Monday, August 17, 2015

Larangan Menghujat Israel.


Perlu kita ketahui bahwa kita dilarang untuk menghujat Israil tetapi diperbolehkahkan unuk menghujat Yahudi. Karena Israil & Yahudi adalah 2 hal yang berbeda alias tidak sama.


Dalam suatu Riwayat dari Ibn Abbas RA, mengatakan: 
"Sekelompok orang yahudi mendatangi Nabi Muhamad SAW untuk menanyakan empat hal yang hanya diketahui oleh seorang nabi. Pada salah satu jawabannya, Nabi Muhamad SAW bersabda: "Apakah kalian mengakui bahwa Israil yaitu Ya’qub AS, pernah sakit keras dan lama, lalu beliau bernadzar, jika Allah SWT menyembuhkannya maka akan mengharamkan makanan dan minuman yang paling beliau sukai?  Orang-orang  Yahudi menjawab:  “Ya, betul.”" (HR. Ahmad ).

Dalam Hadist diatas disebutkan jika israil adalah   gelar yang diberikan untuk Nabi Yakub bin Ishak bin Ibrahim AS yang berarti kekasih Allah sedangkan Yahudi adalah sebutan  yang dikhususkan bagi orang-orang yang durhaka  kepada Allah SWT.

Syaikh Abu Ubaidah Masyhur bin Hasan Alu Salman menuliskan di catatan kaki kitab beliau, As-Salafiyun wa Qadhiyatu Filasthina, Markaz Baitul Maqdis, Cetakan I, Tahun 1423H, halaman 12-13, sebagai berikut :

Penamaan ini, yaitu untuk menyebutkan Yahudi dengan nama Israil merupakan suatu kemungkaran. Telah meluas di tengah masyarakat di negeri yang mayoritas muslim sebuah perkataan yang berkonotasi celaan “Israil melakukan ini dan itu, dan akan melakukan tindakan ini dan itu”, padahal Israil itu, merupakan salah seorang Rasul Allah (utusan Allah), yaitu Nabi Ya’qub AS. Dan Nabi Ya’qub AS, sama sekali tidak memiliki hubungan apapun dengan negara yang senang berbuat makar dan keji ini. Antara para nabi dan rasul, sama sekali tidak ada saling waris-mewarisi dengan orang-orang kafir, musuh mereka. Yahudi, sama sekali tidak memiliki hubungan din (agama) dengan Nabi Allah, Israil.

Penamaan seperti ini, memberikan dampak buruk pada pemahaman diri kita. Allah SWT dan para rasul-Nya tidak akan pernah meridhainya, terutama Nabi Israil Alaihissalam. Karena Yahudi adalah kaum kafir dan pembohong. Menyematkan nama ini kepada mereka mengandung pelecehan terhadap Nabi Israil Alaihissalam. Dan yang wajib adalah mencegah penamaan itu.

Dalam suatu riwayat Abu Hurairah RA berkata : Bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Tidakkah kalian merasa heran, bagaimana Allah mengalihkan celaan dan kutukan orang kafir Quraisy dariku. Mereka hanya mencela orang yang tercela, dan mengutuk orang yang tercela. Sedangkan aku, tetap Muhammad (terpuji) (HR. Bukhori)”

Dan kewajiban kita adalah minimal agar dapat membuat mereka (Yahudi ) gusar dengan penyematan nama Yahudi pada mereka, karena mereka sangat membenci nama ini dan senang dengan penisbatan palsu kepada Nabi Ya’qub AS. Kaum Yahudi, sedikitpun tidak mendapatkan keutamaan maupun kemuliaannya.

Syaikh Abdullah bin Zaid Alu Mahmud memiliki sebuah risalah yang sudah dicetak di Qathar, tahun 1398H, dengan judul Al-Ishlahu wat-Ta’dilu Fiima Thara-a Ala Ismil Yahudi wan Nashara Minat Tabdil..

Tentang masalah ini jugadapat di temukan dalam kitab Khurafatu Yahudiyah, karya Ahmad As-Syuqairi, halaman 13-30, dengan judul Lastum Abna-u Ibrahima, Antum Abna-u Iblisa.

No comments: