Tuesday, March 7, 2017

Hakekat Diam Ketika Sedang Dicaci-maki.

Dalam suatu riwayat telah diceritakan Suatu waktu tiba-tiba datang seorang laki-laki yang menemui Abu Bakar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه. Tanpa basa-basi lelaki tersebut langsung menghardik Abu Bakar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه yang merupakan salah seorang sahabat yang sangat Rasulullah ﷺ cintai ini. Rasulullah ﷺ yang saat itu tengah duduk di sampingnya, tampak terheran-heran sambil tersenyum-senyum ketika melihat Abu Bakar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه diam saja menanggapai hardikan lelaki tersebut.



Namun ketika kata makian semakin banyak Abu Bakar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه pun meladeninya. Rasulullah ﷺ lalu segera bangkit dengan wajah tidak suka dengan sikap Abu Bakar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه itu. 

Rasulullah ﷺ lalu berdiri dan Abu Bakar mengikutinya. Lalu Abu Bakar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه berkata:
“Ya Rasulullah, ketika lelaki itu mencaci-maki diriku dan engkau tetap saja duduk. Akan tetapi ketika aku membalas sebagian kata-katanya, engkau telah marah lalu berdiri". 

Lalu Abu Bakar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه bertanya:
"Mengapa demikian ya Rasulullah?”.

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
“Sesungguhnya bersamamu ada malaikat, kemudian dia berpaling dari padamu. Ketika engkau meladeni perkataannya, datanglah syaitan dan aku tak sudi duduk bersama syaitan itu”.

Kemudian Rasulullah ﷺ meneruskan sabdanya:
“Tidak teraniaya seseorang karena penganiayaan yang ia sabar memikulnya kecuali Allah akan menambahkan kepadanya kemuliaan dan kebesaran.” (HR. Imam Ahmad).

Dalam riwayat lain, Rasulullah  ﷺ telah bersabda:
"Sesungguhnya ada seorang hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat". (HR. Bukhari -Muslim).

Diriwayatkan dari  Ibnu Umar رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه, bahwa sesungguhnya Rasulullah  ﷺ telah bersabda:

"Siapa saja yang dapat menahan emosinya maka Allah akan tutupi kekurangannya. Siapa yang menahan marah, padahal jika dia mau, dia mampu melampiaskannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan pada hari kiamat". (HR. Ibnu Abu Dunya).

Wallahu A'lam Bishowab.

No comments: