Monday, April 9, 2018

Kuwalat.


Di kalangan masyarakat indonesia tentu tidak asing dengan istilah kuwalat. Apakah kuwalat itu. Kuwalat atau kualat, atau malati adalah suatu istilah yang hampir mirip dengan hukum karma karena berbuat tidak baik kepada seseorang yang berjasa. misalnya memarahi orang tua, memaki maki guru spiritual, atau yang lainnya.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kuwalat itu ppengertiannya adalah mendapat bencana (karena berbuat kurang baik kepada orang tua dan sebagainya); kena tulah, akibat kuwalat biasanya berakibat fatal dan dampaknya jangka panjang, dan kejadiannya bisa langsung atau berjangka waktu (tidak langsung). cerita kuwalat yang paling keliahtan adalah ceritanya si malin kundang yang berbuat tidak baik kepada orangtuanya.

Padahal  Rasulullah ﷺ mengajarkan kita untuk menghormati orang yang telah berjasa kepada kita, bahkan kita disunahkah untuk cium tangan. jangan membandingkan apa saja yang telah diberikan karena kita tidak akan pernah sanggup untuk membayarnya.  Allah SWT berfirman 


وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

“ Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah satu seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS:vAl-Isra[17] 23-24).

Dalam satu riwayat dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Pelajarilah oleh kalian ilmu, pelajarilah oleh kalian ilmu (yang dapat menumbuhkan) ketenangan, kehormatan, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang yang kalian menuntut ilmu darinya.” (HR. Thabrani).

Dan jika sampai kita durhaka kepada mereka maka kita akan termasuk golongan dari orang yang akan celaka didunia sebagaimana dalam satu riwayat hadits di sebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda;
بابان معجلان عقوبتهما في الدنيا ؛ البغي ، و العقوق . ( صح ، رواه حاكم عن أنس )
"Dua pintu yang akan di percepat siksanya di alam dunia , yaitu ;  Dzolim dan Durhaka.
(Hadits Sahih riwayat Al Imam Hakim RA dari shahabat As Sayyidina Anas Radhiyallahu anhu).

Perlu kita pahami jika kita telah termasuk menjadi orang-orang yang kuwalat, sebab tanpa sadar kita telah durhaka terhadap orang tua dan guru-guru kita (guru sekolah, guru ngaji, ustadz, kyai, para habaib, dan lain sebagainya).

Diantara bentuk balasan kuwalat yang akan kita terima adalah kita akan diberikan pemikiran pemikiran sesat menyesatkan, pemikiran aneh, pemikiran yang condong kepada kekufuran dan pemikiran yang menyimpang dari ajaran syariat islam. Seperti sekarang ini salah satunya yang sedang viral adalah  pemikiran liberal, sekuler dan plural. Padahal pemikiran tersebut sangat bertentangan dengan syariat islam.

Liberal atau Liberalisme  adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Tapi pada hakekatnya pemikiran ini adalah kebebasan yang juga berlaku dalam menafsirkan ajaran-ajaran Islam secara serampangan agar lebih selaras dengan modernitas dan perkembangan zaman. Untuk mencapai tujuan tersebut harus dilakukan penafsiran ulang atas al-Qur”an, tidak boleh mengikuti metode tafsir ulama-ulama terdahulu, menafsirkan al-Qur”an harus dengan cara kontemporer atau modern.

Sekuler atau sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan negara harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Pada prakteknya Agama itu hanya urusan ibadah saja, terkait dengan bagaimana beribadah kepada sang Pencipta. Sementara untuk urusan kehidupan, maka agama tidak boleh ikut campur.

Plural atau pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormati dan toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi. Tapi pada prakteknya ini adalah sebuah paham yang mendoktrinkan bahwa kebenaran itu bersifat banyak atau tidak tunggal.

Dan Ironisnya kita akan menganggap bahwa pemikiran  kita ini merupakan suatu  kebenaran dan kita akan sebarluaskan sehingga kita akan terus di Ikuti oleh para pengikut kita yang fanatik. Padahal hal ini pada haqkekatnya hanyalah suatu bentuk pembenaran yang didasari oleh nafsu ataupun ego kita dan jauh dari kebenaran yang hakiki.

Jika saja kita sampai kerasukan pemikiran yang menyimpang tersebut, maka pahamilah jika ini merupakan salah satu bentuk  kuwalat kita terhadap mereka, kedua orangtua dan para guru.

Mari kita berdoa agar kita senantiasa dijauhkan dari kuwalat padahal kita telah menyangka bahwa kita berada di dalam jalan kebenaran, kita mohon kepada Allah agar kita dapat kembali ke jalan yang benar sesuai dengan ajaran para guru-gurunya sesuai ajaran para kyaii dan ajaran para habaib.


Wallahu Alam Bishowab.

No comments: