Wednesday, November 12, 2014

Kisah Buraq & Nabi Muhamad ﷺ

Menurut Ibnu Duraid “buraq” berasal dari kata al barqi (kilat) karena kecepatannya. Ada yang mengatakan,”Dinamakan buraq dikarenakan terlalu bersih, mengkilat dan sangat cepatnya.” Ada yang mengatakan,”Karena warna putihnya.” Al Qodhi mengatakan, ”Kemungkinan dinamakan buraq karena dia memiliki dua warna, dikatakan ‘syaatun barqoo’ (kambing kilat) apabila disela-sela bulunya yang berwarna putih terdapat bercak-bercak hitam” Dia berkata,”didalam hadits itu disifatkan bahwa buraq itu berwarna putih. Bisa jadi ia dari jenis kambing kilat dan dia terbatasi dengan warna putih.” (HR Muslim ).

Nabi Muhamad  bersabda:

”…kemudian aku diberikan seekor binatang yang menyerupai begal (peranakan kuda dengan keledai, pen) namun melebihi keledai putih.” Al Jaruud mengatakan kepadanya,”Itu adalah buraq wahai Abu Hamzah.” Anas mengatakan,”Betul. Dia (binatang) itu meletakkan langkahnya sejauh pandangan mata…”(HR. Bukhori dan Muslim).

Dari  Hudzaifah bin al Yaman mengatakan bahwa Nabi Muhamad  telah dianugerahkan seekor binatang yang punggungnya panjang dan langkahnya adalah sepanjang mata memandang. Mereka berdua (Nabi Muhamad  dan Malaikat Jibril) tidaklah terpisahkan diatas punggung buraq sehingga mereka meyaksikan surga dan neraka … kemudian mereka berdua kembali pulang ke tempat semula (ketika berangkat)…” (HR. Tirmidzi.).

Imam Nawawi menyebutkan bahwa para ahli bahasa mengatakan:
”Buraq adalah nama binatang yang ditunggangi Nabi Muhamad  di malam isro mi'roj".

Az Zubaidiy didalam “al Mukhtashar al ‘Ain” dan pengarang kitab “at Tahrir” mengatakan,:
”Buraq adalah binatang yang ditunggangi oleh para Nabi AS".

Yang dikatakan oleh kedua orang itu dengan menyertakan semua nabi didalam hal ini membutuhkan dalil yang shahih.

Pada  malam yang telah ditentukan tanggal 27 Rajab, Allah SWT memerintahkan kepada Jibril.dan berfirman:

"Hai Jibril, Janganlah engkau bertasbih pada malam ini dan engkau Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini."

Jibril AS menjawab:
" Ya Allah, apakah hari kiamat telah datang?"

Allah SWT berfirman:
"Tidak,  Jibril. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan kemudian  pergilah kau kepada Muhammad dengan buraq itu."

Kemudian Jibri ASl pun pergi ke syurga tempat dimana buraq berada. Kemudian Jibril AS menemukan 40 juta buraq di taman syurga. Setiap buraq memiliki mahkota di keningnya bertuliskan kalimat:
Tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad utusan Allah.”

Di antara buraq itu, Jibril melihat  seekor buraq yang memisahkan diri seraya menangis bercucuran air matanya. Lalu Jibril menghampiri buraq itu lalu bertanya:
"Mengapa engkau menangis, duhai buraq?"

Berkatalah buraq :

"Duhai Jibril, sesungguhnya aku telah lama mendengar nama Muhammad sejak 40 ribu tahun yang lalu, maka ketahuilah bahwa pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku oleh karenanya sesudah itu akupun menjadi rindu kepadanya untuk segera bertemu sehingga aku putuskan untuk tidak mau makan dan minum lagi.  Saat ini hatiku sedang membara laksana terbakar oleh api kerinduan yang teramat sangat dalam."

Berkatalah Jibril;
"Aku akan menyampaikannya kepada orang yang engkau rindukan itu."

Lalu Jibril memakaikan buraq pelana dan kekang  untuk dibawa menghadap Nabi Muhammad 

Beberapa saat kemudian  Jibril datang menghadap Nabi Muhamad SAW dengan  membawa Buraq dan terlihat telapak kaki Buraq tersebut mengeluarkan cahaya seperti cahaya rembulan.


Lalu Jibril menyerahkan Buraq tersebut kepada Nabi Muhammad W. Dikarenakan  Buraq senang sekali bertemu dengan Nabi Muhamad   seketika itu juga Buraq tersebut tidak mau diam sehingga hilanglah rasa rindunya yang mendalam sangat.

Nabi Muhammad  bersabda:
“Duhai Buraq kenapa engkau tidak mau diam!? Apakah karena engkau enggan dan tdk mau aku tunggangi?”

Buraqpun menjawab:
“Duhai kekasih Allah, bukannya aku enggan tidak mau engkau tunggangi, tetapi aku mempunyai satu permintaan kepadamu, dan  maukah engkau memenuhi permintaanku ini, "permintaanku hanyalah jika suatu saat nanti di hari kiamat tiba dan ketika engkau akan masuk kedalam surga agar tidak menunggangi tunggangan yang lain kecuali aku”.

Nabi Muhammad  berkata:
“Duhai buraq InsyaAllah permintaanmu terkabulkan”.

Buraq itu pun berkata lagi:
“Duhai baginda yang terkasih sudikah kiranya baginda memegang pundakku agar menjadi ciri dihari kiamat nanti?”.

Kemudian Nabi Muhamad  memegang pundak buraq tersebut  dengan kedua tangannya.  karena saking senangnya  sehingga buroq  membesar dan tinggi sampai 40 hasta. Setelah itu Nabi Muhamad  berdiri sebentar sambil melihat betapa tingginya buraq dan berfikir bagaimana caranya untuk naik ke punggungnya sedangkan pada saat itu tidak ada satupun tangga untuk naik.

Pada saat itu juga dengan izin-Nya datanglah ruh seorang yang alim salah satu umat Nabi Muhamad   seraya berkata: 
“silahkan baginda naik ke pundak saya”..

Nabi Muhamad  naik ke pundaknya ruh  tersebut, kemudian ruh  tersebut  berdiri, sehingga Nabi Muhamad  dapat naik ke punggung buraq dan  bersabda: 
Dua telapak kaki ku menaiki pundakmu ya ruh(ruhnya  seorang umat Nabi Muhamad  yang alim), maka telapak kakimu nanti yang akan menaiki pundak semua wali-wali Allah”.(Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa ruh itu adalah ruh Syekh Abdul Qodir Dzaelani)

Wallahu Alam Bishowab.

No comments: