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
.
# Sahabat Abdullah bin Umar RA meletakkan tangan kanannya ke makam Rasulullah SAW setiap datang dari perjalanan.

عَنْ نَافِعٍ، أَنَّ ابْنَ عُمَرَ ، كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ صَلَّى سَجْدَتَيْنِ فِي الْمَسْجِدِ، ثُمَّ يَأْتِي النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَيَضَعُ يَدَهُ الْيَمِينَ عَلَى قَبْرِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَيَسْتَدْبِرُ الْقِبْلَةَ ثُمَّ يُسَلِّمُ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ثُمَّ عَلَى أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ. (رَوَاهُ الْقَاضِيْ فِيْ فَضْلِ الصَّلاَةِ عَلىَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ).

“Dari Nafi’, bahwa apabila Ibnu Umar datang dari suatu perjalanan, ia menunaikan shalat dua raka’at di Masjid, lalu mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu meletakkan tangan kanannya ke makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan membelakangi kiblat, kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian kepada Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma”. (Al-Qadhi Ismail al-Baghdadi, Fadhl al-Shalat ‘ala al-Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, hal. 84.)

# Al-Husain bin Abdullah bin Abdullah bin al-Husain, tokoh ahlul-bait dari generasi Salaf. Al-Hafizh al-Sakhawi al-Syafi’i meriwayatkan:

قَالَ يَحْيَى بْنُ الْحَسَنِ بْنِ جَعْفَرٍ فِيْ كِتَابِهِ أَخْبَارِ الْمَدِيْنَةِ وَلَمْ أَرَ فِيْنَا رَجُلاً أَفْضَلَ مِنْهُ، كَانَ إِذَا اشْتَكَى شَيْئاً مِنْ جَسَدِهِ: كَشَفَ الْحَصَى عَنِ الْحَجَرِ الَّذِيْ كَانَ بِبَيْتِ فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءِ يُلاَصِقُ جِدَارَ الْقَبْرِ الشَّرِيْفِ، فَيَمْسَحُ بِهِ.

“Yahya bin al-Hasan bin Ja’far berkata dalam kitabnya Akhbar al-Madinah: “Aku belum pernah melihat orang yang lebih utama dari al-Husain bin Abdullah di antara kami ahlul-bait. Kebiasaannya, apabila ia merasakan sakit pada sebagian tubuhnya, ia membuka kerikil dari batu yang di rumah Fathimah al-Zahra yang menempel ke makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang mulia. Lalu ia mengusapkannya.” (Al-Hafizh al-Sakhawi, al-Tuhfah al-Lathifah fi Tarikh al-Madinah al-Syarifah (1/292).

# Al-Imam Ahmad bin Hanbal, pendiri madzhab Hanbali yang diakui oleh Salafi-Wahabi sebagai madzhab mereka dan madzhab Ibnu Taimiyah, telah berfatwa bolehnya bertabaruk dengan cara menyentuh dan mencium mimbar atau makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan tujuan taqarub kepada Allah. Abdullah, putra al-Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan:

سَأَلْتُهُ عَنِ الرَّجُلِ يَمَسُّ مِنْبَرَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَيَتَبَرَّكُ بِمَسِّهِ وَيُقَبِّلُهُ وَيَفْعَلُ بِالْقَبْرِ مِثْلَ ذَلِكَ أَوْ نَحْوَ هَذَا يُرِيْدُ بِذَلِكَ التَّقَرُّبَ إِلَى اللهِ جَلَّ وَعَزَّ فَقَالَ لَا بَأْسَ بِذَلِكَ

“Aku bertanya kepada ayahku tentang laki-laki yang menyentuh mimbar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, ia bertabaruk dengan menyentuhnya dan menciumnya, dan ia melakukan hal yang sama ke makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam atau yang sesamanya, ia bertujuan mendekatkan diri kepada Allah dengan hal tersebut. Beliau menjawab: “Tidak apa-apa”. (Abdullah bin al-Imam Ahmad, al-‘Ilal wa Ma’rifah al-Rijal (2/492).

Dalam kitab “Al-^ ilal wa Ma ^ rifatir-Rijal” 2/429: nomer 3243; cet maktab al islami:

سألته عن الرجل يمس منبر النبي صلى الله عليه وسلم ويتبرك بمسه ويقبله ويفعل بالقبر مثل ذلك أو نحو هذا يريد بذلك التقرب إلى الله عز وجل فقال لا بأس بذلك

“Saya bertanya kepadanya (Ahmad bin Hanbal) tentang orang yang menyentuh podium Nabi saw, dan mencari berkah dengan menyentuh dan menciumnya, dan melakukan hal yang sama ke kuburan beliau, atau hal seperti itu, dgn tujuan mendekatkan diri dan mencari berkah dari Allah, ia (Ahmad) mengatakan: “Tidak apa2 dengan hal itu”.

Ad dzahabi membenarkan pendapat Imam Ahmad dan menyatakan bahwa yang mengingkarinya adalah khowarij dan ahlu bidah (Siyar A’lam an-Nubala : 11/212)
AL-IMAM ABU ‘ALI AL-HASYIMI AL-HANBALI
● Al-Imam Al-Qadhi Asy-Syarif Abu ‘Ali Al-Hasyimi Al-Hanbali (wafat 428 H). 
Beliau adalah salah seorang Perawi ‘Aqidah Imam Ahmad bin Hanbal.
Beliau adalah Pengarang Kitab Al-Fawa’id Al-Muntaqat yang terkenal itu.

Berikut Riwayat yang terjadi didalam:
○ Kitab: THABAQAT AL-HANABILAH.
○ Karya: AL-QADHI IBNU ABI YA’LA AL-FARA’ AL-HANBALI.
○ Tahqiq: ABDURRAHMAN BIN SULAIMAN AL-UTSAIMIN.
○ Halaman: 341:
“Aku mendengar Rizqullah  (Abu Muhammad At-Tamimi, wafat 488 H) Berkata:
“Aku pernah Menziarahi Kubur Imam Ahmad untuk Menemani  Al-Qadhi Asy-Syarif Abu ‘Ali Al-Hasyimi.  AKU MELIHAT BELIAU MENCIUM KAKI KUBUR IMAM AHMAD, Maka aku katakan padanya:  “Apakah ada Atsar tentang ini (mencium kubur)..???”,
Maka Beliau berkata padaku:
“Imam Ahmad adalah seseorang yang Agung Bagiku,  Dan Aku Tidak Pernah Berpikir bahwa Allah Ta’ala akan Menyiksaku karena Perbuatanku ini…!!!”, atau perkataan Semacamnya.”
Beliau (Rizqullah) juga pernah berkata:
“Aku Menghadapnya (Asy-Syarif Abu Ali al-Hasyimi) ketika Beliau sedang Sakit menuju ke Wafatannya,  Maka Beliau berkata padaku:  “Dengarkanlah i’tiqad dariku . . . ”.


Wallahu Alam Bishowab.

Tuesday, January 14, 2020

Buah jika matang akan dipetik pemiliknya.


Setelah Haj Qosim Soleimani bertemu dengan Syahid Hasan Nasrullah dan bertolak ke Suriah, beliau bertemu dengan beberapa orang dari Maqowama, saat selesai dan berpamitan beliau berkata bahwa "malam ini saya akan pergi ke Irak. 

Semua terdiam

Seseorang berkata : Haji, situasi di Irak tidak kondusif.

Haj Qosem sambil tersenyum berkata :
Apakah anda takut saya syahid ?

Suasana pun menjadi cair, dan setiap dari mereka mengutarakan apa yang ada dalam hati mereka kepada Haj Qosem. 

Ada yang bilang : Syahadah adalah kebanggaan kami .
Da yang bilang : Haji , kami masih memerlukan anda. Dan sebagainya. 

Haj Qosem menatap kami dan kami pun diam, beliau berkata dengan sangat tenang :

"Saat buah sudah matang, tukang kebun akan memetiknya. Jika tetap berada di pohon ia akan busuk dan jatuh sendiri."

Lalu Beliau melayangkan pandangannya ke beberapa orang di sana sambil menunjukkan telunjuknya dan berkata , kamu sudah matang dan kamu sudah matang.

Jam 12 malam pesawat pun terbang ...

Dan pada jam 2 malam, kabar kesyahidannya sampai.

Perawi : Setad Lasykar Fatimiyun

Thursday, December 19, 2019

Hukum Mengamalkan Amalan Dari Mimpi.

Jika kita membaca kitab-kitab sholawat dan doa-doa yang disusun oleh para ulama ahlus sunnah wal jama'ah,tidak sedikit amalan-amalan tersebut yang diperoleh dari mimpi yang baik-baik. 

Ada yang bermimpi bertemu orang-orang sholeh dan para auliya allah,dan puncaknya banyak ulama ahlus sunnah wal jama'ah seperti Ibnu Abbas, Imam Abul Mawahib At Taji, imam As Suyuthi dan lain-lain yang bermimpi bertemu dengan rasulullah SAW. 

Dan tidak sedikit pula diantara mereka yang dalam mimpinya tersebut diberi amalan oleh Rasulullah.  Lalu dari sini timbullah pertanyaan : 
"Apakah boleh dan dianjurkan mengamalkan amalan yang diperoleh dari mimpi ??? 

Jawab : 
"Perlu diketahui sebelumnya bahwa tak ada satupun ulama salaf & kholaf mulai dari zaman Nabi hingga sekarang yang mengatakan bid'ahnya amalan yang berasal dari mimpi, namun semenjak timbul ajaran baru (ajaran tanduk setan nejed) maka amalan ini langsung menjadi bid'ah meskipun tidak ada salaf & kholaf yang membid'ahkannya". 

Karena menurut pandangan ulama salaf & kholaf : 

"Apabila mimpi tersebut adalah mimpi yang baik yang didalamnya memberikan amalan untuk dibaca,maka boleh dan dianjurkan untuk mengamalkan amalan tsb,dan tidak termasuk bid'ah". 

Praktek amalan melalui mimpi yang baik-baik ini sebenarnya sudah lebih dahulu ada di masa Rasulullah SAW, bahkan beliau lah yang lebih dahulu mengamalkannya supaya menjadi petunjuk & isyarat kepada umat akan bolehnya hal ini,sebagaimana dalam hadits berikut :
حدثنا قتيبة أخبرنا محمد بن يزيد بن خنيس أخبرنا الحسن بن محمد بن عبيد الله بن أبى يزيد قال ؛ قال لى ابن جريج ؛ يا حسنُ أخبرنى عبيد الله بن أبى يزيد عن ابن عباس قال ؛

جاء رجلٌ إلى النبى صلى الله عليه و سلم فقال ؛ يا رسول الله إنى رأيتُنى الليلةَ و أنا نائم كأنى أصلى خلفَ شجرةٍ فسجدتُ فسجدتِ الشجرةُ لسجودى فسمعتُها و هى تقول ؛
اللّهُمَّ اكْتُبْ لِى بِهَا عِنْدَكَ اَجْرًا وَ ضَعْ عَنِّى بِهَا وِزْرًا وَ اجْعَلْهَا لِى عِنْدَكَ ذُخْرًا وَ تَقَبَّلْهَا مِنِّى كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ ،،،
قال الحسنُ ؛ قال لى ابن جريج ؛ قال لى جدك ؛ قال ابن عباس ؛
فقرأ النبى صلى الله عليه و سلم سجدةً ثم سَجَدَ ،،،
فقال ابن عباس ؛
سمعتُه و هو يقول مثلَ ما أخبره الرجلُ عن قول الشجرة ،،،
(رواه الترمذى فى سننه رقم ٥٧٩)

قال ؛ و فى الباب عن أبى سعيد 
قال أبو عيسى ؛ هذا حديث حسن غريب من حديث ابن عباس لا نعرفه إلا من هذا الوجه 

Dari Qutaibah dari Muhammad bin Yazid bin Khunais dari Al Hasan bin Muhammad bin Ubaidillah bin Abu Yazid dari Ibnu Juraij dari Ubaidillah bin Abu Yazid dari Ibnu Abbas telah berkata :

Seorang Laki-Laki datang kepada Rasulullah SAW dan berkata ;
"Ya Rasulullah,tadi malam aku bermimpi seakan-skan aku mengerjakan sholat di belakang sebuah pohon. Aku melihat diriku membaca ayat sajadah ,dan aku melihat pohon itu juga bersujud karena mengikuti sujudku, Kemudian aku mendengar pohon itu  ketika bersujud membaca Doa dengan Doa ini:

ALLAHUMMAKTUB LIY BIHA 'INDAKA AJRON,WA DHO' 'ANNI BIHA WIZRON,WAJ'ALHA LIY 'INDAKA DZUKHRON,WA TAQABBALHA MINNI KAMA TAQABBALTAHA MIN 'ABDIKA DAUD !!!
"Ya Allah !!! Catatlah sujudku ini sebagai pahala bagiku disisi-Mu. Jadikan ia sebagai simpananku disisi-Mu. Dan ampunilah dosa-dosaku yang berat ini dengannya. Dan terimalah sujud dariku ini sebagaimana Engkau menerimanya dari hamba-Mu Yaitu Nabi Daud".

Ibnu Abbas Kemudian Berkata :
"Lalu Nabi membaca ayat Sajadah dan bersujud. Dan aku mendengar beliau membaca doa seperti doa yang diceritakan  Laki-laki yang mendapat Doa dari pohon didalam mimpinya Itu". (HR.Tirmidzi)

Imam Abu Isa At Tirmidzi lalu berkomentar :
"Hadits Diatas Adalah Hadits Hasan".

Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam An Nasai dan Imam Ibnu Majah. Dinyatakan shohih oleh Imam Ibnu Khuzaimah & Imam Ibnu Hibban.

Dari hadits diatas, Rasulullah SAW pun ikut mengamalkan doa yang didapat dari mimpi seorang Sahabatnya.

Hadits ini menunjukkan tentang ke-sunnan-an dan anjuran melakukan kebaikan dan amalan-amalan yang diperoleh dari mimpi.

Berdasarkan Hadits Ini,Para Ulama Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Menganjurkan Untuk Mengamalkan Doa-Doa,Bacaan-Bacaan,Dan Sholawat-Sholawat Yang Didapatkan Dari Mimpi Para Auliya' & Orang-Orang Sholih Seperti Sholawat Munjiyat,Dll.

Dalam Pandangan Agama Islam,Mimpi Yang Baik Merupakan Salah Satu Bagian Dari Tanda-Tanda Kenabian Berdasarkan Hadits Shohih Yang Sangat Banyak Jumlahnya,Diantaranya :

ـ حدثنى إبراهيم بن حمزة حدثنى ابن أبى حازم و الدراوردى عن يزيد عن عبد الله بن خباب عن أبى سعيد الخدرى أنه سمع رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول ؛
الرؤيا الصالحة جزءٌ من ستة و أربعين جزأً من النبوة 
(رواه البخارى فى صحيحه رقم ٦٩٨٩ ، و مسلم فى صحيحه رقم ٢٢٦٣)

Dari Ibrahim bin Hamzah Dari Ibnu Abi Hazim & Ad Darowardi Dari Yazid Dari Abdullah bin Khobbab Dari Abu Said Al Khudriy Bahwa Beliau Mendengar Rasulullah SAW Bersabda :

"Mimpi Yang Baik-Baik Adalah 1 Tanda Diantara 46 Tanda-Tanda Kenabian". (HR.Bukhari - Muslim )

ـ حدثنا أبو بكر بن أبى شيبة حدثنا أبو أسامة (ح) و حدثنا ابن نُمير حدثنا أبى ، قالا جميعا حدثنا عبيد الله عن نافع عن ابن عمر قال ؛ قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ؛
الرؤيا الصالحة جزءٌ من سبعين جزأً من النبوة 
(رواه مسلم فى صحيحه رقم ٢٢٦٥)
Dari Abubakar bin Abu Syaibah Dari Abu Usamah,(Dalam Riwayat Lain) Dari Ibnu Numair Dari Ayahnya,Keduanya (Abu Usamah & Ayah Ibnu Numair) Berkata ; Kami Mendapat Riwayat Dari 'Ubaidillah Dari Nafi' Dari Ibnu Umar Berkata ; Rasulullah SAW Bersabda :

"Mimpi Yang Baik-Baik Adalah 1 Tanda Diantara 70 Tanda Kenabian".
(HR.Muslim)

Dalam Pandangan Agama Islam Juga,Mimpi Yang Baik Apabila Berasal Dari Seorang Mu'min & Orang Sholih Juga Merupakan Bagian Dari Tanda-Tanda Kenabian,Sebagaimana Dalam Hadits-Hadits Shohih :

ـ حدثنا محمد بن بشار حدثنا غندر حدثنا شعبة عن قتادة عن أنس بن مالك عن عبادة بن الصامت عن النبى صلى الله عليه و سلم قال ؛
رؤيا المؤمن جزء من ستةٍ و أربعين جزأً من النبوة 
(رواه البخارى فى صحيحه رقم ٦٩٨٧ و ٦٩٨٨ ، و مسلم فى صحيحه رقم ٢٢٦٣ و ٢٢٦٤)
Dari Muhammad bin Basysyar Dari Ghundar Dari Syu'bah Dari Qatadah Dari Anas bin Malik Dari 'Ubadah bin Ash Shomit Dari Nabi SAW Bersabda :

"MIMPINYA ORANG MU'MIN Adalah 1 Bagian Diantara 46 Bagian Dari Kenabian". (HR.Bukhari-Muslim)

ـ حدثنا عبد الله بن مسلمة عن مالك عن إسحاق بن عبد الله بن أبى طلحة عن أنس بن مالك أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال ؛
الرؤيا الحسنة من الرجل الصالح جزءٌ من ستة و أربعين جزأً من النبوة 
(رواه البخارى فى صحيحه رقم ٦٩٨٣)

 و فى رواية لمسلم فى صحيحه رقم ٢٢٦٣ بلفظ ؛ و حدثنا يحيى أخبرنا عبد الله بن يحيى بن أبى كثير قال ؛ سمعتُ أبى يقول ؛ حدثنا أبو سلمة عن أبى هريرة عن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال ؛
رؤيا الرجلِ الصالحِ جزء من ستة و أربعين جزأ من النبوة 

Dari Abdullah bin Maslamah Dari Malik Dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Tholhah Dari Anas bin Malik Bahwa Rasulullah SAW Bersabda :

"Mimpi Yang Baik Yang Dialami Oleh Orang Sholih Adalah 1 Bagian Dari 46 Tanda Kenabian".

Dalam Riwayat Lain, Nabi Bersabda :
"MIMPINYA ORANG SHOLIH Adalah 1 Bagian Dari 46 Bagian Kenabian". (HR.Bukhari -Muslim ).

 Dan Mimpi Yang Baik Itu Pasti Berasal Dari Allah !!! Didalam Hadits Ditegaskan :

ـ حدثنا مسدد حدثنا عبد الله بن يحيى بن أبى كثير و أثنى عليه خيرا و قال ؛ لقيتُه باليمامة عن أبيه حدثنا أبو سلمة عن أبى قتادة عن النبى صلى الله عليه و سلم ؛
الرؤيا الصالحة من الله 
(رواه البخارى فى صحيحه رقم ٦٩٨٦ ، و مسلم فى صحيحه رقم ٢٢٦١)
Dari Musaddad Dari Abdullah bin Yahya bin Abu Katsir Dari Ayahnya Dari Abu Salamah Dari Abu Qatadah Dari Nabi SAW Bersabda :

"Mimpi-Mimpi Yang Baik Itu Berasal Dari Allah". (HR.Bukhari -Muslim)

Maksud Semua Hadits Diatas Ialah Bahwa Mimpi Seorang Mu'min Atau Mimpinya Orang Sholih Merupakan Informasi Dari Allah Tentang Datangnya Kebenaran !!!

Oleh Karena Itu,Kebaikan Yang Datang Dalam Mimpi Seorang Mu'min & Orang-Orang Sholih Seperti Diberikannya Doa-Doa & Amalan-Amalan,Maka Hal Itu Sangat Dianjurkan Untuk Diamalkan Di Alam Nyata.
قال الإمام أبو محمد عبد المجيد الشرنوبى فى شرح جمع النهاية ؛
الرؤيا قسم منه (أى الوحي) كما فى هذا الحديث 
Berkata Imam Abu Muhammad Abdul Majid Asy Syarnubi Didalam Kitab SYARAH JAM'IN NIHAYAH :
"Mimpi Adalah Sebagian Daripada Wahyu Sebagaimana Didalam Hadits Nabi".

Dan Pada Faktanya,Rasulullah Pun Pada Awal-Awal Menerima Wahyu Diawali Dari Mimpi,Sebagaimana Berkata Aisyah Dalam Riwayat Bukhari  :

أول ما بُدئ به رسول الله صلى الله عليه و سلم من الوحي الرؤيا الصالحة أو الرؤيا الصادقة فى النوم 
"Permulaan Wahyu Yang Diterima Nabi Adalah Mimpi Yang Baik-Baik Didalam Tidur".

Karena Itulah Sangat Dianjurkan Mengamalkan Doa-Doa,Bacaan-Bacaan,Dan Amalan-Amalan Yang Didapat Dari Mimpi Yang Baik-Baik. 

WallahuAlamBishowab. 

Thursday, December 5, 2019

Hukum Takwil Mimpi


Mimpi adalah perkara yang ghaib dan merupakan pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep). Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Mimpi hanyalah sebatas memberi kabar gembira atau peringatan. Dalam mimpi ada sebuah pesan terdalam agar kita bisa bermawas diri dan lebih berhati-hati dalam menghadapi kehidupan didunia ini.

Wednesday, December 4, 2019

Takwil Mimpi Ketemu Mantan


Label: Ilmu Hikmah

Mimpi adalah hal yang ghaib. Mimpi bisa saja memberikan kabar gembira atau peringatan untuk kita. Dalam mimpi ada sebuah pesan terdalam agar kita bisa bermawas diri dan lebih berhati-hati dalam menghadapi kehidupan didunia ini.

Para ulama sepakat jika kita boleh menceritakan mimpi dan meminta penakwilan darinya. Bahkan, menurut Markaz Al-Fatwa (4473), yang mengingkari mimpi hanyalah kaum mu'tazilah dan orang-orang atheis saja. Namun, dalam menafsirkan mimpi perlu diperhatikan rujukan yang jelas dengan sangkaan yang baik.

Kisah: Allah Telah Membayarnya Dengan Syurga


Kisah berikut ini disadur dari Kitab al-Zuhd wa al-Raqaiq dan dinukilkan oleh Abdul Wahid bin Zaid Abul Fadl Abdul Waahid Bin Zaid, seorang tokoh sufi terkemuka Bashrah pada masa Dinasti Umayyah. Kisah ini menceritakan tentang keutamaan bagi orang yang mati syahid  karena berjihad di jalan Allah SWT. Dan Allah SWT langsung membayarnya secara kontan dengan kenikmatan syurga beserta dengan isinya.

Tuesday, December 3, 2019

Kisah: Dinikahkan Dengan Tujuh Puluh Dua Wanita


Salah satu keutamaan Mati syahid adalah akan Dinikahkan Dengan Tujuh Puluh Dua Wanita dari kalangan Bidadari. Sebagaimana dalam sebuah riwayat dari Miqdam bin Ma’dikarb berkata,  bahwa Rasulullah  bersabda:

 لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ : يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ ، وَيَرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَيَأْمَنُ مِنْ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ ، الْيَاقُوتَةُ مِنْهَا خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا ، وَيُزَوَّجُ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنْ الْحُورِ الْعِينِ ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ مِنْ أَقَارِبِهِ

رواه الترمذي 

Artinya: "Orang syahid di sisi Allah mendapatkan enam hal, diampuni pertama kali meninggal, melihat tempat tinggalnya di surga, dilindungi dari siksa kubur, akan aman dari kegentingan besar, ditaruh di atas kepalanya mahkota kebesaran, dan perhiasanya lebih baik dari dunia seisinya. Dinikahkan dengan tujuh puluh dua istri bidadari. Dapat memberi syafaat tujuh puluh dari kerabatnya". (HR. Tirmidzi).

Kisah: Akhir Hayat Orang Fasik Mendapatkan Rahmat Allah SWT




Sebagai manusia dan siapapun kita, entah itu orang fasik (jahat) ataupun orang baik pasti menginginkan meninggal dalam keadaan yang baik (khusnul khatimah). Akan tetapi itu keinginan kita ini tergantung pada keadaan dan kondisi kita pada saat akan tutup usia. Sebagaimana Rasulullah  ﷺ bersabda :

إنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَـوَاتِيْمُ رواه البخاري وغَيْرُهُ.

“Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya”. [HR Bukhari).


Salah satu ikhtiar agar menggapai Khusnul khotimah adalah dengan berdoa yang selalu dipanjatkan setiap waktu dan kesempatan Entah itu diwaktu suka ataupun pada saat dihimpit kesusahan. Dengan modal kekuatan doa kita akan akan selalu berharap kepada Allah SWT yang maha berkehendak.

Friday, November 29, 2019

Keutamaan Kaum Quraisy

Menurut https://id.wikipedia.org/ Suku Quraisy (bahasa Arab: قريش‎ الأمة​) adalah suku bangsa Arab keturunan Ibrahim, yang menetap di kota Mekkah dan daerah sekitarnya. Klan-klan yang menetap di tengah kota disebut 'Quraisy Lembah' (Quraisy al-Batha), sementara yang menetap di daerah sekeliling kota disebut 'Quraisy Pinggiran' (Quraisy az-Zawahir).

Penamaan Quraisy berasal dari nama lain Fihr yang merupakan leluhur Nabi Muhammad, nabi dan rasul utama agama Islam. Di mana Fihr kemudian menurunkan sampai Qushay bin Kilab. Silsilah lengkapnya adalah sebagai berikut, Muhammad bin Abdullah bin 'Abd al-Muththalib bin Hâsyim bin 'Abd al-Manâf bin Qushay bin Kilab bin Murra bin Kaa'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy (Fihr) bin Malik bin Nazar bin Kinanah bin Khuzaymah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mazar bin Nazar bin Ma'ad bin Adnan bin Ismail bin Ibrahim.