Monday, November 4, 2019

Belajar Dari Kucing

Dalam mencari tujuan dan hakekatnya kehidupan, kita bisa belajar dari seekor binatang yang bernama kucing. Dalam sebuah riwayat telah dikisahkan bahwa Abul Husain Ahmad bin Muhammad an-Nuri, adalah seorang murid dari Sari as-Saqathi dan sahabat karib Al-Junaid bin Muhammad bin al-Junaid Abu Qasim al-Qawariri al-Khazzaz al-Nahawandî al-Baghdadi al-Syafi'i, atau lebih dikenal dengan Al-Junaid al-Baghdadî. Sebagai seorang tokoh sufi terkemuka di kota Baghdad, Abul Husain melakukan disiplin diri seperti yang dilakukan oleh al-Junaid.

Abu Bakar As-Syibli  mendapati Abul Husain Ahmad bin Muhammad an-Nuri dijuluki Nuri (Manusia yang Memperoleh Cahaya) karena setiap kali ia berbicara di suatu ruangan pada malam yang gelap, dari mulutnya keluar cahaya sehingga seluruh ruangan tersebut menjadi terang.

Pada suatu waktu  Abu Bakar As-Syibli  pergi mengunjungi Nuri. Abu Bakar As-Syibli  mendapati Abul Husain Ahmad bin Muhammad an-Nuri sedang bermeditasi dan tak sehelai rambutnya pun yang bergerak. 

Lalu    Abu Bakar As-Syibli bertanya kepadanya:
"Dari siapakah engkau belajar meditasi yang seperti ini?", .

Abul Husain Ahmad bin Muhammad an-Nuri lalu menjawabnya seraya berkata:
"Dari seekor kucing yang duduk di lobang tikus, binatang itu malah lebih tenang daripada aku. Ketika kucing sedang mencari tikus atau mangsanya, si kucing ini sangat terlihat fokus sekali terhadap mangsanya tersebut. Kucing selalu fokus pada satu buruannya, walaupun ada tikus yang lebih besar lewat di dekat si kucing, si kucing tidak peduli, matanya tetap pada buruan awal. Tubuhnya diam tidak bergerak dengan tetap tetap fokus sambil membuat posisi kucing-kucing yang tepat untuk siap menerkam buruannya. Lebih istimewa lagi ketika si kucing mampu bersabar menunggu waktu yang tepat untuk menerkam si tikus. Akhirnya pada hitungan kesekian si kucing melompat dan menerkam si tikus".

Hal ini seperti menujukkan bahwa seharusnya kita dalam melakukan dzikir atau meditasi tetap fokus dan sabar dalam menghadapi rintangan dan godaan dalam meditasi.

Kita bisa ambil hikmah dari kisah diatas. jika kita harus fokus dan sabar untuk mencapai tujuan kehidupan kita ini.

Wallahu alam Bishowab.

No comments: