Tuesday, February 5, 2019

Kisah: Doa 3 Orang Pemuda Yang Terperangkap Didalam Gua

Dari Abu Abdirrahman bin Abdullah bin Umar bin Khatthab ra, beliau berkata: 
Saya mendengar Rasulullah ﷺ bercerita:
“Sebelum kalian, ada 3-orang sedang dalam perjalanan, kemudian mereka menemukan sebuah gua yang dapat digunakan utk berteduh dan mrk pun masuk. Tiba-tiba saja satu batu yang sangat besar dari atas bukit jatuh dan menutupi pintu gua, mereka terperangkap dan tidak dapat keluar.

Salah seorang diantara mereka berkata:
 “Sungguh tidak ada yg dapat menyelamatkan kita dari bahaya ini, kecuali kita berdoa kepada Allah ﷻ dgn menyebutkan amal2 soleh yg pernah kita perbuat...”.

Kemudian salah seorang diantara mrk berdoa:
 “Ya Allah, aku mempunyai orang tua yg sudah lanjut usia. Kebiasaanku mendahulukan mereka untuk meminum susu sebelum aku berikan kpd anak isteri dan budak ku. Suatu hari, aku terlambat pulang karena mencari kayu, dan mendapati kedua org tua ku sudahpun tidur, tak ingin membangunkan mereka, aku tetap memerah susu sebagai persedian minuman keduanya (seperti biasa). Dan aku tidak memberikan susu itu kepada keluarga ataupun kepada budakku sebelum kedua org tua ku minum. Dan telah menunggu hingga terbit fajar. Ketika keduanya bangun, barulah aku berikan susu itu kepada mereka dahulu, walaupun semalam anak ku menangis meminta susu sambil me-narik2 kaki ku. Ya Allah, jika aku berbuat itu karena mengharapkan ridha-Mu, maka gerakkanlah batu yg menutupi gua ini....”. 

Kemudian bergeraklah sedikit batu itu, tetapi mereka tidak dapat meloloskan diri krn terlalu sempit.

Maka oran kedua pun melanjutkan doanya: 
Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai saudara sepupu(gadis) yg sangat aku idamkan.” Dalam riwayat lain disebutkan: “aku sangat mencintainya sebagaimana seorang lelaki mencintai seorang perempuan; selalu timbul keinginan untuk berzina dengannya, tetapi dia selalu menolaknya. Datanglah suatu ketika dia ditimpa kesempitan dan meminta bantuan ku, dan aku berikan kepadanya seratus dua puluh dinar dgn syarat menyerahkan dirinya pada ku.” Pada riwayat lain: “Ketika aku berada diantara kedua kakinya, dia berkata: “Takutlah kamu kpd Allah. Janganlah kamu melakukannya  kecuali dgn jalan yg benar”. Mendengar demikian aku meninggalkannya dan merelakan emas yang aku berikan, padahal dia orang yangg sangat aku idamkan. Ya Allah, jika perbuatan itu karena mengharapkan ridha-Mu, maka gerakkanlah batu yang menutupi gua ini.”

Kemudian bergeraklah batu itu sedikit lagi, namun masih belum cukup utk mrk meloloskan diri.

Orang yg ketiga pula melanjutkan doanya: 
“Ya Allah, aku menggajikan beberapa karyawan dan dibayar dengan sempurna, kecuali ada seorang yg mhu berhenti dan tidak mau mengambil gajinya terlebih dahulu. Kemudian dari gaji itu aku kembangkan kemudian menjadi banyak. Selang beberapa tahun, dia datang dan berkata: “Wahai hamba Allah, berikanlah gajiku dahulu!” Aku berkata: “Semua yg kamu lihat baik unta, sapi, kambing, maupun budak yg menggembalakannya, semua adalah dari gajimu.” dia berkata: “Wahai hamba Allah, janganlah engkau mempermainkan aku..!?” Saya menjawab: “Saya tidak mempermainkanmu.” Kemudian dia mengambil semuanya itu dan tidak meninggalkannya sedikitpun. Ya Allah, jika perbuatan ku itu krn mengharapkan ridha-Mu, maka gerakkanlah batu yg menutupi pintu gua ini.” 
Kemudian bergeraklah lagi batu itu dan kali ini mrk tlh berjaya meloloskan diri keluar dari gua itu.”
(HR. Bukhari dan Muslim).


Wallahu Alam Bishowab.

No comments: