Friday, November 14, 2014

Hakikat Lebay



Acap kali kita sering mendengar kata-kata:

"Lebay loh" 



Lebay atau dalam artian bersikap berlebihan acap kali diucapkan dan biasanya dalam konotasi negatif.

Godaan Syetan

Abang : "Neng istriku, puasa kali ini banyak banget godaannya ya?"

Neng: "Masa sih Bang..??"

Wednesday, November 12, 2014

Kisah Buraq & Nabi Muhamad ﷺ

Menurut Ibnu Duraid “buraq” berasal dari kata al barqi (kilat) karena kecepatannya. Ada yang mengatakan,”Dinamakan buraq dikarenakan terlalu bersih, mengkilat dan sangat cepatnya.” Ada yang mengatakan,”Karena warna putihnya.” Al Qodhi mengatakan, ”Kemungkinan dinamakan buraq karena dia memiliki dua warna, dikatakan ‘syaatun barqoo’ (kambing kilat) apabila disela-sela bulunya yang berwarna putih terdapat bercak-bercak hitam” Dia berkata,”didalam hadits itu disifatkan bahwa buraq itu berwarna putih. Bisa jadi ia dari jenis kambing kilat dan dia terbatasi dengan warna putih.” (HR Muslim ).

Tuesday, November 11, 2014

Wujud Dari Sholat

Hanya tersisa berapa menit bagiku untuk sholat maghrib sebelum tiba masuk waktu sholat Isya. Kemudian akupun  segera berwudhu sebagai salah satu rukun wajib untuk menunaikan shalat Maghrib. Setelah selesai sholat lalu akupun berdzikir, bertasbih dan bersholawat. Tiba-tiba saja aku teringat dengan  nenekku dan akupun merasa malu dengan nya. Karena Beliau selalu dapat menunaikan sholat diawal waktu. Sedangkan diriku malah kebailikannya dan bahkan acap kali menunaikan sholat diakhir waktu.

Monday, October 27, 2014

Anjuran Untuk Memotong Kuku.

Telah diceritakan kepada kami dari Ahmad bin Abu Raja` dari Ishaq bin Sulaiman dia berkata; saya mendengar Hanzhalah dari Nafi’ dari Ibnu Umar RA bahwa Nabi Muhamad SAW bersabda:

“Termasuk sunnah-sunnah fitrah adalah mencukur bulu kemaluan, memotong kuku dan mencukur kumis.” (H.R Bukhari Muslim)

Tuesday, October 21, 2014

Tidak Berhijab Dapat Menyebabkan Penyakit Kanker

Dari Abu Hurairah RA, berkata bahwa Nabi Muhamad SAW bersabda:

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat:  Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim).

Monday, February 10, 2014

Prasangka Istri

Allah SWT  berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan dosa.” (QS.Al-Hujurat[]: 12)

Thursday, October 17, 2013

Larangan Menuduh Musyrik




Dalam sebuah hadist qudsi Allah SWT berfirman:
“Aku tidak membutuhkan sekutu, barangsiapa yang  telah mempersekutukanKu dengan selain-Ku, maka Aku akan tinggalkan ia dan kesyirikannya.” (HR. Muslim).

“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca (menghafal) al-Qur’ân, sehingga ketika telah tampak kebaikannya terhadap al-Qur’ân dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari al-Qur’ân, membuangnya di belakang punggungnya dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”.  Beliau menjawab, “Penuduhnya”. (HR. Bukhâri)

Wednesday, October 16, 2013

Manfaat Berenang Bagi Anak-anak

Dalam suatu riwayat dari Ibnu ‘Umar, beliau berkata bahwa Rasulullah  pernah bersabda:
“Ajarilah anak-anak lelakimu renang dan memanah, dan ajari menggunakan alat pemintal untuk wanita”(HR. Al-Baihaqi)

Sebagai manusia kita sudah ditakdirkan untuk hidup di daratan. Tetapi kita sebagai manusia juga dianjurkan harus mampu bertahan didalam air. Salah satu Kemampuan khusus untuk bertahan di air adalah dengan berenang. 

Menghabiskan waktu liburan dengan berenang adalah salah satu hal yang sangat menyenangkan. Apalagi jika dilakukan bersama-sama anak-anak. seperti yang kita ketahui jika anak-anak kecil suka sekali bermain air apalagi jika disuruh berlama-lamaan mandi sambil bermain air.  Oleh karenanya ada baiknya agar  kita mengajari anak-anak kita untuk berenang dari sejak dini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab anak-anak sangat suka sekali bermain dengan air tanpa mengetahui bahayanya.  Disamping itu ternyata berenang memiliki banyak manfaat positif yang bisa diambil, salah satunya adalah untuk psikologis anak-anak, berenang juga bisa meningkatkan kecerdasan intelektual, sosial dan bahasa anak lebih tinggi dari anak seusianya yang tidak berlatih berenang.

Hasil dari sebuah penelitian di Jerman, menyatakan bahwa melatih anak berenang sejak usia dini sangat bermanfaat bukan hanya pada perkembangan fisiknya namun juga kemampuan berkonsentrasi, gerak reflek, kecerdasan serta perilaku sosial saat mereka memasuki usia taman kanak-kanak.

Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa anak yang telah berlatih renang sejak dini, terutama pada masa tiga bulan pertama usianya tidak hanya berpotensi menjadi anak berbakat, tapi juga lebih mandiri dan percaya diri serta menampakan kecerdasan intelektual yang lebih tinggi dibanding anak seusianya yang tidak dilatih berenang.

Sebuah proyek penelitian Universitas Griffith menganalisa lebih 10 ribu anak lima tahun ke bawah untuk mengetahui pengaruh berenang terhadap perkembangan fisik, sosial, intelektual, dan kemampuan bahasa. Seperti dilansir dari Times of India, Profesor Robyn Jorgensen mengatakan bahwa anak yang memiliki rutinitas berenang cenderung lebih percaya diri dibandingkan dengan anak seusianya yang tak memiliki rutinitas tersebut.

Penelitian ini sudah berjalan setidaknya dua tahun untuk merekam perkembangan anak-anak selama belajar berenang.

“Data awal yang kami dapat memberikan kabar perkembangan cukup positif. Bahkan anak-anak yang ikut sekolah berenang terlihat berkembang lebih bagus dalam kehidupannya.”

Berenang ( berendam di air sebatas leher) yang teratur berguna sekali untuk menyehatkan tubuh dan membantu mengeluarkan gas-gas sisa pembakaran tubuh lewat paru-paru dan membantu mengeluarkan mineral garam berlebih bersama keringat. Berenang juga berguna untuk mengobati sakit asma dan sesak nafas. Ketika kita baru turun ke dalam air untuk berendam di air sebatas leher, kita akan merasakan tekanan air pada tubuh kita. Karenanya untuk sesaat kita akan merasakan sakit di dada dan sulit bernafas. Tetapi beberapa saat kemudian rasa sakit di dada dan sulit bernafas tersebut akan berangsur-angsur hilang dan dada akan terasa lega kembali, karena dada dan paru-paru secara alami akan menggembung melawan tekanan air. Itu adalah mekanisme alami tubuh untuk melawan tekanan air. Bila kegiatan berendam di air sebatas leher ini dapat dilakukan secara rutin, maka aktivitas ini akan menjadi terapi yang baik untuk sakit asma dan sesak nafas, juga baik untuk para perokok, untuk membersihkan paru-paru. Lebih baik lagi jika kita juga menahan nafas dengan berdiam di bawah permukaan air.

Wallahu A'lam Bishowab.

Sunday, September 8, 2013

Jazakallah Khairan Katsiran

Dalam suatu riwayat dari Usamah bin Zaid RA bahwa Rasulullah telah bersabda :

“Barangsiapa yang diberikan satu perbuatan kebajikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan “jadzaakallah khairan(semoga Allah membalasmu dengan segala kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya.” (HR.At-Tirmidzi (2035), An-Nasaai dalam Al-kubra (6/53), Al-Maqdisi dalam Al-mukhtarah: 4/1321, Ibnu Hibban: 3413, Al-Bazzar dalam musnadnya:7/54.).


Jadzakallah Khoir (bahasa Arab: جزاك الله خيرا) yang artinya:
"Semoga Allâh membalas Anda [dengan] kebaikan" 

Merupakan sebuah istilah syariah dan ucapan sebagai bentuk ekspresi dalam menyikapi makna rasa syukur. Meskipun kata umum dalam pembendaharaan bahasa Arab untuk terima kasih adalah shukran (شكرا), jadzakallahu khairan sering sekali digunakan oleh umat Islam dengan keyakinan bahwa seseorang tidak akan dapat memenuhinya kecuali atas izin Allâh سبحانه و تعالى .

Seringkali banayak dari kita salah dalam melafadzkan atau mengucapkan kata rasa syukur ini. Kesalahan yang harus diperbaiki pada umumnya adalah kita selalu menggunakan kata Jadzakallah Khair untuk setiap orang, terlepas dari laki-laki atau wanita jenis kelaminnya baik tunggal maupun jamak. Perlu kita pahami bahwa dalam kaedah bahasa Arab Ungkapan Jadzakallah Khair dimaksudkan untuk mengungkapkan rasa berterima kasih atau bersyukur diperuntukan hanya untuk seseorang tunggal laki-laki dan jaza Killah Khoir ditujukan untuk wanita tunggal. 

Demikian pula ada bentuk kosakata yang berbeda untuk orang jamak (banyak orang) dari laki-laki atau wanita. Keterangan berikut insya Allah akan membantu kita untuk memahami kosakata yang benar dalam pengucapannya dapat dibagi menjadi:

Untuk Kamu Laki-laki Tunggal (ك-Ka) : 
جَزَا ك الله خَيْرًا كَثِيْرًا 
"Jadza-Kallah Khairan Katsiiraa".

Artinya : "Semoga Allah Membelas-mu dengan kebaikan yang Banyak, جَزَ Jazaa = semoga memberi, menambah, membalas, كَ ka = engkau (lelaki tunggal), اللهُ Allah = Allah. Jadzakallah (اللهُ جَزَاكَ) artinya “semoga Allah akan memberi, menambahkan, membalasmu”, ini digunakan sebagai ungkapan rasa syukur & ucapan terima kasih atas kebaikan seseorang dan sekaligus sebagai sebuah do’a semoga Allah akan membalas kebaikannya (laki-laki, tunggal).

Untuk Kamu wanita Tunggal- (ك-ki) : 
جَزَا ك الله خَيْرًا كَثِيْرًا 
"Jadza-Killah Khairan katsiiraa"

Artinya : "Semoga Alloh membalas-mu dengan kebaikan yang banyak", جَزَ Jazaa = semoga memberi, menambah, membalas, ك ki = engkau (wanita tunggal), اللهُ Allah = Allah. Jadzakillah ( جَزَا ك اللهُ ) artinya “semoga Allah akan memberi/menambah/membalasmu”, ini digunakan sebagai ungkapan rasa syukur & ucapan terima kasih atas kebaikan seseorang dan sekaligus sebagai sebuah do’a semoga Allah akan membalas kebaikannya (wanita tunggal / kamu).

Untuk – laki-laki jamak - (كم-kum ) : 
جَزَا كم الله خَيْرًا كَثِيْرًا
"Jadza-Kumullah Khairan Katsiiraa"

Artinya : "Semoga Allah Membalas-kalian dgn kebaikan yg banyak". جَزَ Jazaa = semoga memberi, menambahkan, membalas, كم kum = kalian (jamak), اللهُ Allah = Allah. Jadzakumullah (اللهُ اكُمُ جَزَ) artinya semoga Allah akan memberi, menambahkan, membalasmu”, ini digunakan sebagai ungkapan rasa syukur & ucapan terima kasih atas kebaikan seseorang dan sekaligus sebagai sebuah do’a semoga Allah akan membalas kebaikannya mereka (laki-laki jamak/orang banyak).

Untuk - Perempuan Jamak- (كن-Kun) :
خَيْرًا كَثِيْرًا جَزَا كن الله
"Jadza-Kunallah Khairan Katsiiraa"

Artinya : "Semoga Allah Membalas-kalian dgn kebaikan yg banyak". جَزَ Jazaa = semoga memberi,menambah /membalas, كن kun = kalian perempuan (jamak), اللهُ Allah = Allah. Jadzakunallah (اللهُ َ جَزا كن ) artinya semoga Allah akan memberi, menambahkan, membalasmu”, ini digunakan sebagai ungkapan rasa syukur & ucapan terima kasih atas kebaikan seseorang dan sekaligus sebagai sebuah do’a semoga Allah akan membalas kebaikannya mereka (Perempuan jamak/orang banyak).

Untuk – laki-laki & perempuan jamak - (كم-kam ) : 
جَزَا كم الله خَيْرًا كَثِيْرًا 
"Jadza-Kamallah Khairan Katsiiraa"

Artinya : "Semoga Allah Membalas-kalian dgn kebaikan yg banyak". جَزَ Jazaa = semoga memberi, menambahkan, membalas, كم kam = kalian (jamak), اللهُ Allah = Allah". Jadzakumallah (اللهُ اكُمُ جَزَ) artinya semoga Allah akan memberi, menambahkan, membalasmu”, ini digunakan sebagai ungkapan rasa syukur & ucapan terima kasih atas kebaikan seseorang dan sekaligus sebagai sebuah do’a semoga Allah akan membalas kebaikannya mereka (laki-laki & Wanita jamak/orang banyak).

Dan bagaimanakah cara menjawabnya?
Menurut Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr yang lebih utama dalam menjawab kalimat ini ialah dengan mengulang kalimat tersebut (membalasnya dengan mengatakan :

“ و جَزَا ك الله خَيْرًا كَثِيْرًا ” 
(Wa Jadza-Kallah Khairan Katsiiraa /Wa Jadza-Killah Khairan Katsiiraa). 

atau cukup hanya dengan mengatakan:

"و جَزَا ك الله" 
(Wa Jadza-Kallah atau Wa Jadza-Killah). 

Jika misalnya membalasnya hanya dg ucapan “وإياكم” (Wa iyakum) dan yang semisalnya adalah boleh-boleh saja, namun yang lebih utama adalah membalas dengan mengulang lafadz doa tersebut.

Apakah ada dalil yang menyebutkan bahwa membalasnya (ucapan jadzakallohu khairon) adalah dengan ucapan “wa iyyakum”?
Beliau menjawab:
“Tidak ada dalilnya, namun sepantasnya dia juga mengatakan “wa jadzakallohu khoiran” (dan semoga Allah juga membalasmu dengan kebaikan), yaitu didoakan sebagaimana dia mendoakan, dan seandainya ia mengucapkan semisal “wa iyyakum” (mengikuti) atas ucapan “Jazakum”, yakni ucapan “wa iyyakum” bermakna “sebagaimana kami mendapat kebaikan, semoga kalian juga”.

Wallahu Alam Bishowab.