Tuesday, November 21, 2017

Kisah Dzuriat Nabi Dengan Al-khotib

Dahulu bangsa Al-khotib adalah dari kalangan  Dikisahkan disuatu kota tinggallah seorang hamba Allah yang sholeh serta karim dermawan dari kalangan bangsa Al-khotib. Kehidupannya cukup karena tidak dapat dikatakan miskin dan juga tidak terlalu kaya raya, suatu ketika ada seorang Dzuriat Nabi yang sedang kehabisan bekal dan ongkos dalam perjalannya dikota Al-khotib terrsebut. Kemudian masarakat setempat menyarankan kepada Dzuriat Nabi tersebut agar segera menuju kerumah Al-khotib. 

Singkat cerita Dzuriat Nabi tersebut segera bergegas kerumah Al-khotib, lalu bertemulah Dzuriat Nabi dengan Al-khotib, lalu merekapun bercakap-cakap. Dalam percakapan tersebut Dzuriat Nabi mengutarakan maksudnya yang sedang mengadakan perjalanan lalu kehabisan bekal dan ongkos dikota Al-khotib tersebut. Kemudian Dzuriat Nabi tersebut bermaksud ingin meminjam uang untuk bekal dan ongkos untuk perjalanannya kepada Al-khotib. 

Lalu Dzuriat Nabi berpesan:
"Duhai Al-Khotib, ketahuilah jika yang akan membayar hutangku ini nanti adalah datukku".

Setelah hajadnya terpenuhi maka berpisahlah Dzuriat Nabi dengan Al-khotib.
Akan tetapi sang istri Al-khotib memprotes kepada Al-khotib. Dan diacuhkan saja oleh Al-khotib dengan sembari diberi pengertian kepada istrinya.

Pada malam harinya Al-khotibpun tertidur, dalam tidurnya Al-khotib didatangi oleh Rasulullah dalam mimpinya. Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Duhai Al-khotib apakah benar jika cucuku telah berhutang kepadamu?".
 
 Dengan rasa takdzimnya Al-khotib  lalu menjawabnya:
"Benar ya Rasulullah".

Lalu Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Apakah yang engkau inginkan, aku akan membayarnya didunia atau aku membayarnya diakherat?"

Al-khotib  lalu menjawabnya:
"Diakherat  saja  ya Rasulullah".

Kemudian terbangunlah Al-khotib dari tidurnya diwaktu tengah malam, lalu Al-khotib  menunaikan sholat malam seperti biasa yang dilakukannya sampai waktu subuh.

Keesokan harinya,  Al-khotib menceritakan peristiwa tersebut  kepada istrinya. Dan alangkah terkejutnya istri Al-khotib setelah mendengar cerita dari Al-khotib

Al-khotib berpesan kepada istrinya dengan berkata:
"Janganlah kita berburuk sangka kepada Dzuriat Nabi".

Setelah kejadian itu, selang 3 bulan kemudian datanglah lagi seorang Dzuriat Nabi lainnya dengan keperluan yang sama, akan tetapi  Dzuriat Nabi ini bermaksud untuk meminjam lebih banyak lagi dibanding dengan  Dzuriat Nabi yang pertama. Tanpa pikir panjang Al-khotibpun langsung  meminjamkan uangnya kepada Dzurriat Nabi tersebut.

Malam harinya Al-khotibpun kembali tertidur, dalam tidurnya Al-khotib kembali didatangi oleh Rasulullah  seperti dalam mimpinya yang pertama. Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Duhai Al-khotib apakah benar jika cucuku telah berhutang lagi kepadamu?".
 
Kembali dengan rasa takdzimnya Al-khotib  lalu menjawabnya:
"Benar ya Rasulullah".

Lalu Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Apakah yang engkau inginkan, aku akan membayarnya didunia atau aku membayarnya diakherat?"

Al-khotib  lalu menjawabnya:
"Diakherat  saja  ya Rasulullah".

Kemudian terbangunlah Al-khotib dari tidurnya diwaktu tengah malam, lalu Al-khotib  menunaikan sholat malam seperti biasa yang dilakukannya sampai waktu subuh.

Setelah kejadian itu, selang 6 bulan kemudian datang lagi seorang Dzuriat Nabi lainnya dengan keperluan yang sama, akan tetapi  Dzuriat Nabi ini bermaksud untuk meminjam lebih banyak lagi dibanding dengan  Dzuriat Nabi yang kedua yaitu dengan meminta separuh hartanya. Tanpa pikir panjang Al-khotibpun langsung  memberikan setengah hartanya kepada Dzurriat Nabi tersebut.

Malam harinya Al-khotibpun kembali tertidur, dalam tidurnya Al-khotib kembali didatangi oleh Rasulullah  seperti dalam mimpinya yang pertama dan kedua. Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Duhai Al-khotib  sudah 3x cucuku datang kepadamu, dan untuk kali ini cucuku telah meminta lebih banyak. Apakah yang engkau inginkan, aku membayarnya didunia atau aku membayarnya diakherat?"

Al-khotibpun tetap pada pendiriannya,  lalu menjawab:
"Diakherat  saja  ya Rasulullah".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Aku akan membayarnya diakherat, tapi untuk kali ini aku akan bayar sebagian terlebih dahulu didunia dengan emas lantakan dan aku akan membayarnya lagi bahkan lebih banyak".

Lalu terbangunlah Al-khotib dari tidurnya dan ternyata  nampak emas lantakan di dua sisi Al-khotib dan dengan disaksikan juga oleh istrinya. Dan menangislah istri Al-khotib menyesal atas perbuatannnya dengan sangkaan yang kurang bagus.

Kemudian tidak lama setelah kejadian itu Al-khotib pergi menghadap illahi robby dan hakkul yaqin berjumpa dengan Rasulullah ﷺ.

Wallahu A'lam Bishowab.

Friday, November 17, 2017

Perbedaan Antara Dzuriat Nabi Dengan Massaikh.

Kalam Habib Munzir Al Musawa.

Kebahagiaan dan Cahaya Kelembutan-Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dan keluarga,

Saudaraku yg kumuliakan.

Mengenai derajat, adalah dimata Allah dg ketakwaan, namun Allah swt memerintahkan kita mencintai keluarga Rasulullah , maka kecintaan kita kepada Rasulullah ﷺ tidak terkait pada perlakuan mereka, namun terkait pada bakti kita kepada Rasulullah .

Tentunya kita membedakan mereka yg keluarga Rasulullah  dengan yg bukan, karena firman Allah swt: 
"Katakanlah (wahai Muhammad saw) bahwa aku tidak meminta balas jasa upah (atas dakwahku ini), kecuali kecintaan dan kasih sayang kalian pada keluargaku" (QS Assyuura 23).

Maka jelaslah kecintaan kepada keluarga Rasulullah ﷺ wajib hukumnya, sehingga disebut pula dalam shalawat kepada Rasulullah  dan keluarganya.

Istilah Masyaikh artinya guru guru, tidak semua bangsa arab disebut masyaikh, yaitu mereka yg qabilah qabilahnya banyak yg menjadi Imam, Guru besar, ulama besar dll maka qabilahnya tergolong qabilah masyaikh, merekapun dimuliakan karena nenek moyang mereka adalah para ulama besar.

Ini semua bukanlah kasta, sebagaimana dalam agama hindu, ini adalah penghargaan seorang muslim kepada muslim lainnya. sebagaimana kakak, mesti lebih dimuliakan, dan ayah, mesti lebih dimuliakan lagi, lalu Ibu, mesti lebih dimuliakan lagi, demikianlah iman, demikianlah budi pekerti mulia.

Mengenai nama nama assegaf dll itu adalah sebagai gelar pengenal, ketika muncul seorang Imam Besar pada mereka, maka diberi gelar pengenal, maka keturunannya tetap disebut keturunan Assegaf, keturunan Alaydrus dll.

Maksudnya adalah mengabadikan kemuliaan para pejuang Syariah dan ulama yg mengajarkan kemuliaan Al-qur’an, hadits dan ilmu ilmu syariah lainnya.

Demikian pula pada para Kyai, misalnya KH Abdurrasyid Syafii, nama beliau adalah Abdurrasyid, dan nama ayah beliau adalah KH Abdullah Syafii, maka setelah KH Abdullah Syafii wafat, maka putranya disebut KH Abdurrasyid Syafii, dan kata : Syafii diambil dari nama ayahnya, digelarkan padanya agar lebih dikenal, dan mengabadikan dahsyatnya perjuangan ayahnya di Bumi Jakarta ini.

Demikian saudaraku yang kumuliakan, semoga sukses dengan segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu.

Aamiin yaa robbal Alaamiin.

Wallahu a’lam Bishowab.
Sumber:http://www.majelisrasulullah.org

Thursday, November 16, 2017

Sholawat Agar Dituliskannya Kebaikan Dan Dileburnya Keburukan.

Disadur dari Kitab Al-Nawadir.

يا دائم الفضل على البرية يا باسط اليدين بالعطية يا صاحب المواهب السنية صل على محمد و آله خير البرية واغفر لنا يا ذا العلى في هذه العشية

[Ya daimal fadli alal bariyyah Ya bashithol yadaeniy bil atiyyah
Ya shohibal mawahibi saniyyah
Shalli ‘ala Muhammadin wa alihi khoeril bariyyah
Waghfir lanaa ya Dzal ‘ula fi hadzihil  ['asyiyyah].
Jika mlm diganti [lailah]   
    
Artinya:                                       
Wahai Yang Selalu Memberi karunia pada makhluk-Nya.
Wahai yang tangan-Nya terbuka dengan pemberian-Nya.
Wahai Pemilik karunia yang mulia.
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya.
(Beliau) adalah manusia yang terbaik.
Ampuni kami pada malam ini wahai Yang Maha Mulia.
_________________________________________
KETERANGAN DALIL

فائدة : عن رسول الله صلى الله عليه وسلم، قال : من قال ليلة الجمعة عشر مرات "يا دائم الفضل على البرية يا باسط اليدين بالعطية يا صاحب المواهب السنية صل على محمد و آله خير البرية واغفر لنا يا ذا العلى في هذه العشية" ، كتب الله له مائة الف الف حسنة، ومحا عنه الف الف سيئة، ورفع له الف الف درجة، وزاحم ابراهيم الخليل يوم القيامة فى قبته.
النوادر : ١٩٥
Sebuah Faidah : dari Rasulullah ﷺ : 
"Barang siapa yang membacanya 10 kali, maka Allah mencatatkan baginya seratus juta kebaikan, dilebur darinya sejuta keburukan, diangkat baginya sejuta derajat, dan pada hari qiyamat berada dalam naungan kubah Nabi Ibrahim 'alaihis salam".


Wallahu a'lam bishowab.
Sumber Picture: http://ilmfeed.com/what-prophet-muhammad-looked-like/

Friday, November 3, 2017

Bukan Hidangan Biasa.

Kisah ini diceritakan kembali oleh Kisah ini diceritakan kembali oleh Al Habib Muhammad al-Habsyi RA waktu Rauhah Maulid di Kwitang. 

Suatu ketika Al-Imam Al-Quthb al-Habib Shaleh bin Muhsin al-Hamid, Tanggul, Jember, memberi kabar yang sangat mendadak kepada Al-Alim al-A'llamah al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi, Kwitang bahwa dirinya pada hari Ahad besok akan hadir di Majelis Kwitang pada hari Sabtu. Atu satu hari sebelum acara  di Majelis Kwitang.

Dan sudah menjadi kebiasaan Al-Alim al-A'llamah al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi  akan selalu menjamu tetamu yang datang berkunjung, apalagi kali ini yang datang adalah tamu teristimewa yaitu Al Habib Shaleh Tanggul .

Karena pada waktu itu Al Habib Muhammad RA tidak memiliki persiapan apapun. Akhirnya Al-Alim al-A'llamah al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi memtuskan untuk berziarah ke makam ayahnya yang berada di samping Masjid Kwitang, untuk mengadukannya, lalu berkata:

”Ya Walid, besok Ahad akan ada tamu yaitu Habib Shaleh dari Tanggul. Bagaimana ini ya Walid? Persediaan tidak ada. Tidak pegang fulus. Tolong bantu ya Walid biar Allah SWT mudahkan, untuk ikram adh-dhuyuf (memuliakan tetamu) ya Walid.”

Setelah itu Al-Alim al-A'llamah al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi pulang untuk istirahat tidur siang. Setelah Al-Alim al-A'llamah al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi terbangun, tiba-tiba saja ada tamu yang sudah menunggunya. 

Tamu itu adalah murid dari ayahnya yang tinggal di Tanah Abang. Dengan sambutan yang khas, Al-Alim al-A'llamah al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi menerima tamunya, lalu berkata:

 "Ahlan... apa kabarnya Pak Haji? Dari mana saja? Tumben Sabtu ke sini, ada yang bisa saya bantu?".

Tamu itu lalu menjawab:
"Maaf ya Habib, ganggu istirahatnya. maksud dari kedatangan saya ini adalah untuk antar kambing dari rumah buat Habib".

Al-Alim al-A'llamah al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi hanya bisa terdiam, dan langsung berkata, 

"Ajib... Masya Allah ente tau aja Ji."

Sambil mengikat kambing di pekarangan tamu itu berkata:
"Ini yang suruh Abahnya Habib. Tadi saya lagi tidur Habib Ali datang dalam mimpi saya sambil bilang begini : 
'Ji, itu kambing yang di belakang ente anterin ke walad ana Muhammad di Kwitang. Dia lagi perlu kambing buat menjamu Habib Shaleh dari Tanggul. Lekas ye Ji, kasian walad ana lagi bingung cari buat jamuan besok.' Dapat mimpi begitu saya langsung bangun Bib, langsung saja saya bawa ini kambing ke sini."*

Al-Alim al-A'llamah al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi seraya geleng kepala terkagum-kagum berkata:
 "Masya Allah… rekes sudah. Syukron ya Ji.”

Esoknya di hari Ahad (Minggu) pagi, Al-Alim al-A'llamah al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi memimpin pengajian rutin di Kwitang. Tamu yang ditunggu-tunggu pun tiba. 

Singkat cerita setelah pengajian selesai Al-Alim al-A'llamah al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi mempersilakan Al Habib Shaleh  untuk ke kamar yang sudah dipersiapkan. 

Segala bentuk makanan pun dikeluarkan, termasuk nasi kebuli spesial dengan lauk daging kambingnya.

Sebelum memakannya Al Habib Shaleh bertanya kepada Al-Alim al-A'llamah al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi sambil memegang laham (daging kambing yang sudah digoreng):

"Ya Habib Muhammad, dari mana ini? Aromanya sungguh menakjubkan tidak seperti biasanya."

Al-Alim al-A'llamah al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi lalu menjawab:
"Kemarin ada Pak Haji kirimi kemari, ya Habib." .

Langsung Al Habib Shaleh RA berkata lagi:
 "Bukan! Ini hadiah dari ahlul barzakh, ya Habib Muhammad. Ayo Bismillah kita makan."

Sambil tersenyum Al-Alim al-A'llamah al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi mempersilakan para tamu termasuk Al Habib Shaleh  untuk menikmati hidangan dan berkata:

"Apa yang Al Habib Shaleh  gak tau... jangan-jangan sudah janjian 'in' dengan Walid Ali ."

Semua yang hadir dan mendengarkannya waktu itu dibuatnya tertawa.

Wallahu A'lam Bishowab.

Tuan Abdullah.

Dahulu ada sebuah Bioskop di kota Bangil, yang berada di sebelah selatan Jl. A. Yani atau lebih terkenal dengan nama daerah Panggung. Bioskop yang dimiliki oleh keluarga Mumtaz, yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan Bioskop "Dola Buthak". Bioskop ini telah mengalami jaman keemasan, di tahun 60-70'an dan tahun 80'an dan akhirnya karena bangkrut, maka oleh pemiliknya dialih fungsikan menjadi tempat perbelanjaan.

Ada satu kisah menarik mengenai Bioskop "Dola Buthak". Pemilik bioskop tersebut adalah Tuan Abdullah, seorang hamba Allah yang selalu di cap sebagai gembong maksiatlah. Macam-macam fitnah dan cemoohan yang telah ditujukan kepada Tuan Abdullah, itu semua disebabkan karena Tuan Abdullah adalah sebagai pemilik bioskop. Apakah ada yang salah dengan seorang yang memiliki bioskop?. Eh ternyata pada zaman dahulu jika ada orang yang nonton bioskop itu sudah termasuk perbuatan maksiat. 

Akan Tetapi Tuan Abdullah dikenal oleh masayarakat disekitar yang kebanyakan terdiri dari anak kecil dan fakir miskin sebagai seorang dermawan dan baik hati. Tuan Abdullah selalu saja memberikan uang dan permen setiap hari masayarakat disekitar. Dan yg paling update ternyata Tuan Abdullah adalah seorang anak yang sholeh yang sangat berbakti kepada ibunya, Tuan Abdullah tiap hari merawat dan juga menyuapi ibunya. Lalu kenapa banyak pemuka agama yang terkemuka di bangil yg waktu itu gembar gembor menghina beliau bahkan memfitnah sebagai tukang maksiat?. Akan tetapi ada juga sebagian banyak pemuka agama langit yang masih menghormati Tuan Abdullah. Mungkin haters Tuan Abdullah hanya iri dengan kesuksesannya sebagai pemilik bioskop dan hanyalah orang-orang yang selalu bersangka negatif. Ketika Tuan Abdullah dianggap orang kurang baik oleh sebgian masarakat bangil, maka Tuan Abdullah cuma dapat menerimanya dan hanya diam saja tidak merespon semua itu. 

Pada akhirnya Allah سبحانه و تعالى menunjukkan kuasanya ........tepat hari Jum'at setelah selesai adzan Jum'at dikumandangkan. ketika itu Tuan Abdullah mengerjakan sholat sunnah qobliyah jum'at ketika hendak bangun dari rokaat kedua, ruh beliau diambil Allah  سبحانه و تعالى. Tuan Abdullah terjatuh ketika akan berdiri diraka'at kedua.

Subhanallah......para Jamaah yang sholat dimasjid tersebut menyaksikan peristiwa itu. Tuan Abdullah. meninggal dalam masjid ketika sholat sunnah muakat dan sampai sekarang blm pernah terjadi lagi orangg yang meninggal didalam masjid selain Tuan Abdullah. Maka orang-orang yang telah meremehkan Tuan Abdullah. tentu terkejut bukan kepalang. 

Itulah kebesaran Allah سبحانه و تعالى melalui kuasanya ditunjukkan kepada hamba-hamba yang terpilih.

Jangan pernah menjudge orang hanya berdasarkan sampulnya saja. 

Wallahu A'lam Bishowab.
Sumber gambar; http://seputarbangil.blogspot.co.id

Monday, October 16, 2017

Doa Untuk Kedua Orang Tua.

Satu-satu nya hal yang kita miliki yang paling berharga dan mempunyai makna dalam hidup kita ini adalah kedua orang tua kita, tiada yang dapat menggantikan kedudukannya dan kita pun tidak akan pernah bisa membalas jasa-jasanya, hanya taat dan berbakti kepadanya saja yang dapat kita lakukan. Disamping itu kita juga dianjurkan agar selalu mendoakan kedua orang tua kita. 

Rasulullah bersabda:
"Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak yang mendoakannya". (HR. Muslim).

Ketika kita ingin mendoakan kedua orang tua kita, maka kita diperintahkan merendahkan diri kita terhadap orang tua kita dengan penuh kesayangan baru setelah itu kita berdoa. Sebagaimana firman Allah SWT :
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Artinya:" Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil" (Q.S. Al-Isra[17:24]).

Berikut adalah kumpulan doa-doa untuk kedua orang tua kita.

Doa yang paling sering kita baca:

وَٰرْحَمْهُمَا كَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا رَّبِّ ٱغۡفِرۡ لِى وَلِوَٲلِدَىَّ  
Artinya : "Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah serta ibuku, kasihanilah mereka sebagaimana kasih mereka padaku sewaktu aku masih kecil".

Doa memohon rahmat untuk kedua orang tua kita:


رَبِّ أَوۡزِعۡنِىٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٲلِدَىَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَـٰلِحً۬ا تَرۡضَٮٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ‌ۖ إِنِّى تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ 

"Duhai Tuhanku, ilhamkanlah daku supaya tetap bersyukur akan nikmatmu yang engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku, dan supaya aku tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan jadikanlah sifat-sifat kebaikan meresap masuk ke dalam jiwa zuriat keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepadamu, dan sesungguhnya aku dari orang-orang Islam (yang tunduk patuh kepadamu)". (Q.S. Al-Ahqaf[46:15]).



Doa Nabi Nuh  عليه السلام untuk kedua orang tuanya:

رَّبِّ ٱغۡفِرۡ لِى وَلِوَٲلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيۡتِىَ مُؤۡمِنً۬ا وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتِ وَلَا تَزِدِ ٱلظَّـٰلِمِينَ إِلَّا تَبَارَۢا 

Artinya: "Wahai Tuhanku! Ampunkanlah bagiku, dan bagi kedua ibu bapaku, serta bagi sesiapa yang masuk ke rumahku dengan keadaan beriman; dan (ampunkanlah) bagi sekalian orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan (dalam segala zaman); dan janganlah Engkau tambahi orang-orang yang zalim melainkan kebinasaan!" (Q.S. Nuh[71:28]).

Doa Nabi Sulaiman عليه السلام untuk kedua orang tuanya .


رَبِّ أَوۡزِعۡنِىٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٲلِدَىَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَـٰلِحً۬ا تَرۡضَٮٰهُ وَأَدۡخِلۡنِى بِرَحۡمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّـٰلِحِينَ 


Artinya:"Wahai Tuhanku, ilhamkanlah daku supaya tetap bersyukur akan nikmatMu yang Engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku, dan supaya aku tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan masukkanlah daku - dengan limpah rahmatMu - dalam kumpulan hamba-hambaMu yang soleh (Q.S. An-Naml [27:19]).


Wallahu A'lam Bishowab.
Sumber gambar: https://i.pinimg.com

Ketinggian Maqom Dan Pangkat Ibu

Rasulullah  bersabda:
نَّ اللَّهَ يوصيكم بأمَّهاتِكُم ثلاثًا، إنَّ اللَّهَ يوصيكم بآبائِكُم، إنَّ اللَّهَ يوصيكم بالأقرَبِ فالأقرَبِ

“Sesungguhnya Allah berwasiat 3x kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat” (HR. Ibnu Majah).

Bila kita masih memiliki seorang ibu maka kita harus bersyukur dan wajib untuk kita agar selalu menghormatinya serta merta jangan pernah untuk menyakiti dan mendurhakainya. Jika kita dapat mengamalkannya maka hal itu sama saja seperti kita telah berjumpa dengan 70 orang Syech Abdul Qadir Jailany. 
Subhanallah betapa tigginya kedudukan seorang ibu untuk diri kita pribadi. Beruntunglah bagi kita yang masih memiliki seorang ibu karena jalan menujub syurga ada dan terbentang di depan mata kita. Doa seorang ibu tidak tertolak allah swt. Seorang sulthonul aulia allah saja bila berdoa langsung kontan diijabah buat kita apalagi itu adalah ibu kandung kita sendiri. Seperti doa Rasulullah   untuk umatnya yang begitu tinggi kedudukannya.

Rasulullah   bersabda : 

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ 

Ada tiga macam doa yang mustajab, dan tidak ada keraguan di dalamnya. Yaitu : *doa orangtua, doa seorang musafir, dan doa orang yg terzalimi”* (HR. Al-Bukhari/  Abu Dawud).

Janganlah kita mendatangi para wali allah sebelum kita mendapat izin dan berpamitan kepada ibu kita.

Tentunya bagi wali allah akan berkata:

“Apakah kalian databf hanya untuk meminta doa?".

Lalu kita jawab dengan ya

Maka beliau akan bertanya
“Apakah kamu masih memiliki ibu?”.

Lalu kita jawab dengan masih

Maka beliau  akan berkata:
Mintalah doa dari ibumu, sesungguhnya doanya sangatlah luar biasa buat kalian yg masih memiliki seorang ibu”.

Para wali allah telah terbuka hijab nya oleh allah, beliau mengetahui jika doa seorang ibu itu lebih cepat dari pada doa wali allah.

Seandainya kita ingin berziarah ke makam para wali dan ibu kita sdh tiada maka kita harus dahulukan untuk menziarahi makamnya lalu berdoa disana kemudian barulah kita ziarah kemakam para wali Insya Allah akan qobul dan kontan doa kita.

Jangan pernah sekali-kali kita mendahulukan yang lainnya sebelum kita mendahulukan ibu kita sendiri. Doa seorang ibu dapat menembus sampai langit ketujuh. Ridho Allah tergantung dari ridhonya ibu. 

رِضَى اللهِ فِى رِضَى الْوَالِدَيْنِ وَسُخْطُ اللهِ فِى سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ

Artinya:
"Keridhaan Allah itu tergantung pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung pada kemurkaan orang tua" (H.R Tabrani).

Pahamilah apabila kita selalu mengerjakan sholat, mengaji al-qur'an  sudah berkali-kali hatam, bersodaqoh bermilyar-milyar banyaknya, berhaji ratusan kali, akan tetapi kita telah meng goreskan hatinya, maka allah akan berpaling kepada kita, sebaliknya apabila kita ini berbakti kpd ibu kita, walaupun kita ini adalah seorang pendosa atau ahli maksiat sekalipun maka insya Allah ridho Allah akan bersama kita dan kita akan di kembalikan kejalan yang lurus oleh sebab ridhonya ibu kita.

Masya Allah luar biasa jasa ibu kita dan kasih sayang nya trhadap kita, banyaknya seperti udara bahkan lebih, tidak akan mampu kita untuk membalasnya

Apabila ibu kita masih hidup dan kita bersikap biasa biasa aja, maka ketika kita telah di tinggal wafat oleh ibu kita maka akan timbul penyesalan walaupun kita ini telah berbakti kepadanya, apalagi kita telah menjadi anak yang durhaka , maka tidak akan bisa dibayangkan bagaimana penyesalan kita saat itu.
Coba saja perhatikan di seputar lingkungan kita, banyak orang diantaranya yang hidupnya dicukupkan harta dan kemudahan oleh allah. Itu semua karena mereka adalah anak yang berbakti  dan taat kepada ibunya. Atau sebaliknya banyak orang diantaranya Allah akan beri bala dengan kehidupan yang tidak bahagia dan serba sulit karena mereka telah durhaka terhadap ibunya . Berbakti kepada ibu tidak perlu menunggu balasan diakherat. Karena di dunia saja Allah akan beri beri kontan kebahagian hidup kita apalagi di akherat kelak.

Begitu juga sebaliknya bila seseorang durhaka kepada ibunya tidak perlu menunggu diakherat balasannya. Didunia saja allah akan campakkan kehidupannya diangkat kebahagiannya dan serba sulit kehidupannya apalagi , lantas bagaimana akherat kelak.

Begitulah ketinggian maqom ibu kita. Mari kita doakan kedua orang tua kita wa bil khusus untuk ibu kita, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah  :


وَٰرْحَمْهُمَا كَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا رَّبِّ ٱغۡفِرۡ لِى وَلِوَٲلِدَىَّ  
"Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghiran"

Artinya : "Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah serta ibuku, kasihanilah mereka sebagaimana kasih mereka padaku sewaktu aku masih kecil".

Wallahu A’lam Bishowab.

Daun Bidara Untuk Mengobati Sihir

Mungkin kita acapkali mendengar tentang daun bidara. Akan tetapi walaupun kita acapkali mendengar tentang daun bidara, kita tidak pernah mengetahui bagaimana bentuk dari daun bidara tersebut. Atau dapat dikatakan sangat sedikit sekali informasi mengenai daun bidara ini.

Allah سبحانه و تعالى berfirman:

“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas,dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak,” (Q.S.-Waqi’ah (56) : 27-32)

Friday, October 6, 2017

Pengemis, Orang Buta dan Pakaian Rasulullah.

Suatu hari ada seorang pengemis mengetuk pintu rumah Rasulullah   . Pengemis itu lalu berkata:
"Aku adalah seorang pengemis yang ingin meminta sedekah darimu, ya Rasulullah".

Rasulullah  bersabda:
"Duhai Aisah berikan pakaian itu kepada pengemis itu". 

Sayyidah Aisyah pun segera melaksanakan perintah Rasulullah .

Dengan hati yang sangat gembira, pengemis itu menerima pemberian dari Rasulullah ﷺ dan langsung pergi ke pasar serta berseru di keramaian orang di pasar dengan mengatakan: 
"Siapa yang mau membeli pakaian Rasulullah? ". 

Maka dengan cepat berkumpullah orang-orang, dan semua ingin membelinya.

Pada saat yang bersamaan ada seorang yang kaya raya dan buta telah mendengar berita tersebut, lalu  iamenyuruh budaknya agar membelinya dengan harga berapapun yang diminta, dan ia berkata kepada budaknya:
"Jika kamu berhasil mendapatkannya, maka kamu merdeka". 

Singkat cerita budak itupun berhasil mendapatkannya. Kemudian diserahkanlah baju itu kepada tuannya yang buta tadi.

Alangkah gembiranya orang kaya yang buta tersebut, dengan memegang pakaian Rasulullah  yang didapat, orang buta tersebut kemudian berdoa dan berkata:
"Yaa Rabb dengan hak Rasulullah dan berkat baju yg suci ini maka kembalikanlah pandanganku".

MaSya Allah...dengan izin Allah سبحانه و تعالى ,  orang kaya yang buta tersebut dapat melihat kembali.

Keesokan harinya, iapun pergi menghadap Rasulullah ﷺ dengan penuh gembira dan berkata:
"Duhai Rasulullah... pandanganku telah kembali lagi dan aku kembalikan pakaian anda sebagai hadiah dariku".

Sebelumnya ia telah menceritakan kejadiannya sehingga Rasulullah ﷺ pun tertawa hingga tampak gigi gerahamnya.

Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda kepada Sayyidah Aisyah:
"Perhatikanlah baju itu wahai Aisyah, dengan berkahNya, ia telah mengkayakan orang yang miskin, menyembuhkan yang buta, memerdekakan budak dan kembali lagi kepada kita."

Semoga Allah  سبحانه و تعالى  memudahkan kita untuk selalu berbuat kebajikan.

Wallahu a'lam bishowab.

Friday, September 29, 2017

Doaku


"Ya Allah! Tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah".

"Sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya".

"Ya Allah! Sesungguhnya aku ini adalah hamba-Mu, seorang keturunan hamba laki-laki-Mu (Adam) dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa)".

" Ubun-ubunku ada di tangan-Mu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadha-Mu kepadaku adalah sangat adil".