Friday, November 17, 2017

Perbedaan Antara Dzuriat Nabi Dengan Massaikh.

Kalam Habib Munzir Al Musawa.

Kebahagiaan dan Cahaya Kelembutan-Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dan keluarga,

Saudaraku yg kumuliakan.

Mengenai derajat, adalah dimata Allah dg ketakwaan, namun Allah swt memerintahkan kita mencintai keluarga Rasulullah , maka kecintaan kita kepada Rasulullah ﷺ tidak terkait pada perlakuan mereka, namun terkait pada bakti kita kepada Rasulullah .

Tentunya kita membedakan mereka yg keluarga Rasulullah  dengan yg bukan, karena firman Allah swt: 
"Katakanlah (wahai Muhammad saw) bahwa aku tidak meminta balas jasa upah (atas dakwahku ini), kecuali kecintaan dan kasih sayang kalian pada keluargaku" (QS Assyuura 23).

Maka jelaslah kecintaan kepada keluarga Rasulullah ﷺ wajib hukumnya, sehingga disebut pula dalam shalawat kepada Rasulullah  dan keluarganya.

Istilah Masyaikh artinya guru guru, tidak semua bangsa arab disebut masyaikh, yaitu mereka yg qabilah qabilahnya banyak yg menjadi Imam, Guru besar, ulama besar dll maka qabilahnya tergolong qabilah masyaikh, merekapun dimuliakan karena nenek moyang mereka adalah para ulama besar.

Ini semua bukanlah kasta, sebagaimana dalam agama hindu, ini adalah penghargaan seorang muslim kepada muslim lainnya. sebagaimana kakak, mesti lebih dimuliakan, dan ayah, mesti lebih dimuliakan lagi, lalu Ibu, mesti lebih dimuliakan lagi, demikianlah iman, demikianlah budi pekerti mulia.

Mengenai nama nama assegaf dll itu adalah sebagai gelar pengenal, ketika muncul seorang Imam Besar pada mereka, maka diberi gelar pengenal, maka keturunannya tetap disebut keturunan Assegaf, keturunan Alaydrus dll.

Maksudnya adalah mengabadikan kemuliaan para pejuang Syariah dan ulama yg mengajarkan kemuliaan Al-qur’an, hadits dan ilmu ilmu syariah lainnya.

Demikian pula pada para Kyai, misalnya KH Abdurrasyid Syafii, nama beliau adalah Abdurrasyid, dan nama ayah beliau adalah KH Abdullah Syafii, maka setelah KH Abdullah Syafii wafat, maka putranya disebut KH Abdurrasyid Syafii, dan kata : Syafii diambil dari nama ayahnya, digelarkan padanya agar lebih dikenal, dan mengabadikan dahsyatnya perjuangan ayahnya di Bumi Jakarta ini.

Demikian saudaraku yang kumuliakan, semoga sukses dengan segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu.

Aamiin yaa robbal Alaamiin.

Wallahu a’lam Bishowab.
Sumber:http://www.majelisrasulullah.org

No comments: